Vous êtes sur la page 1sur 37

Audit Saldo Kas Dan

Bank
KELOMPOK 3 :
1. Siti Nur Asiyah 15130310013
2. Rista Victaria 15130310027
3. Tria Novita Sari 15130310042
4. Bobby Hermawan 15130310332
5. Rendy Kurniawan 15130310334
SALDO KAS
 Saldo kas meliputi penerimaan
ditangan yang belum disetor , kas di
bank, pada rekening giro umum dan
rekening tabungan, serta akun impres
seperti kas kecil dan rekening di bank
untuk gaji.
 Saldo-saldo tertentu, seperti sertifikat
deposito, dana pelunasan obligasi,
saldo mata uang luar negeri tertentu,
dan akun-akun lain yang mempunyai
pembatasan dalam penggunaannya,
yang lazimnya harus diklarifikasikan
sebagai investasi.
HUBUNGAN SALDO KAS
DENGAN SIKLUS TRANSAKSI
 Lima siklus transaksi berkaitan langsung
dengan saldo kas umum adalah siklus
pendapatan, pengeluaran, pembiayaan,
investasi, dan jasa personalia.
 Siklus produksi tidak mempunyai transaksi
yang berkaitan langsung dengan kas.
 Namun, Siklus pembiayaan dan siklus
investasi keduanya dapat menaikkan dan
menurunkan kas,
 Sementara siklus pendapatan akan
menaikkan kas, dan siklus pengeluaran
serta jasa personalia akan menurunkan
kas.
TUJUAN AUDIT

(1) pertimbangan pengedalian


internal berkenaan dengan
berbagai kelompok transaksi
yang mempengaruhi kas
(2) tujuan audit terutama akan
berfokus pada pengujian
substantif untuk saldo kas
Gambar 18-4 Hubungan Siklus
Siklus Pendapatan Transaksi dengan Kas Siklus Pengeluaran

Penjualan Pembelian
Penjualan Pembelian
Tunai tunai
Piutang Usaha 1 Kas 2 Hutang Usaha
Penerimaan Siklus 1 2 Siklus Pembayaran
kredit Pendapatan pengeluaran kredit
Siklus 4 3 Siklus
Pembiayaan pembiayaan
Siklus 6 5 Siklus
Investasi Investasi
7 Siklus Siklus investasi
personalia Investasi
Siklus Pembiayaan 5 Membeli Menjual
Hutang obligasi sekuritas sekuritas
Menarik Menerbitkan Pendapatan bunga Dan
Obligasi obligasi deviden 6
Modal saham 4 Siklus Jasa Personalia Penerimaan
Menarik Menerbitkan Bunga dan
saham saham Hutang upah pabrik deviden
3 Membeli treasury stock Membayar Pabrik dan peralatan
Hutang bunga dan dividen karyawan 5 Membeli aktiva
Membayar bunga 7 Hutang pajak gaji dan tetap
Dan dividen upah
Membayar
Otorisasi
pajak
Kategori Asersi Tujuan Audit Saldo Akun
Keberadaan Saldo kas yang dicatat ada pada tanggal
atau neraca (EO1)
keterjadian

Kelengkapan Saldo kas yang dicatat mencakup pengaruh


dari semua transaksi kas yang telah terjadi (C1)
Transfer kas akhir tahun di antara bank telah
dicatat pada periode yang tepat (C2)

Hak dan Entitas mempunyai hak legal atas semua saldo


Kewajiban kas yang diperlihatkan pada tanggal neraca
(RO1)

Peralatan atau Saldo kas yang dicatat dapat direalisasi pada


alokasi jumlah yang dinyatakan di neraca dan sesuai
dengan skedul pendukung (VA1)

Penyajian dan Saldo kas telah diidentifikasi dan diklasifikasikan


pengungkapan dengan tepat dalam neraca (PD1)
Lini kredit, jaminan pinjaman, perjanjian saldo
kompensasi dan pembatasan lain padanya atas
kas telah diungkapkan dengan tepat (PD2)
PERTIMBANGAN
PERENCANAAN AUDIT
Materialitas
Jumlah kas yang mengalir melalui akun-
akun selama suatu periode waktu benar-
benar dapat sangat material. Dalam
kenyataannya, volume transaksi yang
mempengaruhi kas biasanya lebih besar
daripada untuk setiap akun lainnya
dalam laporan keuangan.
Resiko Inheren
Volume transaksi yang tinggi dapat
menimbulkan tingkat resiko inheren yang
signifikan untuk asersi saldo kas tertentu,
terutama keberadaan dan keterjadian
serta kelengkapan.
Risiko Prosedur Analitis
Saldo kas dipengaruhi secara signifikan
oleh keputusan dan strategi operasi,
investasi, serta pembiayaan
manajemen. Perusahaan yang
dikelola dengan baik secara teratur
dapat mengembangkan anggaran
kas, yang memproyeksikan:
1) Penerimaan kas berdasarkan
penagihan piutang yang diantisipasi
2) Pengeluaran kas untuk kebutuhan
operasi
3) Aktivitas investasi serta pembiayaan
Risiko Pengendalian
Penerimaan dan pengeluaran kas
seringkali merupakan transaksi rutin
yang dapat dikendalikan oleh
sistem pengendalian internal yang
baik, sehingga dapat
memungkinkan auditor untuk
menilai risiko pengendalian pada
tingkat yang rendah.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
SALDO KAS
 Istilah saldo kas hanya mengacu
pada kas yang ditahan dan di
bank, tidak termasuk kas kecil dan
dana imprest lainnya.
Menentukan Risiko Deteksi
 Auditor secara cermat mengaudit kas
guna memberikan kepastian tentang
keabsahan saldo kas.
 Auditor merancang lingkup audit atas
saldo kas berdasarkan apa yang
diperlukan untuk mengeluarkan suatu
pendapat mengenai kewajaran
penyajian laporan keuangan.
 Model resiko audit atau matriks resiko
dapat digunakan untuk menentukan
tingkat resiko deteksi yang dapat
diterima setiap asersi saldo kas.
Merancang Pengujian
Substantif
 Pengujian substantif dilaksanakan
untuk mencapai tujuan audit
secara spesifik atas saldo kas.
 Pengujian akan dijelaskan ke
dalam bagian berikut, yaitu kapan
pengujian tertentu diabaikan dan
bagaimana beberapa pengujian
dapat disesuaikan berdasarkan
faktor-faktor resiko yang berlaku.
Gambar 18-6 Pengujian Substantif yang Mungkin untuk Asersi
Saldo Kas
Prosedur Awal
 Titik awal untuk memverifikasi saldo kas
adalah menelusuri saldo awal periode
berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit
dalam kertas kerja tahun sebelumnya.
 Buku besar kas harus dikaji ulang menyangkut
setiap ayat jurnal signifikan yang tidak biasa
atau jumlah yang memerlukan penyelidikan
khusus.
 Setiap skedul yang dibuat oleh klien tentang
ikhtisar penerimaan kas yang belum disetor
pada lokasi yang berbeda (ikhtisar saldo
bank) juga harus diperoleh.
 Ketepatan sistematis dan kecocokannya
dengan saldo kas yang berkaitan dalam buku
besar juga harus diperiksa.
 Pengujian ini memberikan bukti tentang asersi
penilaian atau alokasi.
Prosedur Analitis
 Efektivitas prosedur analitis dapat
mengurangi jumlah bukti yang
diperlukan dari pengujian substantif
lainnya dibandingkan dengan
yang dibutuhkan apabila datanya
tidak sesuai dengan pengharapan
dari anggaran atau peramalan kas
atau kebijakan perusahaan
mengenai investasi kelebihan kas.
PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI
 Beberapa pengujian substantif atas
rincian transaksi melibatkan
penelusuran dan vouching transaksi
penerimaan kas serta pengeluaran kas
yang biasanya dilakukan bersamaan
dengan pengujian pengendalian
sebagai pengujian bertujuan ganda.
 Bukti yang diperoleh dari pengujian
tersebut harus digabungkan dengan
bukti dari prosedur yang telah dibahas
dalam menarik kesimpulan mengenai
kewajaran penyajian saldo kas.
Melaksanakan Pengujian Pisah-Batas
Kas
Dua pengujian pisah-batas kas (cash
cutoff tests) telah dilaksanakan:
1. pengujian pisah-batas penerimaan
kas,
2. pengujian pisah-batas pengeluaran
kas, penggunaan laporan pisah-
batas kas yang tepat telah dilakukan.
Pengujian pisah-batas kas terutama
ditujukan pada asersi laporan
keuangan, yaitu eksistensi atau
kejadian dan kelengkapan.
Menelusuri Transfer Bank
 Sebuah perusahaan yang memiliki
banyak akun bank dapat melakukan
transfer uang yang diotorisasi di antara
akun-akun bank itu.
 Secara sengaja mencatat transfer bank
sebagai setoran di bank penerima dan
tidak menunjukkan pengurangan dari
akun bank tempat transfer cek ditarik
merupakan suatu penyimpangan yang
dikenal sebagai kiting.
 Seorang auditor memerlukan bukti
tentang keabsahan transfer bank atau,
sebaliknya, dapat terjadi salah saji. Bukti
ini diperoleh dengan menyiapkan skedul
transfer bank (bank transfer schedule).
PENGUJIAN RINCIAN SALDO
Ada lima pengujian substantif yang biasa
digunakan untuk saldo kas dalam kategori
ini. Setiap pengujian ini akan diuraikan
dalam bagian berikut.
1. Menghitung Kas di Tangan
Untuk melaksanakan perhitungan kas secara tepat,
auditor harus:
 Mengendalikan semua instrumen kas dan yang
dapat dinegosiasikan yang ditahan oleh klien
sampai semua uang telah dihitung.
 Meminta agar petugas kas hadir sepanjang
perhitungan itu.
 Mendapatkan tanda terima yang ditandatangani
dari petugas pada waktu mengembalikan uang
kepada klien.
 Memastikan bahwa semua cek yang belum disetor
dapat dibayarkan kepada klien, baik secara
langsung atau melalui endorsemen.
2. Mengkonfirmasi Saldo Kas dan Pinjaman di
Bank
konfirmasi setoran kas terutama
memberikan bukti mengenai dua asersi
berikut berkenaan dengan kas di bank:
1. keberadaan atau keterjadian karena ada
pemberitahuan tertulis bahwa saldo itu
ada, serta
2. hak dan kewajiban karena saldo itu
adalah atas nama klien. Jawaban dari
bank juga memberikan sejumlah bukti
untuk dua asersi lainnya.
Konfirmasi saldo pinjaman terutama
memberikan bukti untuk tiga asersi
berikut:
1. keberadaan atau keterjadian karena
ada pemberitahuan tertulis bahwa
terdapat saldo pinjaman,
2. hak dan kewajiban karena pinjaman
merupakan hutang bagi klien, dan
3. penilaian atau alokasi karena
jawabannya menunjukkan jumlah
saldo pinjaman. Pengujian ini
menyumabang pada asersi
kelengkapan dengan cara yang
sama seperti pada konfirmasi saldo
setoran.
3. Mengkonfirmasi Perjanjian
Lainnya dengan Bank
Perjanjian lainnya dengan bank
meliputi hal-hal seperti lini kredit,
saldo kompensasi, dan kewajiban
kontinjen.
Melakukan Scan, Mereview, atau
Menyiapkan Rekonsiliasi Bank
Jika risiko deteksi sedang, maka auditor
dapat menelaah rekonsiliasi bank klien.
Penelaahan itu lazimnya akan mencangkup :
 Membandingkan saldo akhir bank dengan
saldo yang dikonfirmasi pada formulir
konfirmasi bank
 Memverifikasi keabsahan setoran dalam
perjalan dan cek – cek yang beredar
 Memvouching pos-pos yang direkonsiliasi
seperti beban, kredit, dan kesalahan bank ke
dokumentasi pendukung
 Menetapkan ketepatan matematis dari
rekonsiliasi itu
 Menyelidiki pos – pos lama seperti cek yang
beredar untuk periode waktu yang lama dan
pos – pos tidak biasa
Adanya ketidakpastian berkenaan
dengan dua pos rekonsiliasi yang
paling penting :
(1) setoran dalam perjalanan dan
(2) cek yang beredar.
Mendapatkan dan Menggunakan
Laporan Pisah Batas
 Laporan pisah-batas bank adalah suatu laporan bank
pada tanggal sesudah neraca. Tanggal ini harus
berada pada titik waktu yang akan memungkinkan
sebagian besar cek yang beredar pada akhir tahun
sudah dikliring di bank.
Setelah menerima laporan pisah batas, beserta cek-
cek yang dibatalkan dan memo bank terlampir,
auditor harus :
1. Menelusuri semua cek tertanggal tahun lalu ke cek-
cek yang beredar yang tercantum pada rekonlisiasi
bank
2. Menelusuri setoran dalam perjalanan pada
rekonsiliasi bank ke setoran pada laporan pisah-
batas
3. Melalukan scan atas laporan pisah-batas dan data
terlampir untuk hal-hal yang tidak biasa.
 Window dressing, yaitu suatu upaya
yang disengaja untuk melebih
sajikan solvensi jangka pendek
perusahaan.
 Dalam melakukan scan atas laporan
pisah batas untuk pos – pos tidak
biasa,auditor harus waspada
terhadap pos – pos seperti debet
dan kredit bank yang tidak tercatat
serta kesalahan dan koreksi bank.
PERBANDINGAN PENYAJIAN
LAPORAN DENGAN GAAP
 Auditor menentukan kelayakan
penyajian laporan dari penelaahan
atas naskah laporan klien dan bukti
yang diperoleh dari pengujian
substantif sebelumnya.

 Auditor juga harus menelaah notulen


rapat dewan direksi dan melakukan
tanya jawab dengan manajemen
menyangkut bukti pembatasan
terhadap penggunaan saldo kas.
PERTIMBANGAN LAIN
PENGUJIAN UNTUK MENDETEKSI LAPPING
 Lapping adalah suatu penyimpangan yang
disebabkan oleh misapropriasi secara
sengaja atas penerimaan kas.
 Lapping dapat melibatkan penggelapan
penerimaan kas secara sementara atau
permanen untuk kepentingan pribadi dari
seseorang yang melakukan tindakan yang
bukan wewenangnya.
 Auditor harus menilai kemungkinan lapping
guna mendapatkan pemahaman tentang
pembagian tugas seperti penerimaan dan
pencatatan penagihan dari pelanggan.
Ilustrasi Lapping
 Untuk mengilustrasikan lapping, asumsikan
bahwa pada suatu hari pita register kas
menunjukkan total $600 dan penerimaan
melalui pos yang dibuka oleh orang yang
melakukan lapping terdiri dari satu
pembayaran kredit dengan cek sebesar
$200 dari pelanggan A. pelaku lapping
akan menggelapkan kas senilai $200 itu dan
menghancurkan semua bukti yang
berkaitan dengan penerimaan kas itu
kecuali cek pelanggan. Ayat jurnal
penerimaan kas akan cocok dengan pita
register ( $600), dan slip setoran akan
menunjukkan kas sebesar $400 dan cek A
sebesar $200. kenyataan ini dapat
ditambulasikan sebagai berikut:
PENERIMA AKTUAL DOKUMENTASI AYAT JURNAL SLIP SETORAN
AN PENERIMAAN BANK
KAS
Kas $600 Pita Kas $600 Penjualan tunai KAS $400
$600

Cek A 200 CEK A 200

$ 800 $600 $600 $600


Dalam upaya menutupi kekurangan ini,
orang yang curang tersebut biasanya
berupaya untuk
1. Menjaga jumlah di bank dan di
pembukuan agar tetap sesuai
sehingga rekonsiliasi bank tidak akan
mendeteksi penyimpangan itu
2. Mengoreksi akun pelanggan dalam
waktu tiga atau empat hari sesudah
penagihan aktual, sehingga setiap
perbedaan yang ditemukan dalam
akun [elanggan dapat dijelaskan
sebagai penundaan penerimaan
uang atau pembukuan
lanjutan
penerimaan aktual dokumentasi Ayat jurnal penerimaan Slip setoran
kas bank

kas $500 PITA KAS $500 PENJUALAN TUNAI $500 KAS $400

Cek B 300 CEK A $200 CEK A $200 CEK B $300

$800 $700 $700 $700

Total kekurangannya sekarang adalah


$300, yaitu $200 dari contoh pertama
ditambah $100 dari contoh kedua
Prosedur auditing
Ada tiga prosedur yang dapat
mendeteksi lapping:
1) Mengkonfirmasi piutang usaha.
2) Melakukan perhitungan kas secara
mendadak.
3) Membandingkan rincian ayat jurnal
penerimaan kas dengan rincian slip
setoran harian yang berkaitan.
JASA BERNILAI TAMBAH YANG
BERKAITAN DENGAN SEKURITAS YANG
MUDAH DIPASARKAN DAN SALDO KAS
 Lembar kerja elektronik akan
mempermudah akuntan publik untuk
mengembangkan model – model
peramalan saldo kas atas dasar
bulanan.
 Berikut ini adalah beberapa peluang
bernilai tambah yang penting, yang
dapat diberikan akuntansi publik
dengan menggunakan pengetahuan
yang diperoleh selama audit atas
sekuritas yang mudah dipasarkan dan
saldo kas:
1. Menentukan asumsi – asumsi penting berkenaan
dengan penerimaan kas dan pembayaran beban
operasi yang mempengaruhi peramalan saldo kas.
2. Membantu manajemen dalam mengembangkan
model – model peramalan saldo kas, pinjaman
yang diperlukan, atau potensi kelebihan saldo kas
yang tersedia untuk investasi.
3. Mengidentifikasi peluang untuk mengubah praktik
bisnis, seperti perubahan kebijakan kredit atau
perubahan manajemen persediaan, yang akan
meningkatkan arus kas.
4. Membantu manajemen dalam mengembangkan
kebijakan untuk investasi jangka pendek kelebihan
kas.
5. Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan
tingkat pengembalian atas investasi jangka pendek
atas kelebihan kas.

Vous aimerez peut-être aussi