Vous êtes sur la page 1sur 6

ANALISIS

SWOT
No. Faktor Lingkungan Eksternal Bobot Rating Skor
ANALISIS A. Peluang ( Opportunity )
1 Jumlah UKM banyak 0,07 3 0,20
FAKTOR EKSTERNAL 2
Jumlah UKM yang memperoleh fas. kredit Perbankan masih relatif
0,07 3 0,20
sedikit (+ 22%)
3 Rasio KUK terhadap total kredit relatif kecil 0,03 2 0,07
4 Potensi penyaluran kredit untuk UKM Besar 0,07 4 0,26
5 Komitmen pemerintah untuk pengembangan UKM 0,07 3 0,20
Kebijakan pemerintah mendorong lembaga perbankan untuk
6 0,05 2 0,09
menyalurkan kredit kepada UKM
Orientasi kebijakan penyaluran kredit kepada UKM dari cash
7 0,07 4 0,26
transfer menjadi fund placement
8 Kemajuan teknologi informasi 0,03 1 0,03
9 Sistem on line dalam operasional perbankan 0,03 1 0,03
10 Penerapan Sistem Informasi Debitur 0,03 1 0,03
11 Pertumbuhan ekonomi meningkat (5 – 5,5%) 0,05 2 0,09
12 Tingkat inflasi mengalami penurunan menjadi (5 -7%) 0,05 2 0,09
13 Nilai tukar rupiah relatif stabil 0,03 1 0,03
14 Tingkat suku bunga cenderung menurun 0,03 2 0,07
Total Skor Peluang 1,63
B. Ancaman ( Threats )
1 Kemampuan permodalan bank rendah 0,02 -3 -0,05
2 Good will manajemen bank utk menyalurkan kredit kpd UKM 0,04 -3 -0,11
3 Terkonsentrasinya asset perbankan pd bank-bank besar 0,02 -2 -0,05
4 Kurangnya akses masy. utk memperoleh kredit dari perbankan 0,02 -2 -0,04
Persepsi negatif masyarakat terhadap perbankan, khususnya bank
5 0,02 -1 -0,02
konvensional
6 Penerapan standar International Best Practices 0,02 -2 -0,04
Angka Analisis Faktor Eksternal 7 Masih lemahnya penerapan Manajemen Risiko 0,01 -1 -0,01
8 Kapabilitas & efisiensi operasional bank tdk sustainable 0,01 -2 -0,02
9 Perlindungan terhadap nasabah masih lemah 0,01 -1 -0,01
Peluang & Ancaman : 10
Semakin besarnya risiko bank dikarenakan kompleksitas produk dan
jasa perbankan sebagai akibat perkembangan IT
0,01 -1 -0,01
11 Umumnya UKM sulit memenuhi kriteria 5 C 0,03 -2 -0,06

1,63 – 0,79 = 0,84 12


13
Keberadaan UKM sektor agribisnis tersebar ke pelosok pedesaan
Kesinambungan usaha UKM sektor agribisnis tidak pasti
0,04
0,04
-4
-3
-0,14
-0,11
14 Pengelolaan usaha UKM sektor agribisnis masih tradisional 0,02 -1 -0,02
15 Aspek legalitas usaha UKM sektor agribisnis masih lemah 0,02 -2 -0,04
Persaingan dalam penyaluran kredit UKM dengan bank besar, BPR,
16 0,02 -2 -0,04
lembaga informal
Sebagian masyarakat belum terbiasa memanfaatkan jasa perbankan
17 0,02 -2 -0,05
dan lebih memilih sumber pendanaan dari lembaga non formal

Total Skor Ancaman -0,79


No. Faktor Lingkungan Internal Bobot Rating Skor
ANALISIS
A. Kekuatan ( Strength )
FAKTOR INTERNAL
1 Alokasi pemberian kredit kepada UKM dalam business plan 0,10 4 0,42
2 Pemrosesan proposal kredit di Komite Kredit Cabang lebih cepat 0,07 2 0,15
3 Target waktu penyelesaian proses kredit 0,04 1 0,04
4 Kustomisasi pelayanan terhadap debitur 0,06 3 0,17
5 Kinerja keuangan baik 0,05 3 0,14
6 Citra yang dimiliki positif 0,03 1 0,03
7 SDM memiliki kompetensi yang memadai 0,05 2 0,09
8 Prosentase realisasi penyaluran kredit kepada UKM relatif besar 0,04 2 0,07
Usaha sektor agribisnis dimasukkan dalam primary list penyaluran
9 0,08 3 0,23
kredit
Pemanfaatan teknologi informasi untuk aplikasi corebanking yang
10 0,06 2 0,12
terintegrasi
Total Skor Kekuatan 1,46
B. Kelemahan ( Weakness )
Batas Wewenang Memutus Kredit oleh Komite Kredit Cabang relatif
1 0,07 -2 -0,15
kecil
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DP III) relatif sulit akibat
2 0,06 -4 -0,26
penurunan suku bungan simpanan
3 Likuiditas cenderung menurun akibat penurunan DP III 0,07 -3 -0,22
Angka Analisis Faktor Internal Fleksibilitas penyaluran kredit rendah sebagai akibat penerapan
4 0,06 -1 -0,06
manajemen risiko secara ketat
5 Brand awareness masih lemah 0,02 -1 -0,02
Kekuatan & Kelemahan : 6 Suku bunga kredit masih relatif tinggi 0,04 -1 -0,04
7 Jaringan kantor terbatas 0,06 -3 -0,19
1,46 – 1,01 = 0,45 8 Dukungan sarana kerja masih terbatas 0,03 -2 -0,07
Total Skor Ancaman -1,01

Total Bobot (Peluang+Ancaman) 1,00


PELUANG
DIAGRAM (Opportunity)
ANALISIS SWOT

III I
Strategi Putar Haluan Strategi Pertumbuhan
0,84

KELEMAHAN KEKUATAN
(Weakness) (Strength)
0,45

IV II
Strategi Defensif Strategi Diseversifikasi/Integrasi

ANCAMAN
(Threat)
MATRIKS ALI / ALE
n Kekuatan ( Strength ) n Kelemahan ( Weakness )
1 Alokasi pemberian kredit kepada UKM dalam business plan 1 Batas Wewenang Memutus Kredit oleh Komite Kredit Cabang
2 Pemrosesan proposal kredit di Komite Kredit Cabang lebih cepat relatif kecil
3 Target waktu penyelesaian proses kredit 2 Pertumbuhan DP III relatif sulit krn penurunan bunga simpanan
ALI 4 Kustomisasi pelayanan terhadap debitur 3 Likuiditas cenderung menurun akibat penurunan DP III
5 Kinerja keuangan baik 4 Fleksibilitas penyaluran kredit rendah sebagai akibat penerapan
6 Citra yang dimiliki positif manajemen risiko secara ketat
ALE 7 SDM memiliki kompetensi yang memadai 5 Brand awareness masih lemah
8 Prosentase realisasi penyaluran kredit kepada UKM relatif besar 6 Suku bunga kredit masih relatif tinggi
9 Usaha sektor agribisnis dimasukkan dalam primary list penyaluran 7 Jaringan kantor terbatas
10 Pemanfaatan teknologi informasi untuk aplikasi corebanking yang 8 Dukungan sarana kerja masih terbatas
n Peluang ( Opportunity ) SO WO
1 Jumlah UKM banyak 1 Menyalurkan skim kredit kolektif untuk berbagai kelompok usaha 1 Menggunakan call confrence untuk Rapat Komite Kredit Cabang
2 Jumlah UKM yang memperoleh fas. kredit Perbankan masih UKM mis. : perikanan, peternakan, pertanian, dsb dan Komite Kredit Wilayah/Pusat untuk pengambilan keputusan
relatif sedikit (+/- 22%) pemberian fasilitas kredit
3 Rasio KUK terhadap total kredit relatif rendah 2 CRM dengan berbagai kelompok usaha UKM
4 Potensi penyaluran kredit untuk UKM Besar 2 Iklan dan publikasi untuk meningkatkan brand awareness
5 Komitmen pemerintah untuk pengembangan UKM 3 Bertindak sebagai chanelling bank untuk pembiayaan UKM
Kebijakan pemerintah mendorong lembaga perbankan untuk 3 Pengembangan mekanisme untuk manajemen risiko UKM
6
menyalurkan kredit kepada UKM
Orientasi kebijakan penyaluran kredit kepada UKM dari cash 4 Pemanfaatan dinas teknis dan lembaga sosial masyarakat untuk
7
transfer menjadi fund placement penetrasi ke UKM
8 Kemajuan teknologi informasi
9 Sistem on line dalam operasional perbankan
10 Penerapan Sistem Informasi Debitur
11 Pertumbuhan ekonomi meningkat (5 – 5,5%)
12 Tingkat inflasi mengalami penurunan menjadi (5 -7%)
13 Nilai tukar rupiah relatif stabil
14 Tingkat suku bunga cenderung menurun
n Ancaman ( Threats ) ST WT
1 Kemampuan permodalan bank rendah 1 Melakukan kerjasama penyaluran fasilitas kredit dengan lembaga 1 Prioritas penyaluran fasilitas kredit untuk plafon
2 Good will manajemen bank utk menyalurkan kredit kpd UKM keuangan lainnya (bank dan non bank) Rp 25 - Rp 50 juta
3 Terkonsentrasinya asset perbankan pd bank-bank besar
4 Kurangnya akses masy. utk memperoleh kredit dari perbankan 2 Penggunaan kelompok UKM yang sudah besar untuk bertindak 2 Penyaluran dilakukan kepada kelompok kolektif yg memiliki
Persepsi negatif masyarakat terhadap perbankan, khususnya bank sebagai agen perubahan utk mendorong pemanfaatan skim krdt anggota 10 - 25 UKM
5
konvensional
6 Penerapan standar International Best Practices 3 Pemasaran sosial dgn memanfaatkan dinas teknis & LSM
7 Masih lemahnya penerapan Manajemen Risiko untuk meningkatkan entrepreneurship & profesionalitas UKM
8 Kapabilitas & efisiensi operasional bank tdk sustainable
9 Perlindungan terhadap nasabah masih lemah
Semakin besarnya risiko bank dikarenakan kompleksitas produk dan
10
jasa perbankan sebagai akibat perkembangan IT
11 Umumnya UKM sulit memenuhi kriteria 5 C
12 Keberadaan UKM sektor agribisnis tersebar ke pelosok pedesaan
13 Kesinambungan usaha UKM sektor agribisnis tidak pasti
14 Pengelolaan usaha UKM sektor agribisnis masih tradisional
15 Aspek legalitas usaha UKM sektor agribisnis masih lemah
Persaingan dalam penyaluran kredit UKM dengan bank besar, BPR,
16
lembaga informal
Sebagian masyarakat belum terbiasa memanfaatkan jasa perbankan
17
dan lebih memilih sumber pendanaan dari lembaga non formal
PENENTUAN PRIORITAS INISIATIF STRATEGI
Prioritas inisiatif
No. Inisiatif Strategi Bobot Rating Skor
strategi
1 Menyalurkan skim kredit kolektif untuk berbagai kelompok usaha
0,15 4 0,60 1
UKM mis : perikanan, peternakan, pertanian, dsb
2 CRM dengan berbagai kelompok usaha UKM 0,05 3 0,15 10
3 Bertindak sebagai chanelling bank untuk pembiayaan UKM 0,12 3 0,36 4
4 Pemanfaatan dinas teknis dan lembaga sosial masyarakat untuk
0,03 2 0,06 12
penetrasi ke UKM
5 Melakukan kerjasama penyaluran fasilitas kredit dengan lembaga
0,10 3 0,30 5
keuangan lainnya (bank dan non bank)
6 Penggunaan kelompok UKM yang sudah besar untuk bertindak
0,07 2 0,14 8
sebagai agen perubahan utk mendorong pemanfaatan skim kredit
7 Pemasaran sosial dgn memanfaatkan dinas teknis & LSM
0,05 2 0,10 9
untuk meningkatkan entrepreneurship & profesionalitas UKM
8 Menggunakan call confrence untuk Rapat Komite Kredit Cabang
dan Komite Kredit Wilayah/Pusat untuk pengambilan keputusan 0,10 4 0,40 3
pemberian fasilitas kredit
9 Iklan dan publikasi untuk meningkatkan brand awareness 0,05 3 0,15 9
10 Pengembangan mekanisme untuk manajemen risiko UKM 0,04 2 0,08 11
11 Prioritas penyaluran fasilitas kredit untuk plafon
0,14 3 0,42 2
Rp 25 - Rp 50 juta
12 Penyaluran dilakukan kepada kelompok kolektif yg memiliki
0,10 2 0,20 6
anggota 10 - 25 UKM
Total Bobot 1,00

Vous aimerez peut-être aussi