Vous êtes sur la page 1sur 32

ISPA

Infeksi Saluran Pernafasan Akut


dr. Ririek Parwitasari, SpP
DEFINISI
• Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
merupakan penyakit yang sering dijumpai
dengan manifestasi ringan sampai berat.
• ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi
saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran
Pernapasan Akut.
• ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas
dan saluran pernapasan bagian bawah
• ISPA yang mengenai jaringan paru-paru atau
ISPA berat, dapat menjadi pneumonia.
SISTEM RESPIRASI
ANATOMI TENGGOROKAN
(THROAT ANATOMY)
PARU-PARU
Types of Respiratory Infections
• Influenzae (Flu)
• Pharyngitis • Bronchitis
• Otitis Externa • Bronchiliolitis
• Otitis Media • Pneumonia (infection
in alveoli)
• Sinusitis
• Laryngitis

Laryngotracheobronchitis (croup disease)


Gejala & Tanda Umum
• Demam
• Sakit kepala
• Nyeri tenggorokan
• Hidung buntu, pilek
• Batuk • Suhu tubuh
• Nafas cepat & dalam meningkat
• Retraksi intercostal
• Gambaran paru
abnormal
• Pemeriksaan darah
abnormal
Patogenesis
• ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah,
bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman
yang terhirup oleh orang sehat kesaluran
pernapasannya
• ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering
terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat
gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan
lingkungan yang tidak hygienis.
• Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena
meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban
immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk
penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya
atau berlebihannya pemakaian antibiotik
ISPA pada saluran napas atas yang
disebabkan bakteri
• Streptococcal Pharyngitis (Strep Throat)
• Scarlet Fever
• Otitis Media
• Diphteria
Streptococcal Pharyngitis
(Strep Throat)
• Infeksi ini disebabkan group A beta-
hemolytic streptococci (Streptococcus
pyogenes)
• Gram positive cocci, katalase : negative
Strep Throat
• Demam
• Tonsillitis
• Perbesaran limfonodi
• Infeksi telinga tengah

Tatalaksana:
Antibiotic  Penicillin
Scarlet Fever
• Strep throat, disebabkan erythrogenic
toxin-yang diproduksi S.pyogenes,
menyebabkan Scarlet Fever
• S.pyogenes menghasilkan erythrogenic
toxin saat dilisis oleh fagosit
• Gejala yang terjadi adalah red rash,
demam tinggi, dan perbesaran serta lidah
yang memerah (strawberry tongue)
Scarlet Fever
Caused by Erythrogenic
Toxin secreted by
S. pyogenes
Scarlet Fever
• The erythrogenic
toxin is coded by a gene
lysogenic bacteriophage
within the genome of
S. pyogenes

• Rash is an inflammatory reaction to the toxin


Infected
Middle
Ear
(otitis
media)
Otitis Media
• Dpat terjadi akibat komplikasi infeksi
hidung dan tenggorokan
• Akumulasi pus menyebabkan tekanan
pada membrana tympani
• Bakteripenyabab: Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenzae,
Moraxella catarrhalis, Streptococcus
pyogenes, dan Staphylococcus aureus
Diphtheria
Diphtheria

• Disebabkan Corynebacterium diphtheriae


• Ditularkan melalui droplet atau muntahan
• Menginfeksi saluran nafas atas
• Gejala diawali dengan nyeri tenggorokan
yang parah, demam ringan dan perbesaran
limfonodi atau lesi kulit, 1-6 hari setelah
infeksi
Corynebacterium diphtheriae
• Aerobic Gram + bacillus,
club-shaped morphology,
metachromatic granules,
form V and Y-shaped
figures
• Exotoxin menghambat
sintesis protein dari sel
yang ditempelinya,
menyebabkan kerusakan
jantung, ginjal, dan saraf
• Sel yang ruisak dan WBC
membentuk
"pseudomembrane" yang
menutup jalan nafas
Corynebacterium diphtheriae
• To produce exotoxin,
C. diphtheriae must be
infected with a
bacteriophage carrying
the toxin gene
Diphtheria
Diphtheria
• Laboratory diagnosis : isolasi bakteri dan
mengamati bentukan pada berbagai media
tanam, tes ELEK, PCR untuk mendeteksi gen
toxic
• Antitoksin diberikan untuk menetralisir toxin, dan
antibiotik diberikan untuk menghambat
pertmbuhan bakteri
• Imunisasi rutin -> toxoid difteri pada vaksi DTaP
• Ulserasi kulit dengan penyembuhan yang lama
adalah karakteristik dari cutaneous diphtheria
Viral Diseases of The Upper
Respiratory System
THE COMMON COLD
• Sekitar 200 virus berbeda dapat menyebabkan common
cold; Rhinovirus menyebabkan sekitar 50% kasus,
Coronavirus 15-20%. Sekitar 40% kasus tidak dapat
diidentifikasi agen penyebabnya
• Gejala meliputi bersin, sekresi ingus berlebih, dan
hidung buntu
• Infeksi sinus, infeksi saluran nafas bawah, laringitis, dan
otitis media dapat terjadi sebagai komplikasi
THE COMMON COLD
• Sebagian besar ditularkan melalui kontak tidak langsung
• Rhinovirus tumbuh paling baik pada suhu sedikit
dibawah suhu tubuh normal
• Insiden terjadinya common cold meningkat pada cuaca
dingin, diperkirakan karena meningkatnya kontak
individu dalam ruangan atau perubahan psikologi
• Antibodi diproduksi melawan virus tertentu
ISPA pada saluran napas
bawah :
PNEUMONIA
DEFINISI PNEUMONIA
• Pneumonia adalah inflamasi yang
mengenai parenkim paru

• Sebagian besar disebabkan oleh


mikroorganisme (virus/bakteri) dan
sebagian kecil disebabkan oleh faktor lain
PNEUMONIA
Klasifikasi berdasarkan Tempat
Terjadinya
• Pneumonia-masyarakat (community-
acquired pneumonia), bila infeksinya
terjadi di masyarakat

• Pneumonia-RS atau pneumonia


nosokomial (hospital-acquired
pneumonia).
Patofisiologi
Kuman masuk ke Mekanisme pertahanan
saluran napas atas terganggu

Terbentuk sekret
virulen

Sekret berlebih turun


Inflamasi ke alveoli
Gejala Infeksi Umum
• Demam
• Sakit kepala
• Gelisah
• Malaise
• Penurunan napsu makan
• Keluhan gastrointestinal seperti mual,
muntah, atau diare
• Pembahasan lebih lanjut akan dibahas
pada kuliah berikutnya.

TO BE CONTINUED…..
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi