Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH:
• Olifia Stemia S.Ked
• Pembimbing: dr. Sahat Simarmata, sp.An
Latar belakang
Anestesi
EDH: perdarahan
hilangnya sensasi,
intrakranial yang terja perasaan nyeri bahkan Tujuan anestesi
didalam ruang antara hilangnya kesadaran hipnotik, analgesi, dan
sehingga relaksasi otot
tabula interna kranii
memungkinkan
dengan duramater dilakukan pembedahan
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. HUmur :
13 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : RT.06 Sei. Benteng singkut
BB/TB : 40 kg /153 cm
Gol Darah :B
No Reg : 876988
Ruangan : PICU
Diagnosis : Epidural Hematoma
Tindakan : Pro Craniotomy
MRS : 20 April 2018
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Merokok : (-)
Riwayat alergi makanan : (-)
Riwayat alergi obat : (-)
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
• Hipertensi (-)
• DM (-)
Riwayat Gizi
Baik
VITAL SIGN
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : apatis
CT SCAN KEPALA:
EPIDURAL HEMATOMA PARIETAL DEKSTRA
DIAGNOSA Epidural hematoma
KERJA parietal dekstra
ANESTESI
17
Jenis / tindakan anestesi
• Anestesi umum
Tindakan • Intubasi
• ondansetron 4 mg
• Ranitidin 50 mg
Premedikasi • Dexamethasone 10 mg
• Asam Tranexamat 1 gr
• Sevoflurans + N2O : O2
maintenence
Keadaan selama operasi
Posisi Penderita • terlentang
Intubasi • ETT no.7,5
Penyulit waktu intubasi • Tidak ada
Penyulit waktu anestesi • Tidak ada
Lama anestesi • 2 jam 15 menit
Jumlah perdarahan • ±350 cc
MONITORING
Jam Tindakan TD (mmHg) Nadi (x/i)
11.45 100/45 90
12.00 100/50 85
12.15 100/50 80
12.30 100/50 85
Penanganan Terapi
darurat medikamentosa
Indikasi operasi
Volume hamatom
>30 ML
fraktur tengkorak
Anestesi Umum
(General Anesthesia)
HIPNOSIS
AMNESIA ANALGESIA
RELAKSASI AREFLEKSIA
Stadium-stadium anestesia umum
3
1 (stadium
(stadium pembeda
induksi) han)
2 4 (stadium
(stadium overdosis
eksitasi) obat
anestetik )
Prosedur Anestesi Umum
Kunjungan Pra
Persiapan
Anestesi
pasien
Klasifikasi Klasifikasi
status fisik Mallampati
Klasifikasi Mallampati
Intubasi Endotrakeal
Intubasi Endotrakeal
Intubasi endotrakea adalah memasukkan
pipa (tube) endotrakea (ET= endotrakeal
tube) kedalam trakea via oral atau nasal.
Persiapan Alat
Scope
Tubes
Airway
Tape
Introducer
Conector
Suction
ANALISIS KASUS
Analisis kasus
Remaja
laki-laki (13 General
th) anestesi
dx.
Epidural
hematoma
Lanjutan...
ANAMNESIS
TEORI
• Pasien mengalami kecelakaan,
terjadi benturan yang Epidural hematom:
menyebabkan turunnya perdarahan intrakranial yang
kesadaran, muntah (+), nyeri terjadi karena fraktur tulang
kepala (+), pusing (+), kejang (+) tengkorak.
Gejalanya:
Penurunan kesadaran , bisa
sampai koma, Bingung, Nyeri
kepala yang hebat, Keluar cairan
dari hidung dan telingah, Mual,
Pusing, Berkeringat
Teori
PREMEDIKASI:
ondansetron 4 mg TUJUAN PREMEDIKASI :
Ranitidin 50 mg Mengurangi
ranitidin: u/kecemasan
mengurangi
ASAM TRANEKSAMAT : isi cairan
lambung
Mempermudah proses
- Anti fibrinolitik pemisahan
yang bekerja anak
dengan
Dexamethasone 10 mg Ondansentron:
dari orang tuanyauntuk mengurangi mual
mengurangi perdarahan dengan cara
Asam Tranexamat 1 gr danmenghambat
muntah akibatplasminogen
efek samping obat
menjadi
Melancarkan induksi
anestesi
plasmin sekret
pada pembekuan darah
Mengurangi
Dexamethasone: saluran
untuk napas
mencegah
- Obat ini diberikan 10mg/kgBB
Analgesia
pelepasan zat-zat dalam tubuh yang
Kasus menyebabkan
Mengurangi efekperadangan
vagal.
Terapi cairan
Intake
Output
• Dosis induksi
Fentanyl 20-
Kasus 50 mg/kgBB Keuntungan
• Dosis rumatan
0,3-1 mg/kg
• Keuntungan : induksi
dapat berlangsung
cepat
• profopol • Propofol
100 mg menyebabkan
(iv) penurunan resistensi
• profopol vaskuler sistemik dan
30 mg (iv) Teori tekanan darah
• Suntikan IV dapat
menyebabkan nyeri
• Dosis bolus u/ nduksi 2-
2,5 kg
kasus • Dosis rumatan u/ anestesi
intravena total 4-12
mg/kg/jam Teori
• Dosis sedasi u/ perawatan
intensif 0,2mg/kg
Relaksasi
Atrakurium 40 mg
Kasus
Skor aldrette
Aktifitas :1
Pernafasan :2
Warna Kulit :2
Sirkulasi :2
Kesadaran :1
Jumlah :8
Teori
Kriteria Skor Kondisi
Aktivitas 2 Mampu menggerakkan 4 ekstremitas, dengan/tanpa perintah
0 Apnea
Sirkulasi 2 TD 20 mm dari nilai pra-anestesia
0 Tidak berespon
Saturasi O2 2 Mampu mempertahankan saturasi O2 >92%