Vous êtes sur la page 1sur 31

Infeksi

ISPAtas saluran pernapasan


/AURI(Acute Upper atas ISPBawah/ ALRI (Acute Lower
/Upper Respiratory
Respiratory Tract Infection
Infection) Respiratory Infection)
(URTI), meliputi rongga hidung
(rhinitis/flu/influenza/pilek/common
RHINITIS BRONCHITIS
cold),(Common
sinus paranasal
Cold)(sinusitis),
faring (faringitis), tonsil (tonsilitis),
laring (laringitis)
SINUSITIS BRONCHIOLITIS
Infeksi saluran pernapasan
PHARINGITIS
(respiratory tract infection) : PNEUMONIA
infeksi yang menyerang saluran
pernapasan
EPIGLOSITIS manusia,
disebabkan oleh virus,
INFEKSI
bakteri, dll SALURAN
LARYNGITIS
PERNAPASAN
Infeksi saluran pernapasan bawah/Lower Respiratory Tract Infection
AKUT
(LRTI) : trakea (trakeitis), bronkus (bronkitis), bronkiolus(bronkiolitis),
OTITIS MEDIA
& paru-paru (pneumonia, bronkopneumonia, TB paru).
(ISPA)
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)
MORBIDITAS & MORTALITAS paling tinggi pada BALITA
• 40-60 % kunjungan di Puskesmas
Masalah di INDONESIA : 450.000
kematian balita/tahun  150.000
karena ISPA; atau 1 dari 4 kematian
bayi & balita per tahun, terbesar
karena : pneumonia & pada umur < 2
bulan (Depkes RI, 2000)

• WHO : 2 juta balita/tahun meninggal


karena PNEUMONIA (Bryce et al,
2005)

Suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh


anak- anak, baik di negara berkembang
maupun di negara maju & sudah mampu.
Kematian ISPA seringkali disebabkan karena
penderita datang untuk berobat dalam keadaan
berat dan sering disertai penyulit-penyulit (kurang
gizi, higiene-sanitasi jelek)

Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena


meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban
immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk
penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya
atau berlebihannya pemakaian antibiotik
Program Pemberantasan Penyakit (P2)
ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2
golongan yaitu pneumonia (berat & tidak
berat) dan yang bukan pneumonia.

Penularan melalui air ludah, darah, bersin, udara


pernapasan yang mengandung kuman yang
terhirup oleh orang sehat ke saluran-napasannya
Terjadi karena suhu yang dingin,
kebiasaan merokok atau
lingkungan yang memiliki udara
yang kotor + daya tahan tubuh
yang menurun.

Terapi pengobatan, meningkatkan daya tahan tubuh +


mengubah gaya hidup yang tidak sehat (hindari asap
rokok/kendaraan : pakai masker), konsumsi air putih yang
cukup, olahraga rutin, istirahat yang cukup
Kondisi cuaca (musim dingin, kemarau).
Lingkungan yang kurang bersih & banyak terdapat debu,
penderita dalam ruangan yang .ber-AC (tertutup) dan tidak
mendapat sinar matahari

Pencegahan : > daya tahan tubuh, hindari


tertular/penularan, vaksinasi/imunisasi,
kenali gejalanya & periksakan ke dokter/RS
Penyakit infeksi yang paling umum.
Sebagian besar penyebabnya : VIRUS.

Sebagian besar bisa


sembuh sendiri (self
limiting disease),
maka penanganan
komplikasi akan
menjadi lebih
penting

Tertelannya sekret & sel yang Infeksi virus akut dapat memberi
terinfeksi dapat kecenderungan pada anak untuk
menyebabkan terjadinya terjadinya infeksi bakteri sekunder ke
infeksi saluran napas bawah. sinus (sinusitis) & telinga tengah (OMA)
Pada anak usia muda, 70% pharingitis akut
disebabkan oleh Virus
Infeksi Streptokokus jarang
terjadi pada anak ≤ 5 tahun,
lebih sering pada > 5 tahun

Gejala khasnya : FARINGITIS AKUT


kemerahan &
pembengkakan pada
faring, seringkali
disertai dengan
rhinitis, tonsilitis,
ataupun laringitis

Di negara padat penduduk, terutama yang predisposisi genetik (+):


gejala sisa pasca infeksi streptokokus : demam reumatik akut &
karditis (PJR/RHD), umum terjadi (pada anak pra & usia sekolah).
FARINGITIS (PHARYNGITIS)
ETIOLOGI
Bakteri :
Virus : HSV,
Streptococcal (GAS)
Varicella Zooster, Jamur : Candida,
, Staphylococcal, Paramixovirus, Mikosis dalam
Diphteri, Pertussis, CMV, EBV, HIV
Gonorrhea, Syphillis

Granuloma non Lainnya : alergi,


Granuloma trauma, toxins,
infection
infection : neoplasia SJS,
:Wegener’s
tuberculosis, Pemphigus,
granulomatosis, radiasi, refluks,
leprosy
sarcoidosis PFAPA, idiopatik

Periodic Fever, Aphthous Stomatitis, Pharyngitis, Cervical Adenitis


IMUNITAS FAKTOR
TURUN CUACA

MAKANAN/
ALERGI
MINUMAN

MULUT
IRITASI
& GIGI

RESPON
LOKAL
PENYAKIT
INFEKSI INFLAMASI LAIN
MUKOSA
BAKTERI : PELEPASAN FARING VIRUS : IRITASI MUKOSA,
MEDIATOR INFLAMASI SEKUNDER DARI SEKRET NASAL
1. KATARAL

2. HIPERTROFIK

2. ATROFIK : stadium lanjut dari 3. GRANULAR /FOLIKULAR :


tipe sebelumnya (membran ditandai adanya sejumlah
menjadi tipis, memutih, pembengkakan folikel limfe pada
berkilau/gilap, mengerut) dinding faring.
HIPERTROFIK : ditandai dengan penebalan &
kongesti menyeluruh membran mukosa faring

ATROFIK : stadium lanjut dari tipe pertama


(membran menjadi tipis, memutih,
berkilau/gilap, mengerut)

GRANULAR /FOLIKULAR KRONIK : ditandai


adanya sejumlah pembengkakan folikel limfe
pada dinding faring.

TIPE FARINGITIS KRONIS


Virus + gejala commond cold

Classical streptococcal tonsillitis has an acute onset,


headache, abdominal pain & dysphagia

Tonsil bengkak, merah, ada


lapisan/bercak putih atau kuning,
pembesaran &/ nyeri tekan
kelenjar getah bening
leher/submandibula
The commonest bacterial cause is group A beta haemolytic streptococcus
(GABHS), which typically affects children and causes 15-30 per cent of cases
TONSIL : kumpulan jaringan limfoid/getah
bening yang terletak di rongga mulut. Jika
meradang : TONSILITIS
Kesemuanya berfungsi untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi baik melalui udara maupun
makanan secara imunologis (immune system's
first line), menurun fungsinya setelah
pubertas, sehingga jarang tonsilits pada
dewasa.

Adenoid

AMANDEL

Cincin Waldeyer (pada pintu masuk


saluran nafas & saluran cerna)
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri tenggorok, sukar/nyeri telan, pada
anak ngiler karena susah/sakit menelan
atau menolak makan, & rewel tidak
seperti biasanya

Demam, Rasa lemah,


Kurang nafsu makan, Tidur
mengorok, Henti napas saat
tidur (Obstructive sleep
apnea)
Bau mulut/halitosis
Bicara sengau/bindeng,
Nyeri kepala
Nyeri pada telinga (refered
pain),
Nyeri perut
KOMPLIKASI Obstructive sleep apnea

Sulit bernapas
Peritonsillar/
OMA
parapharynx abscess

Angina Ludovici
Sinusitis

GAS untreated well


Rheumatic Fever /PJR, Poststreptococcal
glomerulonephritis
Mekanisme pertahanan
sistem imun tidak berhasil

Infeksi bakteri atau virus

PATOFISIOLOGI
Stimulasi respon peradangan
lokal

Mediator inflamasi dilepaskan Inflamasi Tonsil (TONSILITIS)

Tonsil >>
Demam, tonsil hiperemis, Disfagia/
 obstruksi
lekositosis Odinofagia
saluran napas
Penyebab bisa karena bakteri, virus
atau penyebab yang lain, seperti:
polip, alergi, infeksi gigi serta tumor.
SINUSITIS
Ditularkan lewat kontak langsung
dengan penderita melalui udara

• AKUT ( < 30 hari)


• SUBAKUT
(30 hari – 6 minggu)
• KRONIS (> 6minggu)

Infeksi pada mukosa rongga SINUS PARANASAL, dengan gejala : hidung


tersumbat, sekret dari hidung yang kental jernih atau berwarna, berbau,
nyeri tekan pada daerah wajah atau pipi, bisa disertai batuk, demam
tinggi, nyeri kepala dan malaise.
ISPBawah

Yang paling sering :PNEUMONIA &


BRONCHIOLITIS Tanda klinis yang menonjol pada
anak : batuk & napas yang cepat.
Penyebab paling sering : Adanya tarikan kedalam dari dada
respiratory syncytial viruses (RSVs) bawah menunjukkan adanya
yang cenderung sangat musiman. penyakit yang berat.
Penyebab: bisa virus, bakteri, atau Patogen lain, seperti:
jamur. Pneumonia bakteri : Mycoplasma pneumoniae,
Streptococcus pneumoniae Clamydia pneumoniae, &
(pneumococcus) atau Haemophilus Legionella pneumophilla
influenzae (sebagian besar tipe menyebabkan Pneumonia
b/Hib), kadang Staphylococcus atipik (tidak tipikal)
aureus/ Streptococcus yang lain.

Sulit membedakan secara radiologis


antara pneumonia virus & bakteri.

Pemeriksaan baku/gold standard untuk


mengetahui pneumonia bakteri :
dengan kultur bakteri dari aspirasi paru
TUBERCULOSIS (TB) :
penyakit infeksi
bakteri Mycobacterium
tuberculosis, yang
paling sering
menyerang paru
Masuknya basil tuberkulosis Terjadinya infeksi dipengaruhi
ke dalam tubuh tidak selalu oleh virulensi, banyaknya
menimbulkan penyakit basil, & daya tahan tubuh

PENULARAN
Ukuran 1-5 μm dapat melewati atau
menembus sistem mukosilier saluran napas,
bersarang di bronkiolus & alveolus Penularan umumnya melalui
udara/inhalasi droplet nucleus
yang mengandung basil
Droplet/udara
Sal.napasparualveoli Proses peradangan
mengandung kuman

SEKRET >> PANAS


BATUK

Tuberkel  limfadenitis +
Perfusi & Difusi O2
Perkejuan Kalsifikasi infeksi primer Ghon : TB
terganggu (pertukaran gas)
primer

Pencairan
Caverna/cavitas 
batuk keras darah (+)
- Pericarditis - Sembuh sempurna
- Pleuritis - BRONKOGEN - Sembuh dengan sarang
- Peritoneum - HEMATOGEN Ghon
- dll - MELUAS
Sembuh restitution ad integrum; Sembuh
dengan sarang Ghon, garis fibrotik, sarang
perkapuran di hilus; Meluas/Menyebar

Infeksi primer Ghon


+ LIMFOGEN
Droplet (limfangitis +
limfadenitis) :
nuclei/udara Kompleks Ghon (TB
mengandung basil primer)

SEKRET >>
BATUK, PANAS

Perfusi & Difusi


O2 terganggu Perkejuan bisa juga
(pertukaran gas  Kalsifikasi
BRONKOGEN, HEMATOGEN(milier)
Pencairan/ruptur menjadi
caverna/cavitas : batuk
keras, darah (+) Pericarditis, Pleuritis,Peritonitis TB, dll
Basil bereplikasi dalam makrofag : makrofag lisis, & basil membentuk koloni i
tempat tsb : Fokus/Lesi Primer(Ghon Focus): sejumlah tuberculous² granuloma

Basil menyebar melalui saluran limfe menuju ke kelenjar limfe regional

Terjadinya inflamasi di saluran limfe (limfangitis) & di kelenjar limfe


(limfadenitis) yang terkena = KOMPLEX PRIMER (GHON complex)

Masa inkubasi : 4-8 minggu (2-12 minggu):


Basil mencapai 10³-104 cukup untuk merangsang respon imunitas seluler
(terbentuknya kompleks primer = infeksi TB primer) : respons positif uji
tuberkulin
Jaringan parenkim maupun kelenjar limfe cenderung menyembuh
dengan kalsifikasi, sedangkan pada dewasa fibrosis.

Penyebaran hematogen pada anak lebih sering terjadi sehingga TBC


milier maupun meningitis TB lebih banyak dijumpai pada anak balita.
LESI PARU PADA ANAK : dapat terjadi di seluruh lapangan paru
dengan predileksi terutama pada daerah perifer lapangan paru bawah.
Pembesaran kelenjar regional lebih banyak terjadi pada anak dibanding
orang dewasa

Vous aimerez peut-être aussi