Vous êtes sur la page 1sur 21

ASKEP STOMA

KELOMPOK 3/A1
DEFINISI
• Stoma adalah lubang terbuka dari suatu saluran
berongga yang menghubungkan saluran tersebut
dengan permukaan kulit.
• Stoma kolostomi merupakan lubang buatan
pada abdomen untuk mengalirkanurine atau
feses keluar dari tubuh.
ETIOLOGI
• Stoma pada adasarnya disebabkan oleh
Ileostomy atau Colonstomy, yang berfungsi
sebagai lubang buatan pad abdomen untuk
mengeluarkan urine atau faeces keluar dari
tubuh, dengan kata lain stoma terjadi dengan
sengaja atau dibuat untuk menolong
mengeluarkan urine dan faeces pada penderita
gangguan pencernaan dan Ca Kolon.
MANIFESTASI KLINIK
• Nyeri Abdomen
• Muntah
• Obstipasi/Diare
• Perut Kembung
PATOFISIOLOGI
• Klien yang mengalami kelainan pada usus
seperti: obstruksi usus, kanker kolon,kolitis
ulceratif, penyakit Divertikuler akan dilakukan
pembedahan yang disebut dengan kolostomi
yaitu lubang dibuat dari segmen kolon
(asecenden, tranversum dan sigmoid ). Lubang
tersebut ada yang bersifat sementara dan
permanen.Kolostomi asenden dan transversum
bersifat sementara, sedangkan kolostomi
sigmoid bersifat permanen. Kolostomi yang
bersifat sementara akan dilakukan penutupan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Foto polos abdomen 3 posisi
• Colon in loop
• Colonoscopy
• USG abdomen
KOMPLIKASI
• Obstruksi/ penyumbatan
• Infeksi
• Retraksi stoma/ mengkerut
• Prolaps pada stoma
• lritasi Kulit
• Diare
• Eviserasi
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
PENGKAJIAN
a. Keadaan stoma :
• Warna stoma (normal warna kemerahan).
• Tanda-tanda perdarahan (perdarahan luka operasi).
• Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color,
dolor, fungsi laese).
• Posisi stoma.
b. Apakah ada perubahan eliminasi tinja :
• Konsistensi, bau, warna feces.
• Apakah ada konstipasi / diare ?
• Apakah feces tertampung dengan baik ?
• Apakah pasien/ keluarga dapat mengurus feces
sendiri ?
c. Apakah ada gangguan rasa nyeri :
• Keluhan nyeri ada/ tidak.
• Hal-hal yang menyebabkan nyeri.
• Kualitas nyeri.
• Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang).
• Apakah pasien gelisah atau tidak.
d. Apakah kebutuhan istirahat dan tidur
terpenuhi
• Tidur nyenyak/ tidak.
• Apakah stoma mengganggu tidur/tidak.
• Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur.
• Adakah faktor psikologis mempersulit tidur ?
e. Bagaimana konsep diri pasien ?
• Bagaimana persepsi pasien terhadap: identitas diri,
harga diri, ideal diri, gambaran diri, & peran.
f. Apakah ada gangguan nutrisi :
• Bagaimana nafsu makan klien.
• BB normal atau tidak.
• Bagaimana kebiasaan makan pasien.
• Makanan yang menyebabkan diare.
• Makanan yang menyebabkan konstipasi.
g. Apakah pasien seorang yang terbuka ?
• Maukah pasien mengungkapkan masalahnya.
• Dapatkah pasien beradaptasi dgn lingkungan
setelah tahu bagian tubuhnya diangkat.
DIAGNOSA & INTERVENSI
KEPERAWATAN
NO. Diagnosa Intervensi Rasional

1. Nyeri b/d 1. Kaji keluhan dan derajat 1. Untuk mengetahui sifat dan
perlukaan nyeri. tingkat nyeri sehingga
sekunder operasi 2. Motivasi untuk melakukan memudahkan dalam
penutupan teknik pengaturan nafas dan memberikan tindakan.
kolostomi. mengalihkan perhatian. 2. Relaksasi dan retraksi dapat
3. Hindari sentuhan seminimal mengurangi rangsangan nyeri.
mungkin untuk mengurangi 3. Sentuhan dapat meningkatkan
rangsangan nyeri. rangsangan nyeri.
4. Pertahankan puasa. 4. Untuk mengistirahatkan usus.
5. Berikan analgetik sesuai 5. Analgesik membantu memblok
dengan program medis. rasa nyeri.
NO. Diagnosa Intervensi Rasional

2. Ansietas b/d ancaman 1. Jelaskan proses pemulihan fungsi 1. Pemahaman dapat mengurangi
disfungsi rectum. anus secara bertahap dan butuh kecemasan.
waktu agak lama. 2. Dengan kondisi tenang akan
2. Lakukan pendekatan dengan lebih memudahkan
tenang dan berikan dorongan untuk pemahaman.
bertanya. 3. Dengan keterlibatan keluarga
3. Libatkan keluarga dalam setiap akan memberikan perhatian
tindakan. yang lebih bagi klien.
NO. Diagnosa Intervensi Rasional

3. Resiko tinggi terhadap Pantau hasil : 1. Untuk mengidentifikasi indikasi


infeksi b/d prosedur - Hasil TTV kemajuan dan penyimpangan dari
tindakan pembedahan - Suhu tiap 4 jam hasil yang di harapkan.
daerah abdomen. Implementasikan tindakan untuk 2. Teknik steril untuk pencegahan
mencegah infeksi : pemindahan kuman, dan cairan
 Rawat luka dengan teknik steril. untuk memperlancar pengeluaran,
 Tingkatkan intake cairan 2-3 L/hari. sedangkan nutrisi untuk
 Tingkatkan nutrisi dengan diet tktp. meningkatkan ketahan tubuh dan
 Gunakan pelunak feses bila terdapat mempercepat pertumbuhan
konstipasi. jaringan.
Berikan antibiotika sesuai program medis. 3. Antibiotika untuk menghambat dan
Pantau tanda-tanda radang : panas, merah, membunuh kuman patogen.
bengkak, nyeri, ketakutan. 4. Untuk mengetahui secara dini
terjadinya infeksi.
SOP PERAWATAN STOMA
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi