Vous êtes sur la page 1sur 45

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Urologi
Disusun oleh:
Siska Sulistiyowati – 1620221168

Pembimbing:
dr. Hendy Mirza, Sp.U
Campbell-Walsh Urology 11th ed.
pemeriksaan subjektif

Kelainan–kelainan urologi dapat


ditegakkan melalui pemeriksaan– pemeriksaan objektif
pemeriksaan dasar:

pemeriksaan penunjang
Urologi

Pemeriksaan
Anamnesis
fisik

Riwayat
Keluhan Riwayat Riwayat
penyakit
utama pengobatan keluarga
sekarang
Keluhan Utama dan
Riwayat Penyakit Sekarang

Nyeri

Hematuria
Hematospermia

Keluhan utama Pneumaturia

Uretral Discharge
NYERI
Nyeri yang timbul dari
Batu saluran kemih batu berdiameter 2 mm
traktus urinarius dapat
menyebabkan rasa sakit yang bersarang di
berat dan biasanya
yang berat saat persimpangan ureterealis
berhubungan dengan
menghalangi saluran kemih dapat menyebabkan rasa
obstruksi atau inflamasi
bagian atas. sakit yang hebat
traktus urinarius

Peradangan pada saluran


sedangkan batu staghorn
GU paling parah bila
besar di pelvis ginjal atau
melibatkan parenkim organ
batu kandung kemih
GU. Hal ini disebabkan
mungkin sama sekali tanpa
edema dan distensi kapsul
gejala
yang mengelilingi organ.
Nyeri Renal
• Nyeri renal berasal dari daerah
sudut kosto-vertebra pada lateral
dari otot sakrospinalis dan dibawah
kosta ke 12.
• Rasa nyeri sering menyebar daerah
subkostal menuju umbilikus atau
perut bagian kuadran bawah
• Nyeri ditimbulkan oleh distensi akut
dari kapsul ginjal (e.c inflamasi atau
obstruksi)
• Distensi kapsul ginjal dapat terjadi karena: pielonefritis akut yang
menimbulkan edema, obstruksi saluran kemih yang
mengakibatkan hidronefrosis atau tumor ginjal yang
mengakibatkan distensi kapsul ginjal.
• Rasa sakit akibat radang biasanya stabil, sedangkan rasa sakit
akibat obstruksi berfluktuasi dalam intensitas
Nyeri Ureter
Nyeri ureter biasanya terjadi akut dan sekunder akibat obstruksi  terjadi
akibat hiperperistaltik & kejang otot polos ureter karena ia berusaha
membebaskan obstruksi
rasa sakit yang dihasilkan oleh obstruksi ureter biasanya bersifat kolik dan
meningkat dengan peristaltik ureter, saat ureter berkontraksi dalam usaha
untuk memaksa urin melewati titik tersumbat.
Lokasi obstruksi dpt ditentukan oleh lokasi rasa sakit
1/3 Prox. 1/3 Mid 1/3 Distal

Disertai gejala iritabilitas vesika (urgensi, frekuensi) &


Nyeri sampai ke testis/ labium
ketidaknyamanan suprapubik yg dpt menyebar ke ujung
penis

Nyeri perut kuadran kanan bawah  dd appendisitis


Nyeri sisi kiri  dd diverkulitis
Nyeri Vesika

 Nyeri vesika biasanya disebabkan oleh overdistensi buli-buli


sebagai akibat dari retensio urine atau inflamasi.
 Kondisi inflamasi buli-buli biasanya menyebabkan rasa tidak
nyaman di daerah suprapubik dan timbul secara intermiten
(contoh : sististis bakterial/sistitis interstisialis)  nyeri
suprapubik yg tajam & menusuk pada akhir berkemih (stangury)
Nyeri Prostat

• Nyeri pada prostat  merupakan efek sekunder terhadap inflamasi


karena edema sekunder dan peregangan kapsul prostat
• Asal nyeri prostat sulit ditentukan dan penderita mungkin
mengeluhkan nyeri pada abdomen bawah, inguinal, perineal,
lumbosacral, dan/atau nyeri pada rektal (gejala prostatitis)
• Seringkali berhubungan dengan gejala iritatif seperti frequency dan
disuria
• Pada kasus yang berat, edema prostat menyebabkan retensi urin
akut.
Nyeri skrotum
 Nyeri pada skrotum dapat primer atau referred (nyeri alih)
 Dapat disebabkan oleh epididimitis akut atau torsio testis
 Nyeri skrotum kronis sering berhubungan dengan kondisi non inflamasi seperti
hidrokel dan varikokel.
 Sifat nyeri tumpul, sensasi berat dan tidak menyebar.
 Nyeri yang ditimbulkan oleh ginjal atau retroperitoneum dapat menjalar ke testis
oleh karena secara embriologi testis terbentuk dekat dengan ginjal.
Nyeri Penis
Nyeri pada kondisi penis flaccid seringkali merupakan efek sekunder dari inflamasi di
buli-buli atau urethra
Nyeri juga dpt terjadi pada parafimosis (kulit penis yang tidak disunat terjebak di
balik penis glans, yang mengakibatkan penyumbatan vena dan pembengkakan penis
glans yang menyakitkan)
Nyeri penis saat ereksi disebabkan oleh penyakit peyronie/priapism
2. Hematuria
• Definisi : adanya eritrosit pada urine dengan jml > 3 per lapangan pandang mikroskop

Apakah mikroskopik atau gross hematuria?


Hematuria inisial  berasal dari urethra
Pada saat kapan ketika buang air kecil terdapat hematuria (awal atau Hematuria total  dari buli-buli atau
akhir kencing atau selama kencing)? traktus urinarius atas
Hematuria terminal berhubungan dengan
Apakah hematuria berhubungan dengan rasa sakit? inflamasi di daerah leher buli (bladder neck)
atau urethra pars prostatika

Apakah terdapat gumpalan darah?

Jika terdapat gumpalan darah, apakah gumpalan tersebut memiliki


bentuk yang spesifik?
Pada saat kapan darah keluar saat buang air Apakah hematuria berhubungan dengan
kecil (awal atau akhir aliran atau selama rasa sakit?
seluruh aliran)?
• Hematuria awal biasanya timbul dari • Hematuria, biasanya tidak
uretra. Biasanya sekunder akibat menyakitkan kecuali jika dikaitkan
pembengkakan
dengan inflamasi atau obstruksi
• Hematuria total paling sering terjadi
dan mengindikasikan bahwa
perdarahan berasal dari kandung
kemih atau saluran kencing bagian
atas.
• Hematuria terminal biasanya akibat
pembengkakan di daerah leher
kandung kemih atau prostat uretra. Ini
terjadi pada akhir berkemih saat leher
kandung kemih berkontraksi,
memeras jumlah urin terakhir.
Apakah terdapat gumpalan darah? Jika ada, apakah
gumpalan memiliki bentuk yang spesifik?

• Adanya gumpalan biasanya • Sistoskopi akan menentukan


menunjukkan tingkat hematuria apakah hematuria berasal dari
yang lebih signifikan uretra, kandung kemih, atau
• Bentuk bekuan amorf  berasal saluran kemih bagian atas.
dari uretra kandung kemih atau
prostat
• Bentuk bekuan vermiform (cacing)
 hematuria yang berasal dari
saluran kencing bagian atas ,
ureter.
Gejala Traktus Urinarius Bawah
• Gejala Iritatif

• Normal miksi orang dewasa sebanyak 5-6x/hari dengan setiap miksi sebanyak 300cc
• Penyebab :
• peningkatan output urin (poliuria) atau penurunan kapasitas kandung kemih
• penurunan kapasitas buli-buli termasuk bladder outlet obstruction dengan penurunan daya regang buli, peningkatan residu
Frekuensi urine, dan/atau penurunan kapasitas fungsional buli karena iritasi
• neurogenic bladder dengan peningkatan sensitivitas dan penurunan daya regang buli
• penekanan dari luar
• anxietas.

• nyeri pada saat kencing yang disebabkan oleh proses inflamasi


Disuria • Nyeri seperti terbakar saat buang air kecil dan biasanya terletak diuretra distal pada pria
• Nyeri di awal BAK patologi di uretra, di akhir (strangury)  berasal darikandung kemih
Gejala Traktus Urinarius Bawah
• Gejala Iritatif

• merupakan frekuensi yang terjadi malam hari


• Normal : orang dewasa tidak terbangun lebih dari 2x semalam untuk miksi
• Produksi urine pada penderita geriatri meningkat pada malam hari
Nokturia • Nokturia juga dapat terjadi pada orang yang minum cairan dalam jumlah besar di malam hari,
terutama minuman berkafein dan beralkohol, yang memiliki efek diuretik yang kuat
• Merupakan efek sekunder dari bladder outlet obstruction dan panurunan daya regang kandung
kemih
Gejala Obstruksi
Penurunan pancaran kencing
 Merupakan akibat dari bladder outlet
obstruction (biasanya oleh BPH atau striktur
urethra).
 Karena prosesnya berjalan perlahan-lahan maka
seringkali tidak dikeluhkan oleh penderita.
Gejala Obstruksi
• memerlukan waktu yang lama untuk
Hesitasi memulai miksi

• proses miksi terputus-putus. Ini paling


Intermittensi sering terjadi akibat obstruksi prostat

Post void • pelepasan tetes air kencing terminal


dribbling pada akhir berkemih
Gejala Obstruksi

Straining • harus mengejan untuk memulai


proses miksi
• Penyakit-penyakit lain yang dapat menimbulkan keluhan iritatif :
• Penyakit neurologis (contoh : cerebrovascular accidents, diabetes mellitus)
• Karsinoma buli-buli in situ

• The International Prostate Symptom Score (I-PSS) merupakan instrumen yang membantu
untuk menegakkan diagnosa berdasar keluhan traktus urinarius bawah serta dapat
menentukan terapi apakah medikamentosa atau pembedahan bagi penderita dengan
disfungsi miksi.
• Skor 0-7 : gejala ringan
• Skor 8-19 : gejala sedang
• Skor 20-35 : gejala berat
Inkontinensia Urin

Definisi : Keluarnya urine tanpa disadari (involunter)


a. Continuous Incontinence
 Penyebab : fistula traktus urinarius, ektopik ureter akibat pembedahan
ginekologi, radiasi, atau trauma kebidanan
b. Stress Incontinence
 terdapat sedikit kelemahan pada sfingter, urin dapat keluar berkaitan
dengan ketegangan fisik
 Akibat batuk, bersin olahraga atau aktivitas lain yang meningkatkan
tekanan intra-abdominal.
c. Urgency Incontinence
 Merupakan keluarnya urine yang disebabkan dorongan kuat yang
mendadak untuk berkemih.
 Biasanya terjadi pada penderita sistitis, neurogenic bladder atau
obstruksi bladder outlet berat dengan hilangnya daya regang buli.
d. Overflow Urinary Incontinence /Inkontinensia paradoksal
• Merupakan efek sekunder dari retensio urine dan volume residual urine yang tinggi. (terjadi distensi
buli secara kronis dan tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara tuntas)
• akibat otot detrusor kandung kemih yang lemah ini dijumpai pada gangguan saraf akibat penyakit
diabetes, cedera pada sumsum tulang belakang, atau saluran kencing yang tersumbat
• Gejalanya berupa rasa tidak puas setelah kencing ( merasa urin masih tersisa di dalam kandung kemih
), urin yang keluar sedikit dan pancarannya lemah.
e. Enuresis
• Secara normal terjadi pada anak-anak hingga usia 3 tahun, tetapi tetap ada pada 15% anak usia 5
tahun dan 1 % pada usia hingga 15 tahun ( Forsythe and Redmond, 1974 ).
• Setiap anak berusia diatas 6 tahun dengan enuresis harus dilakukan pemeriksaan urologis
Disfungsi Seksual
a. Hilangnya Libido
 Merupakan tanda defisiensi androgen (kelainan di kelenjar hipofise atau disfungsi testis)

b. Impotensi
 Definisi : ketidakmampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang baik selama
hubungan seksual.
 Dapat disebabkan kelainan organik atau psikogenik
 impotensi psikogenik akibat kejadian yang memicu seperti stres perkawinan atau perubahan
atau kehilangan pasangan seksual.
 Impotensi organik  dikaitkan dengan usia lanjut
c. Kegagalan ejakulasi
 Dapat disebabkan oleh :
1. Defisiensi androgen
2. Gangguan denervasi sistem saraf simpatis
3. Pengaruh obat
4. Post operasi prostat atau bladder neck
d. Absence of Orgasm.
Anorgasmia biasanya disebabkan faktor psikologis atau penggunaan obat untuk
terapi penyakit psikatri.
Dapat disebabkan oleh penurunan sensasi penis karena kerusakan n. pudendus
(biasanya pada neuropahty diabetikum)

e. Premature Ejaculation
Ejakulasi yang terjadi sebelum tercapainya kepuasn seksual
Konseling dan modifikasi yang sesuai dalam teknik seksual masalah ini
biasanya dapat diatasi.
Pengobatan dengan inhibitor reuptake serotonin seperti sertraline dan
fluoxetine telah terbukti bermanfaat pada pria dengan ejakulasi dini.
Hematospermia

 Adanya darah pada cairan ejakulat.

 Biasanya disebabkan proses inflamasi


nonspesifik pada prostat atau vesikula Pneumaturia
seminalis dan akan menghilang dengan • Merupakan terdapatnya udara
sendirinya pada beberapa minggu
pada urine
• Hampir selalu disebabkan fistula
antara usus dan buli
• Penyebab umum: diverkulitis, ca
kolon sigmoid, chron disease
• Dm fermentasi glukosa jadi CO2
dlm urin
Uretral Discharge
• Gejala utama dari infeksi kelamin.
• Keluarnya sekret (duh pus) di
ujung penis meskipun pasien tidak
sedang berkemih. Demam dan Menggigil
• Organisme penyebab biasanya • dapat terjadi dengan infeksi di
Neisseria gonorrhoeae atau mana saja di saluran GU tetapi
Chlamydia trachomatis. paling sering pada pielonefritis,
• Pelepasannya duh disertai rasa prostatitis, atau epididimitis.
terbakar saat buang air kecil atau • Pada obstruksi kemih, demam dan
sensasi gatal di uretra. menggigil  menandakan
septicemia
 Riwayat penyakit dahulu
o Penyakit dahulu dg sequelae urologik : pernah keluar batu saat miksi, hiperuricemia, DM,
neurologik, pemasangan kateter, dll
o DM terjadi disfungsi otonom yang dapat mengakibatkan gangguan sistem urinary dan fungsi seksual
o Obat-obatan anti hipertensi  impotensi
o Pembedahan
o Merokok dan alkohol
o Rokok menyebabkan peningkatan risiko karsinoma urothelial, terutama kanker kandung kemih, dan
peningkatan penyakit vaskular perifer dan disfungsi ereksi
o Alkohol menyebabkan neuropati otonom dan perifer dengan akibat gangguan fungsi urin dan seksual.
Alkoholisme kronis juga dapat mengganggu metabolisme estrogen secara perlahan, mengakibatkan
penurunan serum testosteron, atrofi testis, dan penurunan libido.
o Alergi
 Riwayat penyakit keluarga
o Keganasan (ca prostat, ca buli) 8-10% cenderung berkembang 1 dekade lebih cepat
o Batu saluran kemih
o Hyperurisemia
o Gagal ginjal
o Hipertensi
o Diabetes Mellitus

Riwayat pengobatan
• Banyak obat mengganggu fungsi kemih dan seksual. Misalnya, obat antihipertensi
mengganggu fungsi ereksi, agen psikotropika mengganggu emisi dan orgasm
Pemeriksaan fisik
• Status Generalis/ Keadaan Umum
• Tanda-tanda yang sering berhubungan dengan kelainan di
bidang urologi umum:
• Kulit  ikterus? Pucat?
• Cachexia tanda keganasan? Obesitas tanda
kelainan endokrinologi?
• striae
• Hiperpigmentasi
• ginekomastia
• Edema
• limfadenopati
Pemeriksaan Urologi

• Ginjal
• Buli-buli
• Penis
• Skrotum & isi
• Rektal & pemeriksaan prostat (laki-laki)
• Pemeriksaan pelvis dan genetalia eksterna (perempuan)
Pemeriksaan Ginjal
• pembesaran pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas ? Pembesaran itu mungkin
disebabkan oleh karena hidronefrosis atau tumor di daerah retroperitoneum
Inspeksi • Kepadatan pada sudut costovertebral ?
• Adanya lekukan yang persisten pada kulit yang keriput ?

Palpasi • Bimanual: Tangan kiri diletakkan di CVA untuk mengangkat ginjal keatas sedangkan tangan
kanan meraba ginjal dari depan  Pada inspirasi mendalam, tangan maju dengan kuat ke perut
anterior saja dibawah batas costal

Perkusi • ketokan pada sudut kostoverterbra

Auskultasi • Auskultasi daerah costovertebral dan perut bagian atas kuadran  bruit sistolik

• Transluminasi ginjal dapat membantu pemeriksaan pada anak-anak< 1 tahun


dengan massa panggul yang teraba
Transluminasi • Senter atau lampu fiberoptik diposisikan posterior melawan sudut costovertebral. Massa berisi
cairan seperti kista atau hidronefrosis menghasilkan cahaya cerah kemerahan kasar di perut
bagian anterior. Massa padat seperti tumor tidak mengalami transilluminasi.
Pemeriksaan Buli-Buli
Palpasi : kandung kemih pada orang dewasa tidak dapat dipalpasi atau hingga terisi
volume urine 150cc
Perkusi lebih superior dibandingkan palpasi pada diagnosis kandung kemih yang
penuh
Palpasi bimanual dapat dilakukan antara abdomen dan vagina (pada perempuan)
dan antara abdomen dengan rektum (pada laki-laki).
Pemeriksaan Penis
INSPEKSI
• Pada pasien yang belum sirkumsisi, prepusium harus diretraksi untuk memeriksa adanya tumor
atau balanopostitis (radang selaput dan penis glans)
• Perhatikan posisi meatus urethra  di daerah ventral (hipospadia) atau di dorsal (epipasdia)
• Evaluasi adanya vesikel yang kemungkinan suatu penyakit seksual
• Inspeksi daerah fossa navikularis apakah terdapat neoplasma atau lesi inflamasi.
PALPASI
• Palpasi daeah shaft penis untuk mengevaluasi adanya plague fibrotik (Peyronie’s disease) dan
daerah periurethra untuk adanya suatu urethritis atau striktur urethra.
Gambaran Hipospadia dan Epispadia
Pemeriksaan Skrotum dan Testis
• Evaluasi adanya kelainan kulit skrotum
• Evaluasi testis dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, juga epididimis pada permukaan
posterior testis (Testis normal mempunyai permukaan yang halus dengan konsistensi kenyal, )
• Konsistensi, nyeri tekan, ukuran
• Funikulus spermatikus diperiksa pada posisi berdiri pada kasus varikokel (bisa dibantu dengan
manuver Valsava)
• Pemeriksaan transiluminasi dapat membantu membedakan suatu massa solid (tumor testis atau
kistik (hydrocele, spermatocele)
• Kelainan yang sering ditemukan :
• Tumor Testis
• Torsio testis
• Varikokel
• Hidrokel
• Spermatokel
• Abses skrotum (Fournier Gangren)
Pemeriksaan Skrotum dan Testis
• Untuk memeriksa hernia
• jari telunjuk dokter dimasukkan
dengan lembut ke dalam
skrotum lalu ke dalam cincin
inguinal eksternal
• Setelah cincin eksternal telah
ditemukan, dokter harus
meletakkan ujung jarinya
tangannya yang lain menutupi
cincin inguinal internal dan
meminta pasien untuk mengejan
(manuver Valsava).
• Hernia akan terasa sebagai
tonjolan yang berbeda yang yang
turun menempel ujung jari
telunjuk di bagian luar cincin
inguinalis saat pasien mendorong
kebawah.
Pemeriksaan rektal dan prostat
 DRE  dilakukan pada lelaki usia > 40 thn & yg butuh evaluasi urologik
 Teknik:
 Pisahkan kedua bagian bokong  inspeksi bagian anus
 Masukkan 1 jari pada anus  tunggu sampai sfingter relaksasi  nilai Tonus
Sphincter Ani (TSA) & Refleks Bulbo Cavernosus (BCR)
 Jari dimasukkan ke rectum dan dengan gerakan melingkar keseluruhan
diperiksa
 Nilai prostat: ukuran, konsistensi, nodul, nyeri tekan
 Kelainan lain dalam ano-rektal : massa intra/ekstra lumen, fissura, fistel per
anal,dll
 Kelainan prostat
 prostatitis akuta
 benign prostate hyperplasia (BPH)
 karsinoma prostat
Pemeriksaan pada perempuan
pemeriksa pria didampingi
dokter/perawat perempuan
inspeksi teliti dlm posisi litotomi
VT atau RT (+ palpasi bimanual)
Evaluasi :
 alat kelamin luar dan introitus
 Muara urethra
 Massa di cerviks, adnexa, uterus
 Fluksus di vagina
 Fistel
Pemeriksaan Neurogenik
• kandung kemih dan sfingter diinervasi
oleh segmen sakral kedua ke
keempat, informasi dapat diperoleh
dengan menggunakan otot sfingter
anal, mengevaluasi sensasi kulit
perianals, dan menguji tendon
Achillesdan reflex bulbocarvnosus
• reflex bulbocavernosus adalah dengan
Jari dimasukkan ke rektum dan penis
atau clitoris ditekan atau kateter
ditarik.
• Bila sphincter rektum berkontraksi,
ada aktivitas reflek dan tidak terdapat
lesi LMN.
Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi