Vous êtes sur la page 1sur 17

DIABETES MELITUS TIPE I

Diabetes melitus tipe I / IDDM


Epidemiologi
• Terutama pada anak-anak dan remaja
• 98% DM pada anak dan remaja adalah tipe I.
• Karena sifatnya, dulu dikenal sebagai Juvenile onset
diabetes atau Ketosis prone diabetes.
• Gejala-gejala klinis yang tidak sama persis dengan
tipe II. Pada umumnya gejala klinis bersifat akut,
dengan riwayat klasik adanya poliuria, polidipsia, dan
polifagia. Kehilangan berat badan merupakan tanda
yang khas.
ETIOLOGI
1) Faktor genetic
• Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi mewarisi
suatu presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah terjadinya diabetes
tipe I. Kecenderungan genetic ini ditentukan pada individu yang memililiki tipe
antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan
gen yang bertanggung jawab atas antigen tranplantasi dan proses imun
lainnya. Risiko terjadinya diabetes tipe I meningkat 3 hingga 5 kali lipat pada
individu yang memiliki salah satu dari kedua tipe HLA (DR3 atau DR4).
2) Faktor imunologi
• Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Hal ini
merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal
tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing. Otoantibodi terhadap sel-sel pulau
langerhans dan insulin endogen atau internal terdeteksi pada saat diagnosis
dibuat dan bahkan beberapa tahun sebelum timbulnya tanda-tanda klinis
diabetes tipe I.
3) Faktor lingkungan
• Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel β pancreas, sebagai contoh
hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat
memicu proses autoimun yang dapat menimbulkan destruksi sel β pancreas.
Manifestasi klinis diabetes melitus tipe I
• Manifestasi Patofisiologi

• Polidipsia Karena peningkatan gula darah , air akan tertarik


keluar dari sel, menyebabkan dehidrasi intraseluler
dan stimulasi rasa haus di hipotalamus

• Poliuria Hiperglikemia – glukosuria menyebabkan diuresis


osmotik

• Polifagia Sel mengalami starvasi karena cadangan KH, lemak


dan protein berkurang (tidak ada pengisian depot
yang biasa dilakukan oleh insulin)

• Berat badan turun Cairan tubuh berkurang karena diuresis osmotik,


protein dan lemak berkurang karena dipecah
sebagai sumber energi

• Lelah Metabolisme tubuh tidak berjalan sebagaimana


seharusnya
GEJALA KLINIS

• Polidipsi, poliuria, polifagia, berat badan turun


• Hiperglikemia (≥ 200 mg/dl), ketonemia, glukosuria
• Anak dengan DM tipe I cepat sekali menjurus ke-
dalam ketoasidosis diabetik yang disertai atau tanpa
koma dengan prognosis yang kurang baik bila tidak
diterapi dengan baik. Oleh karena itu, pada dugaan
DM tipe I, penderita harus segera dirawat inap
Perjalanan Klinis DM Tipe I
• Fase Inisial
Dimulai saat timbulnya gejala sampai dengan ditegakkan diagnosis. Fase
ini sering didahului oleh infeksi maupun trauma fisik.
• Fase Penyembuhan
Fase setelah beberapa hari diberikan pengobatan. Keadaan akut
penyakit ini telah teratasi dan sudah terdapat sensitivitas jaringan
terhadap insulin.
• Fase Remisi (Honeymoon period)
Fase ini khas pada penyandang DM tipe I. Pada saat ini, kebutuhan
insulin menurun sehingga dapat terjadi hipoglikemia bila insulin tidak
disesuaikan. Pada fase ini perlu observasi dan pemeriksaan urin reduksi
secara teratur untuk memantau keadaan penyakitnya. Fase ini
berlangsung selama beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Diperlukan penyuluhan pada penyandang DM atau orangtua bahwa fase
ini bukan berarti penyembuhan penyakitnya.
• Fase Intensifikasi
Fase ini timbul 16-18 bulan setelah diagnosis ditegakkan. Pada fase ini
terjadi kekurangan insulin endogen.
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Gejala klinis
• Laboratorium :
– Kadar glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan > 200
mg/dl.
– Ketonemia, ketonuria.
– Glukosuria.
– Bila hasil meragukan atau asimtomatis, perlu dilakukan uji
toleransi glukosa oral (oral glucosa tolerance test).
– Marker imunologis : ICA (Islet Cell auto-antibody), IAA
(Insulin auto-antibody), Anti GAD (Glutamic decarboxylase
auto-antibody).
PENATALAKSANAAN
• Pada dugaan DM tipe I penderita harus segera rawat
inap.
• Insulin
• Dosis total insulin adalah 0,5 - 1 UI/kg BB/hari.
• Selama pemberian perlu dilakukan pemantauan
glukosa darah atau reduksi air kemih.
• Gejala hipoglikemia dapat timbul karena kebutuhan
insulin berkurang selama fase ”honeymoon”. Pada
keadaan ini, dosis insulin harus diturunkan bahkan
sampai kurang dari 0,5 UI/kg BB/hari, tetapi
sebaiknya tidak dihentikan sama sekali.
Penatalaksanaan Diabetes Melitus tipe I

• Dalam jangka pendek, penatalaksanaan DM


bertujuan untuk menghilangkan/mengurangi
keluhan/gejala DM.
• Sedangkan untuk tujuan jangka panjangnya
adalah mencegah komplikasi.
• Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara
menormalkan kadar glukosa, lipid, dan insulin.
• Untuk mempermudah tercapainya tujuan
tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
pengelolaan pasien secara holistik dan
mengajarkan kegiatan mandiri.
Penatalaksanaan DM tipe I menurut Sperling
dibagi dalam 3 fase yaitu :
• Fase akut/ketoasidosis
Koma dan dehidrasi dengan pemberian cairan, memperbaiki
keseimbangan asam basa, elektrolit dan pemakaian insulin.
• Fase subakut/ transisi
Bertujuan mengobati faktor-faktor pencetus, misalnya infeksi,
dll, stabilisasi penyakit dengan insulin, menyusun pola diet,
dan penyuluhan kepada penyandang DM/keluarga mengenai
pentingnya pemantauan penyakitnya secara teratur dengan
pemantauan glukosa darah, urin, pemakaian insulin dan
komplikasinya serta perencanaan diet dan latihan jasmani.
• Fase pemeliharaan
Pada fase ini tujuan utamanya ialah untuk mempertahankan
status metabolik dalam batas normal serta mencegah
terjadinya komplikasi
4 Pillars of good diabetes control

1. Diet

2. Insulin

3. Exercise

4. Behavioural
1. Diet
• Jumlah kebutuhan kalori untuk anak usia 1 tahun sampai dengan
usia pubertas dapat juga ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
1000 + (usia dalam tahun x 100) = ....... Kalori/hari
• Komposisi sumber kalori per hari sebaiknya terdiri atas :
– 50-55% karbohidrat
– 10-15% protein (semakin menurun dengan bertambahnya
umur)
– 30-35% lemak.
• Pembagian kalori per 24 jam diberikan 3 kali makanan utama dan 3
kali makanan kecil sebagai berikut :
• 20% berupa makan pagi.
• 10% berupa makanan kecil.
• 25% berupa makan siang.
• 10% berupa makanan kecil.
• 25% berupa makan malam.
• 10% berupa makanan kecil.
2. Insulin
• Suntikan di bawah kulit (subcutan/sc)
• Suntikan ke dalam otot (intramuscular/im)
• Suntikan ke dalam pembuluh vena (intravena/iv)
• Sistem tembak (tekan semprot) ke dalam kulit (insulin
medijector)
• Ada pula yang dipakai secara terus menerus dengan pompa
insulin (insulin pump)
3. Exercise
• Latihan sangat penting dalam penatalaksanaan
diabetes karena efeknya dapat menurunkan
kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler.
• Latihan dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan
meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki
pemakaian insulin.
• Sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki dengan olahraga. Efek
ini bermanfaat untuk mengurangi rasa stress dan mempertahankan
kesegaran tubuh.
• Latihan akan juga mengubah kadar lemak darah yaitu, meningkatkan
kadar HDL-kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total serta
trigliserida. Semua manfaat ini sangat penting bagi penyandang
diabetes mengingat adanya peningkatan risiko untuk terkena penyakit
kardiovaskuler pada diabetes.
4. Behavioral
• Untuk menghindari peningkatan glukosa
darah diperlukan kepatuhan klien dalam
menjalankan diet, pemakaian insulin serta
berolahraga secara teratur sesuai toleransi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Kekurangan volume cairan b.d diuresis osmotik
(dari hiperglikemia) ditandai dengan pasien
mengeluh lemas, mengatakan sering merasa
haus, kulit pasien tampak kering
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan dalam mastikasi ditandai
dengan berat badan menurun, pasien mengeluh
mual muntah, napas berbau aseton.
• Intoleransi aktivitas b.d penurunan energi
metabolik ditandai dengan pasien sering lemas.
• Ansietas b.d kurang informasi tentang penyakit
diabetes melitus

Vous aimerez peut-être aussi