Vous êtes sur la page 1sur 22

Gizi untuk Penyakit Pernafasan

Ahmad Farudin, SKM.MSI


Macam Penyakit gg. Pernafasan
• Bronkhitis : Radang pada saluran bronkho
• Pneumonia : suatu penyakit peradangan yang
terjadi pada paru , dimana pulmonary aleolus
yang bertanggung jawab menyerap oksigen
dari udara meradang dan terisi oleh cairan.
• TBC
Penderita GG. Pernafasan
• Jumlah penderita penyakit tuberculosis (TB) di
Indonesia sangat tinggi. Setiap tahun bertambah
450 ribu kasus baru. Dari jumlah tersebut 65 ribu
diantaranya meninggal dunia.
• Di Indonesia dari tahun ke tahun, pneumonia
selalu menduduki peringkat atas penyebab
kematian bayi dan anak balita dan selalu berada
pada daftar 10 penyakit terbesar setiap tahunnya
di fasilitas kesehatan,seperti puskesmas
Penyebab Peradangan Pada paru
• Bakteri
• Virus
• Jamur
• Parasit
• Benda iritatif : debu, asap rokok

Sifat Penyakit Paru : Menular lewat alat makan,


makanan, udara
Cronik lung
disease

Klasifikasi Penyakit Paru


Acute Lung Resistensi
Disease Hiperglikemia Insulin

Terjadi perubahan Fungsi


Glukoneogenesis
paru secara akut
Terjadi balans Nitrogen negatif Peningkatan Hormon
akibat katabolisme protein Glukagon

Tujuan Terapi Nutisi : Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang


meningkat akibat hiperkatabolisme untuk mencegah protein
breakdown
Cronic Lung Disease
• Masalah Utama :
Malnutrisi

Penurunan BB
Gangguan GI Tract
Penurunan Asupan Makan

hiperkatabolisme
Peningkatan kebutuhan gizi akibat infeksi
Adaptasi terhadap penurunan konsumsi 02
Tujuan Diet

• Memberikan makanan
secukupnya untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi yang
bertambah guna mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan
tubuh
• Membantu proses penyembuhan
Prinsip Diit:
• Energi dan protein tinggi
• Karbohidrat rendah bila
terjadi peningkatan CO2
• Vitamin dan mineral
tinggi/cukup
• Makanan mudah cerna
Syarat Diit:

• Energi tinggi
Diberikan secara bertahap
Perkiraan berkisar 2500-3000
kal/hr Untuk mencapai BBI
• Kebutuhan Energi:
( 3.9X V02) + (1.1XVC02) x 1.44

V02 : Volume Input 02 ( ml/ menit)


VC02 : Volume out ( ml/ menit)
Pemberian Makanan
• Pemberian zat gizi terutama protein lebih
tinggi dari kebutuhan normal
• Karbohidrat diberikan rendah karena KH
meningkatkan produksi CO2

Pemberian makanan porsi kecil,


tapi sering
• Protein : tinggi (75-100 g/hr). Untuk
menggantikan sel-sel yang rusak

Mineral

Fe tinggi untuk mengganti Fe yang hilang


karena pendarahan
Ca tinggi untuk penyembuhan luka.
Vitamin :

Tinggi (suplementasi) → Vitamin C,


Vitamin E, Vitamin B kompleks
Makanan yang perlu dihindari
• ikan asin karena mengandung Nitrosamin yang
bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan
terjadinya peradangan pada organ tubuh
• Ikan asin merupakan salah satu mediator utama
dalam pembentukan dan perkembangan virus
Epstein-Barr. Virus Epstein-Barr adalah virus yang
berperan penting dalam timbulnya peradangan
dalam organ paru-paru manusia.
• Makanan yang banyak menggunakan pewarna
Rhodamin B
Rhodamin B merupakan salah satu zat yang
dapat memicu tmbulnya iritasi pada saluran
pernafasan
Rhodamin B merupakan salah satu zat yang
dapat memicu tmbulnya iritasi pada saluran
pernafasan
• Hindari makanan yang merangsang
asam lambung

Bentuk makanan bisa cair bisa lunak (sesuai


kemampuan pasien) Makanan mudah cerna
• Berikan makanan sumber zat anti
oksidan yang cukup

Berikan makanan seimbang


Pada pasien kritis dengan ventilator
sering terjadi parase lambung
sehingga mudah terjadi regurgitasi
dan pneumonia aspirasi
• Untuk menghindari aspirasi pasien
dibaringkan dengan posisi kepala 45
derajat bila diberikan cairan NGT
lebih dari 100 ml
Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi