Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
Etiologi
Traumati
Idiopatik Valsalva
k
Ganggua
Hiperten n
si perdarah
an
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Epidemiologi
1. Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi di semua
kelompok umur, namun hal ini dapat meningkat
kejadiannya sesuai dengan pertambahan umur .
2. Pada perdarahan subkonjungtiva tipe spontan tidak
ditemukan hubungan yang jelas dengan suatu
kondisi keadaan tertentu (64.3%). Kondisi hipertensi
memiliki hubungan yang cukup tinggi dengan angka
terjadinya perdarahan subkonjungtiva (14.3%).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Patofisiologi
Perdarahan
Subkonjungtiva
Spontan Traumatik
• Umur
• Hipertensi
• Arteriosklerosis
• Anemia
• Pemakaian
antikoagulan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanda dan Gejala
1. Sangat jarang mengalami nyeri ketika terjadi perdarahan
subkonjungtiva pada permulaan.
2. Tampak adanya perdarahan di sklera dengan warna merah
terang (tipis) atau merah tua (tebal).
3. Tidak ada tanda peradangan, kalaupun ada biasanya
peradangan yang ringan.
4. Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama
setelah itu kemudian ukurannya akan berkurang perlahan
karena diabsorpsi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis
1. Diagnosis perdarahan subkonjungtiva ditegakkan melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Apabila perdarahan
subkonjungtiva terjadi untuk pertama kalinya, langkah-
langkah diagnostik lebih lanjut biasanya tidak diperlukan.
Dalam kejadian kekambuhan, hipertensi dan kelainan
koagulasi harus dipikirkan.
2. Memeriksa ketajaman visus juga diperlukan, terutama
pada perdarahan subkonjungtiva traumatik.
3. periksa reaktivitas pupil dan mencari apakah ada defek
pupil. Curigai ruptur bola mata jika perdarahan
subkonjungtiva terjadi penuh pada 360°.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan
1. Perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak memerlukan
pengobatan dan akan hilang atau diabsorbsi dalam 1-2
minggu.
2. Pengobatan dini pada perdarahan subkonjungtiva adalah
dengan kompres dingin sebanyak 4 kali sehari selama 4
menit, terutama pada pasien yang datang dalam 48 jam
pertama setelah perdarahan terjadi.
3. Air mata buatan untuk iritasi ringan dan mengobati faktor
risikonya untuk mencegah risiko perdarahan berulang.
4. Asam treneksamat dan vasacon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komplikasi
Perdarahan subkonjungtiva akan diabsorsi sendiri oleh
tubuh dalam waktu 1-2 minggu, sehingga tidak ada
komplikasi serius yang terjadi. Namun perdarahan
subkonjungtiva harus segera dirujuk ke dokter spesialis
mata jika ditemui 3:
1. Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan
2. Perubahan penglihatan
3. Riwayat trauma pada mata
4. Riwayat gangguan perarahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Prognosis
Secara umum prognosis dari perdarahan subkonjungtiva
adalah baik. Karena sifatnya yang dapat diabsorpsi sendiri
oleh tubuh. Namun untuk keadaan tertentu seperti sering
mengalami kekambuhan, persisten atau disertai gangguan
pandangan maka dianjurkan untuk dievaluasi lebih lanjut
lagi.
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : IMS
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Cacab Jangkahan Biaung, Penebel, Tabanan
Pekerjaan : Petani
Agama : Hindu
Suku Bangsa : Bali, Indonesia
No. CM : 173167
BAB III
LAPORAN KASUS
Anamnesis
1. Keluhan Utama :
Mata kiri merah
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poliklinik Penyakit Mata BRSUD Tabanan pada tanggal 25
April 2018 dengan keluhan mata merah sejak 1 hari yang lalu setelah
memotong rumput. Selain itu, pasien mengeluh mata kabur dan mata
berdarah.
3. Riwayat Penyakit Terdahulu :
Pasien mengatakan bahwa dulu waktu sekolah dasar pernah mengalami
mata merah seperti sekarang. Riwayat penyakit diabetes militus,
hipertensi dan penyakit kronis lainnya disangkal oleh pasien. Riwayat
alergi makanan dan obat-obatan juga disangkal oleh pasien.
4. Riwayat Sosial :
Pasien sehari harinya merupakan seorang petani, tinggal bersama istri
dan anak, aktivitas sehari-hari lebih banyak di padang. Riwayat
mengkonsumsi minum minuman beralkohol dan merokok disangkal oleh
pasien
BAB III
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
3.3.1 Pemeriksaan Fisik Umum
Bulat, reguler, warna coklat, edema (-) Iris Bulat, reguler, warna coklat, edema (-)
Bulat, diameter ± 2mm, letak sentral, refleks Bulat, diameter ± 2mm, letak sentral, refleks
pupil langsung (+), refleks pupil tak langsung Pupil pupil langsung (+), refleks pupil tak langsung
(+) (+)
Jernih Lensa Jernih
Normal Lapang pandang Normal
Tidak dievaluasi TIO Tidak dievaluasi
BAB III
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Mata Saat Diperiksa
BAB III
LAPORAN KASUS
Diagnosis Banding
1. Subconjuctival Hemorrage
2. Konjungtivitis hemarogik akut
3. Skleretis
Diagnosis Kerja
OS Subconjunctival Hemorrage
Prognosis
Ad bonam
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien laki- laki dengan inisial IMS berusia 57
tahun datang ke poli mata BRSUD Tabanan pada
hari Rabu, 25 April 2018. Pasien mengeluhkan
mata kiri merah sejak 1 hari yang lalu setelah
memotong rumput. Selain itu, pasien juga
mengeluh mata kabur dan mengeluarkan darah.