Vous êtes sur la page 1sur 65

STRATEGI MENDAPATKAN

HIBAH PENELITIAN DAN


PLAGIARISME

Hardian
FK UNDIP

26 Februari 2017
PARADIGMA BARU PENELITIAN
Academic & Social Impacts:
 Kekayaan intelektual & paten
 Publikasi ilmiah (jurnal lokal, nasional, internasional)
 Model/prototipe/teknologi tepat guna
 Materi ajar/buku ajar
 Pemberdayaan/pengabdian masyarakat
 Kerjasama penelitian antar PT, lembaga lain, industri
 Income generating unit
 Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan
IPTEKS-SOSBUD
Tahapan Kegiatan Penelitian
Kiat Sukses Meraih

Dana Hibah Penelitian


Perhatikan format proposal !
Struktur proposal
Sistematika proposal setiap skim sedikit berbeda,
namun secara umum mencakup:
• Judul
• Abstrak
• Pendahuluan
• Perumusan masalah
• Hipotesis
• Metodologi/Rancangan Penelitian
• Jadwal kegiatan
• Daftar Pustaka
8
FORMAT PROPOSAL HIBAH
KOMPETITIF PENELITIAN STRATEGIS
NASIONAL, DIKNAS

•Abstrak
•Pendahuluan
•Studi Pustaka dan Road Map
•Metode Penelitian
•Daftar Pustaka
PROGRAM INSENTIF, KMNRT

• Signifikansi Penelitian
• Kerangkan Konseptual
• Abstrak
• Pendahuluan
• Metodologi
• Hasil Yang Diharapkan
• Personil
• Jadwal Penelitian
• Daftar Pustaka
RISET UNGGULAN TERPADU,
KMNRT
• Abstrak
• Pendahuluan
• Perumusan Masalah
• Hipotesis dan Kegunaan
• Metodologi
• Rancangan Riset
• Hasil yang Diharapkan
• Daftar Pustaka
• Personil
• Jadwal Penelitian
HIBAH BERSAING, DIKNAS

• Abstrak
• Pendahuluan
• Studi Pustaka
• Metode Penelitian
• Pembiayaan
• Daftar Pustaka
Usahakan meneliti topik yang sedang “panas”
(timely)

Gunakan “bahasa proposal”  perlu


“eksposisi” dan realistis/”SMART”
SMART
Specific
Measurable
Achievable
Reasonable / Relevant
Time (limit)
Review Proposal

• Desk evaluasi
- Mereview kelayakan proposal
- Memberi masukan untuk perbaikan
- Penentuan proposal yang akan masuk tahap
berikutnya
• Presentasi
- Penilaian proposal berdasarkan presentasi
pengusul
Desk Evaluation

Cek kesesuaian proposal dalam hal


• Skema penelitian
• Kesesuaian topik penelitian dengan panduan
• Cek kesesuaian format proposal dengan panduan
• Judul Penelitian
• Latar Belakang Masalah
• Kajian Pustaka
• Metodologi Penelitian
• Biaya Penelitian
PENILAIAN PROPOSAL

• Topik AKTUAL & NOVELTY & ROADMAP penelitian jelas


• Perumusan masalah berdasarkan ADANYA GAP (seharusnya
vs kenyataan) via KAJIAN LITERATUR, PENGAMATAN,
PENGALAMAN
• Perumusan TUJUAN  PENGEMBANGAN TEORI, SOLUSI
MASALAH PRAKTIS & PROSPEK JANGKA PANJANG
• Sesuai dengan KOMPETENSI peneliti, BIAYA, WAKTU,
SARANA & PRASARANA
• CV TIM (Track record!)
PENILAIAN PROPOSAL DESK EVALUASI

• Mengikuti ketentuan Skim Hibah Penelitian


• Sistematika proposal penelitian  Format sesuai
panduan
• Kelengkapan administrasi
• Kelengkapan teknis proposal
Contoh:
PENELITIAN UNGGUL

• Proposal penelitian harus dapat meng-


gambarkan “state of the art” yang jelas
• Urgensi dan orisinalitas penelitian lebih
kelihatan, serta memiliki nilai “lebih” (baik,
canggih, efisien) dari usulan lainnya
Penelitian Dosen Muda
 Membina dan meningkatkan kemampuan meneliti
 Kriteria: < Lektor Kepala dan belum Doktor (pada
Perguruan Tinggi Binaan)
 Setelah menerima dana penelitian, dapat
melanjutkan ke skema yang lebih tinggi
 Hasil penelitian: Publikasi ilmiah, pengkayaan bahan
ajar dan TTG
HIBAH PENELITIAN KOMPETITIF:
 Penelitian akan lebih berkualitas & unggul
 Keterbatasan anggaran
 Pendanaan berdasarkan ranking proposal

AGAR PENELITIAN UNGGUL:


 Proposal penelitian harus dapat meng-
gambarkan “state of the art” yang jelas
 Urgensi dan orisinalitas penelitian lebih
kelihatan, serta memiliki nilai “lebih” (baik,
canggih, efisien) dari usulan lainnya
PERSIAPAN PROPOSAL YANG BAIK
 Penentuan topik (konsisten, tidak “kutu loncat”) &
ROADMAP penelitian jelas
 Cari informasi (primer, sekunder, tersier)  “IDE”
(ada state of the art)
 Cari informasi SUMBER DANA
 Perumusan masalah berdasarkan ADANYA GAP
(seharusnya vs kenyataan) via KAJIAN
LITERATUR, PENGAMATAN, PENGALAMAN
 Perumusan TUJUAN  PENGEMBANGAN TEORI,
SOLUSI MASALAH PRAKTIS & PROSPEK
JANGKA PANJANG
 Disesuaikan dengan KOMPETENSI, BIAYA,
WAKTU, SARANA & PRASARANA
STRATEGI
 Pilih TOPIK-JUDUL AKTUAL & NOVELTY
 Diskusi & Koordinasi Tim INTENSIF
 HADAPI Laptop-Pedoman-Bahan Pustaka
 Perhatikan FORMAT Proposal
 Minimalkan CPnE
 Lengkapi CV TIM (Track record ≈  Ok!)
 Ada FASILITAS & SDM
 Aspek: PENTING-REALISTIS-MANFAAT
 Draft Proposal siap di REVIEW & SELEKSI
MEKANISME & PROSEDUR
 Mengikuti ketentuan Skim Hibah Penelitian
 Sistematika proposal penelitian
 Kelengkapan administrasi
 Kelengkapan teknis proposal
 Desk-evaluation oleh Reviewer (internal)  u/koreksi
isi, format & kelengkapan proposal
 Hasil evaluasi dikirim ke Tim peneliti untuk
diakomodasi semaksimal mungkin
 Proposal revisi dikirim ke LPPM  Sponsor
 Review & Pembahasan oleh Tim Sponsor
SUBSTANSI PROPOSAL
 Sistematika proposal setiap skim sedikit berbeda,
namun secara umum mencakup:
- Judul Penelitian & Abstrak
- Pendahuluan (Latar belakang, Rumusan
masalah, Tujuan & Manfaat penelitian)
- Kajian Pustaka (Road-map apabila ada)
- Metode Penelitian
- Jadwal Kegiatan
- Daftar Pustaka
- Lampiran (Sarana & Prasarana, Anggaran
penelitian, Biodata tim peneliti)
 Setiap butir tsb harus ditulis secara cermat,
scientific & jelas
JUDUL & ABSTRAK
 Judul tidak terlalu panjang, spesifik (tidak general)
sesuai dengan research question/ permasalahan, &
tidak menimbulkan multitafsir
 Abstrak harus ditulis ringkas, namun telah
mencakup permasalahan, tujuan & target yang ingin
dicapai, serta metode penelitian & rencana kegiatan
 Dengan membaca abstrak, secara garis besar
sudah dapat dipahami tujuan & kegiatan yang akan
dilakukan, serta target yang ingin dicapai
PENDAHULUAN
 Meliputi: Perumusan masalah harus tegas & spesifik, tujuan
penelitian & kontribusinya harus jelas
 Daya ungkap peneliti tentang permasalahan harus kuat,
tidak merupakan “kliping” pustaka, harus didasarkan pada
bacaan yang dianggap relevan
 Uraian tidak terlalu panjang, harus langsung pada deskripsi
masalah
 Masalah yang dirumuskan harus didukung pustaka/
informasi mutakhir (state of the art)
 Perlu ada cara pendekatan penyelesaian masalah
 Rumusan masalah tidak harus dengan kalimat tanya
 Permasalahan penelitian dalam kalimat tanya
Lanjutan:
 Cukup 2-3 paragraf, tidak lebih dari 2 halaman, dengan
pernyataan-pernyataan yang lugas
 Untuk penelitian lanjutan, permasalahan yang terkait hasil
penelitian sebelumnya perlu diungkap
 Ditulis pernyataan singkat mengenai tujuan, seperti:
menjajaki, menguraikan, menerangkan, membuktikan,
menerapkan konsep/dugaan, membuat prototipe
 Tidak menggunakan kata “mengetahui”/“memahami”, yang
terkesan hanya inventarisasi belaka
 Tujuan penelitian harus dapat memberi kesan bahwa akan
ada perubahan (implikasi) dari hasil penelitian (Misalnya:
perubahan kebijakan/iptek, bukan sekadar informasi baru)
TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA
 Kepustakaan harus menunjang topik penelitian, relevan
& mutakhir, serta upayakan acuan primer
 Uraian tidak terlalu ekstensif, tidak banyak teori-teori
yang terkesan “hanya kliping”; tetapi harus ada ulasan
dari peneliti
 Mutu karya ilmiah sangat ditentukan mutu pustaka
(acuan primer: artikel jurnal, paten, & disertasi yang
relevan 10 tahun terakhir. Buku ajar = acuan sekunder)
 Dapat menggambarkan bahwa state of the art dikuasai
 Lebih utama persentase keprimeran & kemutakhiran,
bukan jumlah pustaka
 Tidak mengutip kutipan (misalnya: A dalam B)
Perhatikan untuk pengacuan internet:
 Tidak sembarang mengacu
 Perhatikan otoritas keilmuan/kepakaran penulis
 Tidak semua informasi dari situs internet dapat
dipertanggungjawabkan isinya (tidak semua situs
permanen)
 Lebih utama/dipilih acuan yang sifatnya cetakan
 Lazimnya artikel yang yang telah dipublikasikan,
ada keterangan tambahan “nama jurnal” &
“terhubung berkala”
METODE PENELITIAN
 Metode harus tepat & terperinci tahapannya
 Bukan bagian “metodologi penelitian”, tidak perlu ada
definisi tentang metode
 Metode yang digunakan up to date (tidak out of date)
 Tahapan penelitian harus dideskripsikan dengan jelas
sehingga dapat menjustifikasi jadwal kerja & biaya
 Apabila ada sampling, harus ada teknik samplingnya
 Cara analisis data harus dijelaskan dengan baik
 Untuk penelitian multitahun, harus dijelaskan kegiatan
& target/luaran tahunan dalam bentuk bagan alir
JADWAL KEGIATAN
 Jadwal harus wajar & sesuai dengan skim penelitian (jangan
12 bulan/tahun)
 Kegiatan bisa bersifat multi tahun
 Pelaksanaan kegiatan harus rinci sesuai dengan yang tertera
pada Metode Penelitian
 Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan harus
wajar (tidak diulur-ulur)
 Beberapa kegiatan dapat dilakukan serempak & tidak perlu
berurutan (apalagi banyak anggota tim yang terlibat &
multidisiplin)
DAFTAR PUSTAKA
 Sistem penulisan acuan harus baku
 Sistem nama-tahun (Harvard system)  Lazim diguna-kan
dalam karya ilmiah; Pada Daftar Pustaka, penulis didaftar
berdasarkan abjad “nama belakang (nama keluarga)”
 Sistem nomor (Vancouver system)  Tidak perlu peng-
abjadan, tetapi urutan kemunculan dalam teks
 Pustaka yang diacu adalah pustaka yang didaftar (DP)
 “Komunikasi pribadi” dengan pakar ditulis di catatan kaki
 Adanya publikasi dari pengusul, akan memberikan nilai
tambah
Penulisan pustaka di Daftar Pustaka vs di teks:
Harvard vs Vancouver style

Tujuan pembuatan Daftar Pustaka:


 Memudahkan pembaca untuk penelusuran kembali
 Sarana pengindeksan nama penulis

Pakai aplikasi: Endnote, Reference Manager, Mendeley, dll


RENCANA ANGGARAN
 Rincian anggaran per tahun (untuk 2-3 tahun)
 Pagu  Tergantung tawaran pihak sponsor
 Harga harus wajar, ada justifikasi & tidak melebihi pagu
 Harus sesuai dengan tahap kegiatan yang direncanakan
 Rincian komponen:
- Bahan habis (bahan kimia, komponen elektronik)
- Peralatan = rakitan percobaan (tidak untuk alat induk)
- Peralatan utama di laboratorium agar disebutkan
- Perjalanan (seminar, analisis sampel ke lembaga lain)
- Gaji/Upah (tidak untuk tenaga ahli di luar tim)
- Lain-lain (administrasi, komunikasi, pendaftaran paten,
biaya publikasi, dokumentasi)
BIODATA TIM PENELITI
 Tim peneliti harus layak ditinjau dari kualifikasinya
 Rekam jejak penelitian harus relevan dengan topik yang
akan dikerjakan
 Harus cermat & cek kembali penulisan nama, kualifikasi,
jabatan pengusul & tanda tangan
 Butir penting biodata: riwayat pendidikan, pengalaman
penelitian (terutama yang kompetitif), pengalaman publikasi
(terutama dalam berkala nasional terakreditasi/ bereputasi
internasional)
 Penelitian yang pernah dilakukan harus berakhir dengan
publikasi pada tahun-tahun berikutnya (pada CV)
 Pengusul harus konsisten pada minat penelitiannya (bukan
“kutu loncat”)
LAIN-LAIN
 Proposal harus mengikuti format sesuai skim penelitian
 Peneliti yang masih pemula tentunya tidak memenuhi syarat
untuk skim penelitian dengan syarat tertentu
 Masalah penelitian up to date, seyogianya belum banyak
diteliti (ada unsur kebaruan/novelty)
 Permasalahan harus relevan dengan bidang ilmu peneliti
 Untuk skim penelitian lanjut, biasanya kegiatan inven-
tarisasi/identifikasi kurang layak/bukan prioritas
 Harus ada sarana & prasarana penunjang (milik PT),
sehingga tidak perlu ada biaya sewa (bentuk sharing PT)
Lanjutan:
 Penelitian yang ada sumber dana selain dari
Sponsor, dapat mempunyai nilai tambah
 Usahakan setiap bab ditulis secara tegas & efektif,
sehingga tidak menimbulkan multi tafsir
 Segi kebahasaan perlu diperhatikan (misalnya:
kaidah ejaan, istilah, kalimat & paragraf tidak terlalu
panjang, cek tanda baca dsb.)  Semua ini
mencerminkan pengalaman publikasi di masa lalu
PENILAIAN PROPOSAL
 Menggunakan form penilaian (manual/aplikasi)
 Kriteria & Indikator Penilaian  Spesifik untuk
setiap skim penelitian, dengan bobot berbeda
 Setiap kriteria dalam proposal diberi skor (Misalnya:
skor 1, 2, 3, 5, 6, 7) Tidak ada nilai 4 agar tegas
penilaiannya
 Nilai = Bobot x Skor
(Biasanya telah diprogram untuk kalkulasinya)
LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN
 Dana harus DIPERTANGGUNG-JAWABKAN
 Laporan berdasarkan TAHAP PENCAIRAN DANA
 KOMPONEN PENGELUARAN DANA = Proposal
Anggaran
 Harga HARUS REALISTIS & WAJAR (ada PAGU)
 BUKTI PENGELUARAN harus dilampirkan
 BIAYA PERJALANAN harus disertai SPPD dari
Pimpinan
KARENA DOKTER:

“BUKAN PENELITI KUITANSI”

Laporan Keuangan serahkan kepada


“AHLINYA”
PROPOSAL PENELITIAN semestinya dapat
AGAR PENELITIAN
menggambarkan KITAof the art” yang
“state
“UNGGUL”
jelas, agar urgensi dan orisinalitas penelitian
lebih kelihatan serta memiliki nilai “LEBIH”
(lebih baik, lebih canggih, lebih efisien dsb)
dari proposal lainnya
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PROPOSAL
HANDAL & KOMPETITIF

MENCARI INFORMASI SEBANYAK-BANYAKNYA:


 Sumber-sumber dana (nasional & internasional)
 Agenda riset nasional
 Kebijakan daerah
 Kebutuhan Pembangunan
(VIA: JURNAL, WEBSITE, SEMINAR, DISKUSI)

MENGEMBANGKAN IDE/GAGASAN:
 Membaca jurnal ilmiah, sumber tertulis, & audio visual
 Diskusi & Konsultasi
 Mengamati alam & masyarakat sekitar
 Berfikir
MENGUBAH IDE MENJADI TEMA:
Identifikasi masalah:
 Seaktual mungkin
 Tidak cukup dg “baik & penting”
 Tetapi “urgent” u/ dilaksanakan

MENENTUKAN TUJUAN:
 Manfaat bagi pengembangan IPTEKS
 Manfaat bagi Pembangunan
 Prospektif di masa mendatang
KAPAN PROPOSAL DITULIS ???
Sesegera mungkin!!!

 Pertimbangkan waktu mencari pustaka


 Memahami persoalan
 Merenungkan ide
 Membentuk tim
 Menulis
 Self-evaluation proposal yang ditulis
 Evaluasi oleh anggota tim
 Evaluasi oleh kolega
HAL-HAL YANG
FUNDAMENTAL
• KUALITAS RISET
• NOVELTY (kebaharuan)
 metoda, data & interpretasi
• TIMELY  informasi yang sedang ditunggu-
tunggu
• PLAGIARISM  strictly prohibited !
• RELEVANSI TOPIK  dengan sumber dana
yang dituju
Plagiasi

• Plagiarisme merupakan isu sensitif dalam dunia


akademik, karena menyangkut etik. Oleh sebab itu
perlu kehati-hatian.
Definisi

Tidaklah mudah untuk mengatakan apakah


suatu karya "ya" atau "tidak mengandung unsur
plagiat. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan
RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan:

"Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak


sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai"
Ruang Lingkup Plagiarisme
Berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini
diuraikan ruang lingkup plagiarisme:

1)Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan


tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
2)Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
3)Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
4)Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
5)Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam
susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
6)Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
Tipe Plagiarisme
1) Plagiarisme Kata demi Kata (Word for word Plagiarism).
Penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis)
tanpa menyebutkan sumbernya.
2) Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source). Penulis
menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan
pengakuan yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya
secara jelas).
3) Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship).
Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya
orang lain.
Tipe Plagiarisme

4) Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis


mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi
publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah.
Yang penting dalam self plagiarism adalah bahwa ketika
mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang
dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Artinya
Karya yang lama merupakan bagian kecil dari karya baru
yang dihasilkan. Sehingga disini pembaca akan
memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis tuangkan
pada karya tulis yang menggunakan karya lama.
Mengapa Plagiarisme Terjadi
1) Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah
karya ilmiah yang menjadi beban
tanggungjawabnya. Sehingga terdorong untuk copy-
paste atas karya orang lain.
2) Rendahnya minat baca dan minat melakukan
analisis terhadap sumber referensi yang dimiliki.
3) Kurangnya pemahaman tentang kapan dan
bagaimana harus melakukan kutipan.
4) Kurangnya perhatian dari guru ataupun dosen
terhadap persoalan plagiarisme
Menghindari Tindakan Plagiarisme
Perguruan Tinggi

1) Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi)


dilampiri dengan surat pernyataan dari yang
bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya ilmiah
tersebut tidak mengandung unsur plagiat.

2) Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban


mengunggah semua karya ilmiah yang dihasilkan
dilingkungan perguruan tingginya, seperti portal
Garuda atau portal lain yang ditetapkan oleh
Direktorat Pendidikan Tinggi.
Mahasiswa (termasuk Residen)

1) Menggunakan dua tanda kutip, jika mengambil


langsung satu kalimat, dengan menyebutkan
sumbernya.

2) Menuliskan daftar pustaka, atas karya yang dirujuk,


dengan baik dan benar. Yang dimaksud adalah sesuai
panduan yang ditetapkan masing-masing institusi
dalam penulisan daftar pustaka.

3) Melakukan parafrase dengan tetap menyebutkan


sumbernya. Parafrase adalah mengungkapkan
ide/gagasan orang lain dengan menggunakan kata-kata
sendiri, tanpa merubah maksud atau makna
ide/gagasan dengan tetap menyebutkan sumbernya.
Tips menulis, agar terhindar dari
plagiarisme
1) Tentukan buku yang hendak anda baca
2) Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan
satukan dengan penjepit.
3) Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit,
tempat terbit, jumlah halaman pada kertas kecil paling
depan
4) Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda
dapatkan pada kertas-kertas kecil tersebut.
5) Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada
catatan anda
6) Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku
yang telah anda baca, fokuslah pada kertas catatan.
7) Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang
anda buat
Sanksi Plagiarisme

Undang-undang no. 20 tahun 2003 mengatur sanksi


bagi orang yang melakukan plagiat, khususnya yang
terjadi dilingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah
sebagai berikut (Pasal 70):

"Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk


mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti
merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara
paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)."
Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur
sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat.
Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa
akan memperoleh sanksi sebagai berikut:

1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa
7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses
pendidikan.
Plagiarism Checker

• www.turnitin.com
• www.google.com
• plagiarismcheckerx.com/
• www.plagscan.com/en/

Vous aimerez peut-être aussi