Pengobatan kanker morbiditas dan mortalitas Terapi pembedahan Pembedahan respon stres dan menghambat sistem kekebalan tubuh Teknik anestesi pembahasan yang menarik efek yang ditimbulkan obat-obat IDENTITAS •Nama : Ny. H •Umur : 23 tahun •Jenis kelamin : Perempuan •BB : 57 Kg •Agama : Islam •Alamat : Rantau Embacang, Muaro Bungo •Tanggal masuk : 1 Juli 2016 •Riwayat Penyakit •Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang semakin memberat ± 1 minggu SMRS
•Riwayat penyakit sekarang :
•± 6 tahun SMRS pasien mengeluh terdapat benjolan di perut kanan bawah. Benjolan berukuran sebesar telur ayam dan tidak disertai rasa nyeri •± 1 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dan tidak berkurang dengan perubahan posisi •± 1 minggu SMRS nyeri terasa lebih sering dan tidak berkurang dengan obat penghilang nyeri yang biasa pasien beli dari apotek •Riwayat menstruasi tidak teratur (+), riwayat penggunaan KB suntik dan pil (+), demam (-), mual muntah (-), keluhan BAK (-), keluhan BAB (-). Riwayat penyakit dahulu : Riwayat hipertensi :- Riwayat Asma :- Riwayat DM :- Riwayat Batuk Lama :- Riwayat Operasi :- Riwayat Alergi Obat :- Riwayat Penyakit Lain :- • Pemeriksaan Fisik : • Tanda Vital • Kesadaran : Compos mentis • Suhu : 36,70C • Tekanan Darah: 110/80 mmHg • RR : 18 kali/menit • Nadi : 80 kali/menit • Kepala : Normochepal • Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), nistagmus • THT : Tidak ada kelainan • Leher : Pembesaran KGB (-) • Thorax • Inspeksi : simetris, sikatriks (-), massa (-) • Palpasi : krepitasi (-), nyeri tekan (-) • Perkusi : sonor kiri dan kanan • Auskultasi : • Cor : BJ I-II reguler, gallop (-), murmur (-) • Pulmo : Vesikuler normal (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-) • Abdomen : • Inspeksi : simetris, sikatriks (-) • Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba • Perkusi : timpani • Auskultasi : bising usus (+) normal Genitalia : Tidak diperiksa Ekstremitas : akral hangat (+), edema (-) Ginekologi : Teraba massa di regio kanan bawah, ukuran ± sebesar telur ayam, nyeri tekan (+) • Hb : 12,3 gr/dl • Leukosit : 8,1 x 109/L • Hematokrit : 35,2 % • Eritrosit : 4,33 x 1012/L • Trombosit : 251 x 109/L • Protein Total : 7,5 g/dL • Albumin : 4,3 g/dL • Globulin : 3,2 g/dL • SGOT : 14 u/l • SGPT : 7 u/l • Ureum : 15,8 mg/dl • Kreatinin : 0,9 mg/dl • GDS : 124 mg/dL • Urin Rutin • Warna : Kuning muda • Berat Jenis : 1015 • Reaksi pH :6 • Protein :- • Albumin :- • Reduksi Glukosa :- • Sedimen : Leukosit 3-4, Eritrosit 1-2, Epitel 2-4 /LPB • • rontgen thoraks : Cord dan pulmo normal • USG : Tumor kistik ovarium padat, suspek ganas • Penentuan Status Fisik ASA: 1 / 2 / 3 / 4 / 5 karena pasien tidak memiliki penyakit sistemik dan sehat psikiatrik serta biokimia • Mallampati: grade 1 • Persiapan Pra Anestesi: • Pasien telah diberikan Informed Consent • Rawat inap bila setuju operasi • Pro Laparatomi • Persiapan operasi : • Puasa 6 jam pre op • Surat persetujuan tindakan operasi • Persiapkan PRC 3 kolf • Lanjutkan terapi Sp.PD a) Diagnosis pra-bedah : Tumor kistik ovarium dekstra suspek ganas b) Diagnosis post-bedah: Kista ovarium permagna + severe adhesiva c) Jenis pembedahan : Salfingoovorektomi + adhesiolisis d) Jenis anestesi : Anestesi Spinal Premedikasi anestesi : Ranitidin 50 mg, Ondansentron 4 mg, Deksametason 5 mg Induksi : Bupivacaine 20 mg Adjuvant : Midazolam 2 mg • Pemeliharaan anestesi : O2 • Posisi : Terlentang • Infus : Ringer Laktat • Status fisik : ASA I • Induksi mulai : 10.00 WIB • Operasi mulai : 10.15 WIB • Operasi selesai : 11.15 WIB • Berat badan pasien : 57 Kg • Durasi operasi : 1 jam • Pasien puasa : 8 jam • Maintenance • =2 cc/KgBB/jam • = 2 cc x 57 Kg/jam • = 114 cc/jam Jadwal pemberian cairan (lama operasi 1 jam) • Pengganti puasa Jam I = ½ PP + SO + M • = puasa x = 456 + 342 + 114 maintenance = 912 cc • = 8 jam x 114 cc/jam • = 912 cc • • Stress operasi • = 6 cc/KgBB/jam • = 6 cc x 57 Kg/jam • = 342 cc/jam Jam Nadi RR TD (WIB) (x/menit) (x/menit) (mmHg)
10.00 80 21 110/60
10.15 81 20 110/70
10.30 83 20 120/70
10.45 85 20 110/60
11.00 85 21 115/65
11.15 100 20 120/65
Masuk Jam : 11.15 WIB Keadaan Umum : Kesadaran: CM, GCS: 15 Tanda vital : TD : 120/60 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit Pernafasan : Baik Scoring Alderate: Aktifitas :1 Pernafasan :2 Warna Kulit :2 Sirkulasi :2 Kesadaran :2 Jumlah :9 InstruksiPost Operasi: Cek Hb post op Cek TTV dan perdarahan tiap 15 menit Mobilisasi bertahap Boleh makan dan minum bertahap Tidur dengan menggunakan satu bantal Terapi sesuai dr. Rudi Gunawan, SpOG (K) Onk Kunjungan pra anestesia dilakukan kurang dari 24 jam sebelum operasi, untuk memberi penjelasan mengenai masalah pembedahan dan anestesi yang dilakukan penilaian tentang keadaan pasien secara umum keadaan pasien secara umum baik. Untuk menilai kebugaran seseorang sesuai The American Society of Anesthesiologists (ASA) yaitu:
Kelas I : Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia
Kelas II : Pasien dengan penyakit sistemik ringan atas sedang, tanpa pembatasan aktivitas. Kelas III : Pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktivitas rutin terbatas. Kelas IV : Pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat. Kelas V : Pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam Pasien ini direncanakan untuk dilakukan operasi salfingoovorektomi, yaitu operasi pengangkatan ovarium beserta tuba falopinya. BLOK T10 -> Anestesi Spinal Premedikasi adalah pemberian obat 1-2 jam sebelum anastesi dilakukan, dengan tujuan melancarkan anastesia. Ranitidine 50 mg antagonis reseptor H2 Histamin mencegah pneumonitis asam oleh cairan lambung ondansetron 4 mg antiemetik mengurangi mual dan muntah pasca pembedahan mempercepat pengosongan lambung Dalam pemberian obat premedikasi pada pasien ini terdapat kesalahan waktu pemberian obat Obat premedikasi seharusnya diberikan di ruangan rawat 1-2 jam sebelum dilakukan induksi, namun pada pasien diberikan sekitar 15 menit sebelum induksi spinal. Bupivacaine HCL hiperbarik 20 mg + midazolam 2 mg anestesispinal monitoring TD dan nadi setiap 15 menit - mengetahui penurunan TD yang bermakna Hipotensi dan bradikardi efek anestesi spinal penurunan kerja simpatis mencegah hipotensi kristaloid cepat 10-15 ml/kgBB dalam 10 menit segera setelah penyuntikan spinal infus masih hipotensi vasopresor berupa efedrin dengan dosis 10 mg intravena yang dapat diulang tiap 3-4 menit sampai TD yang dikehendaki. mengganti defisit cairan saat puasa sebelum dan sesudah pembedahan mengganti kebutuhan rutin saat pembedahan mengganti perdarahan yang terjadi dan mengganti cairan yang pindah ke ruang ketiga. Cairan pemeliharaan/pengganti karena puasa diberikan dalam waktu 1 jam, jam I 50% selama operasi telah diberikan cairan infus RL sebanyak 1500 ml (3 kolf) sebagai cairan fisiologis untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang karena pasien sudah tidak makan dan minum ± 8 jam. kantong berisi cairan seperti balon berisi air yang terdapat di ovarium tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita Klasifikasi : - Neoplastik < 5 cm - Non neoplastik lebih besar
Evaluasi setiap bulan sampai 2-3 bulan
Gejala : Nyeri pinggang yang menyebar ke punggung bawah dan paha Nyeri pinggang akut sebelum atau sesudah berakhir mensruasi Nyeri saat berhubungan badan (dispareunia) Mual an muntah atau nyeri pada payudara seperti pada wanita hamil Rasa penuh atau berat pada perut Penekanan yang berlebih pada kandung kemih yang menyebabkan pasien sering BAK Masa di perut bagian bawah dan biasanya bagian – bagian organ tubuh lainnya sudah terkena. Neoplastik operasi pengangkatan kista eksplorasi kedua ovarium salfingoovorektomi Non neoplastik tidak operasi hilang sendiri angka kekambuhan kanker sistem kekebalan tubuh menghambat imunitas seluler atau mengganggu keseimbangan sitokin Agen anestesi umum diperkirakan dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan metastasis ketamin, tiopental, dan halotan meningkatkan kemampuan metastase tumor menekan aktivitas sel NK isofluran peningkatan keganasan sel menginduksi perkembangan sel dan metastase opioid menekan imunitas seluler dan imunitas humoral dan penggunaan jangka panjang meningkatkan kemungkinan metastase propofol pelindung anti tumor menghambat siklooksigenase dan prostaglandin pada sel kanker dan dapat menstimulasi sistem imun menurunkan angka kekambuhan kanker pasca operasi anestesi regional mengurangi kekambuhan kanker setelah operasi bupivakain sitotoksik, anti proliferasi dan anti metastasis pada sel ovarium anestesi regional dan anestesi umum digabung pada operasi mayor mulai banyak dilakukan di berbagai institusi dan diharapkan dapat menurunkan penggunaan anestesi inhalasi dan opioid Tedore, T. Regional anesthesia and analgesia: relationship to cancer recurrance survival. BJA. 2015 Sep;115(S2): ii34–ii45. Latief SA., Suryadi KA., dan Dachlan MR., Eds. Petunjuk praktis anestesiologi. Edisi Ke-2. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; 2009. Dahlan MR., Soenarto RF. Buku ajar anestesiologi. Jakarta: Departemen Anestesiologi dan Intensif Care FKUI; 2009. Fodale, V., Arrigo, MG. Triolo, S., Mondello, S., Torre DL. Anesthetic techniques and cancer recurrence after surgery. Hindawi. 2014 Feb;328513. Lubis, A. Anestesi spinal. 2011. (diakses 11 Jul 2016). Diunduh dari URL: repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter%20II.pdf Xuan, W., Zhao, H., Hankin, J., Chen, L., Yao, S., Ma, D. Local anesthetic bupivacaine induced ovarian and prostate cancer apoptotic cell death and underlying mechanisms in vitro. Scient Rep. 2016 May 19; 6:26277. Cassinello, F., Prieto, I., Olmo, Md., Strichartz, GR. Cancer surgery: how may anesthesia influence outcome?. Elsevier. 2015 Mar;10.1016. Fadhilah, E. Kista ovarium. 2015. (diakses 12 Juli 2016). Diunduh dari URL: repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter%20II.pdf Staff. Diseases and conditions ovarian cysts. Mayo Clinic (serial online) 2014 Ags 13 (diakses 12 Juli 2014). Diunduh dari URL: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cysts/basics/symptoms/con- 20019937 Regional anesthesia for postoperative pain control. Medscape (serial online) 2015 (diakses 110 Juli 2016). Diunduh dari URL: http://emedicine.medscape.com/article/1268467-overview#a1