Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 2
AJ 1/ B19
Outline
• Fraktur Nasal
• Asfiksia
• Abses peritonsiler
Fraktur nasal
• Definisi
Fraktur hidung adalah terhalangnya jalan pernafasan dan deformitas pada
tulang, jenis dan kerusakan yang timbul tergantung kekuatan arah mekanisme
(Tapiheru, Sinurat dan Ritarwan, 2016)
Etiologi
1. Cedera traumatik
• Cidera langsung
• Cidera tidak langsung
• Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat
2. Fraktur patologik
• Tumor
• Rakhitis
• infeksi
3. Secara spontan
woc
Manifestasi Klinis
• Nyeri tekan maupun tidak pada hidung
• Deviasi septum nasi
• Krepitus
• Jejas pada hidung
• Bengkak
• Mimisan
Penatalaksanaan
• Terapi non farmakologi ( elevasi kepala, kompres dingin)
• Terapi farmakologi (reposisi terbuka, reduksi tertutup)
Komplikasi
• Hematoma
• Epistaksis berkepanjangan
• Obstrusi saluran nafas
• kontraktur jaringan parut,
• deformitas nasal/deviasi,
• saddling,
• Kebocoran cairan serebrospinal
• komplikasi orbital
Diagnosis
• Pemeriksaan rontgen
• CT-Scan tulang, fomogram MRI
• Arteriogram (bila terjadi kerusakan vasculer).
Diagnosa keperawatan
• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan
tulang
• Cemas berhubungan dengan pengetahuan tentang luka post op
• Ansietas b/d adanya ancaman terhadap konsep diri/citra diri.
Abses Peritonsil (Quinsy)
• Definisi
Abses peritonsil (Quinsy) adalah kumpulan nanah/pus dalam ruang peritonsil,
diantara kapsul fibrous tonsil dengan muskulus konstriktor faringeal superior,
biasanya pada bagian kutub atas (Cowan, 1997; Dingra, 2007)
Etiologi
• terjadi akibat komplikasi tonsilitis akut atau infeksi yang bersumber dari
kelenjar mukus weber dikutub atas tonsil (Bailey, 2006; Galioto, 2008).
• Kuman aerob Streptococcus pyogenes (grup A beta hemolytic streptococcus)
• Kuman anaerob
• Infeksi gigi
• Perokok
•
•
Demam tinggi,
Lemah
Manifestasi klinis
• Menggigil
• Sakit kepala
• Muntah
• Nyeri tenggorok yang berat,
• Odinofagia dan disfagia
• Hipersalivasi dan air ludah menetes dari sudut mulut
• “hot potato voice”
• fetor ex ore
• Trismus
• Nyeri bila menggerakkan kepala ke lateral
Diagnosis
1. Anamnesis
2. pemeriksaan fisik
3. Aspirasi abses
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan radiologi
Penatalaksanaan
1. Konsevatif
2. Operatif ( aspirasi, insisi, tonsilektomi )
Komplikasi
• Abses dapat pecah spontan dan menyebabkan perdarahan dan aspirasi paru
(Surarso, 2011).
• Infeksi ( parafaring, mediastinum, intracranial)
Diagnosa keperawatan
• Nyeri
• Anxietas
• Kurang pengetahuan
Asfiksia
• Definisi
Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) menurut IDAI (Ikatatan Dokter Anak
Indonesia) adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir
atau beberapa saat setelah lahir (Prambudi, 2013).
Etiologi