Vous êtes sur la page 1sur 10

PANDANGAN ISLAM

TERHADAP OPERASI
KELAMIN
Hakikat Manusia
 Manusia yang lahir dalam keadaan normal jenis
kelaminnya sebagai pria atau wanita karena
mempunyai alat kelamin satu berupa dzakar
(penis) atau farj (vagina) yang normal karena
sesuai dengan organ kelamin dalam.
 Jenis Kelamin: Laki-laki & Perempuan
 Terdapat dalam beberapa kasus manusia
memiliki kelamin ganda
Definisi
Operasi kelamin adalah pergantian jenis
kelamin, bisa perbaikan atau penyempurnaan
kelamin terhadap orang yang cacat kelamin,
pembuangan satu kelamin (kelamin ganda)
atau operasi pergantian jenis kelamin yang
dilakukan terhadap orang yang memiliki
kelamin normal
Manusia Normal Dilarang Merubah Jenis
Kelamin
‫اس ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَ َك ٍر َوأ ُ ْنث َ ٰى َو َجعَ ْلنَا ُك ْم‬
ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ۚ ‫ّللا أَتْقَا ُك ْم‬
ِ َّ ‫ارفُوا ۚ ِإ َّن أ َ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد‬
َ َ‫شعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَع‬ ُ
ٌ ‫ع ِلي ٌم َخ ِب‬
‫ير‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬
َ ‫ّللا‬

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al Hujurat: 13)
‫ان ْاَل َ ْنعَ ِام‬ َ َ‫ضلَّنَّ ُه ْم َو ََل ُ َمنِيَنَّ ُه ْم َو ََل ُم َرنَّ ُه ْم فَلَيُبَتِ ُك َّن آذ‬
ُِ ‫َو ََل‬
‫ان‬َ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬ ِ َّ َ‫َو ََل ُم َرنَّ ُه ْم فَلَيُغ َِي ُر َّن خ َْلق‬
َّ ‫ّللا ۚ َو َم ْن يَت َّ ِخ ِذ ال‬
‫ّللا فَقَ ْد َخ ِس َر ُخ ْس َرانًا ُم ِبينًا‬ ِ َّ ‫ُون‬ ِ ‫َو ِليًّا ِم ْن د‬
dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan
menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang
ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan
aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-
benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan
syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka
sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (QS AN
Nisa:119)
‫ت‬
ِ ‫صا‬
َ ‫ام‬ِ ‫ت َوالنه‬ ِ ‫ش َما‬ ْ ‫ت َوا ْل ُم‬
ِ ‫ست َ ْو‬ ِ ‫ش َما‬ ِ ‫َّللاُ ا ْل َوا‬
‫لَعَ َن ه‬
‫ت‬ِ ‫س ِن ا ْل ُمغَ ِي َرا‬
ْ ‫ت ِل ْل ُح‬ِ ‫ت َوا ْل ُمتَفَ ِل َجا‬ ِ ‫صا‬َ ‫َوا ْل ُمتَنَ ِم‬
‫َّللا‬
ِ‫ق ه‬ َ ‫َخ ْل‬

“Allah melaknat wanita yang mentato dan wanita


yang minta ditato, yang mencukur alis dan yang
minta dicukur alisnya, serta yang merenggangkan
giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan
Allah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu
Mas’ud radhiyallahu’anhu]
Operasi ini mengandung sejumlah madharat
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang adanya kemadharatan
maupun tindakan yang menimbulkan madharat.
• Di antara madharatnya dari sisi kesehatan ialah terjadinya perubahan
susunan dan fungsi organ tubuh, yang dapat mengakibatkan
ketidakstabilan organ-organ asli dalam tubuhnya. Sebab organ tubuh
lelaki berbeda dengan organ tubuh wanita, terutama alat
reproduksinya.
• Kemadharatan dari segi kejiwaan seperti berubahnya karakter dan
tingkah laku seseorang secara diametral
• Kemadharatan dari segi sosial ialah timbulnya kekacauan dalam
masyarakat, karena mengharuskan adanya perubahan-perubahan
dalam catatan sipil dan surat-surat resmi lainnya sejak orang tersebut
dilahirkan. Perubahan ini tidak hanya meliputi nama, namun juga
pekerjaan, status sosial, dan hal-hal lain yang tidak hanya terkait
dengan pribadinya, namun juga dengan keluarganya.
Operasi penggantian dan penyempurnaan
kelamin menurut hukum Islam
 Organ kelamin ganda; maka untuk memperjelas
identitas jenis kelaminnya, ia boleh melakukan
operasi mematikan organ kelamin yang satu dan
menghidupkan organ kelamin yang lain yang
sesuai dengan organ kelamin bagian dalam.
 Organ kelamin satu yang kurang sempurna
bentuknya, misalnya ia mempunyai vagina yang
tidak berlubang dan ia mempunyai rahim dan
ovarium, maka ia boleh bahkan dianjurkan oleh
agama untuk operasi memberi lubang pada
vaginanya.
،‫اب‬ ِ ‫ َو َجا َء‬،‫سلَّ َم‬
ُ ‫ت اَْل َ ْع َر‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫ت ِع ْن َد النَّ ِبي‬ُ ‫ُك ْن‬
ِ ‫ نَعَ ْم يَا ِعبَا َد‬:‫ أَنَت َ َد َاوى؟ فَقَا َل‬،‫هللا‬
،‫هللا‬ ِ ‫س ْو َل‬ ُ ‫ يَا َر‬:‫فَقَا َل‬
َ ‫ض ْع َدا ًء ِإالَّ َو‬
‫ض َع لَهُ ِشفَا ًء‬ َ َ‫ع َّز َو َج َّل لَ ْم ي‬ َ ‫ فَإِ َّن‬،‫ت َ َد َاو ْوا‬
َ ‫هللا‬
‫ ْال َه َر ُم‬:‫ َما ُه َو؟ قَا َل‬:‫ قَالُوا‬.‫اح ٍد‬ ِ ‫اء َو‬ َ
ٍ ‫غي َْر َد‬

“Aku pernah berada di samping Rasulullah, Lalu datanglah


serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai
Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab:
“Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah
tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan
meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka
bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit
tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu
Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi)
Kesimpulan
 Pada kasus kelamin ganda : untuk
memperjelas identitas jenis kelaminnya, ia
boleh melakukan karena termasuk dalam
kategori berobat
 Seseorang yang sudah jelas kelaminnya
tapi ingin merubah apa yang
diinginkannya, ia haram dilakukan

Vous aimerez peut-être aussi