Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KECEMASAN (ansietas)
c. Kecemasan Berat
lapang persepsi individu sangat sempit
Perhatian hanya pada detil yang kecil
(spesifik) dan tidak dapat berpikiran
tentang hal-hal yang lain.
Seluruh prilaku dimaksudkan untuk
mengurangi kecemasan dan perlu banyak
perhatian/arahan untuk fokus pada area
lain.
lanjutan
d. Panik
individu kehilangan kendali diri
Detil perhatian hilang
Tidak bisa melakukan apa pun
meskipun dengan perintah
Terjadi peningkatan aktivitas
motorik
lanjutan
Berkurangnya kemampuan
berhubungan dengan orang lain
Penyimpangan persepsi dan hilangnya
pikiran rasional, tidak mampu
berfungsi secara efektif
Biasanya disertai dengan
disorganisasi kepribadian
Kriteria serangan panik
1. Palpitasi
2. Berkeringat
3. Gemetar/goyah
4. Sesak nafas
5. Merasa tersedak
6. Nyeri dada
7. Mual dan distres abdomen
lanjutan
8. Pening
9. Ketakutan atau kehilangan kendali
diri
10. Ketakutan mati
11. Parestesia
(kusmawati, 2010)
RENTANG RESPON
b. Faktor Presipitasi
1. Ancaman terhadap integritas fisik
sumber internal dapat berupa
kegagalan mekanisme fisiologis
seperti jantung, sistem imun,
regulasi temperatur, perubahan
biologis yang normal seperti
kehamilan dan penuaan.
lanjutan
Sumber eksternal dapat berupa
infeksi virus atau bakteri, zat
polutan, luka trauma
lanjutan
2. Ancaman terhadap harga diri
sumber internal dapat berupa kesulitan
melakukan hubungan interpersonal di
rumah, di tempat kerja dan dimasyarakat.
Sumber eksternal dapat berupa
kehilangan pasangan, orangtua, teman,
perubahan status pekerjaan, dilema etik
yang timbul dari aspek religius seseorang,
tekanan dari kelompok sosial atau budaya.
PENGKAJIAN
Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Perilaku
Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen
kepribadian id dan super ego (dorongan insting
dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan
adanya bahaya yg perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah
mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi
Menurunkan
tingkat kecemasan
klien.
Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan
menurunkan tingkat ansietas pada tkt
sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan terbuka:
dengarkan keluhan, dukung utk
menceritakan perasaan, jawab pertanyaan
scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai
pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Sadari dan kontrol perasaan diri perawat:
bersikap terbuka sesuai perasaan, terima
perasaan positif maupun negatif termasuk
perkembangan ansietas, menggali penyebab
ansietas, pahami perasaan diri secara
terapeutik.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg
bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd
perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk
menentang klien; nyatakan perawat bisa
memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan
pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku,
stresor, dampak stresor dan sumber koping;
dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental;
batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi
yg menimbulkan ansietas: sikap tenang;
lingkungan tenang; batasi kontak dg klien
lain; identifikasi dan modifikasi hal yg
menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air
hangat, pijat
Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg
menarik; share aktivitas yg sering
dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian;
libatkan keluarga dan support system.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat – Panik