Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Supriyadi, MN
Nutrisi dan Imunitas
Defisiensi
– Kalori mudah terkena infeksi
– Protein me fagositosis (dengan zat
bakteriolisin)
– Vitamin dan mineral thd sel T, B, makrofag,
neutrofil
Nutrisi yang berlebihan
– Mudah terkena infeksi
Mineral
Seng +++
Besi +++ +
Tembaga ++ +++
Magnesium ++ ++
Selenium ++ ++
• BERAT BADAN IDEAL
(TB – 100) – (10% (TB – 100) )
• BERAT BADAN NORMAL ?
10 % BBI ------ < BBI >------ 10 % BBI
Pengaruh pemberian nutrisi
berlebihan terhadap imunitas
Perawat Pasien
Keluarga
Masyarakat
Permasalahan
- Gizi kurang
- Gizi lebih
- Therapeutic Nutrition
Perilaku yang Tidak Sehat
1. Merokok
2. Minum alkohol
3. Makan makanan yang mengandung lemak
tinggi
4. Hubungan seks yang tidak aman
5. Dan lain-lain
Penyakit dan Imunitas
Miller K., Nicklin S. Immunology of the Gastrointestinal Tract Vol 1. 1987
Status Imun pada Usia Lanjut
Produksi mucus menurun
Antibodi pada airmata menurun
Mekanisme batuk menjadi tak efektif
Gangguan pengaturan suhu
Perubahan Fungsi sel Limfosit T
Produksi IL-2 menurun
Respons imun humoral menurun
Kadar antibody serum menurun
Peningkatan produksi otoantibodi
Peningkatan Faktor Rematoid
Peningkatan antibody antinuclear
Peningkatan kompleks imun
AUTOIMUN DISEASE
:
Ringan Berat
Spektrum Tiroiditis Hashimoto
Miksedem primer
penyakit autoimun Tirotoksikosis
Anemia pernisiosa
Gastritis atrofi autoimun
Organ Spesifik Penyakit Addison
Menopause prematur
Diabetes juvenil
Sindrom Goodpasture
Miastenia gravis
Infetrilitas pada pria
Pempigus vulgaris
Pempigoid
Oftalmia simpatis
Uveitis phacogenic
Multipel sklerosis (?)
Anemia hemolitik autoimun
Purpora trombositopenik idiopatik
Leukopenia idiopatik
Sirosis biliar primer
Hepatitis kronis aktif dengan HBsAg negatif
Srosis kreptogenik
Kolitis ilseratif
Sindrom sjoren
Artritis reumatoid
Dermatomiositis
Skleroderma
Non Organ Spesifik LE diskoid
Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Perbadaan antara penyakit
autoimun organ spesifik - non organ spesifik
Sal cerna
LES Artritis/Artralgia
90%
18%
Kulit
Paru 50-58%
38% Ginjal
Hematologi 50%
50% Jantung Vaskulitis
48%
LES dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :
Kelompok ringan
Termasuk pada kelompok ini ialah : panas , artritis, perikarditis
ringan, efusi pleura / perikard ringan, kelelahan dan sakit kepala.
Kelompok berat
Termasuk pada kelompok ini ialah : efusi pleura dan perikard
masif, penyakit ginjal, anemia hemolitik, trombositopenia, lupus
serebral, vaskulitis akut, miokarditis, lupus pneumonitis dan
perdarahan paru.
Keguguran Infeksi
LES
Tindakan
Kehamilan pembedahan
Tanda dan Gejala
• Keluhan umum adalah demam, penurunan
BB, arthralgia, kelemahan yang berlebihan.
• Dermatologi
• Lesi pembuluh darah di kulit dapat timbul di
semua lokasi, namun paling sering di area
kulit yang terpapar sinar matahari. Reaksi
kulit yang berat dapat terjadi pada orang
yang fotosensitif
• Tanda rash kupu2 didaerah pipi, melewati area
hidung dialami oleh 50% pasien dg SLE
• Ulser pada mulut atau membran nasopharing tjd
lebih dari ½ pasien dg SLE.
• Umum terjadi: gatal pd kulit kepala & rambut
rontok, kebotakan (alopesia) dengan atau tanpa
lesi pada kulit kepala.
• Rambut dapat tumbuh kembali selama masa
penyembuhan, tapi kehilangan rambut dapat
menjadi permanen di sekitar lesi.
• Kulit kepala menjadi kering, bersisik & atrofi.
Gambar.: Rash berbentuk seperti
kupu-kupu pada penderita SLE
Oral Ulcers
Photosensitivity
Discoid Lupus
Discoid Lupus
Small Vessel
Vasculitis
Erythematous Rash
Muskuloskeletal
Penatalaksanaan umum
Pengobatan farmakologis
Sinar matahari
Kelelahan
Diet
Cuaca
Penatalaksanaan
Umum
Merokok
Kontrasepsi oral Stres dan
trauma fisik
Penatalaksanaan umum.
Kelelahan
- 50 % mengeluh lelah
- Harus dibedakan apakah derajat sakit atau
penyerta penyakit lain
Penglepasan sitokin karena proses inflamasi
Cukup istirahat
Batasi aktivitas
Merubah gaya hidup
Merokok
Hindari rokok/merokok
Cuaca
di Indonesia 2 musim
lupus