Vous êtes sur la page 1sur 20

Kelompok 4

Present

Operasi Plastik dan


Transplantasi Organ
Dalam Pandangan Agama

Disusun oleh :

Febria Rizky Aulia 22020116130083


Iga Ayu Saputri 22020116130090
Sang Ayuning Jati W 22020116130091
Restu Ayu Saraswati 22020116130104
Ahid Nur Aini 22020116130120
Sayekti Dwi Cahyani 22020116130071
Niken Saraswati 22020116120035
DEFINISI OPERASI PLASTIK

Operasi plastik (plastic surgery)


atau dalam bahasa Arab
disebut jirahah at-tajmiladalah operasi
bedah untuk memperbaiki penampilan
salah satu anggota tubuh yang nampak,
atau untuk memperbaiki fungsinya,
ketika anggota tubuh itu berkurang,
hilang/lepas, atau rusak. (Al-Mausu’ah
at-Thibbiyah al-Haditsah, 3/454).
Macam – Macam Operasi Plastik

Operasi Perbaikan Anggota


Perubahan / Pergantian Kelamin
Tubuh
Operasi perbaikan anggota Operasi pergantian / perubahan
tubuh yang dimaksudkan di sini kelamin adalah operasi yang
adalah operasi yang dilakukan dilakukan dengan menggunakan
dengan menggunakan teknologi teknologi kedokteran dengan
kedokteran untuk memperbaiki tujuan untuk perubahan atau
bagian-bagian anggota tubuh pergantian alat kelamin seseorang
manusia, seperti operasi wajah, baik dari jenis kelamin laki-laki
operasi hidung, operasi menjadi jenis kelamin perempuan
payudara. maupun dari jenis kelamin
perempuan menjadi jenis kelamin
laki-laki.
DAMPAK OPERASI
PLASTIK
Dampak Positif
Operasi Plastik yang digunakan untuk tujuan
penyelamatan kelangsungan hidup dan tidak
mengarah kepada “merubah ciptaan Allah”
contohnya :
1. Dalam kasus kerusakan wajah seorang
wanita karena tersiram air keras
2. Operasi plastik terhadap bibir sumbing
Dampak Negatif
• Membuat orang tidak menghargai ciptaan
Tuhan
• Operasi selaput dara untuk mengembalikan
selaput dara yang hilang akibat perzinaan,
maupun operasi pergantian kelamin telah
membawa implikasi serius dalam kehidupan
manusia.
• Mendorong terjadinya pergeseran kebutuha
hidup manusia yang cenderung ekstrim.
PANDANGAN AGAMA
TERHADAP OPERASI PLASTIK
PANDANGAN AGAMA HINDU

Dalam ajaran agama hindu disebutkan dalam beberapa


wahyunya yang dituliskan di daun lontar yang berjumlah empat
helai yaitu Yama Purwa Tattwam, Yama Purana, dan Yama
Tattmam. Dikatakan bahwa inti yang diuraikan di keempat
lontar itu berkenaan tentang pengertian asal tubuh manusia,
setelah kematian dan kewajiban menjaga tubuh yang
merupakan pinjaman. Dalam ajaran agama hindu disebutkan
dengan jelas bahwa larangan untuk mengubah bentuk tubuh
untuk alasan apapun dilarang. Para pemeluknya juga diwajibkan
untuk menjaga keutuhan tubuh yang merupakan pinjaman.
PANDANGAN AGAMA
ISLAM

Islam sesungguhnya memperbolekan umatnya untuk memperindah


penampilan bahkan Allah sendiri menyukai keindahan, selama tidak
dalam konteks merubah ciptaan Allah. Namun ada juga ulama
hadits yang berpendapat bahwa tidak boleh melakukan operasi
plastik. Namun ada juga sebagian ulama yang berpendapat bahwa
memperbaiki dan memulihkan kembali fungsi organ yang rusak baik
yang merupakan bawaan atau karena adanya insiden dan hal-hal
sejenisnya diperbolehkan dalam islam. Namun jika operasi
dimaksudkan untuk kesia-siaan seperti merubah jenis kelamin
maka Allah melarangnya dan hal ini juga telah ditegaskan dalam
QS. An Nisa 119.
PANDANGAN AGAMA BUDHA

Bedah plastik menurut pandangan ajaran Budha tidak


masalah selama untuk tujuan yang baik dan tidak untuk
penipuan. Dalam ajaran agama Budha wanita yang mengubah
kelamin menjadi pria dilarang untuk menjadi bikkhu. Agama
Budha tidak melarang operasi plastik, namun jika tujuannya
untuk mempercantik diri maka tidak sesuai dengan ajaran
Budha karena berarti telah muncul Lobha (keserakahan).
Jika bedah plastik itu berjalan baik maka hasilnya bagus,
kita akan semakin melekat padanya. Tetapi apabila bedah
plastik itu tidak berjalan lancar maka hasilnya menjadi
buruk dari yang sebelumnya dan akan menimbulkan dosa.
PANDANGAN AGAMA KRISTEN-KATOLIK

Menurut pandangan beberapa kitab maka dapat


disimpulkan bahwa operasi plastik diperbolehkan
dalam agama katholik. Namun bedah plastik tidak
diizinkan apabila merusak kebaikan lebih besar
dari pada apa yang dicapai seperti halnya
transgender/ganti jenis kelamin. Tanggapan
tersebut memang bukan tanggapan yang baku
karena tidak ada dokumen Gereja Katholik yang
secara tegas mengatur mengenai bedah kosmetik.
DEFINISI TRANSPLANTASI ORGAN

Transplatansi organ atau jarigan tubuh manusia


merupakan tindakan medik yang sangat bermanfaat
bagi pasien dengan gangguan fungsi organ tubuh yang
berat. (hasilnya lebih memuaskan di bandingkan
dengan terapi konservatif). Walaupun transplatansi
organ atau jaringan itu telah lama dikenal dan terus
berkembang dalam dunia kedokteran, namun tindakan
medik ini tidak dapat dilakukan begitu saja, karena
masih harus mempertimbangkan dari segi non medik,
yaitu segi agama, hukum, budaya, etika dan moral.
MACAM–MACAM TRANSPLANTASI ORGAN

• Autograft, yaitu pemindahan dari satu tempat


ketempat lain dalam tubuh itu sendiri.
• Allograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke
tubuh lain yang sama spesiesnya.
• Isograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke
tubuh lain yang identik, misalnya pada gambar
identik.
• Xenograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke
tubuh lain yang tidak sama spesiesnya.
DAMPAK TRANSPLANTASI
ORGAN
Dampak Positif
– Dari sisi pasien, dampak positif yang di dapatkan adalah dengan
adanya organ baru yang tentunya masih bekerja.
– Dari segi pendonor jika masih hidup, pendonor bisa mendapatkan
uang dari hasil transplantasi organ yang ia lakukan
Dampak Negatif
– Dari segi pasien, apabila organ yang baru ditransplantasikan tidak
cocok dengan tubuh si penerima maka bisa terjadi hal-hal yang
tidak terduga bahkan kematian apalagi jika organ yang
ditransplantasikan adalah jantung.
– Dari segi pendonor, apabila operasi yang dilakukan ilegal dan tidak
sesuai prosedur maka ada kemungkinan terjadinya hal-hal yangtidak
diinginkan ke depannya dalam kehidupan si pendonor, dan jika uang
yang diterima si pendonor tidak sesuai maka pendonor akan rugi.
PANDANGAN AGAMA TERHADAP
TRANSPLANTASI ORGAN
PANDANGAN AGAMA HINDU

Menurut ajaran Hindu transplantasi organ tubuh dapat dibenarkan


dengan alasan, bahwa pengorbanan (yajna) kepada orang yang menderita,
agar dia bebas dari penderitaan dan dapat menikmati kesehatan dan
kebahagiaan, jauh lebih penting, utama, mulia dan luhur, dari keutuhan
organ tubuh manusia yang telah meninggal. Perbuatan ini harus dilakukan
diatas prinsip yajna yaitu pengorbanan tulus iklas tanpa pamrih dan
bukan dilakukan untuk maksud mendapatkan keuntungan material.
PANDANGAN AGAMA
ISLAM

Transplantasi Organ Dari Donor Yang Masih Hidup


Mendonorkan organ tunggal yang dapat mengakibatkan kematian si
pendonor, seperti mendonorkan jantung, hati dan otaknya.
Hukumnya tidak diperbolehkan,
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Al – Qur ‟an :
– Surat Al – Baqorah ayat 195 “dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan )
– An Nisa ayat 29 “dan janganlah kamu membunuh dirimu
sendiri ”
– Al – Maidah ayat 2 “ dan jangan tolong – menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. “
.

Transplantasi Organ Dari Donor Yang Sudah Meninggal

Allah SWT telah mengharamkan pelanggaran terhadap kehormatan mayat


sebagaimana pelanggaran terhadap kehormatan orang hidup. Allah SWT
menetapkan pula bahwa menganiaya mayat sama saja dosanya dengan
menganiaya orang hidup. Diriwayatkan dari A ‟isyah Ummul Mu ‟minin RA bahwa
Rasulullah SAW bersabda : “Memecahkan tulang mayat itu sama dengan
memecahkan tulang orang hidup.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Amar bin Hazm Al Anshari RA, dia
berkata,”Rasulullah pernah melihatku sedang bersandar pada sebuah kuburan.
Maka beliau lalu bersabda : “Janganlah kamu menyakiti penghuni kubur itu !”
PANDANGAN AGAMA BUDHA

Dalam pengertian Budhis, seorang terlahir kembali dengan badan


yang baru. Oleh karena itu, pastilah organ tubuh yang telah
didonorkan pada kehidupan yang lampau tidak lagi berhubungan
dengan tubuh dalam kehidupan yang sekarang. Artinya, orang
yang telah mendermakan anggota tubuh tertentu tetap akan
terlahir kembali dengan organ tubuh yang lengkap dan normal. Ia
yang telah berdonor kornea mata misalnya, tetap akan terlahir
dengan mata normal, tidak buta. Malahan, karena donor adalah
salah satu bentuk karma baik, maka ketika seseorang berderma
kornea mata, dipercaya dalam kelahiran yang berikutnya, ia akan
mempunyai mata lebih indah dan sehat dari pada mata yang ia
miliki dalam kehidupan saat ini.
PANDANGAN AGAMA KRISTEN-KATOLIK

Di alkitab tidak dituliskan mengenai mendonorkan organ


tubuh, selama niatnya tulus dan tujuannya kebaikan itu
boleh-boleh saja terutama untuk membantu kelangsungan
hidup suatu nyawa (nyawa orang yang membutuhkan
donor organ), bukan karena mendonorkan untuk
mendapatkan imbalan materi/uang untuk si pendonor
organ. Akan lebih baik lagi bila si pendonor sudah mati
dari pada saat si pendonor belum mati, karena saat masih
hidup organ tubuh itu bagaimanapun penting artinya,
sedangkan saat sudah mati tidak dibutuhkan tubuh.
End of Presentation Thank you for your attention

Vous aimerez peut-être aussi