Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BRONCHITIS
OLEH
Dra. SUHATRIDJAS, SKep.,MKM
Pengertian
1. Kedinginan
2. Debu
3. Lanjutan influensa
4. Bakteri streptococus,
stapilococus, pneumococus
Gejala-Gejala
Obat batuk
Antipiretik
Antibiotik
Penenang
Obat raborantia/vitamin
Data Subyektif
Riwayat klinik
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Rontgen Dada
cont
b. Bronkitis Kronik dan atau Batuk Berulang
1 Asma
2 Infeksi kronik saluran napas bagian atas (misalnya
sinobronkitis).
3 Infeksi,misalnya bertambahnya kontak dengan virus,
infeksi
mycoplasma,hlamydia,pertusis,tuberkulosis,fungi/jamur.
4 Penyakit paru yang telah ada misalnya bronkietaksis.
5 Sindromaspirasi.
6 Penekanan pada saluran napas.
7 Bendaasing.
8 Kelainan jantung bawaan.
9 Kelainan sillia primer.
10 Defisiensi imunologis.
11 Kekurangan alfa-1-antitripsin.
12Fibrosis kistik.
13 Psikis.
Non-spesifik
Asap rokok.
Polusi udara.
Patofisiologi
Asap mengiritasi jalan nafas, mengakibatkan hipersekresi lendir
dan inflamasi
Karena iritasi yang konstan ini kelenjar2 mensekresi lendir dan
sel2 goblet meningkat jumlahnya, fungsi silia menurun dan
produksi lendir meningkat
Bronchiolus menyempit dan tersumbat
Alveoli yang berdekatan dgn bronchiolus dapat menjadi rusak
dan membentuk fibrosis, mengakibatkan perubahan fungsi
makrofak alveolar yang berperan penting menghancurkan
partikel asing, termasuk bakteri
Kemudian pasien menjadi lebih rentan terhadap infeksi
pernafasan
Penyempitan broncheal lebih lanjut terjadi sebagai akibat
perubahan fibrotik yang terjadi pada jalan nafas
Selanjutnya akan terjadi perubahan paru yang iireversible, lebih
lanjut bisa mengakibatkan emfisema, bronchiektasis
Manifestasi klinis
Batuk produktif, kronis pada bulan2 musim
dingin (tanda dini bronchitis kronis)
Batuk dapat diperburuk oleh cuaca yang
dingin, lembab, dan iritan paru
Pasien biasanya punya riwayat merokok dan
sering mangalami infeksi pernafasan
Evaluasi Dignostik
Kaji riwayat kesehatan lengkap, termasuk kel,
pemajanan terhadap bahan2 yang mengiritasi
dan riwayat pekerjaan termasuk kebiasaan
merokok
Rontgen dada( pembesaran jantung, diapragma
normal kadang, kosolidasi paru kadang2
terlihat
Pemeriksaan analisa gas darah: Hipoksia
Pemeriksaan haemoglobin dan haematokrit
Pemeriksaan fungsi paru: Penurunan kapasitas
paru(VC), Vol ekspirasi kuat(VEV), dan
peningkatan vol residual(RV), kapasitas paru
total(TLC) normal atau sedikit meningkat
Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama terapi ; u/menjaga brocheolus
terbuka, memudahkan mengeluarkan
sekresi,mencegah infeksi dan mencegah kecacatan
Perhatikan perubahan sekresi(pola, warna, jumlah
ketebalan
Pemberian obat brochodichodilator( mengurangi
bronchospasme dan obstruksi
Pemberian antibiotika( sesuai hasil sputum kultur
dan sensitivitas dan k/p terapi kortiko steroid
Drainase postural dan perkusi dada
Hidrasi yang adekwat
Berhenti merokok
Pencegahan
Diarahkan untuk pencegahan kekambuhan
Upaya essensial adalah menghindari iritan pernafasan(asap rokok)
Yang rentan terhadap infeksi sal.pernafasan : immunisasi terhadap agen virus
; vaksin u/ influenzaTanda dan Gejala
Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda dan gejala yang ada
yaitu :
a. Biasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah
b. Keadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak
c. Mungkin disertai nasofaringitis atau konjungtivitis
d. Pada paru didapatkan suara napas yang kasar
Menurut Ngastiyah (1997), yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk
yang lama, yaitu :
a. Batuk siang dan malam terutama pada dini hari yang menyebabkan klien
murang istirahat
b. Daya tahan tubuh klien yang menurun
c. Anoreksia sehingga berat badan klien sukar naik
d. Kesenangan anak untuk bermain terganggu
e. Konsentrasi belajar anak menurun
Bronkiektasis