Vous êtes sur la page 1sur 34

Diabetic Foot

Oleh:
Evita Jodjana (112016300)

Pembimbing
dr. Henry, Sp.B
Kaki Diabetik
Definisi:
Kaki diabetik adalah infeksi, ulserasi, dan atau
destruksi jaringan ikat dalam yang berhubungan
dengan neuropati dan penyakit vaskuler perifer pada
tungkai bawah.
Diabetes dengan komplikasi di
Indonesia :
Neuropati 54 % (paling banyak)
Retinopati 33,4%
Kaki diabetik 15%

Kaki diabetik masalah yang belum


dapat dikelola dengan baik 
kecacatan
Patofisiologi
Kaki diabetik disebabkan oleh :
- Neuropati
- Angiopati
- Immunopati
Neuropati
• Komplikasi tersering pada penderita diabetes melitus

Aktivasi enzim
adose- Glukosa  Radikal bebas
Hiperglikemia reduktase & sorbitol dan >>  merusak
persisten sorbitol fruktosa mitokondria
dehidrogenase

AGEs >>
Mikroangiopati

Aliran
darah ke
Neuropati Iskemia saraf vasokonstriksi
menurun
Motorik Semua otot atrofi otot  penonjolan
abnormal tulang, deformitas khas

Neuropati Sensasi proteksi hilang. rentan terhadap


Sensorik
trauma fisik dan termal

Autonom
Kulit kering fissura/ kerak kulit  infeksi
sekunder
Angiopati
Hiperglikemia  merusak sel endotel  penurunan kadar nitrit
oxide  vasokonstriksi pembuluh darah  iskemik

Iskemik diperberat dengan adanya keadaan artherosklerosis


yang terjadi pada pembuluh darah.
Makroangiopati

Angiopati

Mikroangiopati
Immunopati
Kadar gula darah yang tinggi merupakan
media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.

Hiperglikemia  peningkatan pro-


inflammatory cytokines dan gangguan fungsi
sel PMN : kemotaksis, adherens, fagositosis.
Klasifikasi
Diagnosis

Wagner Ulcer
Classification

The
University of
Texas
Classification
Tatalaksana
Sebelum terjadi
Primer perlukaan kulit
Tatalaksana
Kaki
Diabetik
Mencegah
Sekunder kecacatan yang
lebih parah

• Wound Control
• Microbiological control-
infection control
• Mechanical control-
pressure control
• Educational control
Wound Control
• Debridement  membuang jaringan nekrotik
 produksi pus/cairan dari luka berkurang
• Metode  surgikal/sharp debridement,
autolytic, larval, hydrosurgery dan ultrasonic
Surgikal/ Sharp Debridement
• Gold standard
• Membuang seluruh
jaringan nekrotik,
kallus dan benda
asing sampai ke
lapisan yang
berdarah
• Invasive procedure
Terapi Larva
Larval therapy
– Larva dari lalat  cepat, atraumatis dapat mencerna organisme
patogen yang ada pada luka

– Aman dan efektif

– Larva tidak dapat menghilangkan callus


- Autolytic debridement
- Hidryosurgical debridement
Pressure Offloading
Removable Devices

Healing sandals
Microbiological Control
- Antibiotik harus selalu sesuai dengan biakan
kuman dan resistensinya
- Lini pertama antibiotik (mencakup gram
negatif dan positif) co: sefalosporin,
dikombinasi dengan obat terhadap kuman
anaerob co: metronidazole
Pressure Control
Gold StTotal Contact Cast (TCC)  Gold standard

Kerugian penggunaan TCC:


• Harus dilakukan oleh praktisi yang berpengalaman
• Dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan memperburuk
ulkus apabila tidak dipasang dengan baik
• Luka tidak dapat dipantau setiap hari
• Kontraindikasi untuk pasien dengan iskemia
Terapi Hiperbarik
• Terapi dimana pasien bernapas di lingkungan 100% oksigen
dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan normal atmosfer
permukaan laut dalam sebuah ruang hiperbarik.
• Noninvasive dan aman
• Sangat berpotential untuk mempercepat penyembuhan
• Tekanannya 2-3 atmosfer dalam ruangan hiperbarik selama 90
menit, 20 sampai 30 kali.

Kadar oksigen jaringan


Oksigen  growth factorr >>,
terutama vascular endothelial
growth factor (VEGF).
Melalui siklus krebs  NADH >> 
fibroblas >>  sintesi kolagen 
penyembuhan luka &
neovaskularisasi jaringan
Amputasi
Indikasi amputasi :
Patients who have
undergone an amputation
for a DFU shoul d be
reviewed 1-3 monthly
THANK
YOU

Vous aimerez peut-être aussi