Vous êtes sur la page 1sur 20

Pembimbing : dr.

Andri, SpKJ

Kepaniteraan Klinik Ilmu Jiwa


Panti Sosial Bina Daya 1
Jakarta 2015
Definisi

 Gangguan hiperkinetik
 Minimal brain disfunction syndrome
 timbul pada masa perkembangan dini (sebelum
berusia 7 tahun)
 Tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktiv
dan impulsif
 Dapat berlanjut hingga dewasa
 Gejala paling sedikit 6 bulan
Klasifikasi

DSM IV dari American Psychiatric Association (APA :
 GDAH tipe inatensi
• Tidak mampu memusatkan perhatiannya untuk
waktu yang lama
• Perhatiannya mudah teralihkan oleh stimulus lain.
• Rentang waktu pemusatan perhatian yang singkat
• Kemampuan menyimak yang rendah

 GDAH tipe hiperaktif-impulsif
• Impulsivitas motor berupa anak selalu berpindah dari
satu aktivitas ke aktivitas lain.
• Impulsivitas verbal atau kognitif terlihat berupa sikap
terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum mendapat
informasi.
• GDAH dapat disertai atau tanpa hiperaktivitas.
• Hiperaktivitas menggambarkan perilaku motorik yang
berlebihan.
 GDAH tipe kombinasi
• Penggabungan keadaan gangguan pemusatan perhatian
dan gangguan impulsif-hiperaktif.
Epidemiologi

 Laporan tentang insidensi GDAH di Amerika Serikat adalah bervariasi dari 2 – 20%
anak-anak sekolah dasar. Di Inggris, insidensi dilaporkan lebih rendah
dibandingkan di Amerika Serikat, kurang dari 1 %. Orang tua dari anak-anak
dengan GDAH menunjukkan peningkatan insidensi hiperkinesis, sosiopati,
gangguan penggunaan alkohol, dan gangguan konversi. 6,7
 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh oleh Ira Savitri, dkk. Pada
sejumlah SD di wilayah Jakart Pusat pada tahun 2000-2001 didapatkan 4,2% dari
sekitar 600 anak sekolah dasar kelas 1-3 yang mengalami GPPH. Saputro (2000)
dalam penelitiannya pada anak-anak usia sekolah dasar kelas 1-3 yang mengalami
GPPH di Kabupaten Sleman DIY menemukan angka prevalensi sekitar 9,5%. Pada
tahun 2003 saja, sebanyak 51 anak dari sekitar 215 anak sekolah dasar di diagnosis
sebagai GPPH di Poli Jiwa Anak dan Remaja Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
 Prevalensi GPPH juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan juga dipengaruhi
oleh jenis kelamin dan juga usia. Angka kejadian GPPH pada anak dan remaja dan
dewasa dikatakan memiliki insidensi yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan
ini dibandingkan dengan anak perempuan, dengan rasio 3-4 : 1.
Etiologi

Faktor
Faktor genetik Cedera otak
neurokimiawi

Faktor Faktor
neurologis psikososial
Patofisiologi

Diagnosis

 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Defisit-Atensi /
Hiperaktivitas:2
A. Salah satu (1) atau (2):
1. Inatensi  enam (atau lebih) gejala inatensi berikut ini telah menetap
selama sekurangnya enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan
tidak konsisten dengan tingkat perkembangan:
a) Sering gagal memberikan perhatian terhadap perincian atau
melakukan kesalahan yang tidak berhati-hati dalam tugas sekolah,
pekerjaan, atau aktivitas lain.
b) Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan atensi
terhadap tugas atau aktivitas permainan.
c) Sering tidak tampak mendengarkan jika berbicara langsung.
d) Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas
sekolah, pekerjaan, atau kewajiban di tempat kerja (bukan karena
perilaku oposisional atau tidak dapat mengerti instruksi).

a) Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan
aktivitas.
b) Sering menghindari, membenci, atau enggan untuk
terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha mental
yang lama (seperti tugas sekolah atau pekerjaan rumah).
c) Sering menghindari hal-hal yang perlu untuk tugas atau
aktivitas (misalnya: tugas sekolah, pensil, buku, atau
peralatan)
d) Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar.
e) Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari

2. Hiperaktivitas-impulsivitas  enam (atau lebih) gejala
hiperaktivitas-impulsivitas berikut ini telah menetap sekurangnya
enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten
dengan tingkat perkembangan:
Hiperaktivitas
 Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau menggeliat-ngeliat
di tempat duduk.
 Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi
lain di mana diharapkan tetap duduk.
 Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam
situasi yang tidak tepat (pada remaja atau dewasa, mungkin
terbatas pada perasaan subyektif kegelisahan).
 Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam
aktivitas waktu luang secara tenang.

 Sering “siap-siap pergi” atau bertindak seakan-akan
“didorong oleh sebuah motor”.
 Sering berbicara berlebihan.

Impulsivitas
 Sering menjawab tanpa pikir terhadap pertanyaan
sebelum pertanyaan selesai.
 Sering sulit menunggu gilirannya atau menganggu orang
lain.
 Sering memutus atau mengganggu orang lain
(misalnya: memotong masuk ke percakapan atau
permainan)

B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yang
menyebabkan gangguan telah ada sebelum usia 7 tahun.

C. Beberapa gangguan akibat gejala ada selama dua atau lebih


situasi (misalnya: di sekolah atau pekerjaan dan di rumah).

D. Harus terdapat bukti jelas adanya gangguan yang bermakna


secara klinis dalam fungsi sosial, akademik, atau fungsi pekerjaan.

E. Gejala tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan


perkembagan pervasif, skizofrenia, atau gangguan psikotik lain,
dan tidak diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain
(misalnya: gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan
disosiatif, atau gangguan kepribadian)
Gambaran Klinis

Gangguan
Labilitas Defisit koordinasi
Hiperaktivitas motorik
emosional menyeluruh
perseptual

Gangguan atensi Impulsivitas


(rentang atensi yang (bertindak sebelum
pendek, berpikir, mengubah
distrakbilitas, keras perilaku dengan Gangguan daya Ketidakmampuan
hati, gagal tiba-tiba, tidak ingat dan pikiran belajar spesifik
menyelesaikan hal, memiliki organisasi,
inatensi, konsentrasi meloncat-loncat di
yang buruk) sekolah)

Tanda neurologis
Gangguan bicara dan iregularitas
dan pendengaran EEG yang samar-
samar
Pemeriksaan

 Skrining guna mendokumentasi ada tidaknya gangguan
psikiatrik lain.
 Child Behaviour Check List atau Behavior Assessment System for
Children merupakan skala yang terstandarisasi guna men-
skrining kemungkinan adanya gangguan lain.
 Brown ADD Diagnostic Form for Adolescents-Revised dan garis
besar wawancara dalam buku karangan Robin memberikan
daftar pertanyaan penting yang dapat dijadikan indikator
untuk kemungkinan terjadinya gangguan lain.
 Anak diperiksa dengan menggunakan Conners' Parent and
Teacher Rating Scale and examine adolescents according to the Brown
Attention Deficit Disorder Scale (BADDS) for Adolescents and
Adults.

 Menilai impulsivitas dan inatensi dengan
menggunakan pemeriksaan seperti Conners
Continuous Performance Test (CPT), Integrated Visual
and Auditory (IVA) CPT , atau keduanya.
 Menggunakan Nadeau / Quinn / ADHD Littman Self-
Rating Scale untuk perempuan.
 Fungsi eksekutif pasien : tes neuropsychologic.
 Melakukan evaluasi ketidakmampuan belajar
(kecerdasan [IQ] vs prestasi).
Diagnosis Banding

 Kecemasan : dimanifestasikan oleh overaktivitas dan
distrakbilitas.
 Depresi sekunder sebagai reaksi terhadap frustasi terus-
menerus yang dirasakan mereka terhadap kegagalan
mereka untuk belajar dan rasa rendah diri mereka
 Seringkali gangguan konduksi dari berbagai jenisnya
harus dibedakan dari GDAH, karena anak-anak mungkin
tidak mampu membaca atau mengerjakan matematika
karena gangguan belajar, bukannya inatensi. Tetapi
gangguan defisit atensi/hiperaktivitas sering ditemukan
bersama-sama dengan salah satu atau lebih gangguan
belajar, termasuk gangguan membaca, gangguan
matematika, dan gangguan ekspresi menulis. 2
Tabel . Regimen obat pada ADHD

Jenis Preparat Dosis inisial Dosis titrasi Dosis max/hr Σ pemberian /hr

Stimulan Metilfenidat

Standar (Ritalin) 5 5 60 2-3


SR (Ritalin SR) 20 20 1
Dekstroamfetamin
Standar (Dexedrine) 2,5-5 2,5-5 40 2
SR(Adderall,Dexedrin) 5 5 15 1

Pemolin (Cylert) 37,5 18,7 112,5 1


Anti-depresan
Imipramin (Tofranil) 1/kg 0,5/kg 3/kg 2-3

Desipramin (Norpramin) 1/kg 0,5/kg 3,5/kg 2-3

Bupropion (Wellbutrin) 3/kg 3/kg 3-6/kg 2

Floksetin (Prozac) 20 60 1
α Adrenergik Agonis

Klonidin (Catapres) 0,05 0,05 0,3 1-3


Pengobatan Nutrisi pada GDAH


Penyulit

 Anak yang menderita ADHD biasanya dihubungkan
dengan prestasi belajar yang rendah, kesulitan
dalam menjalin hubungan interpersonal dan
mempunyai rasa percaya diri yang rendah
Prognosis

 Gejala hiperaktif akan berkurang pada masa adolescence,
sedangkan gejala impulsive dan emosi yang labil akan
menetap. Anak dengan ADHD pada waktu dewasa
sering masih mempunyai gejala agresif dan menjadi
pencandu minuman keras/alcoholism). 2,6,8
 Prognosis lebih baik bila didapatkan fungsi intelektual
yang tinggi, pasien tidak memiliki komorbiditas besar,
kepatuhan terhadap terapi, dukungan yang kuat dari
keluarga, temen teman yang baik, diterima di
kelompoknya dan diasuh oleh gurunya serta tidak
mempunyai satu atau lebih komorbid gangguan psikiatri.

Vous aimerez peut-être aussi