Vous êtes sur la page 1sur 89

Definisi : Abses adalah kumpulan nanah (pus) dalam

suatu rongga di tubuh manusia yang


sebelumnya tidak ada rongganya.
Letak disebelah anus ( para rectal ) atau di
sekitar rectum diluar lumen.
Sebab : - Infeksi kulit anus
- Hematom
- Fissura ani
- Skleroterapi

Adanya scibala ( feces yang keras ) sehingga bila


keluar dengan mengejan akan terjadi luka lecet di
mucosa anus atau rectum, fissura ani, membuat
kuman-kuman intra kolon masuk melalui luka
tersebut.
Penjalaran infeksi dari intra lumen ke extra lumen
usus / anus menyebabkan infeksi berkembang
disebut dengan perianal infeksi, yang bila terbentuk
nanah disebut perianal abses.
Gejala : Kesakitan, cekot-cekot, kemerahan, sulit
buang air besar, panas badan, nyeri bila
duduk / bergerak.
Penanganan : Dilakukan insisi abses dengan
anestesi lokal dan evakuasi nanah.
Perawatan ini dilakukan sampai
abces dan infeksinya hilang.
Bila terapi tidak adekuat maka akan
terjadi perianal fistula.
Hal ini bisa bersifat kronis sampai bertahun-tahun.
Bisa terjadi abses berulang yang harus dilakukan
tindakan operatif tuntas.
Bila terapi tidak adekuat maka terjadilah perianal fistel.
Tindakan terapi pada perianal fistel adalah
fistulektomi atau fistulotomi dengan perawatan rutin
sampai fistel menutup.
Abses perianal, insisi :
1. Posisi lithotomi
2. Desinfeksi betadin
3. Anestesi lokal : - Chlorethyl spray
- Lidocain 1%
- Injeksi subcutan
4. Pegang mess tajam.
5. Tusuk di puncak abses ½ - 1 cm sampai keluar pus.
6. Spuling rongga dengan PZ dan betadin.
7. Pasang handschun drain.
8. Tutup verband.
Luka pada anus
Biasa pada Anterior dan Posterior
Etiologi :
• Defekasi yang keras / konstipasi
• Bisa disertai penyakit lain seperti
• Crohn Disease
• H.I.V
• Herpes Simplek
 GEJALA :
 Nyeri pada defekasi dan sesudahnya
 Perdarahan
 Sentinen Pile (Skin Tag)
 Constipasi (Cyclus Vitriosus)

 DIAGNOSIS :
 Anamnesa
 Inspeksi
 Colok fubur
Tabel. Penyebab Perdarahan Gastrointestinal Pada Dewasa
Komplikasi
1. Infeksi
2. Perdarahan
3. Fistel
4. Inkontinensia
5. Rekurensi dan fisura yang tidak menyembuh
PENGOBATAN
 Diet

 Analgetika

 Dilatasi anus

 Spincterotomy lateral
Trauma
Abdomen
TRAUMA
ATLS A, B, C, D & E
DSTC (Definitive Surgery For
Trauma Care)  Damage Control
Surgery (Stop Bleeding  Packing
& Stop
Contamination)
 Acut Compartment Syndrome (
ACS )
DSTC :
M  Mech. Of Injury
I  Injury Sustained
S  Symptoms
T  Therapi
Trauma
Syok Hemorhagik  Sumber
Perdarahan;

 Toraks
 Abdomen
 Pelvis
 Femur
 Retroperitoneal
Intra dan
Retro
peritoneal
:
 Hepar
 Lien
Organ Solid Pankreas
Organ  Ginjal

Abdomen
 Lambung
Organ Berongga
 rektum

 Intra / Retroperitoneal
• Trauma tajam :
(Tembus, Tusuk, Tembak – High
Velocity
atau Low Velocity)
Trauma • Trauma tumpul
(Benda Keras, Handle Bar Injury)

Abdome Organ Intraperitoneal
- Solid
n - Berongga

 Organ Retroperitoneal
- Solid
- Berongga
Cedera Organ Intra-peritoneal
Perdarahan
1. Solid (hepar/lien) Intraperitoneal
- rangsangan peritoneal
(nyeri-nyeri tekan *)
- tanda darah intra-perit.
- tanda perdarahan
2. Berongga (syok-pucat)

Sering sulit DD/ !


DPL (Diagnostic Peritoneal
Lavasage)
FAST (Focussed Assessment
with Sonography for Trauma)
Cedera Organ Intra-peritoneal
1. Solid (hepar/lien)
2. Berongga Peritonitis Umum
(lambung  - nyeri
- defans
rektum) - nyeri tekan
- nyeri lepas*
- pekak hepar

Sering sulit DD/ !


Foto Polos abdomen
CT Scan / MS CT
CURIGA !
Cedera Organ Retro-peritoneal
( 1. Cedera uretra : ada trias : 1. 2. 3. )

1.Ada perdarahan di OUE


(meatal bleeding)

2. Hematom skrotum

3. RT : prostat melayang
Cedera Organ Retro-peritoneal
( 1. Cedera uretra : ada trias : 1. 2. 3. )

2. Cedera V.Urinaria : Pasang kateter –


hematuria minimal dan tidak bertambah

3. Cedera Ginjal : Pasang kateter - hematuria,


jumlah normal

Catatan : Ruptur buli bila intraperitoneal


akan peritonitis
Cedera Organ Retro-peritoneal

Duodenum – Pankeas :

- Manifestasi lambat : peritonitis

- Udara retroperitoneal

- Bila langsung menjadi intra-peritoneal


 langsung peritonitis
Cedera Abdomen sering terlambat:

1.Manifestasi sering lambat (perforasi)


2.Ada cedera kepala (kesadaran menurun)
3.Ada cedera spinal (gangguan sensorik)
4.Cedera lain lebih nyeri
5.Obat-obatan / alkohol)
6.Cedera retroperitoneal
Buktikan sejauh mungkin, lalu
observasi terus menerus ???
Diagnosis dan Pengelolaan
Cedera Abdomen (1) :

 Anamnesis : mekanisme cedera (MIST …???)


 Survei primer : A –B–C–D&E
Lakukan Pem. Fisik Abdomen :
Insp – Ausk – Palp – Perk
Syok karena perdarahan intra-peritoneal
Perlu………. LAPAROTOMI !
Diagnosis dan
Pengelolaan
Cedera Abdomen
 Survei Sekunder (2) :
Pem. Fisik Abdomen :
Insp – Ausk – Palp – Perk
 Adjuncts : X-foto – DPL – FAST –
CT Scan – MS CT Dsb
Jelas cedera intra-abdomen
 Laparotomi
Fraktur Pelvis
 Sederhana
 Dengan Syok
 Dengan kerusakan
organ :
- Ruptur uretra
- Ruptur buli
- Perforasi rektum
- Kerusakan genitalia
interna
Sebab Karena Kecelakaan Lalulintas
Fraktur
Pelvis
dengan
Ruptur Buli
Physical Examination
Clinical Assessment -
Move
Clinical Assessment -
Move
Clinical Assessment -
Move
Fraktur Pelvis :
Dengan Syok :
PASG / Gurita (pelvic
binder)
 terapi definitif ?
Penanganan Fraktur Pelvic
Pneumatic Anti
Shock Garment

Pelvic binder

External fixation
Pelvic C clamp
Anatomi colon
Anatomi kolon
Anatomi colon
BATASAN
Neoplasma ganas jenis karsinoma pada
kolon (ICD 153) dan Rektum (ICD 154).
Karsinoma kolon
PATOFISIOLOGI
Penyebab karsinoma kolon dan rektum masih
belum jelas. Ada beberapa faktor predisposisi
mempengaruhi terjadinya karsinoma kolon dan
rectum :
a. Diet rendah serat.
b. Polip tunggal dan poliposisi kolon dan rectum.
c. Colitis ulserosa
Lokasi terbanyak dari karsinoma ini di Rekto –
Sigmoid (60-70%).
GEJALA KLINIS
Tipe tumor dan gejala yang timbul berhubungan dengan lokasi tumor :

Kolon Kanan Kolon Kiri Rektum


Tipe besar kecil infiltratif
vegetatif stenosis ulserasi
ulserasi vegetatif
Gejala klinik colitis obstruksi proktitis
Dyspepsia sering jarang jarang
Perubahan kebiasaan diare konstipasi yang tenesmus
buang air besar progresif
Obstruksi jarang dominan jarang
Darah dlam tinja mikroskopik mikroskopik/ makroskopik
makroskopik
Memburuknya ke- dini lambat lambat
adaan umum
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
Fisik : Tumor abdomen.
gejala-gejala ileus obstruksi pada
stadium lanjut.
Colon rectum : teraba tumor pada karsinoma
rectum rendah.
Proktoskopi/Sigmoidoskopi : pada karsinoma
rectum dan
sigmoid.
Kolonoskopi : pada karsinoma kolon
Barium inloop : pada karsinoma kolon dan rektum
Laboratorium : pemeriksaan tinja benzidine
serologis CEA (Carsino Embryonic
Antigen)
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
Pembagian stadium karsinoma kolon dan rectum
menurut T-N-M.
Lebih praktis digunakan pembagian menurut Astler-
Coller (Modifikasi DUKES)
- Dukes A : Tumor terbatas pada mukosa atau
submukosa.
B : Tumor menembus muskularis propria.
belum ada metastase pada kelenjar
limfe regioner
C : Tumor sudah mengadakan metastase
pada kelenjar limfe regioner.
D : Tumor sudah mengadakan metastase
jauh.
Stadium Karsinoma Kolon
Stadium Karsinoma kolon
Diagnostik
Pemeriksaan darah samar
Colok dubur
Anoscopy/ Prostocopy
Barium enema/ Colon in loop
Sigmoidoscopy
Colonoscopy
USG abdomen (Metastase Hepar?)
CT Scan (Penyebaran tumor/Metastase
hepar?)
Foto Abdomen
BOF Abdomen : Ileus
Foto Abdomen
Step Ledder Phenomena
Karsinoma sigmoid
Biopsi anal
Colonoscopy
Colonoscopy
Colonoscopy
Biopsi (endoscopy)
Metastase ke Hepar
DIAGNOSA BANDING
Tuberkuloma
Amuboma
Hemoroid
Polip – poliposis kolon dan rectum.
KOMPLIKASI
Anemia
Ileus obstruksi
PENATALAKSANAAN
Kuratif :
Kolon kanan : hemikolektomi kanan
Kolon kiri : hemikolektomi kiri ICCOPIM 5-455
Kolon tranversum : kolotranversektomi
PENATALAKSANAAN

Sigmoid : Reseksi anterior.


Rectum : di atas 12 cm, dari anus : Reseksi
anterior (ICCOPIM 5 – 455).
di bawah 6 cm, dari anus : Reseksi
abdomino perineal (ICCOPIM 5 – 484).

Paliatif :
Kolostomi proksimal tumor (ICCOPIM5 – 461).
Pintas ileo-kolostomi (ICCOPIM 5 – 458).
Insisi operasi kolorektal
Karcinoma kolon
Reseksi Kolon
Anastomose ileokolikal
Reseksi Kolon
Reseksi Kolon
Obstruksi colon
Reseksi kolon
Colostomi
Colostomi
Pertanyaan ?

Vous aimerez peut-être aussi