ANGINA LUDWIG Merupakan infeksi sub. Mandibula (rahang bawah) berupa peradangan selulitis dari bagian superior ruang suprahiroid (sekitar leher), yang di tandai dengan pembengkakan (edema) pd bagian bawah ruang submandibular, yg mencakup jaringan yang menutupi otot-otot antara laring dan dasar mulut, tanpa disertai pembangkakan pd limfonodus.
Pembengkakan biasanya keras dan berwarna kemerahan atau
kecoklatan. Peradangan ruang ini menyebabkan kekerasan yg berlebihan pd jaringan dasar mulut dan mendorong lidah ke atas dan kebelakang, dgn demikian dpt menyebabkan obstruksi jalan nafas secara potensial. Angina Ludwig = Angina Ludovici, merupakan slh satu bentuk abses leher dalam. Abses dlm leher sendri merupkan abses yg terbentuk di dlm ruang potensial diantara fasia leher sebagai akibat perjalanan infeksi dari berbagai sumber seperti gigi, mulut, tenggorokan, sinus paranasal, telingah tengah dan leher. Tergantung ruang mana yg terlibat, gejala dan tanda klinik setempat berupa nyeri tenggorokan, demam dan pembengkakan akan menunjukkan lokasi infeksi. Yang termasuk abses leher dlm ialah abses peritonsil, abses parafaring, abses tetrofaring dan angina ludwig atau abses submandibular. Gambar Angina Ludwig ETIOLOGI ATAU PENYEBAB Angina Ludwig paling sering terjadi sebagai akibat infeksi akar gigi, yakni molar dan premolar, dapat juga karena trauma bagian dalam mulut, karies gigi dan tindik lidah yang menyebabkan proses supuratif (peradangan) kelenjar limfe servikal di dalam ruang submandibular. Jika infeksi berasal dari gigi, organisme pembentuk gas tipe anaerob sgt dominan. Jika infeksi bukan berasal dari daerah gigi, biasanya di sebabkan oleh Streptococcus dan Staphylococcus. Proses Perjalanan Penyakit Penyebab abses paling sering karena infeksi gigi. Nekrosis pulpa karena dlm keadaan tadak terawat dan periodontal pocket dalam merupakan jalan bakteri untuk mencapai jar. Periapikal. Karena jumlah bakteri banyak, maka infeksi yg terjadi akan menyebar ke tulang spongiosa sampai ke tlng cortical. Jika tlng ini tipis maka infeksi akan menembus dan masuk ke jar. Lunak. Penyebaran infeksi tergantung dari daya tahan jaringan tubuh. Odontogen dpt menyebar melalui jar. Ikat (perkontinuitatum), pembuluhdarah (hematogenous) dan pembuluh limfe (Limfogenous). Yang plng serig terjadi adalah penjalaran secara perkontinuitatum krna adanya celah/ruang di antara jaringan yg berpotensi sbg tempat berkumpulnya pus atau nanah. Lanjutan Perjalaran infeksi pada rahang atas dpt membentuk abses palatal, abses submukosa, abses gingiva, cavernous , sinus thrombosis, abses labial dan abses fasial. Penjalaran infeksi pada rahang bawah dpt membentuk abses subingual, abses submental, abses submandibular, abses submaseter dan angina ludwig. Ujung akar molar kedua dan ketiga terletak di belakang bawah linea mylohyoidea (tempat melekatnta m, mylohyideus) yg terletak di aspek dlm mandibula, shga jika molar kedua dan ketiga terinfeksi dan membentuk abses, pusnya dpt menyebar keruang submandibula dan meluas ke ruang parafaringal. Lanjutan… Selain infeksi gigi abses ini jg dpt di sebabkan Pericoronitis, yaitu Infeksi gusi yg di sebabkan erupsi mlar ketiga yg tdk sempurna. Infeksi yg plng sering oleh Streptococcus atau Staphylacoccus. Sejak semakin berkembangnya antibiotik, angina Ludwig mjdi penyakit yg jrg di jumpai. Infeksi pd ruang submental biasanya terbts krna adanya kesatuan yg keras dan fasia servikal profunda dgn m. digastricus anterior dan tulang hyoid . Edema dagu dpt terbentuk dgn jelas. Infeksi pd ruang submaksilar biasanya terbts di dlm ruang itu sndri, ttpi dpt pula menyusuri sepjng duktus submaksilar whartoni dan mengikuti struktur kelenjar menuju ruang sublingual tau dpt jg meluas ke bawah sepanjang m. hyoglossus menuju ruang – ruang fasia leher. Pada infeksi ruang sublingual, edema rerdpt pd daerah terlemah di bagian superior dan posterior, shga menghambat jalan nafas. Gejala Klinis Gejala klinis yg timbul adl DIAGNOSIS ANGINA demam, nyeri tenggorokan dan LUDOVICI legher di serta pembengkakan di - Diagnosis di tegakkan daerah submandibular yg tampak hiperemis (merah), drooling (air berdasarkan anamnesis liur mengalir di luar mulut) dan (wawancara pd pasien), trismus (ketdkmampuan utk gambaran klinis, mebuka mulut dlm bts normal). pemeriksaan penunjang. - Dari anamnesis di dptkan Nyeri tekan dan keras pd gejala berupa rasa nyeri perabaan (spti kayu). Dasar mulut pada leher membengkak, dpt mendorong - Dari anamnesis biasa jg lidah ke atas belakang shga di dptkan adanya riwayat menimbulkan sesak nafas krna sakit gigi, mengorek dan sumbatan jalan nafas. mencabut gigi Infeksi pada Angina Ludwig harus memenuhi kriteria : Terjadi secara bilateral pada lebih dari satu rongga.
Menghasilkan infliltrasi yang gangren - serosanguineous
dengan atau tanpa pus.
Mencakup fasia jaringan ikat dan otot namun tidak
melibatkan kelenjar.
Penyebaran perkontinuitatum dan bukan secara limfatik.
PENGOBATAN Pada dasarnya jika adanya sumbatan jalan nafas, maka sebaiknya di atasi. Penanganan utama adalah menjamin jln nafas yg stabil melalui trakeostomi yg di lakukan dgn anestesia lokal. Trakeostomi dilakukan tanpa harus menunggu terjadiya dispnea atau sianosis krna tanda – tanda obstruksi jln nafas yg sdh lanjut. Jika terjadi sumbatan jalan nafas maka pasien dlm keadaan gawat darurat.
Gb. Pengobatan pasien
Lanjutan… Di berikan antibiotik dosis tinggi dan berspektrum luas secara intravena untuk organisme gram positif dan gram negatif serta kuman aerob dan anaerob. Antibiotik yg di berikan sesuai dgn kultur dan hasil sensifitas pus. Pengobatan pd anak untuk perlindungan jln nafas di gunakan antibiotik intravena, selain itu dpt di gunakan terapi pembedahan. Antibiotik yg di gunakan adlh Penicillin G dosis tinggi, kadang - kadang dpt di kombinasikan dgn obat anti staphylacoccus atau Metronidazole. Jika pasien alergi penicillin maka Clindamycin hydrochloride adalah pilihan terbaik. Dexamethasone di suntikkan secra intravena, di berikan dlm 48 jam utk mengurangi adema dan perlindungan jalan nafas. Lanjutan… Selain itu di lakukan eksplorasi dengan tujuan dekompresi (mengurangi ketegangan) dan evaluasi pus. Pada Angina Ludwig jrg terdpt pus atau jaringan Nekrosis. Eksplorasi lbh dlm dpt di lakukan memakai cunam tumpul. Jika terbtk nanah di lakukan insisi dan drainase. Insisi di lakukan di garis tengah secara horizontal setinggi os. Hyoid (3 – 4 jari dibawah mandibula) dan di lakukan di bawah dan pararel dgn korpus mandibula melalui fasia dlm sampai kedlman kelenjar submaksilar. Insisi vetikal tamahan dpt di buat di atas os. Hyoid sampai batas bawah dagu. Perlu jg di lakukan pengobatan terhdp infeksi gigi utk mencegah kekambuhan . Pasien di rawat inap sampai infeksi reda. PENCEGAHAN Pemeriksaan gigi ke dokter secara teratur dan rutin. Penanganan infeksi gigi dan mulut yg tepat dpt mencegah kondisi yg akan meningkatkan terjadinya Angina Ludwig.