Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Andri, SpKJ
Faktor Faktor
neurologis psikososial
Patofisiologi
Diagnosis
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Defisit-Atensi /
Hiperaktivitas:2
A. Salah satu (1) atau (2):
1. Inatensi enam (atau lebih) gejala inatensi berikut ini telah menetap
selama sekurangnya enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan
tidak konsisten dengan tingkat perkembangan:
a) Sering gagal memberikan perhatian terhadap perincian atau
melakukan kesalahan yang tidak berhati-hati dalam tugas sekolah,
pekerjaan, atau aktivitas lain.
b) Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan atensi
terhadap tugas atau aktivitas permainan.
c) Sering tidak tampak mendengarkan jika berbicara langsung.
d) Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas
sekolah, pekerjaan, atau kewajiban di tempat kerja (bukan karena
perilaku oposisional atau tidak dapat mengerti instruksi).
a) Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan
aktivitas.
b) Sering menghindari, membenci, atau enggan untuk
terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha mental
yang lama (seperti tugas sekolah atau pekerjaan rumah).
c) Sering menghindari hal-hal yang perlu untuk tugas atau
aktivitas (misalnya: tugas sekolah, pensil, buku, atau
peralatan)
d) Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar.
e) Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari
2. Hiperaktivitas-impulsivitas enam (atau lebih) gejala
hiperaktivitas-impulsivitas berikut ini telah menetap sekurangnya
enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten
dengan tingkat perkembangan:
Hiperaktivitas
Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau menggeliat-ngeliat
di tempat duduk.
Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi
lain di mana diharapkan tetap duduk.
Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam
situasi yang tidak tepat (pada remaja atau dewasa, mungkin
terbatas pada perasaan subyektif kegelisahan).
Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam
aktivitas waktu luang secara tenang.
Sering “siap-siap pergi” atau bertindak seakan-akan
“didorong oleh sebuah motor”.
Sering berbicara berlebihan.
Impulsivitas
Sering menjawab tanpa pikir terhadap pertanyaan
sebelum pertanyaan selesai.
Sering sulit menunggu gilirannya atau menganggu orang
lain.
Sering memutus atau mengganggu orang lain
(misalnya: memotong masuk ke percakapan atau
permainan)
B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yang
menyebabkan gangguan telah ada sebelum usia 7 tahun.
Tanda neurologis
Gangguan bicara dan iregularitas
dan pendengaran EEG yang samar-
samar
Pemeriksaan
Skrining guna mendokumentasi ada tidaknya gangguan
psikiatrik lain.
Child Behaviour Check List atau Behavior Assessment System for
Children merupakan skala yang terstandarisasi guna men-
skrining kemungkinan adanya gangguan lain.
Brown ADD Diagnostic Form for Adolescents-Revised dan garis
besar wawancara dalam buku karangan Robin memberikan
daftar pertanyaan penting yang dapat dijadikan indikator
untuk kemungkinan terjadinya gangguan lain.
Anak diperiksa dengan menggunakan Conners' Parent and
Teacher Rating Scale and examine adolescents according to the Brown
Attention Deficit Disorder Scale (BADDS) for Adolescents and
Adults.
Menilai impulsivitas dan inatensi dengan
menggunakan pemeriksaan seperti Conners
Continuous Performance Test (CPT), Integrated Visual
and Auditory (IVA) CPT , atau keduanya.
Menggunakan Nadeau / Quinn / ADHD Littman Self-
Rating Scale untuk perempuan.
Fungsi eksekutif pasien : tes neuropsychologic.
Melakukan evaluasi ketidakmampuan belajar
(kecerdasan [IQ] vs prestasi).
Diagnosis Banding
Kecemasan : dimanifestasikan oleh overaktivitas dan
distrakbilitas.
Depresi sekunder sebagai reaksi terhadap frustasi terus-
menerus yang dirasakan mereka terhadap kegagalan
mereka untuk belajar dan rasa rendah diri mereka
Seringkali gangguan konduksi dari berbagai jenisnya
harus dibedakan dari GDAH, karena anak-anak mungkin
tidak mampu membaca atau mengerjakan matematika
karena gangguan belajar, bukannya inatensi. Tetapi
gangguan defisit atensi/hiperaktivitas sering ditemukan
bersama-sama dengan salah satu atau lebih gangguan
belajar, termasuk gangguan membaca, gangguan
matematika, dan gangguan ekspresi menulis. 2
Tabel . Regimen obat pada ADHD
Jenis Preparat Dosis inisial Dosis titrasi Dosis max/hr Σ pemberian /hr
Stimulan Metilfenidat
Floksetin (Prozac) 20 60 1
α Adrenergik Agonis
Penyulit
Anak yang menderita ADHD biasanya dihubungkan
dengan prestasi belajar yang rendah, kesulitan
dalam menjalin hubungan interpersonal dan
mempunyai rasa percaya diri yang rendah
Prognosis
Gejala hiperaktif akan berkurang pada masa adolescence,
sedangkan gejala impulsive dan emosi yang labil akan
menetap. Anak dengan ADHD pada waktu dewasa
sering masih mempunyai gejala agresif dan menjadi
pencandu minuman keras/alcoholism). 2,6,8
Prognosis lebih baik bila didapatkan fungsi intelektual
yang tinggi, pasien tidak memiliki komorbiditas besar,
kepatuhan terhadap terapi, dukungan yang kuat dari
keluarga, temen teman yang baik, diterima di
kelompoknya dan diasuh oleh gurunya serta tidak
mempunyai satu atau lebih komorbid gangguan psikiatri.