Vous êtes sur la page 1sur 15

ANGINA LUDWIG

DWI ARIANTO Drg, Sp. KGA


ANGINA LUDWIG
 Merupakan infeksi sub. Mandibula (rahang bawah) berupa
peradangan selulitis dari bagian superior ruang suprahiroid
(sekitar leher), yang di tandai dengan pembengkakan (edema)
pd bagian bawah ruang submandibular, yg mencakup jaringan
yang menutupi otot-otot antara laring dan dasar mulut, tanpa
disertai pembangkakan pd limfonodus.

 Pembengkakan biasanya keras dan berwarna kemerahan atau


kecoklatan. Peradangan ruang ini menyebabkan kekerasan yg
berlebihan pd jaringan dasar mulut dan mendorong lidah ke atas
dan kebelakang, dgn demikian dpt menyebabkan obstruksi jalan
nafas secara potensial.
 Angina Ludwig = Angina Ludovici, merupakan slh satu
bentuk abses leher dalam.
 Abses dlm leher sendri merupkan abses yg terbentuk di
dlm ruang potensial diantara fasia leher sebagai akibat
perjalanan infeksi dari berbagai sumber seperti gigi,
mulut, tenggorokan, sinus paranasal, telingah tengah
dan leher.
 Tergantung ruang mana yg terlibat, gejala dan tanda
klinik setempat berupa nyeri tenggorokan, demam dan
pembengkakan akan menunjukkan lokasi infeksi.
 Yang termasuk abses leher dlm ialah abses peritonsil,
abses parafaring, abses tetrofaring dan angina ludwig
atau abses submandibular.
Gambar Angina Ludwig
ETIOLOGI ATAU PENYEBAB
 Angina Ludwig paling sering terjadi sebagai akibat
infeksi akar gigi, yakni molar dan premolar, dapat
juga karena trauma bagian dalam mulut, karies gigi
dan tindik lidah yang menyebabkan proses supuratif
(peradangan) kelenjar limfe servikal di dalam ruang
submandibular.
 Jika infeksi berasal dari gigi, organisme pembentuk
gas tipe anaerob sgt dominan.
 Jika infeksi bukan berasal dari daerah gigi, biasanya di
sebabkan oleh Streptococcus dan Staphylococcus.
Proses Perjalanan Penyakit
 Penyebab abses paling sering karena infeksi gigi. Nekrosis pulpa
karena dlm keadaan tadak terawat dan periodontal pocket dalam
merupakan jalan bakteri untuk mencapai jar. Periapikal.
 Karena jumlah bakteri banyak, maka infeksi yg terjadi akan menyebar
ke tulang spongiosa sampai ke tlng cortical. Jika tlng ini tipis maka
infeksi akan menembus dan masuk ke jar. Lunak.
 Penyebaran infeksi tergantung dari daya tahan jaringan tubuh.
 Odontogen dpt menyebar melalui jar. Ikat (perkontinuitatum),
pembuluhdarah (hematogenous) dan pembuluh limfe (Limfogenous).
 Yang plng serig terjadi adalah penjalaran secara perkontinuitatum krna
adanya celah/ruang di antara jaringan yg berpotensi sbg tempat
berkumpulnya pus atau nanah.
Lanjutan
 Perjalaran infeksi pada rahang atas dpt membentuk abses
palatal, abses submukosa, abses gingiva, cavernous , sinus
thrombosis, abses labial dan abses fasial.
 Penjalaran infeksi pada rahang bawah dpt membentuk abses
subingual, abses submental, abses submandibular, abses
submaseter dan angina ludwig.
 Ujung akar molar kedua dan ketiga terletak di belakang bawah
linea mylohyoidea (tempat melekatnta m, mylohyideus) yg
terletak di aspek dlm mandibula, shga jika molar kedua dan
ketiga terinfeksi dan membentuk abses, pusnya dpt menyebar
keruang submandibula dan meluas ke ruang parafaringal.
Lanjutan…
 Selain infeksi gigi abses ini jg dpt di sebabkan Pericoronitis, yaitu Infeksi
gusi yg di sebabkan erupsi mlar ketiga yg tdk sempurna.
 Infeksi yg plng sering oleh Streptococcus atau Staphylacoccus.
 Sejak semakin berkembangnya antibiotik, angina Ludwig mjdi penyakit
yg jrg di jumpai.
 Infeksi pd ruang submental biasanya terbts krna adanya kesatuan yg
keras dan fasia servikal profunda dgn m. digastricus anterior dan tulang
hyoid . Edema dagu dpt terbentuk dgn jelas.
 Infeksi pd ruang submaksilar biasanya terbts di dlm ruang itu sndri, ttpi
dpt pula menyusuri sepjng duktus submaksilar whartoni dan mengikuti
struktur kelenjar menuju ruang sublingual tau dpt jg meluas ke bawah
sepanjang m. hyoglossus menuju ruang – ruang fasia leher.
 Pada infeksi ruang sublingual, edema rerdpt pd daerah terlemah di
bagian superior dan posterior, shga menghambat jalan nafas.
Gejala Klinis
 Gejala klinis yg timbul adl  DIAGNOSIS ANGINA
demam, nyeri tenggorokan dan LUDOVICI
legher di serta pembengkakan di
- Diagnosis di tegakkan
daerah submandibular yg tampak
hiperemis (merah), drooling (air
berdasarkan anamnesis
liur mengalir di luar mulut) dan (wawancara pd pasien),
trismus (ketdkmampuan utk gambaran klinis,
mebuka mulut dlm bts normal). pemeriksaan penunjang.
- Dari anamnesis di dptkan
 Nyeri tekan dan keras pd gejala berupa rasa nyeri
perabaan (spti kayu). Dasar mulut pada leher
membengkak, dpt mendorong - Dari anamnesis biasa jg
lidah ke atas belakang shga di dptkan adanya riwayat
menimbulkan sesak nafas krna sakit gigi, mengorek dan
sumbatan jalan nafas. mencabut gigi
Infeksi pada Angina Ludwig harus
memenuhi kriteria :
 Terjadi secara bilateral pada lebih dari satu rongga.

 Menghasilkan infliltrasi yang gangren - serosanguineous


dengan atau tanpa pus.

 Mencakup fasia jaringan ikat dan otot namun tidak


melibatkan kelenjar.

 Penyebaran perkontinuitatum dan bukan secara limfatik.


PENGOBATAN
 Pada dasarnya jika adanya sumbatan jalan nafas, maka
sebaiknya di atasi.
 Penanganan utama adalah menjamin jln nafas yg stabil
melalui trakeostomi yg di lakukan dgn anestesia lokal.
Trakeostomi dilakukan tanpa harus menunggu terjadiya
dispnea atau sianosis krna tanda – tanda obstruksi jln nafas
yg sdh lanjut. Jika terjadi sumbatan jalan nafas maka pasien
dlm keadaan gawat darurat.

Gb. Pengobatan pasien


Lanjutan…
 Di berikan antibiotik dosis tinggi dan berspektrum luas
secara intravena untuk organisme gram positif dan gram
negatif serta kuman aerob dan anaerob. Antibiotik yg di
berikan sesuai dgn kultur dan hasil sensifitas pus.
 Pengobatan pd anak untuk perlindungan jln nafas di
gunakan antibiotik intravena, selain itu dpt di gunakan
terapi pembedahan. Antibiotik yg di gunakan adlh
Penicillin G dosis tinggi, kadang - kadang dpt di
kombinasikan dgn obat anti staphylacoccus atau
Metronidazole.
 Jika pasien alergi penicillin maka Clindamycin
hydrochloride adalah pilihan terbaik. Dexamethasone di
suntikkan secra intravena, di berikan dlm 48 jam utk
mengurangi adema dan perlindungan jalan nafas.
Lanjutan…
 Selain itu di lakukan eksplorasi dengan tujuan dekompresi
(mengurangi ketegangan) dan evaluasi pus.
 Pada Angina Ludwig jrg terdpt pus atau jaringan Nekrosis.
Eksplorasi lbh dlm dpt di lakukan memakai cunam tumpul.
 Jika terbtk nanah di lakukan insisi dan drainase. Insisi di lakukan di
garis tengah secara horizontal setinggi os. Hyoid (3 – 4 jari
dibawah mandibula) dan di lakukan di bawah dan pararel dgn
korpus mandibula melalui fasia dlm sampai kedlman kelenjar
submaksilar.
 Insisi vetikal tamahan dpt di buat di atas os. Hyoid sampai batas
bawah dagu.
 Perlu jg di lakukan pengobatan terhdp infeksi gigi utk mencegah
kekambuhan .
 Pasien di rawat inap sampai infeksi reda.
PENCEGAHAN
 Pemeriksaan gigi ke dokter secara
teratur dan rutin.
 Penanganan infeksi gigi dan mulut yg
tepat dpt mencegah kondisi yg akan
meningkatkan terjadinya Angina
Ludwig.

Vous aimerez peut-être aussi