0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
43 vues18 pages
Pasien pria berusia 24 tahun mengeluh kuning pada kulit, demam, mual dan muntah, sakit kepala, dan nyeri hipokondriak kanan. Pemeriksaan fisik menunjukkan hepatomegali. Diagnosis kerja adalah hepatitis A fase ikterus karena gejala dan riwayat kebiasaan makan di luar sesuai.
Pasien pria berusia 24 tahun mengeluh kuning pada kulit, demam, mual dan muntah, sakit kepala, dan nyeri hipokondriak kanan. Pemeriksaan fisik menunjukkan hepatomegali. Diagnosis kerja adalah hepatitis A fase ikterus karena gejala dan riwayat kebiasaan makan di luar sesuai.
Pasien pria berusia 24 tahun mengeluh kuning pada kulit, demam, mual dan muntah, sakit kepala, dan nyeri hipokondriak kanan. Pemeriksaan fisik menunjukkan hepatomegali. Diagnosis kerja adalah hepatitis A fase ikterus karena gejala dan riwayat kebiasaan makan di luar sesuai.
00000022475 Identitas Pasien • Nama Pasien : Tn. C • Jenis Kelamin : Pria • Usia : 24 tahun • Pekerjaan : Tukang Bengkel • Alamat : Caringin • No rekam medis : 3648 • No. hp : 082194090*** Riwayat Penyakit Sekarang • Kuning pada kulit sejak dua hari yang • Nyeri Hipokondriak kanan lalu -Nyeri tidak perih • Demam -terasa konstan Naik turun dan paling tinggi saat sore hari -tidak menjalar • Mual dan muntah -tidak ada faktor yang Muntah sekitar ½ gelas aqua dan memperberat atau memperingan berisi makanan rasa nyeri • Sakit Kepala -skala 5 Riwayat lain nya • Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit serupa Pasien tidak dalam masa pengobatan apapun • Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga pasien tidak pernah mengalami hal yang sama dengan pasien • Riwayat Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi • Riwayat Kebiasaan Pasien akhir-akhir ini memiliki kebiasaan memakan makanan di warung pinggir jalan. Selain itu Ia juga sering membeli jajanan anak sekolah di dekat bengkel tempat ia bekerja. Pemeriksaan Fisik Status General • Keadaan umum : Tampak sakit ringan • Kesadaran : Compos Mentis • Berat badan : 65 kg • Tinggi badan : 174 cm Tanda-tanda Vital • Suhu tubuh : 37,8°C • Tekanan Darah : 110/70 mmHg • Nadi : 95 kali/ menit • Laju Nafas : 15 kali/ menit Abdomen • Inspeksi : Tidak ada lesi, bekas luka atau pun bekas operasi pada pasien. Tidak ada juga perubahan warna atau pun deformitas pada perut pasien • Auskultasi : Bising usus 8-12x per menit. • Perkusi : Timpani. Nyeri ketok CVA (-/-) • Palpasi : Ada nyeri tekan pada regio hipokondria kanan Hepar teraba sekitar 2 jari di bawah arkus costa, limpa tidak teraba. Balotemen ginjal (-) Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan Penunjang tidak dilakukan di Puskesmas • Pada pasien ini bisa dilakukan pemeriksaan fungsi hati dan pemeriksaan serologi hepatitis • Fungsi Hati : Albumin dan Globulin • Serologi Hepatitis : Anti-HAV Resume • Kuning pada kulit sejak dua hari yang • Nyeri Hipokondriak kanan lalu • Demam Terasa konstan dan berada di Naik turun dan paling tinggi saat skala 5 sore hari • Mual dan muntah Muntah sekitar ½ gelas aqua dan berisi makanan • Sakit Kepala Tatalaksana Puskesmas
oleh infeksi (Virus, Bakteri dan parasit), obat- obatan, konsumsi alkohol dan penyakit autoimmune • Ada 5 tipe hepatitis Hepatitis A • Penyebabnya adalah Virus Hepatitis A (HAV) • Penularan nya melalui fecal-oral • Seperti contoh pencemaran air minum, makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, dan personal hygiene yang rendah • Hepatitis A merupakan hepatitis yang ringan, bersifat akut, sembuh spontan tanpa sisa dan tidak menyebabkan infeksi kronik • Diagnosis ditegakkan dengan ditemukan nya IgM antibodi pada serum penderita • Pengobatan Simptomatik Hepatitis B • Penyebabnya adalah Virus Hepatitis B (HBV) • Penularan nya melalui parenteral • Vertikal seperti maternal-neonatal (95%) • Horisontal melalui cairan, darah, sekret, dll seperti contoh trasnsfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, tatto, transplantasi organ, dan melakukan seks dengan orang terinfeksi • Hepatitis B bisa bersifat akut maupun kronik • Diagnosis ditegakkan dengan test fungsi hati serum transaminase (ALT meningkat), serologi HBsAg dan IgM anti HBC dalam serum • Hepatitis B kronik ditandai dengan HBsAg positif > 6 bulan • Pengobatan akut simptomatik dan tidak ada anti viral, tapi pada kronis tersedia 7 macam obat yaitu interferon alfa -2a, penginterferon alfa-2a, Lamivudin, adenovir, Entecavor, Telbivudin, dan Tenofovir Hepatitis C • Penyebabnya adalah Virus Hepatitis C (HCV) • Penularan nya melalui kontak darah dan cairan tubuh • Seperti contoh kecelakaan kerja (petugas kesehatan), jarum suntik, tattoo, trasnplantasi organ, penularan pada masa perinatal dan melalui hubungan seks sangat kecil • Pada infeksi kronis, bisa berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati. • Diagnosis ditegakkan jika ditemukkan anti HCV dan HCV RnA positif • Pengobatan yaitu digunakan kombinasi Pegylated Interferon dan Ribavirin Hepatitis D • Penyebabnya adalah Virus Hepatitis D (HDV) • Pola penularan nya sama seperti hepatitis B • Koinfeksi yaitu ketika terjadi infeksi HBV • Superinfeksi yaitu setelah terjadi infeksi HBV • Khasnya adalah dia ditemukan pada penderita Hepatitis B, karena Virus hepatitis D membutuhkan pertolongan Virus hepatitis B untuk berkembang biak • Tidak ada vaksin tetapi bisa terlindungi jika sudah mendapat vaksin hepatitis B • Diagnosis ditegakkan ketika anti HDV (+) dan HBsAg (+) • Pengobatan tidak spesifik untuk Hepatitis D , namun bisa digunakan dengan obat Hepatitis B Hepatitis E • Penyebabnya adalah Virus Hepatitis E (HEV) • Penularan nya melalui fecal-oral • Diagnosis dengan didapatkan nya IgM dan IgG anti HEV pada penderita yang terinfeksi • Pengobatan simptomatik • Vaksinasi belum tersedia Diagnosis • Diagnosis Kerja : Suspek Hepatitis A Fase Ikterus • Diagnosis Banding : Cholangitis dan Abses hepar Pembahasan kasus • Dipilih Hepatitis A: • Gejalanya sesuai dengan hepatitis A • Pada pemeriksaan fisik ditemukan Hepatomegali • Terdapat Riwayat Kebiasaan yang mendukung • Diagnosis Yang Lain Disingkirkan : • Tidak ada riwayat menggunakan narkoba, transfusi darah, alkohol, penggunaan jarum suntik • Cholangitis : tidak ada demam tinggi menggigil, serangan nyeri tidak terjadi setelah makan • Abses Hepar : karena tidak terdapat gejala BAB berdarah DAFTAR PUSTAKA • Sulaiman A, Julitasari: Virus hepatitis A sampai E di Indonesia; yayasan penerbitan Ikatan Dokter Indonesia 1995 • Nelson, ed. Ilmu kesehatan anak. 15th ed. Alih bahasa. Samik Wahab.Jakarta: EGC, 2000 • Sanityo Andri : Hepatitis Virus Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Pusat penerbitan departemen penyakit dalam FKUI.2006:427-432