Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S
DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
DI RUANG DAHLIA II
RSUD TUGUREJO SEMARANG
KELOMPOK I
1. SUYANI
2. TRI SETYANINGSIH
3. WIWIK PURWANINGSIH
PENGKAJIAN
 Data pasien
 Nama : Tn. S
 Umur : 32 Tahun
 Tgl Masuk : 12 Februari 2018
 Tgl dikaji : 12 Februari 2018
 Diagnosa Medis : IHD (Ischemic Heart Disease)
 No Register : 483037

 Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
RIWAYAT KESEHATAN

1.) Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada tanggal 12 Februari 2018 jam 04.00 pasien mengeluh sesak
nafas, batuk berdahak, serta nyeri dada. Pasien sudah minum obat
dari dokter, tetapi sesak nafas dan nyeri dada tidak ada perubahan,
selanjutnya oleh keluarga, pasien dibawa ke rumah sakit melalui
IGD, pukul 09.00 WIB, dengan tekanan darah 206/ 113 mmHg, suhu
badan 36, 2°C, nadi 112x/ menit, serta RR 26x/ menit.Kemudian
pasien dibawa ke ruang Dahlia II, dan dilakukan pengkajian jam
14.00 WIB. Pasien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak dan
dahak tidak bisa keluar. TD: 206/ 113 mmHg, S : 36, 2°C, N : 112x/
menit, RR; 26x/menit.
2.) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien pernah mengalami sakit seperti sekarang ini.
Pasien sebelumnya pernah 3 kali dirawat di rumah sakit
dan belum pernah di operasi. Jika pasien merasa sesak
nafas dan nyeri dada, pasien minum obat dari dokter.

3.) Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan, tidak ada anggota keluarga yang
mengalami sakit seperti yang dialami pasien, dan
tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit
kronis atau menular.
PENGKAJIAN MODEL KONSEPTUAL
1.) Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Jika pasien atau anggota keluarga mengalami masalah kesehatan,
fasilitas pelayanan yang digunakan adalah puskesmas, jika tidak sembuh di
bawa ke RSUD..

2.) Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Metabolisme


Sebelum sakit : Pasien makan secara teratur 3x sehari dengan porsi 1 piring
terdiri dari nasi, lauk dan sayur. Dalam sehari pasien minum air putih kurang
lebih 2 liter atau sekitar 8 gelas. Pasien juga tidak mempunyai alergi
terhadap makanan.
Saat sakit : Saat dirawat di rumah sakit, nafsu makan pasien menurun
karena merasa mual. Pasien makan 3x sehari dengan porsi setengah mangkuk
dari menu yang disediakan rumah sakit, yaitu bubur,sayur, dan lauk. Pasien
minum air putih kurang lebih 5 gelas per hari.
3.) Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada
lendir, dan tidak ada darah. BAB pada pagi hari, dan tidak ada hambatan ketika BAB.
Pasien BAK 5 kali sehari warna urine kuning jernih, bau khas amoniak, jumlah
urine ± 1000 ml, dan tidak ada hambatan saat BAK.
Saat sakit : Pasien tidak mengalami masalah dalam BAB. Sejak dirawat di rumah
sakit tanggal 12 Februari 2018, pasien BAB/ BAK dibantu oleh keluarga di tempat tidur
, yaitu tanggal 12 Februari 2018 siangi hari BAB dengan konsistensi lembek, warna
kuning, tidak ada lendir, tidak ada darah, tidak merasa nyeri saat BAB.
BAK warna urine kuning jernih, bau khas amoniak

4.) Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum sakit : Pasien mampu beristirahat dan tidur dengan baik. Pasien tidur malam
sekitar pukul 23.00 WIB, dan bangun pagi pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang
karena bekerja. Tidak ada kebiasaan khusus sebelum tidur dan pasien merasa nyenyak
saat tidur.
Saat sakit : Pasien belum mampu beristirahat dan tidur dengan baik karena
mengalami sesak nafas dan nyeri dada. Selain itu suasana rumah sakit yang banyak
pengunjung membuat pasien terbangun saat akan tidur.
5.) Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Aktivitas sehari-hari pasien sebelum sakit adalah pekerja.Pasien bisa
melakukan semua aktivitas secara mandiri.
Saat sakit : Pasien merasakan kelelahan, tidak mampu melakukan aktivitas secara
mandiri karena mengalami nyeri dada dan sesak. Untuk makan, minum, BAB, BAK, dan
aktivitas lain, pasien dibantu keluarga atau perawat.
6.) Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu berkomunikasi dan merespon dengan baik.
Saat sakit :Pasien masih mampu berkomunikasi dengan baik, hanya sedikit diam
dan merenung
7.) Pola Persepsi Sensori
Sebelum sakit : Pasien selalu berpikir positif, mampu berinteraksi dengan lingkungan
dan masyarakat sekitar. Pasien masih dapat merasakan nyeri.
Saat sakit : Pasien mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan perawat. Pasien
merasakan pusing, berdenyut saat bangun/ sewaktu tidur ,dengan tanda tanda adannya
perubahan mental, kelemahan, nyeri ketidaknyamanan. Pasien mampu menjawab
setiap pertanyaan yang diberikan.
8.) Pola Persepsi diri/ Konsep diri
a. Body image : Pasien merasa kurang percaya diri
b. Identitas diri : Pasien memiliki identitas Layaknya orang lain
c. Harga diri : Pasien mengatakan bahwa ia kurang percaya diri
d. Peran diri : Pasien perannya sebagai ayah terganggu akibat ia sakit.
e. Ideal diri : Pasien mengatakan bahwa ia ingin kondisinya cepat membaik
dan kembali dapat berkumpul dengan keluarga dirumah
9.) Pola Seksual dan Reproduksi
Sebelum sakit : Pasien melakukan hubungan seksual dan tidak ada gangguan
dalam kebutuhan seksualitasnya.
Saat sakit : Pasien tidak melakukan hubungan seksual, tetapi tidak ada gangguan
dalam kebutuhan seksualitasnya
10.) Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit : Pasien mampu menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah. Pasien
mampu beradaptasi dengan baik di lingkungannya.
Saat sakit : Pasien merasa sedikit stress dengan kondisinya sekarang, namun pasien
terlihat tetap tenang menghadapi kondisinya sekarang. Pasien hanya mengeluh jika merasa
sesak.

11.) Pola Nilai dan Kepercayaan


Sebelum sakit : Pasien beragama islam. Pasien menjalankan ibadah sholat
lima waktu sesuai aturan yang diyakini.
Saat sakit : Pasien masih dapat menjalankan sholat walaupun di lakukan di tempat
tidur dan dalam posisi berbaring. Pasien mengetahui tata cara sholat dengan berbaring.
PEMERIKSAAN FISIK
1.) Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
Keadaan Umum : Pasien tampak lemah
2.) Tanda – tanda vital :
- Tekanan darah : 206 /113 mmHg - BB : 60 kg
- nadi : 112 kali/menit - TB : 165 cm
- suhu : 36, 2°C - LILA : 30 cm
- RR : 26 kali/menit
3.) Rambut : bersih, tidak berketombe, tidak terdapat kutu, tidak rontok, tidak berbau,
warna hitam dan terdapat uban.
4.) Kepala : bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala bersih.
5.) Mata : normal.
6.) Telinga : normal
7.) Hidung : terpasang nassal kanul O2
8.) Mulut dan rongga mulut : tidak ada stomatitis, lidah kotor, gigi bersih, tidak ada karies gigi,
tidak ada pembesaran tonsil, bibir simetris, permukaan bibir kering.
9.) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
10.) Thorak :
a. Paru
- Inspeksi : dada simetris, tidak terdapat kelainan pada dada.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : resonasi terdengar di seluruh permukaan paru.
- Auskultasi : vesikuler
b. Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba
- Perkusi : terdengar bunyi redup
- Auskultasi : terdengar S1 dan S2 reguler
11.) Abdomen
- Inspeksi : bentuk datar, simentris, tidak ada luka
- Auskultasi : bising usus 12x menit
- Perkusi : timpani
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
12.) Ekstermitas Superior
Tidak ada lesi,infus RL 20 tpm terpasang di punggung tangan kanan
13.) Ekstremitas inferior
Tidak ada edema,tidak ada cacat,tidak ada lesi pada kaki.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Parameter Hasil Harga Normal

Hematologi

Leukosit 11.09 4,5 – 10

Eritrosit 3.26 L : 4,5 – 5,5 P : 4 – 5

Hemoglobin 9.20 L : 14 – 18 P : 12 – 16

Hematokrit 29.10 L : 40 – 54 P : 38 – 47

MCV 88.70 FL 85 – 100

MCH 28.00 Pg 28 – 31

MCHC 31,60 g/dL 30 – 35

Trombosit 304 x 103/ µL 150 – 450

Golongan darah B

Kimia Klinik

Gula sewaktu 149mg / dL < 144

Ureum 127.0 mg / dL 10 – 50

Creatinin 5.30 mg/ dL L < 1,4 P < 1,1

Natrium 142.4 mmol/ c 135 – 155

Kalium 4.71 mmol / c 3,6 – 5,5

Chlorida 102.8 mmol / c 95 – 108

Calsium 7,9 mg/ dL 8,1 – 10,4


EKG : Normal Sinus Rhythm Possible Left Atrial Enlargement ST dan T
wave Abnormality, consider Lateral Ischemicia

PROGRAM TERAPI
Oksigen 3 liter/ menit
Injeksi Furosemide 20 mg 2x 1 ampul IV
Infus RL 20 tpm

Per Oral :
Fandesartan 16 mg 1x1
Isosorbid dinitratrat 3x1
Calcium carbonas 3x1
Amlodipin 10 mg 1x1
Asam Folat 1 mg 1x1
Aspilet 100 mg 1x1
ANALISA DATA
 12 Februari 2018 Pukul 15.00  12 Februari 2018 Pukul 15.00
Data Subyektif: Data Subyektif :
Pasien Tn. S mengatakan sesak nafas. Pasien Tn. S mengatakan sesak nafas
Data Obyektif : Data Obyektif :
- Tekanan darah 206/ 113mmHg TTV :
- Nadi : 112x/menit TD : 206/113 mmHg,
S : 36, 2°C S : 36, 2°C, Nadi : 112x/ menit, RR : 26x/
menit
- RR : 26x/menit
-Terpasang Oksigen 3 Lt/ menit
- Dahak tidak bisa keluar
Etiologi : iskemia jaringan jantung
- Pasien menggunakan Oksigen 3 lt/ menit.
Masalah :Pola nafas tidak efektif
Etiologi : Peningkatan Sputum
Masalah : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Ketidakefektifan jalan nafas b.d penumpukan


sekret di jalan nafas
 Pola nafas tidak efektif b.d iskemia jaringan
jantung
RENCANA KEPERAWATAN
 Ketidakefektifan jalan nafas b.d penumpukan sekret di
jalan nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan, bersihan jalan nafas efektif sesuai dengan
kriteria :
-Menunjukkan jalan nafas Bersih.
Suara nafas normal tanpa suara tambahan.
- Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
-Mampu melakukan perbaikan bersihan jalan nafas
Rencana :
1. Pantau tanda-tanda vital dan keadaan umum
2. Ajarkan teknik batuk efektif
3. Beri air minum hangat.
4. Beri posisi yang nyaman seperti posisi semi fowler
5. Sarankan keluarga agar tidak memakaikan pakaian
ketat kepada pasien
 Pola nafas tidak efektif b.d iskemia jaringan jantung
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam, diharapkan pola
nafas efektif dengan kriteria hasil :
-Menunjukkan pola nafas efektif dengan frekuensi nafas 16 – 20 x/
menit dan irama teratur.
-Mampu menunjukkan perilaku peningkatan fungsi paru.
Rencana :
1) Kaji frekuensi pernafasan pasien
2) Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi
3) Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi yang benar.
4) Kolaborasikan dalam pemberian obat

Vous aimerez peut-être aussi