Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
Koinfeksi TB HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
HIV dgn risiko Infeksi TB
HIV + TB aktif
di Asia Selatan & Tenggara
Asia Selatan dan Tenggara memikul beban 40 %
dari TB global
Di Asia Selatan dan Tenggara > 95% kasus
dijumpai di India, Indonesia, Bangladesh,
Thailand, dan Myanmar
TB merupakan penyebab kematian utama akibat
penyakit infeksi pada umur > 5 tahun di Asia
Selatan & Tenggara
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
1/3 ODHA terinfeksi TB
TB merupakan IO terbanyak dan penyebab
kematian utama pada ODHA
40 % kematian ODHA terkait dengan TB
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Epidemiologi ko-infeksi TB-HIV
Prevalensi HIV pd
kasus TB, 15-49 thn (%)
The boundaries and names shown and the designations used on this map do not imply the expression of any opinion whatsoever on the part of the World Health
Organization concerning the legal status of any country, territory, city or area or of its authorities, or concerning the delimitation of its frontiers or boundaries.
Dotted lines on maps represent approximate border lines for which there may not yet be full agreement.
WHO 2006. All rights reserved
TB-related Mortality in HIV Patients :
WHO 2010
• 33.3 million people live with
HIV/AIDS worldwide 9.4 million new TB cases in
• 1/3 (11 million) of HIV-infected 2009
patients are infected with 1.1 million (11.7%) cases
Infeksi TB vs Penyakit TB (TB aktif)
Infeksi TB – organisme ada, tetapi bersifat
dormant (tidur), tdk dpt menginfeksi orang lain
Penyakit TB – orang tsb sakit dan dapat
menularkan penyakitnya ke orang lain
10% orang dgn infeksi TB akan menjadi
penyakit TB
Setiap orang dgn TB aktif dapat menginfeksi
10-15 orang/ tahun
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Kapan infeksi TB menjadi penyakit?
Kebanyakan terjadi dalam 2 tahun pertama
setelah infeksi
Jika orang menjadi immunocompromised
HIV
Kanker
Khemoterapi
Diabetes yang tidak terkontrol
Malnutrisi
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Interaksi TB-HIV
HIV merupakan faktor risiko utama
menyebabkan TB aktif
Jumlah progresi menjadi TB aktif:
> 40 % pada pasien dengan HIV
5 % pada pasien tanpa HIV
Risiko reaktifasi infeksi TB:
2.5-15 % setiap tahun pada pasien dgn HIV
< 0.1 % setiap tahun pada pasien tanpa HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Interaksi TB-HIV
• TB mempercepat perjalanan infeksi HIV
• Pasien dgn koinfeksi TB-HIV mempunyai viral
load sekitar 1 log lebih besar daripada pasien
tanpa TB
• Angka mortalitas pada ko-infeksi TB-HIV k.l. 4 x
lebih besar daripada pasien dengan hanya TB
sendiri
Interaksi TB-HIV
Kerentanan
Presentasi
HIV TB
Progresi Penyakit
Mortalitas
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
TB increased HIV viral replication
Efek jumlah CD4 terhadap risiko TB
di antara ODHA
Insidens TB (per 100 /thn)
20
>350 200-350 <200
15
10
0
Italia AS Afrika Selatan
Antonucci JAMA 1995;274:143; Markowitz Ann Int Med 1997;126:123; Badri Lancet 2002;359:2059
TB dan AIDS
Risiko TB
70% selama hidup 60%
60%
50%
40%
30%
20% 10%
10%
0%
PPD+/HIV-negatif PPD+/HIV+
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Masalah
Nelson Mandela,
Former President of South Africa
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV Nelson Mandela,
Former President of South Africa
DIAGNOSIS TB
• Riwayat penyakit (anamnesis)
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Sputum
• Foto Toraks
• Tes Tuberkulin
• Kecurigaan
Gejala Penyakit TB aktif
50%
0%
Pertama Kedua Ketiga
Proporsi pasien dgn TB paru yang
mempunyai smear BTA positif
Positifitas BTA pd
70 HIV
pasien TB
Negatif
60
HIV awal
50
40 HIV lanjut
30
20
10
0
Hasil X-foto dada pasien TB
dengan infeksi HIV
HIV lanjut
HIV awal (severe immuno-compromise)
Infiltrat interstitial
Limfadenopati hilar
Jenis TB terkait dengan jumlah CD4
500 CD4
HIV awal
Typical Tuberculosis
Manifestasi Klinis TB pada HIV
Dini Lanjut
TB ekstra-paru dengan HIV
• Limfadenopati (sering)
• Efusi pleura
• Penyakit perikardial
• Meningitis
• Peritonitis
TB Ekstra Paru yang sering ditemukan
80
Cure Rate (%)
60
40
20
0
2 bulan PZA 4 bulan PZA 6 bulan PZA
Terapi ko-infeksi TB-HIV
• Paling sedikit diberikan selama 6 bln
• Pada kasus tertentu diberikan 9 bln
Efek samping hepatotoksis serius
jenis OAT
PZA : 1,48%
INH : 0,49%
Rif : 0,43%
EMB : 0,07%
Usia lanjut
Perempuan
Penyakit hati yg menyertainya
Dosis OAT terlalu tinggi
Efek potensiasi dgn obat hepatotoksik
lain
Asetilator cepat INH
Tost JR et al. Int J Tuberc Lung Dis 2005;9:534-540
Kemungkinan faktor yg berperan
terjadinya hepatotoksisitas OAT
Nutrisi jelek
Parasitisme meluas
Infeksi kronis
Penggunaan OAT yg sembarangan
Etnis
Beratnya penyakit
Alkoholisme kronis
Predisposisi Genetik
Shakya R et al. Ann Pharmacother 2004; 38:1074-1079
Kriteria menghentikan OAT pd
hepatitis imbas obat
ATS
Terapi ko-infeksi TB-HIV
Metabolisme CYP3A4
PI
NNRTI
Metabolisme
Eliminasi
Efek Rifampisin terhadap obat2
anti HIV
Protease inhibitor
Saquinavir 80 % berkurang
Ritonavir 35 % berkurang
Indinavir 92 % berkurang
Nelfinavir 82 % berkurang
Amprenavir 81 % berkurang
Nonnucleoside reverse transcriptase
inhibitor (NNRTI)
Nevirapine 37 % berkurang
Efavirenz 26 % berkurang
Reverse transcriptase inhibitor
Tidak ada efek
TB dan HIV
Pemberian HAART segera vs ditunda
Terapi ko-infeksi TB-HIV
Masalah terapi:
• Adherence / jumlah pil banyak
• Efek toksisitas yang tumpang tindih
– mual, muntah, ruam kulit, hepatitis, anemi
• Interaksi obat
– Rifampisin merupakan enzyme inducer yang kuat
• ‘Paradoxical worsening’ TB
– Reaksi Immune reconstitution
– Lebih sering jika ART dimulai lebih dini pada terapi TB
– Jika mungkin tunda ART sampai fase intensif selesai
Efek samping
HAART Terapi TB
- demam - demam
- ruam kulit - ruam kulit
- gangguan hati - gangguan hati
- neuropati - neuropati
Terapi TB (DOT)
Profilaksis IO
Fase intensif
Intensive
Dukungan psiko-sosio-ekonomi
Terapi IO
Phase
Pencegahan HIV
ART
Perawatan Pallatif
Fase lanjutan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Multi-drug Resistant (MDR) TB
• MDR-TB terjadi jika timbul resistensi terhadap
isoniazid dan rifampisin
• Sekitar 300 000 kasus baru MDR-TB setiap
tahun
• Saat ini 79% MDR-TB resisten terhadap paling
sedikit 3 atau 4 OAT
• Disebabkan oleh pemberian obat yang tidak
sesuai dan adherence yang buruk
MDR = Multiple drug-resistant
Isolat TB yg resisten paling sedikit
terhadap isoniazid dan rifampisin
Multi-drug Resistant (MDR) TB
• Secara bermakna meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas
• Memerlukan penggunaan terapi lini kedua
yang mahal dan toksik
• Strategi DOTS penting dalam mencegah
terjadinya MDR-TB
Three “I” utk HIV/TB
Kel. 1:
HIV + dan TB -
Kel. 5:
HIV - dan
TB aktif
Kel 4:
HIV – tetapi
berperilaku risiko
Kel. 2: tinggi dan TB aktif
HIV + dan infeksi
TB laten
Kel. 3:
HIV + dan TB aktif
Perilaku risiko tinggi utk HIV
Infeksi TB
Kel. 1:
HIV + dan TB -
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 1:
HIV (+) dan TB (-)
•BCG (utk anak kecil, HIV
asimptomatik)
•Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
•Penyuluhan kes utk HIV
(dan TB), termasuk skrining
IMS, promosi kondom dan
NAPZA suntik yg aman
•Pemantauan terus
menerus terhadap TB aktif
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 2:
HIV (+) dan infeksi TB laten
•Profilaksis primer utk infeksi TB
•Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
•Penyuluhan kes utk HIV (dan
TB), termasuk skrining utk IMS,
promosi kondom dan NAPZA
sutik yg aman
•Pemantauan terus menerus
terhadap TB aktif
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 3:
HIV (+) dan TB aktif
•DOTS
•Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
•Penyuluhan kes utk HIV dan TB,
termasuk skrining utk IMS, promosi
kondom dan NAPZA suntik yg aman
•Kotrimoksasol selama terapi TB
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 4:
HIV (-) berisiko dan
TB aktif
•DOTS
•Penyuluhan kes utk
HIV dan TB,
termasuk skrining utk
IMS, promosi
kondom dan NAPZA
suntik yg aman
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 5:
HIV (-) dan
TB aktif
•DOTS
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 1:
HIV (+) dan TB (-)
•BCG (utk anak kecil, HIV
asimptomatik) Kel. 5:
•Perawatan HIV/AIDS HIV (-) dan
berkesinambungan TB aktif
•Penyuluhan kes utk HIV (dan •DOTS
TB), termasuk skrining utk IMS,
promosi kondom dan NAPZA
Kel. 4:
suntik yg aman
•Pemantauan terus menerus HIV (-) berisiko dan
TB aktif
terhadap TB aktif
Kel. 2: Kel. 3: •DOTS
HIV (+) dan TB aktif
HIV (+) dan infeksi TB laten •Penyuluhan kes utk
HIV dan TB,
•Profilaksis primer utk infeksi TB •DOTS
termasuk skrining utk
•Perawatan HIV/AIDS IMS, promosi
•Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan berkesinambungan kondom dan NAPZA
•Penyuluhan kes utk HIV dan TB, suntik yg aman
•Penyuluhan kes utk HIV (dan TB),
termasuk skrining utk IMS, promosi termasuk skrining utk IMS, promosi
kondom dan NAPZA suntik aman kondom dan NAPZA suntik yg aman
•Kotrimoksasol selama terapi TB
•Pemantauan terus menerus
terhadap TB aktif
kasus 1
• Tn M, 30 tahun • Rencana saat ini?
• TB paru BTA positif,
pengobatan sudah 1
bulan dgn FDC fase awal
• Pengguna IDU
• Hb 13 leukosit 2500
trombosit 111000
• SGOT 45, SGPT 50
• HBsAg -, anti-HCV -
• PITC • Selanjutnya apa yang
• A) hasilnya nonreaktif dilakukan ?
• OAT teruskan
• KIE
• Test 3 bulan lagi
• PITC • Selanjutnya
• A) hasilnya reaktif pemeriksaan apa yang
dilakukan ?
• PITC • Selanjutnya
• A) hasilnya reaktif pemeriksaan apa yang
dilakukan ?
• Periksa CD4 • Terapi apa yang
• a ) jika tak ada diberikan ?
• b ) jika ada hasinya CD4
55 sel/mm3
a. Pemberian terapi ARV?
b. Profilaksis
kotrimoksasol?
c. Konseling pra-ARV?
kasus 1
• Ps memulai • ARV kemudian dimulai
Kotrimoksasol 1 x • Pilihan terapi?
960 mg selama A. Duviral (Zidovudine,
10-14 hari Lamivudine) + Nevirapine?
• Tidak ada reaksi
B. Stavudine + Lamivudine +
alergi Nevirapine?
C. Duviral + Efavirenz?
D. Tenofovir + Lamivudine +
Efavirenz?
• Duviral + Efavirenz
kasus 1
• Sepuluh hari sejak mulai • Bagaimana
ARV, pasien demam penatalaksanaan
• Timbul lemas dan selanjutnya?
anemia • Obat apa yang
sebaiknya dihentikan?
• Cek Hb
• Stop duviral
• Ganti dengan TDF