Vous êtes sur la page 1sur 25

AKDR PASCA

PARTUM
Kelompok 5
1. Mega Puspita A (1602450013)
2. Lovy Fiara Zuninda R (1602450022)
DEFINISI AKDR

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR ) atau


yang lebih dikenal dengan IUD ( Intra Uterine
Devices ) pasca salin adalah suatu alat yang
dimasukkan ke dalam rahim setelah proses
persalinan selesai atau 10 menit hingga 48 jam
setelah plasenta lahir.
MEKANISME KERJA AKDR PASCA PARTUM

• AKDR dapat menyebabkan timbulnya reaksi radang lokal yang steril didalam
cavum uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu.Sehingga
memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
• Perubahan secara biokimia pada mukus di serviks terjadi pada semua tipe
AKDR. Progestin oral maupun sistemik diketahui dapat merubah mukus
servikal dan secara teoritis menghambat transpor sperma melalui serviks.
Dan menimbulkan reaksi inflamasi endometrium. Tingginya reaksi inflamasi
di endometrium pada pemakaian AKDR tembaga menunjukkan bahwa AKDR
tembaga memiliki efek spermisidal yang tinggi pada endometrial.
JENIS JENIS AKDR
Indikasi pemasangan AKDR pasca partum

• Usia reproduksi
• Keadaan nullipara
• Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
• Perempuan menyusui yang ingin menggunakan kontrasepsi
• Setelah abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
• Perempuan dengan resiko rendah infeksi menular seksual
• Tidak menghendaki metode hormonal
KONTRAINDIKASI PEMASANGAN AKDR PASCA PARTUM

Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relatif

• Adanya riwayat infeksi pelvis • Penyakit liver (jika AKDR hormonal)


• Diduga hamil • Adanya resiko terjadi PID, seperti terkena
• Kondisi dimana terjadi kavitas uteri penyakit infeksi menular seksual, meliputi
distorsi berat, seperti leiomyomata, polip infeksi post-abortal sebelumnya atau
endometrium, atau uterus bikornuatum. endometritis puerperal, pasangan seksual
• Perdarahan vaginal abnormal yang tidak yang berganti-ganti, tidak ada perbaikan
terdiagnosa, diduga ada keganasan genital, respon terhadap infeksi seperti mengidap
HIV.
Waktu Pemasangan AKDR Pasca Partum

Pemasangan AKDR pasca persalinan bisa dibagi menjadi 3 macam:


1. Pemasangan post plasenta
Pemasangan AKDR dalam 10 menit setelah lahirnya plasenta pada persalinan pervaginam.
Pemasangan bisa dilakukan dengan menggunakan ringed forceps atau secara manual. Pada saat ini
serviks masih berdilatasi sehingga memungkinkan untuk penggunaan tangan atau forsep.
2. Pemasangan segera pasca persalinan
Pemasangan AKDR pada masa ini dilakukan setelah periode post plasenta sampai 48 jam pasca
persalinan. Teknik pemasangan AKDR pada saat ini masih bisa dengan menggunakan ringed forsep ,
karena serviks masih berdilatasi, tetapi tidak bisa dilakukan secara manual.
3. Pemasangan AKDR transcesarian
Pemasangan pada transcesarian dilakukan sebelum penjahitan insisi uterus. Bisa dilakukan dengan
meletakkan AKDR pada fundus uteri secara manual atau dengan menggunakan alat.
Dapat dilihat dalam tabel berikut
Keuntungan pemasangan AKDR post plasenta:
• Langsung dapat diakses oleh ibu yang melahirkan di pelayanan kesehatan
• Ibu memiliki motivasi yang tinggi
• Efektif dan tidak berefek pada ibu menyusui
• Efektif untuk pemakaian kontrasepsi jangka panjang
• Resiko perforasi lebih rendah
• Perdarahan yang terjadi minimal
• Hanya memerlukan 1 kali pertemuan untuk pemasangan dan follow up yang minimal
setelah 3 hingga 6 minggu setelah pemasangan. (kecuali terdapat masalah/komplikasi)
• Reversibel dan ekonomis
• Tidak berinteraksi dengan obat-obatan.
• Dapat dikeluarkan kapanpun pasien inginkan.
Kerugian pemasangan AKDR pasca partum

• Dapat terjadi robekan dinding rahim.


• Ada kemungkinan kegagalan pemasangan.
• Kemungkinan mengalami nyeri setelah melahirkan hingga beberapa hari kemudian.
• Kemungkinan terjadi infeksi setelah pemasangan AKDR (pasien harus kembali jika ada demam, bau amis/anyir
dari cairan vagina dan sakit perut terus menerus).
• Perdarahan
• Perdarahan sedikit – sedikit ini akan cepat berhenti. Jika pemasangan AKDR dilakukan sewaktu menstruasi ,
maka perdarahan yang sedikit – sedikit ini tidak akan diketahui oleh akseptor. Jika terjadi perdarahan banyak
yang tidak dapat diatasi, sebaiknya AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR yang mempunyai ukuran
kecil.
• Rasa nyeri dan kejang di perut
• Rasa nyeri dan kejang di perut dapat terjadi segera setelah pemasangan AKDR.Biasanya rasa nyeri ini
berangsur-angsur hilang dengan sendirinya. Rasa nyeri dapat dikurangi atau dihilangkan dengan pemberian
analgetik.
• Gangguan pada suami
• Kadang-kadang suami dapat merasakan adanya benang AKDR sewaktu bersenggama. Disebabkan oleh benang
AKDR yang keluar dari porsio uteri terlalu panjang.
• Ekspulsi
• Ekspulsi AKDR dapat terjadi untuk sebagian atau seluruhnya. Hal ini sering terjadi dalam 3 bulan pertama
penggunaan AKDR dan biasanya terjadi selama menstruasi. Resiko terjadinya ekspulsi adalah umur muda,
nulipara, dan perdarahan berat.
KOMPLIKASI PEMASANGAN AKDR

1. Infeksi Pelvis
Infeksi biasa terjadi pada 20 hari pertama setelah insersi.Hal ini dapat
dihindari dengan menggunakan teknik aseptik pada saat insersi dan dengan
mencegah wanita untuk memiliki banyak pasangan.
2. Perforasi
Perforasi pada uterus dapat terjadi pada saat insersi AKDR meskipun hal ini
jarang disadari.Pada percobaan klinis yang besar didapatkan 1,3 setiap 1000
insersi.Angka perforasi meningkat disebabkan oleh kemampuan operator,
lamanya waktu, dan wanita yang memiliki angka keguguran yang tinggi.
Follow up rutin dilakukan 6 minggu setelah insersi.
Persiapan Alat untuk Pemasangan AKDR Pasca Partum

Bahan habis pakai yang dibutuhkan untuk pemasangan AKDR pascasalin


VIDEO PEMASANGAN A
SECARA MANUAL
TEKNIK PEMASANGAN AKDR
persiapan Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan kain kering yang bersih.
Gunakan sarung tangan steril.
Letakkan duk steril untuk menutupi perut bagian bawah klien dan di bawah bokong klien.
Susun semua instrumen yang dibutuhkan dan letakkan pada wadah steril atau duk steril.
Pastikan bokong klien terletak pada tepi ujung meja (dengan atau tanpa penyangga tungkai).
Lakukan pemasangan AKDR dalam posisi duduk
tindakan Khusus pemasangan pascaplasenta, masukkan spekulum ke dalam vagina dan periksa adakah laserasi
pada serviks. Bila laserasi dan/atau episiotomi (jika dilakukan) tidak berdarah aktif, dapat dijahit
setelah pemasangan AKDR.
Masukkan spekulum ke dalam vagina (dipertahankan dengan tangan yang non-dominan), lalu lakukan
visualisasi serviks.

Dengan tangan yang dominan, bersihkan serviks dan dinding vagina dengan cairan antiseptik.
TEKNIK PEMASANGAN AKDR

2. Teknik Pemasangan Manual (Pascaplasenta)


• Gunakan sarung tangan panjang (hingga siku lengan) yang steril atau sarung tangan
standar yang steril dengan baju kedap air steril.
• Gunakan tangan untuk memasukkan AKDR.
• Pegang AKDR dengan menggenggam lengan vertikal antara jari telunjuk dan jari
tengah tangan yang dominan.
• Dengan bantuan spekulum vagina, visualisasikan serviks dan jepit serviks dengan forsep
cincin.
• Keluarkan spekulum.
• Secara perlahan, dengan arah tegak lurus terhadap bidang punggung ibu, masukkan tangan
yang memegang AKDR ke dalam vagina dan melalui serviks masuk ke dalam uterus.
• Lepaskan forsep yang menjepit serviks dan tempatkan tangan yang nondominan
pada abdomen untuk menahan uterus dengan mantap. Stabilisasi uterus
dengan penekanan ke bawah untuk mencegahnya bergerak ke atas ketika memasukkan
tangan yang memegang AKDR; hal ini juga membantu pemasang untuk mengetahui ke
arah mana tangan yang memegang AKDR diarahkan serta memastikan tangan telah
mencapai fundus.
• Setelah mencapai fundus, putar tangan yang memegang AKDR 45 derajat ke arah
kanan untuk menempatkan AKDR secara horizontal pada fundus.
• Keluarkan tangan secara perlahan, merapat ke dinding lateral uterus.
• Perhatikan jangan sampai AKDR tergeser ketika mengeluarkan tangan.
TEKNIK PEMASANGAN AKDR

3. Teknik Pemasangan Transsesarea


• Masase uterus hingga perdarahan berkurang, pastikan tidak ada
jaringan tertinggal dalam rongga uterus.
• Tempatkan AKDR pada fundus uteri secara manual atau
menggunakan instrumen.
• Sebelum menjahit insisi uterus, tempatkan benang pada segmen
bawah uterus dekat ostium serviks internal. Jangan keluarkan benang
melalui serviks karena meningkatkan risiko infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

 Pinontoan, Sarce, dkk. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim Di Puskesmas Tatelu Kabupaten Minahasa Utara.
https://media.neliti.com/media/publications/91085-ID-faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan-pe.pdf.
Diakses pada 25 Januari 2018
 Medforth, Janet, dkk. 2012. Kebidanan Oxford. Jakarta: EGC
 Wijaya, Ronald Ivan. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Pasca Salin.
https://www.scribd.com/document/368165082/Akdr-Pasca-Salin. Diakses pada 25 Januari 2018
 UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman
 JNPK-KR. 2015. Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusu Dini.
CONTOH SOAL
KUNCI JAWABAN
• 1. C
• 2. C
• 3. B
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi