Vous êtes sur la page 1sur 28

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN GLAUKOMA

TAKDIR TAHIR
KULIAH KMB IV PSIK- UNHAS
DEFENISI
• Glaukoma  Yunani : Glaukos = hijau kebiruan yg
memberikan kesan warna tersebut pada pupil
penderita di tandai dgn peningkatan tek. bola mata,
atropi papil saraf optik , dan menciutnya lapang
pandang

• Glaukoma adalah suatu penyakit dimana gambaran


klinik yg lengkap ditandai oleh peninggian tekanan
intra okuler , penggaungan dan degenerasi papil saraf
optik serta defek lapang pandang yang khas

• Glaukoma adalah : penyakit mata yg ditandai oleh


tekanan bola mata yg meningkat, ekskavasi dan atrofi
saraf optik, serta kerusakan lapang pandang yg khas.
ANATOMI SISTEM LAKRIMAL

• Glandula lakrimal terletak di temporo


antero superior rongga mata orbita.
• Sistem ekskresi, t.a : pungtum lakrimal,
kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, dan
duktus nasolakrimal.
• Sakus lakrimal terletak dibagian nasal
depan rongga orbita. Air mata dari duktus
lakrimal akan akan mengalir ke dalam
rongga hidung di dalam meatus inferior.
Aliran aquous humor
Sudut bilik mata depan
Sudut bilik mata yg dibentuk jaringan
korneosklera dengan pangkal iris,pada ini
terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata.
Bila terdapat hambatan pengaliran keluar
cairan mata akan terjadi penimbunan cairan
bilik mata di dalam bola mata sehingga
tekanan bola mata meninggi
Patofisiologi
Aliran Aquos Humor
TEKANAN INTRA OKULER
• Tingginya tekanan intraokuler tergantung pada
besarnya produksi aqueous humor oleh badan
siliar dan pengaliran keluarnya. Besarnya aliran
keluar aqueous humor melalui sudut bilik mata
depan juga tergantung pada keadaan sudut
bilik mata depan, keadaan jalinan trabekulum,
keadaan kanal Schlemm dan keadaan tekanan
vena episklera.
• Tekanan intraokuler dianggap normal bila
kurang dari 20 mmHg pada pemeriksaan
tonometri aplanasi.
Tekanan Intra Okuler
PENGGAUNGAN & DEGENERASI PAPIL
SARAF OPTIK
Penggaungan dan degenerasi papil saraf optik diduga disebabkan oleh :
 Gangguan perdarahan pada papil yg menyebabkan
degenerasi berkas serabut saraf pada papil saraf optik, diduga
gangguan ini disebabkan oleh peninggian tekanan intraokuler.
 Tekanan intraokuler yg secara mekanik menekan papil saraf
optik yg merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah
pada bola mata. Bagian tepi papil saraf optik relatif lebih kuat
dari pada bagian tengah, sehingga terjadi penggaungan pada
papil saraf optik.
 Ekskavasio papil saraf optik harus dicurigai sebagai ekskavsio
glaukoma bila didapat besarnya penggaungan lebih dari 0,3
diameter pupil. Hal ini sebagi tanda kecurigaan penggaungan
papil yg tdk simetris antara mata kanan & kiri
KELAINAN LAPANG PANDANG

• Kelainan lapang pandang pada glaukoma yang


paling dini berupa skotoma relatif atau absolit
yang berbentuk bercak atau arkuata yg terletak
pada daerah antara 10˚ - 20˚ di lapang
pandang yg dapat membesar ke perifer,
bersatu dengan bintik buta dan membentuk
skotoma glaukoma yg khas. Kelainan lapang
pandang pada glaukoma diakibatkan oleh
kerusakan serabut saraf optik.
KLASIFIKASI
• GLAUKOMA PRIMER
 Glaukoma sudut terbuka ( glaukoma simpleks )
 Glaukoma sudut tertutup
• GLAUKOMA SEKUNDER
 Perubahan lensa
 Kelainan uvea
 Trauma
 Bedah
 Rubeosis
• GLAUKOMA KONGENITAL
 Primer / infantil
 Menyertai kelainan kongenital lainnya
• GLAUKOMA ABSOLUT
A. GLAUKOMA PRIMER
1. Glaukoma Primer Sudut Terbuka
• Glaukoma yang penyebabnya tidak ditemukan
dan ditandai dgn sudut bilik mata depan yg
terbuka
• Diduga glaukoma ini diturunkan secara
dominan/resesif pada 50 % penderita
• Terdapat pada orang yg berusia > 40 thn
• 99 % penderita glaukoma primer sudut terbuka
terdapat hambatan pengeluaran aqueous pada
sistem jaringan trabekulum dan kanal schlemm
GAMBARAN KLINIK
• Perjalanan lambat dan tdk disadari oleh
penderita
• Remisi & eksaserbasi dari gangguan out flow
• Peninggian tekanan intraokuler > 20 mmHg
• Atrofi papil disertai ekskavasio glaukomatosa
• Insiden oklusi pembuluh darah yang tinggi 
Glaukoma Absolut
• Pada keadaan kronis : mata terasa berat
sebelah, kepala pening, kadang penglihatan
kabur, tidak ada halo
PENGOBATAN
• Konservatif  memperbaiki out flow facility dgn
Pilokarpin 0,5 – 4 %.
• Menekan produksi aqueous dgn azetozalamid
• Operasi dilakukan bila :
• TIO tetap diatas 30 mmHg
• Kerusakan papil saraf optik yg progresif
• Kerusakan lapang pandang yg progresif
• Jenis operasi : scheine, trabekulektomi,
iridekleisi  gagal akan mengakibatkan buta
total
2. Glaukoama Primer Sudut tertutup
• Glaukoma primer yang ditandai dgn sudut bilik mata
depan yang tertutup, bersifat bilateral dan herediter.
• Dibagi menjadi 2 yaitu :
 Glaukoama primer sudut tertutup dgn hambatan pupil
• Konfigurasi sudut mata diturunkan dari orangtuanya.
• Usia akan mempengaruhi lensa yg bertambah
cembung shg bilik mata depan menjadi dangkal
 Glaukoma primer sudut tertutup tanpa hambatan pupil
• Penutupan sudut mendadak ( akut angel closure ) gbr
• Penutupan sudut intermitten (intemitten angel closure)
• Penutupan sudut menahun ( chronic angel closeru )
• Akut Angel Closure
Penutupan sudut mata yg tiba-tiba sehingga
aliran aqueous dari bilik mata depan menjadi
terhalang sama sekali, pencetusnya : emosi
yg terlalu gembira,setelah nonton film di
bioskop, berada dalam ruangan gelap.
• Intemitten Angel Closure
Sudut bilik mata depan sudah sempit sejak
semula dan dpt menyebabkan gangguan
aliran aqueous ke trabekulum
• Chronic Angel Closeru
Penutupan sudut mata yg perlahan-lahan atau
kelanjutan serangan intermitten yg
menimbulkan sinekia yg khas
B. GLAUKOMA SEKUNDER
• Glaukoma yg diketahui penyebabnya & berhubungan
dengan keadaan-keadaan atau penyakit yg telah diderita
sebelumnya.
• Penyakit tersbut memberikan kelainan pada :
 Badan Siliar : luksasi lensa ke belakang
 Pupil : seklusio pupil
 Sudut bilik mata depan : goniosinekia
 Saluran keluar aqueos : miopia
• Kelainan-kelainan dpt disebabkan :
 Radang : glaukoma fakolitik, artritis rhematoid
 Vaskuler : glaukoma neovaskuler,oklusi vena retina sentral,
perdarahan badan kaca
 Trauma : trauma tembus, dislokasi lensa,ruptur lensa
 Tumor : tumor intraokuler
 Degenerasi : degenerasi miopia
C. GLAUKOMA KONGENITAL

Glaukoma kongenital primer atau glaukoma


infantil yang bertalian dengan kelainan
kongenital lain .

contoh glaukoma kongenital


Buftalmos
hidroftalmos
D. GLAUKOMA ABSOLUT
Adalah suatu keadaan akhir semua jenis glaukoma dimana
tajam penglihatan menjadi Nol ( 0 ).
Dapat disertai dengan keadaan seperti :
 Injeksi siliaar
 Edema kornea
 Bilik mata depan dangkal
 Pupil lebar
 Iris ektropion
 Penggaungan dan atropi papil saraf total
 Keratopati bula.
Pengobatan
 Ditujukan untuk rasa nyeri
 Tidak dianjurkan tindakan operasi intraokuler  optalmika
simpatika
PEMERIKSAAN GLAUKOMA
ALAT YG DIGUNAKAN  TONOMETER
 Tonometri Schiotz
 Tonometer aplanasi
 Tonometer digital
 Tonografi
 Gonioskopi
UJI LAIN PD GLAUKOMA
 Uji kopi
 Uji minum air
 Uji steroid
 Uji variasi diurnal
 Uji kamar gelap
GANGGUAN MOTORIK SENSORIK VISUS
 Uji konvergensi
 Uji refleks kornea
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
 SUBYEKTIF  OBYEKTIF
 Gejala bendungan  TIO yang tinggi
akibat bola mata  Mata merah
 Penglihatan kabur  Edema palpebra
 Adanya halo  Injeksi silinder
 Rasa nyeri pada  Bilik mata depan
saraf trigeminus dangkal
 Mual dan muntah  Midriasis
 Papil edema
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan sensori pereptual : penglihatan b/d
gangguan penerimaan sensori, gangguan status
organ.
Nyeri B/D peningkatan TIO
Ansietas b/d perubahan status kesehatan, kehilangan
/perubahan penglihatan
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis
dan pengobatan b/d salah interpretasi sumber
informasi.
Risiko cedera b/d visus yang menurun (glaukama
obsolut )
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
GANGGUAN SENSORI PERSEPTUAL : PENGLIHATAN
Pastikan derajat/ tipe kehilangan penglihatan
Bantu pasien menangani keterbatasan
penglihatan : atur perabot, kurangi kekacauan
Dorong mengekspresikan perasaan tetang
kehilangan penglihan
Tunjukkan pemberian tetes mata
Kolaborasi tentang pemberian obat sesuai
indikasi
Siapkan intervensi bedah sesuai indikasi.
ANSIETAS
Kaji tingkat ansietas, derajat, pengalaman
nyeri, timbulnya gejala tiba-tiba.
Berikan informasi yg akurat dan jujur.
Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan
dan pengobatan dapat mencegah kehilangan
penglihatan tambahan
Dorong pasien untuk mengakui masalah dan
mengekspresikan masalahnya
Identifikasi sumber / orang yang dapat
menolong
KURANGNYA PENGETAHUAN
Tunjukkan teknik yang benar tentang
pemberian tetes mata.
Diskusika tentang penggunaan obat, termasuk
prinsip 5 benar
Identifikasi efek samping dan reaksi yg
merugikan : selera makan menurun, mual,
muntah
Anjurkan klien untuk menghindari aktivitas
mengangkat benda berat.
Tekankan pentingnya pemeriksaan rutin
Nyeri …
• Berikan obat untuk mengontrol nyeri dari TIO sesuai
resep
R : Pemakaian obat sesuai resep akan mengurangi nyeri
dari TIO dan meningkatkan rasa nyaman
• Berikan kompres dingin sesuai permintaan untuk trauma
tumpul
R : Mengurangi edema akan mengurangi nyeri.
• Kurangi tingkat pencahayaan; cahaya diredupkan diberi
tirai atau kain
R : Tingkat pencahayaan lebih rendah lebih nyaman
setelah pembedahan.
• Dorong penggunaan kacamata hitam pada cahaya kuat.
R : Cahaya yang kuat menyebabkan rasa yang nyaman
setelah penggunaan tetes mata dilator
Risiko Cedera....
Bantu pasien ketika mampu melakukan
ambulasi pasca operasi sampai stabil dan
mencapai penglihatan dan kemampuan koping
yang memadai, menggunakan tehnik bimbingan
penglihatan.
Orientasikan pasien pada ruangan.
Bahas perlunya penggunaan perisai metal (kaca
mata) bila diperintahkan.
Jangan memberikan tekanan pada mata yang
terkena trauma.
Gunakan prosedur yang memadai ketika
memberikan obat mata

Vous aimerez peut-être aussi