Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MASA AWAL PENGENALAN (MGMP, LSBS, LSC)
DI INDONESIA
MEMENUHI TUGA MATAKULIAH
PENGEMBANGAN LESSON STUDY
Yang dibina oleh Dr. Ibrohim, M.Si & Dr. Istamar
Syamsuri, M.Pd
OLEH
MUSSHOFA
(170341864553)
Bentuk Implementasi LSMGMP
Terdapat pembagian kelompok MGMP di beberapa
wilayah sesuai dengan dengan mata pelajaran dan
Pembagian itu didasarkan pada jauh dekatnya sekolah
agar memudahkan para guru berkumpul
Pada LSMGMP Biasanya kelompok MIPA terlebih
dahulu dijadikan uji coba pembelajaran kemudian
barulah mapel lainnya
Jumlah guru yang menjadi anggota LSMGMP antara 3
15 orang. Jika anggota MGMP lebih dari 20 orang
sebaiknya dijadikan 2
Dalam kelompok LSMGMP sebaiknya terdapat
setidaknya seorang Guru yang memahami dan telah
terlatih melaksankan Lesson study
Karena melibatkan anggota MGMP, maka izin dari dinas
Pendidikan artinya untuk berkelanjutan program LS
Bentuk Impelemntasi LS pad KKG
Bentuk kegiatan lesson study di KKG dapat di
ikuti oleh semua Guru, terutama pada kegiatan
open class, tidak membatasi bidang studi
tertentu
Pada LS KKG sebagian besar Guru tematik
maka pada kegiatan LS KKG semua guru dapat
menjadi pengamat untuk open class pelajaran
apapun
Bentuk Implementasi LS Berbasis Sekolah
(LSBS)
Kepala sekolah yang bertanggung jawab pada LSBS
kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum LS di
sekolah adalah lokakarya (workshop) tentang
kegiatan LS
Pembentukan satgas LS oleh sekolah
Pada LSBS kegiatan open class dilakukan
pengaturan secara bergiliran antar guru bidang studi
Kegiatan perencanaan pada LSBS dapat dilakukan
bersama oleh guru bidang studi atau lintas bidang
studi, atau mandiri
Kegiatan diskusi refleksi LSBS melibatkan kepala
sekolah atau wakilnya
Bentuk Implementasi LS pada LSc
Merekrut anggota kelompok LSc dari kalangan guru,
dosen, pejabat pendidikan, dan pemerhati pendidikan
Para anggota kelompok LSc biasanya
menyelenggarakan pertemuan rutin baik mingguan,
bulanan, semesteran, maupun tahunan
Menyusun jadwal pertemuan LSc mengingat
pertemuan sangat sering dan beragam
Anggota kelompok harus menyetujui aturan main
kelompok
KEUNTUNGAN LS DI INDONESIS
Memikirkan secara mendalam tentang tujuan
tujuan pembelajaran untuk kepentingan masa
depan siswa
Mengkaji tentang halhal terbaik yang dapat
digunakan dalam pembelajaran
Mengembangkan keahlian dalam mengajar
Membangun kemampuan melalui pembelajaran
kolegial
Mengembangkan “The Eyes to See Students”
KEKURANGAN LS DI INDONESIA
Kemalasan yang dialami oleh sebagian guru
Anggaran dana untuk kegiatan impelementasi LS
yang kurang mencukupi
Kurangnya dukungan pemerintah pusat maupun
daerah dalam LS
Takut menjadi guru/dosen model
Kurangnya persiapan guru model dalam menghadapi
lesson study
Keterbatasa waktu luang guru untuk mengikuti
kegiatan LS
Guru memandang remeh kegiatan LS
Bentuk Impelementasi LS yang sesuai di
Indonesia
Bentuk implementasi yang sesuai dengan situasi
dan kondisi guru dan pendidikan di daerah adalah
impelemntasi lesson study berbasis sekolah (LSBS).
Sebagaimana di jepang kegiatan LS yang dilakukan
di tingkat sekolah (LSBS) lebih banyak membawa
dampak pada perubahan paradigma peningkatan
kemampuan guru yang di daerah Indonesia
terutama guru sekolah yang mengajar di sekolah
rintisan LS.