Vous êtes sur la page 1sur 16

KRISIS TYROID”

KEPERAWATAN GADAR 2
Penyusun :
DITA ISLAMIAH
NURUL IMAM
Revew Anatomi Fisiologi
Kelenjar tiroid terdiri dari lobus kanan dan kiri dimana
kedua lobus tersebut dihubungkan oleh istmus.
Kelenjar ini terdapat pada bagian inferior trakea dan
beratnya diperkirakan 15-20 gram. Lobus kanan
biasanya lebih besar dan lebih vascular dibandingkan
lobus kiri. Kelenjar ini kaya akan pembuluh darah
dengan aliran darah 4-6 ml/menit/gram. Pada
keadaaan hipertiroid, aliran darah dapat meningkat
sampai 1 liter/menit/gram sehingga dapat didengar
menggunakan stetoskop yang disebut bruit. Kelenjar
tiroid mendapatkan persarafan adrenergik dan
kolinergik yang berasal dari ganglia servikal dan saraf
vagus. Kedua system saraf ini mempengaruhi aliran
darah pada kelenjar tiroid yang akan mempengaruhi
fungsi kelenjar tiroid seperti TSH dan iodid.
Gambar
Fisiologi
Hormon tiroid adalah hormon amina yang disintesis dan
dilepaskan dari kelenjar tiroid. Hormon ini dibentuk ketika satu
atau dua molekul iodin disatukan dengan glikoprotein besar yang
disebut tiroglobulin, yang disintesis di kelenjar tiroid dan
mengandung asam amino tirosin. Kompleks yang mengandung
iodin ini disebut iodotirosin. Dua iodotirosin kemudian menyatu
untuk membentuk dua jenis TH yang bersirkulasi, disebut T3
dan T4. T3 dan T4 berbeda dalam jumlah total molekul iodin
yang dikandungnya (3 untuk T3 dan 4 untuk T4). Sebagian
besar (90%) HT yang dilepaskan dalam aliran darah adalah T4,
tetapi T3 secara fisiologis lebih poten. Melalui hati dan ginjal,
kebanyakan T4 diubah menjadi T3. T3 dan T4 dibawa ke sel
targetnya dalam darah yang berikatan dengan protein plasma,
namun masuk kesel sebagai hormon bebas. T3 dan T4 secara
kolektif disebut sebagai TH.
Pengertian
Krisis tiroid adalah bentuk lanjut dari
hipertiroidisme yang sering berhubungan
dengan stres fisiologi atau psikologi. Krisis
tiroid adalah keadaan krisis terburuk dari
status tirotoksik. Penurunan kondisi yang
sangat cepat dan kematian dapat terjadi jika
tidak segera tertangani (Hudak & Gallo,
1996).
Eteologi

 Krisis tiroid dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid,


hipofisis, atau hipotalamus, peningkatan TSH akibat
malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH
dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap
pelepasan keduanya.

 Krisis tiroid akibat malfungsi hipofisi memberikan


gambaran kadar HT dan TSH yang tinggi. TRF akan
rendah karena umpan balik negatif dari HT dan TSH.
Krisis tiroid akibat malfungsi hipotalamus akan
memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH
yang berlebihan.
Con’t…
 Penyebab utama
 Penyakit Grave
 Toxic multinodular
 “Solitary toxic adenoma”
 Penyebab lain
 Tiroiditis
 Penyakit troboblastis
 Ambilan hormon tiroid secara berlebihan
 Pemakaian yodium yang berlebihan
 Kanker pituitari
 Obat-obatan seperti Amiodaron
Manifestasi klinis
 Peningkatan frekuensi denyut jantung
 Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan
terhadap katekolamin
 Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan
panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan
 Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
 Peningkatan frekuensi buang air besar
 Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
 Gangguan reproduksi
 Tidak tahan panas
 Cepat letih
 Tanda bruit
 Haid sedikit dan tidak tetap
 Pembesaran kelenjar tiroid
 Mata melotot (exoptalmus)
Pemriksaan Diagnostik
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4),
TSH, dan TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan
lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar
tiroid.

 TSH(Tiroid Stimulating Hormone)


 Bebas T4 (tiroksin)
 Bebas T3 (triiodotironin)
 Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk
memastikan pembesaran kelenjar tiroid
 Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
 Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak
serum
 Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat
menyebabkan hiperglikemia
Komplikasi

 Komplikasi Krisis tiroid yang dapat mengancam nyawa


adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat
berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid
yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar
tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak
terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan HT dalam
jumlah yang sangat besar yang menyebabkan
takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106°F),
dan, apabila tidak diobati, kematian.
Penatalaksanaan
1. Konservatif
Tata laksana penyakit Graves
 Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon
tiroid. Jika dosis berlebih, pasien mengalami gejala
hipotiroidisme.Contoh obat adalah sebagai berikut :
 Thioamide
 Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
 Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis
maksimal 2.000 mg/hari
 Potassium Iodide
 Sodium Ipodate
 Anion Inhibitor
 Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk
mengurangi gejala-gejala hipotiroidisme. Contoh:
Propanolol
Con’t…

2. Surgical
 Radioaktif iodine.
Tindakan ini adalah untuk memusnahkan kelenjar tiroid
yang hiperaktif
 Tiroidektomi.
Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat kelenjar tiroid
yang membesar
Asuhan keperawatan

PENGAKAJIAN HED TO TO TERLAMPIR …KLik


DIAGNOSA

 Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung


berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme,
peningkatan beban kerja jantung
 Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik
dengan peningkatan kebutuhan energi
 Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu
makan/pemasukan dengan penurunan berat
badan)
Tidak Di Mengerti SILAHKAN
TANYA !!! 

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi