Vous êtes sur la page 1sur 38

LAPORAN KASUS

OTITIS EXTERNA DIFFUSA AURICULA DEKSTRA

Oleh:
Imam Mardani
H1A 212 026

Pembimbing:
dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(k)Onk, M.Kes
1.
PENDAHULUAN
pendahuluan
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkanoleh bakteri
ataupun jamur, dapat terlokalisir atau difus. Faktor penyebab timbulnya otitis eksterna yaitu,
kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma lokal, infeksi dan alergi. Faktor ini
menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edema dari epitel skuamosa.
Keadaan ini menimbulkan trauma lokal yang mengakibatkan bakteri masuk melalui kulit, inflasi
dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen pada otitis eksterna akut adalah pseudomonas (41
%), strepokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%).1Istilah otitis eksterna
akut meliputi adanya kondisi inflamasi kulit dari liang telinga bagian luar.

Otitis eksterna akut difusa adalah penyakit yang terutama timbul pada musim panas dan
merupakan bentuk otitis eksterna yang paling umum. Terjadinya kelembaban yang berlebihan
karena berenang atau mandi menambah maserasi kulit liang telinga dan menciptakan kondisi
yang cocok bagi pertumbuhan bakteri
2.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TELINGA
PERKEMBANGAN AURIKULA
VASKULARISASI TELINGA
LUAR
»Aurikula dan kanalis akustikus eksternus menerima perdarahan dari arteri
temporalis superfisialis dan cabang aurikularis posterior yang merupakan cabang
dari arteri karotis eksterna.

»Sedangkan aliran vena dari aurikula dan meatus yaitu melalui vena temporalis
superfisiali dan vena aurikularis posterior kemudian bersatu membentuk vena
retromandibular yang biasanya terpisah dan keduanya bertemu di vena jugularis,
pertemuan terakhir terdapat pada vena jugularis eksterna namun demikian juga
menuju ke sinus sigmoid melalui vena emissarius mastoid.
PERSARAFAN AURIKULA
ALIRAN LIMFATIK AURIKULA
»Aliran limfatik kanalis akustikus eksternus merupakan saluran yang penting pada
penyebaran infeksi. Bagian anterior dan posterior terdapat aliran limph dari kanalis
akustikus eksternus menuju ke limfatik pre-aurikular didalam kelenjar parotis dan
kelenjar getah bening leher profunda bagian superior.

»Bagian inferior kanalis akustikus eksternus aliran limphnya menuju ke kelenjar


getah bening infra aurikular dekat angulus mandibularis. Sedangkan bagian posterior
menuju ke kelenjar getah bening post aurikular dan kelenjar getah bening leher
profunda superior.
DEFINISI

Otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga
cuaca panas (hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat
infeksi bakteri yang menyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga
menyumbat saluran folikel.
EPIDEMIOLOGI

»Penyakit ini sering dijumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang
pada iklim- iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek
dan banyak peneliti mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini yang
mengatakan bahwa berenang merupakan penyebab dan menimbulkan kekambuhan.
Bahwa keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari liang telinga luar
merupakan faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna
ETIOLOGI
Otitis eksterna dapat disebabkan oleh
infeksi bakteri seperti Pseudomonas Ph (derajat keasaman)
aeruginosa, Proteus mirabilis,
Staphylococcus, Streptococcus, dan
beberapa bakteri gram negatif. Serta udara
dapat juga disebabkan oleh jamur sereti
Jamur golongan Aspergillus atau Candida
sp. Otitis eksterna difusa dapat juga
Trauma
terjadi sekunder pada otitis media
supuratif kronis.
berenang
Klasifikasi otitis eksterna
Gejala : Rasa sakit (rasa nyeri makin hebat bila mengunyah
Otitis eksterna makanan). Keluhan kurang pendengaran, bila furunkel menutup liang
sirkumskripta telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan. Terdapat
tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga.

Lokal : pada stadium infiltrat diberikan tampon yang dibasahi


dengan 10% ichthamol dalam glycerine, diganti setiap hari. Pada
stadium abses dilakukan insisi pada abses dan tampon larutan
Otitis eksterna rivanol 0,1%.
Sistemik : Antibiotika diberikan dengan pertimbangan infeksi yang
cukup berat. Diberikan pada orang dewasa ampisillin 250 mg qid,
eritromisin 250 qid. Anak-anak diberikan dosis 40-50 mg per kg BB.
Analgetik : Parasetamol 500 mg qid (dewasa). Antalgin 500 mg qid
(dewasa).
Otitis eksterna
difus
Slide selanjutnya
Klasifikasi otitis eksterna
Otitis eksterna
Otitis eksterna
difus Gejala :
sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta
(furunkel = bisul). Kandang-kadang kita temukan
sekret yang berbau namun tidak bercampur
Berdasarkan perjalanan waktu, otitis lendir (musin).
eksterna dibagi menjadi:
Pengobatan :
Otitis eksterna akut: berlangsung memasukkan tampon yang mengandung
kurang dari 4 minggu atau terjadi antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak
kurang dari 4 kali dalam setahun. yang baik antara obat dengan kulit yang
meradang. Kadang-kadang diperlukan obat
Otitis eksterna kronik: berlangsung lebih antibiotika sistemik.
dari 4 minggu atau terjadi lebih dari 4
kali dalam setahun.
patofisiologi
Gejala klinik
Rasa penuh • keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului
terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.
pada telinga

• Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan
Gatal tanda permulaan peradangan suatu otitis eksterna akuta. Pada otitis eksterna kronik
merupakan keluhan utama

• bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam
Rasa Sakit telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat, serta berdenyut.

• Edema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada
Kurang otitis eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli
konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang digunakan
pendengaran kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran suara.
diagnosis
Anamnesis.
Rasa gatal dan nyeri disertai pula keluarnya sekret encer, bening sampai kentalpurulen tergantung pada kuman
atau jamur yang menginfeksi. Pada jamur biasanya akan bermanifestasi sekret kental berwarna putih keabu-
abuan danberbauPendengaran pasien bisa normal atau sedikit berkurang. Didapatkan riwayat faktor
predisposisi misalnya kebiasaan berenang pada pasien, ataupun kebiasaan mengorek kuping dengan cotton
bud bahkan menggunakan bulu ayam yang merupakan media penyebaran infeksi

Pemeriksaan Fisik.
Kulit MAE edema, hiperemi merata sampai ke membran timpani dengan liang MAE penuh dengan sekret. Jika
edema hebat, membran timpani dapat tidak tampak.
Nyeri tragus (+)
Nyeri tarik auricula (+)
Adenopati regional yang nyeri tekan
penatalaksanaan
»Polimiksin B dan colistemethate merupakan antibiotic yang paling efektif terhadap
pseudomonas dan harus menggunakan vehiculum hidroskopik seperti glikol propilen
yang telah diasamkanbahan kimia lain, seperti gentian violet 2% dan perak nitrat 5%
bersifat bakterisid dan bisa diberikan langsung ke kulit liang telinga. Setelah reaksi
peradangan berkurang, dapat ditambahkan alcohol 70% untuk membuat liang telinga
bersih dan kering.

»Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang mungkin terjadi


pada pasien, terutama setelah berenang. Untuk menghindarinya pasien harus
menjaga agar telinganya selalu kering, menggunakan alcohol encer secara rutin tiga
kali seminggu. Juga harus diingatkan agar tidak menggaruk/membersihkan telinga
dengan cotton bud terlalu sering.
komplikasi

Perikondritis

Selulitis

Dermatitis aurikularis
3.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
» Nama : Nn. F
» Umur : 21 tahun
» Jenis Kelamin : Perempuan
» Agama : Islam
» Alamat : Lingsar
» No. RM : 135403
ANAMNESIS
»Keluhan Utama: Perasaan penuh dan nyeri di telinga kanan.

»Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke Poliklinik THT RSUD Prov. NTB dengan keluhan perasaan penuh dan nyeri
pada telinga kanan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan pendengaran pada
telinga kanan sedikit terasa berkurang, liang telinga kanan sedikit gatal dan terasa berair.
Riwayat telinga berdengung (-). Pasien tidak mengeluhkan demam. Riwayat batuk, pilek dan
nyeri tenggorokan disangkal. Riwayat gigi berlubang disangkal. Pasien menyangkal terdapat
riwayat keluar cairan dari dalam telinga. Pasien mengaku keluhan timbul setelah mengorek-
orek telingannya dengan cotton bud. Pasien mengaku mempunyai kebiasaan membersihkan
liang telinganya menggunakan cotton bud yang diolesi minyak tawon. Riwayat hobiberenang
disangkal.
ANAMNESIS
»Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit berat, riwayat sinusitis (-), riwayat rinitis (-),
hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asma (-), riwayat trauma pada telinga (-), riwayat penyakit
pada telinga sebelumnya (-)

»Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada riwayat gejala penyakit telinga yang serupa pada anggota keluarga pasien.

»Riwayat Alergi:
Riwayat penggunaan obat-obatan dan riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan (-).

»Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah mencoba mengobati keluhan yang dirasakannya.
PEMERIKSAAN FISIK
»Tanggal Pemeriksaan : 2 Oktober 2017
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
»Tanda Vital:
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu: 36,3 C
Respirasi : 18 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
» Status Lokalis:

Telinga
PEMERIKSAAN FISIK

HASIL
OTOSKOP
PEMERIKSAAN FISIK
Hidung
PEMERIKSAAN FISIK
Tenggorok
RESume
»Seorang perempuan, 21 tahun,datangke Poliklinik THT RSUD Prov. NTB dengan keluhan
perasaan penuh dan nyeri pada telinga kanan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan pendengaran pada telinga kanan sedikit terasa berkurang, liang telinga kanan
sedikit gatal dan rasa berair. Pasien mengaku kerap membersihkan liang telinganya
menggunakan cotton bud dan membasahi liang telinga menggunakan air. Riwayat telinga
berdengung (-). Pasien tidak mengeluhkan demam. Riwayat batuk, pilek dan nyeri tenggorokan
juga disangkal oleh pasien. Namun pasien menyangkal terdapat riwayat keluar cairan dari
dalam telinga.

»Pada pemeriksaan fisik telinga kanan pasien didapatkan adanya gejala klinis otitis eksterna
diffusa berupa nyeri tekan tragus selain itu terdapat peradangan pada meatus akustikus
telinga kanan yaitu terdapat edema, hiperemi, secret(+), dan liang telinga sangat sempit.
diagnosis

Diagnosis Banding :
»Otitis eksterna difusa
»Otitis eksterna sirkumskripta

Diagnosis :
Otitis Eksterna Diffusa Dekstra
penatalaksanaan

Non medikamentosa Medikamentosa


Pasien harus diingatkan mengenai
kemungkinan kekambuhan yang mungkin
terjadi pada pasien. Lokal :
- Antibiotik topikal : dapat diberi
pasien harus menjaga agar telinganya selalu antibiotik topikal polimiksin B dan
kering. neomisin, 3-4 tetes / 3-4 kali perhari.
- Analgesik : Asam mefenamat 500gr
Pasien diingatkan agar tidak 3x1 jika perlu
menggaruk/membersihkan telinga dengan
cotton bud terlalu sering.
prognosis

Dubia ad bonam
4.
PEMBAHASAN
pembahasan
»Pada kasus ini diagnosis otitis eksterna diffusa sinistra ditegakkan berdasarkan
anamnesis gejala klinis dan pemeriksaan fisik pasien. Dari anamnesis di dapatkan
bahwa pasien mengeluh telinga kanan terasa penuh dan sedikit nyeri yang dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu, dimana sebelumnya pasien memiliki kebiasaan
mengkorek-korek telinga karena telinga terasa gatal dan berair. Hal ini yang
kemungkinan dapat menyebabkan trauma ringan sehingga terjadi perubahan pada
kulit liang telinga yang memudahkan terjadinya infeksi kuman. Pasien juga
mengeluhkan sensasi gatal pada liang telinga serta terdapat penurunan pendengaran
yang dirasakan sejak keluhan utama muncul. Hal ini sesuai dengan gejala otitis
ekterna diffusa yaitu nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit akibat edema
masif, terdapat secret yang berbau dan terdapat gangguan pendengaran yang terjadi
karena liang telinga yang edema dan menyumbat liang telinga.
pembahasan
»Pada pemeriksaan fisik telinga kanan pasien didapatkan adanya gejala klinis otitis eksterna
diffusa berupa nyeri tekan tragus selain itu terdapat peradangan pada meatus akustikus
telinga kanan yaitu terdapat edema, hiperemi, secret(+), dan liang telinga sangat sempit. Pada
pasien ini belum dibutuhkan untuk dilakukan uji kultur sensitivitas antibiotik dan kuman
penyebab, dikarenakan keluhan ini baru dirasakan pertama kali dan pasien belum pernah
berobat sebelumnya.
»Pada otitis eksterna, pengobatannya sangat sederhana tetapi membutuhkan kepatuhan
penderita terutama dalam menjaga kebersihan liang telinga. Pembersihan liang telinga dengan
mengorek-ngorek telinga dengan benda asing seperti cotton bud tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan trauma atau iritasi. Penatalaksanaannya dapat diberikan obat tetes telinga yang
mengandung neomisin, polimiksin B dan korikosteroid juga dapat menjadi pilihan. Pada pasien
ini pemberian antibiotik yang menjadi pilihan yaitu antibiotik lokal dikarenakan keluhan pasien
tidak disertai gejala sistemik.
5.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
»Ballanger, Jhon. 1996. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher Edisi 13. Jakarta:
Binarupa Aksara.
»Kartika, Henny. 2008. Otitis Eksterna. Availble from http://library.usu.ac.id/modules.php&id. Accessed :
23th June 2017.
»Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring dengan Salep Ichthyol
(Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Available from : www.usudigitallibrary.com. Accessed : 23th June
2017
»Boies. 1997. Buku Ajar Penyakit THT edisi keenam. Jakarta: EGC
»Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok. Available from :
http://www.THTUB.pdf.co.id . Accessed : 23th June 2017
»Soepardi, Iskandar, N., Bashiruddin, J., et al. (eds)., (2007), Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala dan Leher Edisi Keenam, Jakarta : Gaya Baru.
»Sosialisman, Alfian P. hafil, Helmi. 2007. Kelainan Telinga Luar.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala dan Leher. Hal. 59. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
THANKS!
Any questions?

Vous aimerez peut-être aussi