Vous êtes sur la page 1sur 19

KUALITAS AIR MINUM DALAM

KEMASAN DAN DEPOT AIR


MINUM

Kelompok 6

Aceng Sanjaya (P2.31.33.1.16.001)


Atmoko Aumgupito (P2.31.33.1.16.003)
Azhaar Darin Mardiyah (P2.31.33.1.16.004)
Faisal Abdulrahman (P2.31.33.1.16.010)
Maudy Cahya Utami (P2.31.33.1.16.022)
Nur Indah Mustika Ningrum (P2.31.33.1.16.030)
PERSYARATAN AIR MINUM SECARA UMUM

Menurut Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia


No. 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas
air minum, menyatakan bahwa air minum yang aman bagi
kesehatan harus memenuhi persyaratan fisik, biologi, dan
kimia.
Syarat Fisik

Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah


air yang tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna,
tidak keruh atau jernih, dan dengan suhu sebaiknya
dibawah suhu udara sedemikian rupa sehingga
menimbulkan rasa nyaman, dan jumlah zat padat
terlarut (TDS) yang rendah (Mandasary,2009).

Syarat Bakteriologis

Sumber-sumber air di alam pada umumnya


mengandung bakteri, baik air angkasa, air
permukaan, maupun air tanah.Jumlah dan jenis
bakteri berbeda Uji Kalitas AMDK di Surabaya, (M.
Deril dan Novirina) 58 sesuai dengan tempat dan
kondisi yang mempengaruhinya.Oleh karena itu air
yang dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari harus
bebas dari bakteri patogen.
Syarat Kimiawi

Air minum yang baik adalah air yang


tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia
yang berbahaya bagi kesehatan antara lain
Kesadahan, Zat Organik (KMnO4), Besi (Fe),
Mangan (Mn), Derajat keasaman (pH),Kadmium
(Cd)dan zat-zat kimia lainnya.
PROSES PRODUKSI AIR MINUM
DALAM KEMASAN

1. Proses penampungan air, proses penampungan air


adalah proses pemindahan air dari sumber, dalam hal
ini mata air, ke tanki penampung yaitu tangki air baku
2. Proses pengolahan air, proses pengolahan air baku di
unit water treatment merupakan proses pengolahan
untuk memperoleh treated water, yaitu air bersih yang
secara kualitas fisika maupun kimia sudah sesuai
standar air minum dan kualitasnya secara mikrobiologis
juga sudah lebih baik dari air baku, sehingga tidak
mengganggu kesehatan dan dapat menstabilkan
komposisi mineral di dalamnya. Dalam proses
pengolahan air, air baku akan mengalami proses filtrasi.
Proses filtrasi pada dasarnya ialah melewatkan
air melalui lapisan bahan yang berpori misalnya pasir,
arang aktif atau lainnya. Dengan demikian benda atau
partikel-partikel yang lebih besar dari pori filter akan
tertahan di atas pori filter tersebut. Proses filtrasi atau
penyaringan pada unit water treatment dilakukan
melalui 3 tahap penyaringan atau filter, yaitu :

a. Sand filter, dalam sand filter terjadi proses


penyaringan partikepartikel kotoran.
b. Carbon filter, dari sand filter, air masuk ke dalam
tanki carbon filter.
c. Micron filter, sedangkan pada micron filter terjadi
proses penyaringan partikel-partikel air yang masih
lolos dari carbon filter.
3. Proses pensucihamaan (sterilisasi), proses
pensucihamaan yaitu proses yang bertujuan untuk
membunuh mikroorganisme patogen yang dapat
membahayakan manusia yang terdapat di dalam
air dengan menggunakan catridge dan ozon.
Tujuan adanya cartidge untuk menahan
mikroorganisme dan menyaring kotoran-kotoran
halus yang mungkin masuk ke dalam air. Dalam
proses sterilisasi, air diinjeksi oleh ozon. Gas ozon
adalah gas yang tidak stabil dan mudah terurai
menjadi gas O2 dan On.
BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 705/MPP/Kep/11/2003
TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN
DAN PERDAGANGANNYA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN
DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pada dasarnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
diproses melalui 3 tahap yaitu : penyaringan,
desinfeksi, dan pengisian.

a. Penyaringan.dimaksudkan untuk menghilangkan


partikel padat dan gas-gas yang terkandung
dalam air.
b. Desinfeksi bertujuan untuk membunuh bakteri
patogen dalam air.
c. Pengisian merupakan tahap akhir proses produksi
dimana air dimasukkan melalui sebuah peralatan
yang dapat melindungi air tersebut dari
kontaminasi selama pengisian ke dalam kemasan.
BAHAN BAKU

Bahan baku utama yang digunakan adalah


air yang diambil dari sumber yang terjamin
kualitasnya, untuk itu beberapa hal yang perusahaan
lakukan untuk menjamin mutu bahan baku air
meliputi :

Pemeriksaan organoleptik, fisika, kimia, mikrobiologi


dan radio aktif.
Sumber air baku harus terlindung dari cemaran kimia
dan mikrobiologi yang bersifat merusak / mengganggu
kesehatan.
MESIN DAN PERALATAN.

Mesin dan peralatan yang digunakan perusahaan untuk memproduksi


AMDK, memperhatikan beberapa hal yaitu :

1. Bahan mesin dan peralatan


2. Jenis mesin dan peralatan :
a. Bak atau tangki penampung air baku
b. Unit pengolahan air (water treatment).
Unit pengolahan air terdiri dari :
a. Prefilter
Fungsi Prefilter adalah menyaring partikel-partikel yang
kasar, dengan bahan dari pasir atau jenis lain yang efektif
dengan fungsi yang sama.
b. Filter karbon aktif
Fungsi filter karbon aktif adalah sebagai penyerap bau, rasa,
warna, sisa khlor dan bahan organik.
c. Mikrofilter
Fungsi mikrofilter adalah sebagai saringan halus berukuran
maksimal 10
(sepuluh) mikron.
c. Mesin pencuci kemasan (bottle washer)
d. Mesin Pengisi kemasan (filling machine)
e. Mesin penutup kemasan (capping machine)
FASILITAS LABORATORIUM

Peralatan yang harus dimiliki laboratorium AMDK


antara lain adalah :
· otoklaf
· oven
· incubator
· pH meter
· konduktivitimeter
· turbidimeter
· peralatan pengujian mikrobiologi
· peralatan gelas antara lain cawan petri, erlenmeyer,
dll
PROSES PRODUKSI

Urutan proses produksi AMDK adalah


sebagai berikut :

a. Penampungan air baku dan syarat bak


penampung.
b. Penyaringan dilakukan secara bertahap
yang terdiri dari :
1. Prefiltrasi.
2. Penyaringan dengan karbon aktif.
3. Penyaringan dengan mikrofilter
DESINFEKSI

Proses desinfeksi dapat berlangsung dalam


tangki pencampur ozon dan selama ozon masih ada
dalam kemasan.

PENCUCIAN KEMASAN

a. Kemasan sekali pakai.


Kemasan sekali pakai tidak diharuskan dicuci
dan/atau dibilas, tetapi jika hal ini
dilakukan, maka harus secara saniter.
b. Kemasan dipakai ulang.
Kemasan yang dapat dipakai ulang harus dicuci dan
disanitasi dalam mesin pencuci botol.
c. Pemeriksaan
Pemeriksaan kemasan dilakukan secara visual
dengan teliti sebelum pencucian.
d. Tutup kemasan
Tutup kemasan harus hygienis.
PENGISIAN , PENUTUPAN , DAN PENGEPAKAN

1. Pengisian dan penutupan


Pengisian dan penutupan botol atau gelas harus
dilakukan dengan cara higienis dalam ruang pengisian
yang bersih dan saniter. Suhu dalam ruang pengisian
maksimal 250 C.
2. Pengepakan
Pengepakan AMDK dapat berupa : kotak karton, shrink
plastik,atau krat plastik.
BAHAN KEMASAN DAN PERSYARATANNYA

1. Bahan
vKemasan AMDK dapat dibuat dari kaca, Poli Etilen
(PE), Poli Propilen (PP), Poli Etilen Tereftalat (PET),
Poli Vinil Khlorida (PVC), atau Poli Karbonat (PC).
Untuk kemasan yang terbuat dari kaca harus sesuai
dengan SNI 12-0037-1987 atau revisinya.
2. Persyaratan.
Kemasan AMDK pakai ulang dari bahan plastik harus
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a). memenuhi syarat tara pangan (food grade).
b). Ketebalan minimal 0,5 milimeter.
c). Tahan suhu minimal 600 C, dengan waktu kontak
minimal 15 detik.
d). Tidak bereaksi terhadap bahan pencuci dan
desinfektan.
Kemasan yang tidak memenuhi kriteria diatas tidak
boleh dipakai ulang.
. PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN MUTU

Metode pengujian mutu AMDK dilakukan


sesuai SNI 01-3554-1998 atau revisinya. Pengendalian
mutu dilakukan dengan cara mengambil 2 (dua) sampel
pada saat pembotolan dimana 1 (satu) sampel diuji
pada saat itu dan 1 (satu) sampel lainnya diuji pada
hari keenam.
Adapun parameter yang harus diuji minimal adalah :
· Keadaan air : bau, rasa, warna.
· pH
· Kekeruhan
· Cemaran mikroba : angka lempeng total, bakteri
bentuk coli.
DAFTAR PUSTAKA

SNI-01-3553-2006 Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)


Alhusnah.2008. Air Minum Dalam Kemasan Plastik,
Amankah ??
http://elmurobbie.wordpress.com/2008/07/10/air-minum-
dalam-kemasanbotol-plastik-amankah/
Sutrisno Totok, 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih,
PT Asti Musatya, Jakarta.
https://www.scribd.com/document/348756055/Air-Minum-
Dalam-Kemasan-Amdk-1
PERTANYAAN
 Imam (2) : apabila terdapat hal fisik pada tahap
pengolahan akhir, apakah pengolahan diulang
dari awal atau tidak?
 Manna (4) : apakah tanggal exp pada kemasan
itu menunjukkan kedaluarsa air atau kedaluarsa
kemasan?
 Rahmi (1) : apakah seluruh air minum dalam
kemasan aman?
 Tasya (2) : adakah pengujian untuk kemasan dan
standarnya seperti apa?

Vous aimerez peut-être aussi