Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH :
SUCI ANGGRAENI,
S.Kep,Ns.,M.Kep
POKOK BAHASAN
• FASE-FASE PERSALINAN (KALA I –IV)
• TANDA-TANDA PERSALINAN
• TAHAP PROSES PERSALINAN
• ASUHAN PERSALINAN FISIOLOGIS
PERSALINAN
Posisi Presentasi
d.Psyche
Keadaan psikis mempengaruhi proses
persalinan. Cara mengatasinya adalah
dengan cara memberikan nasehat dan
motivasi.
e.Faktor penolong
Kompetensi tenaga kesehatan yang
menolong persalinan sangat bermanfaat
bagi kelancaran proses persalinan dan
mencegah kematian maternal neonatal.
TAHAP PERSALINAN
• Seorang perempuan usia 25 tahun usia kehamilan 38 minggu,
datang ke RS, mengeluh perutnya mulas-mulas yang semakin
sering, hasil pemeriksaan : KU baik, TD : 110/70 mmHg, Nadi
80x/menit, respirasi 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah
masuk 2/5, hasil VT: Portio tipis lunak, pembukaan serviks 8
cm, selaput ketuban masih utuh, presentasi kepala,
penurunan di H-III.
Apakah fase inpartu yang terjadi untuk kasus di tersebut ?
a.Inpartu kala III
b.Inpartu kala II
c.Inpartu kala I fase laten
d.Inpartu kala I fase aktif
e.Inpartu kala I fase laten memanjang
• Seorang perempuan usia 25 tahun usia kehamilan 38 minggu,
datang ke RS, mengeluh perutnya mulas-mulas yang semakin
sering, hasil pemeriksaan : KU baik, TD : 110/70 mmHg, Nadi
80x/menit, respirasi 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah
masuk 2/5, hasil VT: Portio tipis lunak, pembukaan serviks 8
cm, selaput ketuban masih utuh, presentasi kepala,
penurunan di H-III.
Apakah fase inpartu yang terjadi untuk kasus di tersebut ?
a.Inpartu kala III
b.Inpartu kala II
c.Inpartu kala I fase laten
d.Inpartu kala I fase aktif
e.Inpartu kala I fase laten memanjang
• Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke klinik bersalin dengan
keluhan mules-mules sejak 6 jam yang lalu dan bertambah sering dan kuat,
pasien mengatakan seperti ingin BAB. Hasil pemeriksaan Leopold
didapatkan TFU pada pertengahan px-pusat, punggung kanan, bagian
bawah kepala dan sudah masuk pap, DJJ 132x/menit, pada pemeriksaan
dalam didapatkan pembukaan 3 cm, efficement 20%, ketuban utuh.
a.Retensi urin
b.Resiko perdarahan
c. Resiko tinggi infeksi
d.Gangguan rasa nyaman: Nyeri
e.Resiko gangguan perlekatan orang tua dan bayi
• Seorang perempuan hamil 37 minggu masuk kala II persalinan segera
dipimpin untuk meneran. Pada pukul 21.30 WIB seorang bayi laki-laki lahir,
berat badan 2800 gram, tinggi badan 45 cm dan bayi menangis spontan.
Plasenta lahir 5 menit setelah bayi lahir dan diperkiraan kehilangan darah
± 150 ml. Observasi pemantauan keadaan umum pasien dilakukan secara
ketat selama dua jam pertama pasca persalinan.
a.Retensi urin
b.Resiko perdarahan
c. Resiko tinggi infeksi
d.Gangguan rasa nyaman: Nyeri
e.Resiko gangguan perlekatan orang tua dan bayi
Persalinan Fase Laten
Pengkajian :
Pemeriksaan Vagina :Kaji dilatasi serviks, posisi dan
presentasi
Kaji status membran amnion
Perawat harus memastikan bahwa membran amnion
utuh karena :
- Persalinan harus segera dilakukan setelah terjadi
ruptur membran bila kehamilan sudah aterm
Evaluasi pola kontraksi uterus
Intensitas kontraksi dapat dideteksi dengan meraba
pada fundus pada saat kontraksi berlangsung
Lakukan pengkajian fisik
Temperatur & respirasi cenderung normal,
tetapi bila ada peningkatan > 37,2 C, maka
pernafasan & respirasi akan meningkat juga,
dimonitor minimal tiap 4 jam
Evaluasi janin
Perkiraan tanggal kelahiran, kehamilan
dikatakan aterm pada usia 38 – 42 minggu
TFU dihubungkan dengan usia kehamilan
Membedakan posisi fetus dengan palpasi
abdomen
Diagnosa Keperawatan Yang mungkin
muncul
• Risiko tinggi infeksi b.d ruptur membran
prematur
• Nyeri b.d kontraksi uterus
• Kecemasan b.d tidak familiar terhadap
kondisi RS
• Ketakutan b.d perkembangan persalinan &
kelahiran
• Koping individu tidak efektif b.d kurangnya
Persiapan fisik :
Penerimaan pasien di ruang bersalin
Pengkajian secara umum riwayat kehamilan
& persalinan
Persiapan daerah perineal
Enema atau ibu dipersilahkan BAB dulu
Intervensi :
- Membantu ibu untuk memilih posisi
melahirkan
- Manajemen kontraksi
- Teknik pernafasan
Persalinan Fase Aktif
Ibu harus berkonsentrasi pada teknik
pernafasannya & membutuhkan seseorang yang
mensupportnya
Posisi yang nyaman
Membantu mengelap dahi dengan kain basah
Asistensi untuk pemberian analgetik
Pengkajian : Kaji status fisik & emosi, Kaji dilatasi
servik, membran amnion, pola kontraksi, Kaji
respon klien & keluarga terhadap persalinan
Diagnosa Keperawatan Yang mungkin muncul
• Risiko tinggi infeksi b.d KPD
• Nyeri b.d kontraksi uterus
• Kecemasan b.d Kurang pengetahuan tentang
proses persalinan
• Fatigue b.d panjangnya waktu persalinan
• Koping individu tidak efektif b.d panjangnya waktu
persalinan
• Gangguan perfusi jaringan b.d posisi ibu selama
proses persalinan
• Defisit perawatan diri b.d penurunan energi & nyeri
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d kurangnya intake selama persalinan
Rencana Keperawatan
- Memberikan nutrisi & hidrasi
- Membantu eliminasi
- Memberikan support emosional
- Memfasilitasi koping yang efektif
- Meningkatkan rasa nyaman
- Merubah posisi
- Membantu melakukan self care
Persalinan Fase Transisi
Pengkajian :
• Dilatasi servik
• Status emosi
• BAB
• Respirasi, mual & muntah
Diagnosa Keperawatan Yang mungkin
muncul
• Nyeri b.d kontraksi uterus, tekanan pada
bagian presentasi
• Takut b.d sensasi pada masa transisi &
proses persalinan lama
• Pola nafas tidak efektif b.d kebutuhan
fisiologis
Rencana Keperawatan :
- Mengontrol waktu meneran
- Meningkatkan rasa nyaman
- Memberikan support emosi
- Mencegah terjadinya hiperventilasi
- Memonitor kemungkinan terjadinya
komplikasi
MANAJEMEN NYERI
DUKUNGAN
ELIMINASI