Vous êtes sur la page 1sur 84

Subtitle OBAT ANTI KANKER

OLEH :
KELOMPOK 7
1. AFFIFAH PUTRI YUSRA (1601085)
2. ALIFYA OCTARI (1601086)
3. AMALIA DWITASARI (1601087)
4. MERY SILVIA (1601076)

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Syilfia Hasti,M.Farm,apt


Apa itu
kanker?

Kanker ialah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau


kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi
homeostasis lainnya pada organisme multiseluler.
Sifat Umum dari Kanker
• Pertumbuhan berlebihan • Antikanker / cancer drugs
umumnya berbentuk tumor diharapkan memiliki toksisitas
selektif artinya menghancurkan
• Gangguan diferensiasi dari sel sel kanker tanpa merusak sel
dan jaringan jaringan normal.
• Bersifat metastatik • Bersifat invasif
• Pergeseran metabolisme ke arah • Obat kanker merupakan obat
pembentukan makromolekul dari spesialistik.
nukleosida dan asam amino
• peningkatan katabolisme
• Memiliki heriditas bawaan karbohidrat untuk energi sel.
(acquired heredity)
Fase siklus sel kanker
Jenis-jenis kanker

Karsinoma

Limfoma

Leukimia

Sarkoma

Glioma

Karsinoma in situ
Faktor –Faktor Penyebab Kanker

Faktor
Zat fisika
karsinogen

Virus
Hormon
Obat Anti Kanker

Obat antikanker adalah senyawa kemoterapeutik yang


digunakan untuk pengobatan tumor / kanker.
Tujuan utama kemoterapi kanker adalah merusak secara
selektif sel tumor yang berbahaya tanpa mengganggu sel
normal.
Obat antikanker sering disebut juga sebagai sitotoksik,
sitostatik atau antineoplasma
Neoplasma : perubahan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan jaringan secara
otonom dengan struktur gen yang abnormal.
Neoplasma dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu Maligna dan Benigna
Benigna : Neoplasma yang terjadi pada jaringan tapi tidak menyebabkan metastasis
Maligna : Neoplasma yang terjadi pada jaringan dengan menyebabkan metastasis
Metastasis itu sendiri adalah : perkembangan dan penyebaran jaringan kanker ke
seluruh tubuh dari kanker primer.

Penamaan nama kanker tergantung kepada apakah ia termasuk pada kelompok


benigna atau maligna, dan asal jaringan terjadinya kanker tersebut. Pada kelompok
benigna kanker biasanya dinamai dengan menambah akhiran oma : misalnya fibroma,
lipoma, adenoma, dan seterusnya. Pada maligna nama kanker ditambah dengan kata
sarcoma: misalnya fibrosarcoma, osteosarcoma, retinosarcoma, dan sebagainya.
Sedangkan maligna yang terjadi pada jaringan epitel baik endodermal maupun
ektodermal, penamaannya ditambah dengan kata carcinoma : misalnya epidermoid
carcinoma, hepatocellular carcinoma, gastric adenocarsinoma, dan sebagainya.
Terapi pengobatan kanker

Pembedahan, terutama untuk tumor padat yang


terlokalisasi. X = payudara & kolorektal

Radiasi, pengobatan penunjang sesudah pembedahan.

Kemoterapi, pengobatan tumor yang tidak terlokalisasi.

Endokrinoterapi, penggunaan hormon tertentu untuk


pengobatan tumor pada organ yang proliferasinya tergantung
hormon.

Imunoterapi, berperan penting dalam pencegahan


mikrometastasis.
Mekanisme kerja obat antikanker

Obat anti-kanker terutama bekerja pada DNA yang merupakan


komponen utama gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi
sel. Cara kerjanya pada sel-sel kanker ada yang:
1)Menghambat atau mengganggu sintesa DNA dan atau RNA
2)Merusak replikasi DNA
3)Mengganggu transkripsi DNA oleh RNA
4)Mengganggu kerja gen.
Penggolongan Cancer Drugs

1. Alkilator
2. Antimetabolit
3. Produk Alamiah
4. Hormon dan Antagonis
5. Lain-lain
1. Agen Pengalkilasi
Agen pengalkilasi mengeluarkan efek sitotoksiknya melalui pengikatan secara kovalen
dengan kelompok nukleofilik pada berbagai komponen sel. Alkilasi DNA mungkin
merupakan reaksi sitotoksik yang penting sekali bersifat letal bagi sel-sel tumor. Agen
pengalkilasi tidak membedakan antara sel-sel yang bersiklus dan beristirahat. Tetapi
agen ini paling toksik bagi sel-sel yang membelah secara cepat (Harvey, 2013).

obat dari golongan ini adalah Mechlorethamine,


Cyclophosphamide, Ifosfamide, Nitrosourea, Dacarbazine,
Temozolomide dan agen pengalkilasi lainnya (Harvey, 2013).
Golongan Senyawa Pengakilasi
• Karmustin
• Lomustin
• Siklofosfamid
• Ifosfamid
• Mekloretamin
• Streptozotocin
2. Antibiotika
Kerja sitotoksik antibiotika antitumor disebakan oleh interaksinya dengan DNA,
menyebabkan gangguan pada fungsi DNA. Selain interkalasi, kemampuan antibiotika
antitumor untuk menghambat topoisomerase (I dan II) dan menghasilkan radikal bebas
yang berperan penting dalam efek sititiksiknya. Antibiotika ini bersifat nonspesifik sel
(Harvey, 2013).

obat dari golongan ini adalah : Dactinomycin, doxorubicin,


daunorubicin, bleomycin dan plikamicin (Harvey, 2013).
4. Hormone steroid dan antagonisnya

obat dari golongan ini adalah prednisone, tamoxifen, progestin,


leuprolide, goserelin, estrogen, flutamide, nilutamide dan bicalutamide
(Harvey, 2013).
Antimetabolit

Antimetabolit mengusir secara kompetitif senyawa dasar metabolisme alami


(metabolit) atau memblok enzim dan dengan cara ini menghambat metabolisme
dan pertumbuhan sel.
Kerjanya amat tidak spesifik, artinya senyawa akan menyerang semua sel yang
membelah dengan cepat dengan cara yang
Lanjutan ….

• Efek samping Antimetabolit menyebabakan depresi hemopoetik dan gangguan


saluran cerna, sering menyebabkan stomatitis aftosa.
• Antimetabolit dikontraindikasikan pada pasien dengan suatu gizi buruk,
leukopenia berat atau trombositopenia.
Mekanisme Dan Tempat Kerja Beberapa Cancer
Drugs
Klasifikasi Antimetabolit
Analog
Antagonis Folat Analog Purin
Pirimidin
• Metotreksat • Flourourasil • Merkaptopurin
• Sitarabin
• Gemsitabin
Antagonis Folat

a. Metotreksat
MK :
Antagonis folat membasmi sel dalam fase S, terutama pada fase pertumbuhan
yang pesat dengan cara menghambat dihidrofolat reduktase dengan kuat .
• Dihidrofolat reduktase ialah enzim yang mengkatalisis dihidrofolat (FH2)
menjadi tetrahidrofolat (FH4).
• Tetrahidrofolat merupakan metabolit aktif dari asam folat yang berperan
sebagai kofaktor penting dalam berbagai reaksi transfer satu atom carbon pada
sintesis protein dan asam nukleat.
Lanjutan ….

Indikasi : leukimia limfositik akut , koriokarsinoma , kanker payudara, leher


dan kepala, paru, buli-buli, sarkoma osteogenik.
Efek samping : Depresi hemopoetik dan gangguan saluran cerna, sering
menyebabkan stomatitis aftosa
Kontraindikasi : Pada pasien dengan gangguan sumsum tulang, hati dan
terutama gangguan ginjal karena metotreksat hanya dieliminasi melalui ginjal.
Penggunaan : oral, intratekal
Dosis : 2,5-5 mg/hari (oral) ; 10 mg (intratekal) 1-2 kali seminggu.
Nama Dagang Obat :
• Methotrexate (Kalbe Farma)

• Methotrexate DBL (Tempo Sp, DBL)

• Texorate (Fahrenheit)

• Farmitrexat (Kalbe Farma)

• Emthexate Combipharipharmachemie ( combiphar


/ pharmachemie )
Analog Pirimidin
a. Fluorourasil (5-FU)
MK :
Dalam tubuh diubah menjadi 5-fluoro-2-deoksiuridin 5’-monofosfat (FdUMP) -
> menghambat timidilat sintetase dengan akibat hambatan sintesa DNA.
Fluorourasil juga diubah menjadi fluorouridin monofosfat (FUMP) yang
langsung mengganggu sintesa RNA.
Lanjutan ….
Indikasi : kanker payudara, kolon, esofagus, leher dan kepala, leukimia
limfositik dan mielositik akut, limfoma non-hodgkin.
Efek samping : Leucopenia, sistem hemopoetik dan saluran cerna.
Kontraindikasi : pada pasien dengan suatu gizi buruk, leukopenia berat atau
trombositopenia.
Penggunaan : secara IV dan infus.
Dosis : infus kontinu 15 mg/kg/hari selama 5 hari; IV 15 mg/kg sekali
seminggu
Nama Dagang Obat :
• Fluracedyl (Pharmachemie)

• Fluorauracil (Delta West Pharmacia)

• Fluorouracil DBL (Tempo Scan Pacific)

• Curacil (Kalbe Farma)


Lanjutan ….
b. Sitarabin
MK :
Sitarabin - > nukleosida yang berkompetisi dengan metabolit normal untuk
diinkorporasikan ke dalam DNA.
Obat ini bersifat Cell cycle specific yang spesifik untuk fase S dan tidak berefek
terhadap sel yang tidak berproliferasi.
Lanjutan ….
Indikasi : leukemia mielositik akut dan kronik, limfoma non- Hodgkin.
Efek samping : leucopenia dan trombositopenia
Kontraindikasi : pada wanita hamil dapat menyebabkan efek teratogenik.
Penggunaan : secara SC dan infus IV.
Dosis : 100 mg/m2/hari untuk 5-10 hari infus IV atau SC tiap 8 jam.
Lanjutan ….
Nama Dagang Obat :
• Cytarabine DBL (Tempo Scan Pasific)

• Cytosar (Phamacia)

• Cytosar – U (Pfizer)
c. Gemsitabin
MK :
Gemsitabin mengalami fosforilasi oleh enzim deoksisitidin kinase -> oleh
nukleosida kinase -> nukleotida di- dan trifosfat yang dapat menghambat
sintesa DNA.
Gemsitabin difosfat dapat menghambat ribonukleotida reduktase sehingga
menurunkan kadar deoksiribonukleotida trifosfat yang penting untuk
sintesis DNA.
Lanjutan ….
Indikasi : kanker paru, pankreas, dan ovarium.
Efek samping : flu-like syndrome, asthenia , dan gangguan fungsi hati.
Kontraindikasi : pada pasien dengan suatu gizi buruk, leukopenia berat atau
trombositopenia.
Penggunaan : secara IV
Dosis : 1000 mg/m2 IV tiap minggu selama 7 minggu diikuti istirahat 1
minggu.
Lanjutan ….
Nama Dagang Obat :
• Gemzar (eli lilly)

• Cytogem (Ferron)
Analog Purin
a. Merkaptopurin (6-MP)
MK :
• Merkaptopurin merupakan antagonis kompetitif dari enzim yang
menggunakan senyawa purin sebagai substrat.
• Mekanisme kerjanya ialah pembentukan 6-metil merkaptopurin (MMPR), yang
menghambat biosintesis purin, akibatnya sintesis RNA, CoA, ATP dan DNA
dihambat.
Lanjutan ….
Indikasi : leukimia limfositik akut dan kronik, leukimia mieloblastik akut dan
kronik, koriokarsinoma.
Efek samping : Anemia, granulositopenia dan trombositopenia .
Kontraindikasi : pada pasien dengan suatu gizi buruk, leukopenia berat atau
trombositopenia.
Penggunaan : secara oral
Dosis : 2,5 mg /kg/ hari per oral
Lanjutan ….
Nama Dagang Obat :
• Purinetol
ANTIBODI
MONOKLONAL
Pengertian Antibodi Monoklonal

• Antibodi monoklonal merupakan senyawa yang homogen, sangat spesifik dan


dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar sehingga sangat
menguntungkan jika digunakan sebagai alat diagnostik
• Antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma
klon sel-sel positif sejenis
• Antibodi inidibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel
positif limpa dan sel mieloma) yang dikultur
1. Antibodi Monoklonal
Murni

Antibodi monoklonal Murni adalah antibodi yang


penggunaanya tanpa dikombinasikan dengan obat lain atau
material radioaktif. Antibodi ini akan mengikatkan pada
antigen spesifik yang dimiliki sel-sel kanker dengan berbagai
cara. Contoh : trastuzumab, tuximab, dan alemtuzumab.
2. Antibodi Monoklonal
Kombinasi

Jenis antibodi ini dikombinasikan dengan berbagai jenis obat, toksin dan materi-
materi radioaktif. Obat ini hanya berperan sebagai “pengantar” molekul obat
langsung menuju sel kanker. Pada 2002, FDA menyetujui radiolabeled untuk
terapi kanker yakni Ibritumomab tiuxetan (Zevalin). Obat ini digunakan untuk
terapi kanker B lymphocytes.
Cara Kerja Antibodi Monoklonal

 Tidak seperti kemoterapi dan radioterapi, yang bekerja secara kurang spesifik, tujuan
pengobatan antibodi monoklonal adalah untuk menghancurkan sel-sel limfoma non
Hodgkin secara khusus dan tidak mengganggu jenis-jenis sel lainnya.
Semua sel memiliki penanda protein pada permukaannya, yang dikenal sebagai antigen.

 Antibodi monoklonal dirancang di laboratorium untuk secara spesifik mengenali


penanda protein tertentu di permukaan sel kanker.

 Antibodi monoklonal kemudian berikatan dengan protein ini.

 Hal ini memicu sel untuk menghancurkan diri sendiri atau memberi tanda pada si induk
kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh sel kanker.

 Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang dipakai dalam pengobatan limfoma
non Hodgkin, mengenali penanda protein CD20. CD20 ditemukan di permukaan Sel B
abnormal yang ditemukan pada jenis-jenis limfoma non Hodgkin yang paling umum.
Pembuatan Antibodi Monoklonal
Terdiri dari beberapa tahap, yakni;

1. Imunisasi Mencit

2. Fusi sel kebal dan sel mieloma

3. Eliminasi sel induk yang tidak berfusi

4. Isolasi dan pemilihan klon hibridoma


Pembuatan Antibodi
Monoklonal
1. Imunisasi mencit
• Antigen berupa protein atau polisakarida yang berasal dari bakteri atau
virus, disuntikkan secarasubkutan pada beberapa tempat atau secara
intra peritoneal.
• Setelah 23 minggu disusul suntikan antigen secara intravena, mencit
yang tanggap kebal terbaik dipilih.
• Pada hari ke-12 hari suntikan terakhir antibodi yang terbentuk pada
mencit diperiksa dan diukurtiter antibodinya.
• Mencit dimatikan dan limfanya diambil secara aseptis.- Kemudian dibuat
suspensi sel limfa untuk memisahkan sel B yang mengandung antibodi
2. Fusi sel kebal dan sel mieloma
1. Pada kondisi biakan jaringan biasa, sel limfa yang membuat antibodi
akan cepat mati, sedangkansel mieloma dapat dibiakkan terus-
menerus. Fusi sel dapat menciptakan sel hibrid yang terdiri
darigabungan sel limfa yang dapat membuat antibodi dan sel mieloma
yang dapat dibiakkan secaraterus menerus dalam jumlah yang tidak
terbatas secara in vitro.
2. Fusi sel diawali dengan fusi membran plasma sehingga menghasilkan
sel besar dengan dua ataulebih inti sel, yang berasal dari kedua induk
sel yang berbeda jenis yang disebut heterokarion.
lanjutan

3. Pada waktu tumbuh dan membelah diri


terbentuk satu inti yang mengandung
kromosom kedua induk yang disebut sel hibrid.
3. Eliminasi sel induk yang tidak berfusi

• Frekuensi terjadinya hibrid sel limfa-sel mieloma biasanya rendah,


karena itu penting untuk mematikan sel yang tidak fusi yang jumlahnya
lebih banyak agar sel hibrid mempunyaike sempatan untuk tumbuh
dengan cara membiakkan sel hibrid dalam media selektif yang
mengandung hyloxanthine, aminopterin, dan thymidine (HAT).
4. Isolasi dan pemilihan klon hibridoma

1. Sel hibrid dikembangbiakkan sedemikian rupa,


sehingga tiap sel hibrid akan membentuk koloni
homogen yang disebut hibridoma.
2. Tiap koloni kemudian dibiakkan terpisah satu sama
lain.
lanjutan
3. Hibridoma yang tumbuh diharapkan mensekresi antibodi ke dalam
medium, sehingga antibodiyang terbentuk bisa diisolasi. Pemilihan klon
hibridoma dilakukan dua kali, pertama adalah dilakukan untuk
memperoleh hibridoma yang dapat menghasilkan antibodi, dan yang
kedua adalah memilih sel hibridoma penghasil antibodi monoklonal
yang potensial menghasilkan antibodi monoklonal yang tinggi dan
stabil.
Antibody Monoclonal drug adalah sebuah obat inovasi baru dalam usaha manusia
melawan kanker. Meskipun efektifitas dan sepesifisitas obat ini terhadap kanker tertentu
telah teruji dan membuahkan hasil, namun cara penggunaan obat ini agar memberikan
hasil yang terbaik sampai saat ini belumlah diketahui secara pasti.

Cara Monoclonal Antibody Bekerja Membunuh Sel Kanker:

1. Membuat Sel Kanker Lebih dikenali Oleh Sistem Immun.

Sistem immun akan aktif jika terdapat musuh (antigen) dalam tubuh, wes enaknya
sistem immun ini adalah tentaranya tubuh. Sekali sistem immun mengenali adanya
musuh tubuh, maka ia akan memanggil teman-temannya untuk melawan musuh ini. Tapi
tidak selamanya sistem immun bisa mengenali sel kanker sebagai musuh, lha obat-
obatan golongan antibody monoclonal seperti Rituximab bekerja agar sistem immun
lebih kenal dengan sel kanker sehingga sistem pertahanan tubuh bisa bekerja lebih
efektif dalam rangka menghajar sel kanker.
2. Menghambat Faktor-Faktor Pertumbuhan Sel Kanker
Jika sebuah zat kimia yang disebut sebagai Growth Factor menempel pada sel
kanker, maka pertumbuhan sel kanker yang ditempeli akan meningkat drastis, kalo
pertumbuhan sel kankernya tambah banyak kan secara otomatis kankernya
semakin menggila. Didasarkan fakta inilah, obat-obatan Antibody Monoclonal
seperti Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan
reseptor pada sel D.
3. Menghantarkan Radiasi ke Sel Kanker

Kombinasi obat antibody monoclonal dengan partikel radioaktif, kita bisa


menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan
untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel yang yang sehat. Dengan
adanya obat yang penggunaannya masih dalam pengwasan FDA ini, maka
efektifitas radioterapi pada pasien kanker bisa lebih ditingkatkan.
Apa Saja Efek Samping Antibody Monoclonal?

Penggunaan antibody monoclonal sebagai terapi kanker juga mampu


menimbulkan efek samping, mulai efek samping yang ringan sampai efek
samping yang menjadikan pasien dalam kondisi gawat darurat.
Mekanisme Kerja Antibodi Monoklonal
• Antibodi monoklonal menggunakan mekanisme kombinasi untuk
meningkatkan efek sitotoksik sel tumor. Mekanisme komponen sistem
imun adalah antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC), complement
dependent cytotoxicity (CDC), mengubah signal transduksi sel tumor atau
menghilangkan sel permukaan antigen. Antibodi dapat digunakan
sebagai target muatan (radioisotop, obat atau toksin) untuk membunuh
sel tumor atau mengaktivasi prodrug di tumor, antibody directed enzyme
prodrug therapy (ADEPT).
Antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC)
• Antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC) terjadi jika antibodi
mengikat antigen sel tumor dan Fc antibodi melekat dengan reseptor Fc
pada permukaan sel imun efektor. Interaksi Fc reseptor ini berdasarkan
kemanjuran antitumor dan sangat penting pada pemilihan suatu antibodi
monoklonal. Sel efektor yang berperan masih belum jelas tapi
diasumsikan sel fagosit mononuklear dan atau natural killer (NK).
• Struktur Fc domain dimanipulasi untuk menyesuaikan jarak antibodi dan interaksi
dengan Fc reseptor. Antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC) dapat
meningkatkan respons klinis secara langsung menginduksi destruksi tumor melalui
presentasi antigen dan menginduksi respons sel T tumor.

• Antibodi monoklonal berikatan dengan antigen permukaan sel tumor melalui Fc


reseptor permukaan sel NK. Hal ini memicu penglepasan perforin dan granzymes
untuk menghancurkan sel tumor (gambar 5a). Sel - sel yang hancur ditangkap
antigen presenting cell (APC) lalu dipresentasikan pada sel B sehingga memicu
penglepasan antibodi kemudian antibodi ini akan berikatan dengan target antigen
(gambar 5b-d). Sel cytotoxic T lymphocytes (CTLs)
Complement dependent cytotoxicity (CDC)
• Pengikatan antibodi monoklonal dengan antigen permukaan sel akan
mengawali kaskade komplement. Complement dependent cytotoxicity
(CDC) merupakan suatu metode pembunuh sel tumor yang lain dari
antibodi. Imunoglobulin G1 dan G3 sangat efektif pada CDC melalui jalur
klasik aktivasi komplemen.
• Formasi kompleks antigen antibodi merupakan komplemen C1q
berikatan dengan IgG sehingga memicu komplemen protein lain untuk
mengawali penglepasan proteolitik sel efektor kemotaktik / agen aktivasi
C3a dan C5a
• Kaskade komplemen ini diakhiri dengan formasi membrane
attack complex (MAC) sehingga terbentuk suatu lubang pada
sel membran. Membrane attack complex (MAC) memfasilitasi
keluar masuknya air dan Na++ yang akan menyababkan sel
target lisis.
Antibodi Directed Enzyme Prodrug Therapy (ADEPT)
• Antibodi directed enzyme prodrug therapy (ADEPT) menggunakan
antibodi monoklonal sebagai penghantar untuk sampai ke sel tumor
kemudian enzim mengaktifkan prodrug pada tumor, hal ini dapat
meningkatkan dosis active drug di dalam tumor. Konjugasi antibodi
monoklonal dan enzim mengikat antigen permukaan sel tumor
• kemudian zat sitotoksik dalam bentuk inaktif prodrug akan mengikat
konjugasi antibodi monoklonal dan enzim permukaan sel tumor akhirnya
inaktivasi prodrug terpecah dan melepaskan active drug di dalam tumor
Antibodi Monoklonal Sebagai Obat
Kanker

Dengan banyaknya penderita kanker maka


semakin banyak pula pengobatan yang ada,
seperti terapi kanker yang berbasis pada
pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi yang
mempunyai efek samping buruk dan efek tidak
nyaman pada tubuh pasien.

“Kelemahan utama pengobatan kemoterapi


adalah tidak spesifiknya obat bekerja
pada sasaran yaitu sel kanker.”
Antibodi Monoklonal Sebagai Obat
Kanker

TRASTUZUMAB PERTUZUMAB NIMOTUZUMAB


Trastuzumab
Trastuzumab merupakan antibodi monoklonal yang menghambat reseptor HER2 (Human Epidermal
growth factor Receptor 2), pada kanker payudara.

Contoh obat : Kadcyla dan Herceptin.

Trastuzumab dikembangkan oleh perusahaan biotek Genentech dan memperoleh persetujuan FDA pada
bulan September 1998. Obat ini pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan termasuk Dr Axel Ullrich
dan Dr H. Michael Shepard. Di UCLA Jonsson Comprehensive Cancer Center.
Penelitian menunjukkan bahwa Trastuzumab meningkatkan kelangsungan hidup pada
tahap akhir metastasis kanker payudara HER2 sekitar 20,3-25,1 bulan. Pada tahap awal
kanker payudara HER2, obat ini mengurangi risiko kanker 9,5% kembali setelah
operasi.

Kadcyla adalah konjugat antibodi-obat (ADC) yang terdiri dari trastuzumab


dengan mertansine. Trastuzumab menghentikan pertumbuhan sel kanker
dengan mengikat reseptor HER2, sedangkan mertansine memasuki sel dan
menghancurkan mereka dengan mengikat tubulin. Harga $2.954 untuk 1 vial
Kadcyla 100mg.
Mekanisme Kerja

..\Desktop\bioteknologi\Cancer-
Herceptin (Trastuzumab).MP4
Reseptor HER2

• Reseptor HER2 mampu untuk


membentuk heterodimer. Bentuk
heterodimer tersebut merupakan
hasil dari kombinasi antara reseptor
HER2 dengan berbagai reseptor
lain dalam family HER, sehingga
membentuk kompleks reseptor
heterodimer. (Brennan PJ et
al., 2000).
Transtuzumab Vs Reseptor HER2

• Kerja Trastuzumab meliputi 3 hal, yaitu menghambat transmisi sinyal


growth factor menuju nukleus, keberadaan Transtuzumab menginduksi sel
imun untuk segera melakukan apoptosis pada sel kanker, dan
memaksimalkan pengobatan secara kemoterapi (Nahta et al., 2003).

Trastuzumab dapat berikatan dengan HER2 protein pada bagian


ekstraseluler yang mengakibatkan HER2 protein menjadi inaktif sehingga
pertumbuhan tidak terkontrol dari sel payudara terhenti. Trastuzumab
bekerja dengan cara mengurangi sinyal yang dimediasi HER2 melalui PI3K
(phosphatidylinositol 3-kinase) dan MAPK (mitogen-activated protein
kinase) (Kute et al., 2004).
• Trastuzumab juga memiliki kemampuan untuk menginduksi respon imun
melalui mekanisme antibody-dependent cellular cytotoxicity (ADCC).
Mekanisme ini dapat menyebabkan peristiwa apoptosis sel kanker.
Keunggulan mekanisme seperti inilah yang diharapkan terjadi,

karena selama ini obat kanker


yang ada, menstimulasi
apoptosis tidak hanya pada
sel yang terkena kanker
namun juga sel normal.
(Clynes et al., 2000 ).
PERTUZUMAB
Pertuzumab adalah antibodi monokonal yang sedang diteliti untuk kanker payudara HER2 tahap
awal dan tahap lanjut. Obat ini disebut“HER2 dimerisation inhibitor” (HDI), penghambat
pemasangan reseptor HER2 dengan reseptor lain.

Harga : $3.658 per 420mg vial


Kombinasi Pertuzumab & transtuzumab

Kombinasi pertuzumab dan trastuzumab dipercaya dapat saling melengkapi. Keduanya akan
menempel pada reseptor HER2 tetapi pada bagian yang berbeda. Dengan melakukan hal ini
dihipotesakan bahwa kedua antibodi ini secara kombinasi dapat secara lebih komprehensif
menghambat jalur sinyal HER2 dari pada jika digunakan masing-masing secara terpisah.

..\Desktop\bioteknologi\Cancer- Pertuzumab new anti-HER2 therapy in Breast Cancer.MP4


Nimotuzumab merupakan antibodi monoklonal IgG1 dengan target Epidermal
Growth Factor Receptor (EGFR) yang teroptimisasi. Nimotuzumab diproduksi
oleh CIMAB S.A di Kuba.
Indikasi

Kanker Esofagus Glioma Kanker Leher


Epidermal Growth Factor Receptor
(EGFR)

EFGR adalah protein yang terikat pada Epidermal Growth Factor. Dalam
keadaan normal, ikatan ini EGFR dengan Epidermal Growth Factor akan
merangsang aktivitas enzim tirosin kinase dan kemudian mengaktifasi
sejumlah molekul dalam sel, sehingga akan mengendalikan
pertumbuhan sel. EGFR banyak ditemukan pada permukaan sel-sel
kanker tertentu.

Oleh sebab itu, EGFR dianggap sebagai komponen yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan sel kanker atau tumor.
Mekanisme kerja nimotuzumab pada dasarnya sama dengan anti-EGFR
lainnya, dimana obat ini bekerja mengeblok ikatan antara EGFR dengan EGF
(Epidermal Growth Factor).

Berbeda dengan antibodi anti-EGFR lainnya,


sifat intrinsik dari Nimotuzumab memerlukan
ikatan yang bivalen untuk penempelan stabil
pada permukaan sel.
“Dengan mekanisme ini, penempelan pada jaringan sehat
dapat dihindari. Dengan kurang atau bahkan tidak adanya
penempelan obat ini pada jaringan sehat, maka obat ini tidak
akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan sehat dan
hanya berfokus pada sel kanker saja.”
Dosis Dan Pemberian Antibodi
 Dosis dan pemberian bervariasi untuk setiap antibodi yang diberikan.

 Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang umum digunakan dalam pengobatan
NHL diberikan intravena, melalui jarum yang masuk ke dalam pembuluh darah, biasanya
di lengan.

 Rituximab diberikan sebagai ‘tetesan’ yang berarti obat dimasukkan dulu ke dalam
kantong infus, kemudian cairan menetes perlahan ke dalam pembuluh darah dengan
mengandalkan kekuatan gravitasi.

 Jika antibodi monoklonal digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, rituximab


biasanya diberikan sesaat sebelum kemoterapi pada awal setiap siklus pengobatan.

 Sebelum tetesan infus diberikan, obat lain untuk mencegah beberapa efek samping
antibodi monoklonal diberikan contohnya parasetamol untuk mengurangi demam dan
anti-histamin untuk mengurangi kemungkinan reaksi alergi.
 Meski demikian, efek samping antibodi monoklonal umumnya ringan dan
sementara serta dapat diatasi dengan mudah.

 Jika terjadi efek samping saat obat diberikan, tetesan infus dapat diperlambat atau
bahkan dihentikan hingga efek samping berakhir.

 Untuk pengobatan pertama, pasien menginap di rumah sakit atau sementara


tinggal di sana sebelum pulang ke rumah.

 Pengobatan lanjutan biasanya lebih cepat dan efek sampingnya lebih sedikit.
Kebanyakan orang dapat mendapat pengobatan lanjutan ini sebagai rawat-jalan
dan pulang ke rumah pada hari itu juga.
Efek Samping Antibodi Monoklonal :

 Seperti semua obat, antibodi monoklonal dapat menyebabkan efek samping.

 Contohnya untuk rituximab, efek samping umumnya ringan dan bersifat sementara,
hanya berlangsung selama pengobatan atau beberapa jam setelahnya.

 Efek samping terjadi paling sering selama masa pengobatan mingguan pertama,
dan biasanya berkurang dengan dosis selanjutnya.

 Hal ini disebabkan lebih banyak sel limfoma selama pengobatan pertama yang
harus diserang oleh antibodi monoklonal dan dihancurkan oleh si induk kekebalan
tubuh.
Beberapa pasien mengalami mual (mual) atau muntah. Obat anti muntah
(anti-muntah) umumnya sangat efektif dalam mencegah maupun meringankan
gejala-gejala ini sehingga lebih dapat ditoleransi.

Kadang-kadang, pasien merasakan nyeri pada bagian tubuh yang merupakan lokasi
limfoma. Nyeri biasanya ringan dan dapat diatasi dengan obat anti-nyeri biasa.
Rituximab dapat menyebabkan reaksi alergi. Gejalanya dapat berupa:
• Gatal atau mendadak muncul warna kemerahan
• Batuk, mengi atau sesak napas
• Lidah bengkak atau rasa bengkak di tenggorokan
• Edema, atau pembengkakan karena kelebihan cairan dalam jaringan tubuh
• Reaksi alergi berat terhadap rituximab jarang ditemukan dan pasien diamati
selama masa pengobatan akan munculnya gejala-gejala ini.

• Pasien harus melaporkan gejala yang dialaminya begitu muncul.

• Seringkali, yang perlu dilakukan hanyalah memperlambat atau


menghentikan sementara tetesan intravena sampai reaksi alergi berakhir.

• Pasien umumnya diberikan anti-histamin sebelum mulai pengobatan untuk


membantu mencegah atau mengurangi masalah ini.
Efek Samping Umum

* Reaksi alergi seperti gatal dan bengkak


* Gejala seperti flu, padahal bukan flu
* Nausea
* Diare
* Pengeringan Kulit
Efek samping yang jarang terjadi, namun berbahaya.

* Perdarahan hebat
* Gangguan jantung
* Reaksi anafilaksis (hipersensitif)
* Penurunan jumlah hitung darah
• Beberapa cara antibodi monoklonal mengatasi sel kanker:

• 1. Antibody Dependent Cellular Cytotoxicity.

• Adalah cara yang dilakukan antibodi monoklonal untuk membuat sel-sel


kanker terlihat sel fagosit ,sebagai natural killer di tubuh manusia.

• 2. Complement Dependent Cytotoxicity.

• Yaitu pengikatan antibodi monoklonal dengan antigen memicu protein


lain untuk mengawali pelepasan proteolitik dari sel efektor kemotaktik
yang dapat menyebabkan terbentuknya lubang pada sel kanker.
• 3. Perubahan Transduksi Signal

• Antibodi monoklonal sangat potensial sangat potensial untuk


menormalkan laju perkembangan sel.

• 4. Antibodi Directed Enyme Prodrug Therapy

(ADEPT)
Adalah cara penggunaan antibodi monoklonal sebagai pengantar
enzyme dan obat-obatan untuk sampai ke sel kanker.
• Kegunaan antibodi monoklonal lainnya yaitu:

• 1. Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin(HCG)


dalam urin wanita hamil.
• 2. Untuk mengikat racun dan mengaktifkannya, contoh racun tetanus.

• 3. Mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan


lain.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi