Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
WHO. Neonatal and perinatal mortality: country, regional, and global estimates. 2006
Vidyasagar narang A. Perinatal and Neonatal Care in Developing Countries. Neonatal-Perinatal Medicine 2015
• Asfiksia Perinatal, asfiksia neonatal atau asfiksia lahir:
– Kondisi medis akibat kurang oksigen saat kelahiran yang dapat
menyebabkan kerusakan fisik terutama otak
• Hipoksia dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ (jantung, paru, hati,
usus, ginjal) tetapi kerusakan otak harus lebih diperhatikan dan mungkin paling
sulit pulih.
• Kasus : bayi mungkin tertolong tetapi kerusakan otak menyebabkan gangguan
mental seperti keterlambatan perkembangan dan gangguan fisik seperti
spastisitas.
• Bayi dengan asfiksia perinatal akan terlihat pucat atau biru, kurang respon,
lunglai dengan upaya nafas lemah, diperhatikan pada skor APGAR 5 menit
rendah.
Consequences of asphyxia
• CENTRAL NERVOUS SYSTEM • CARDIOVASCULAR SYSTEM
– Cerebral hemorrhage – Myocardial failure
– Cerebral edema – Papillary muscle necrosis
– Hypoxic-ischemic – Persistent pulmonary
encephalopathy hypertension of the newborn
• Seizures • RENAL SYSTEM
• Stroke – Cortical/tubular/medullary
necrosis
• LUNG
• GASTROINTESTINAL TRACT
– Delayed onset of respiration
– Necrotizing enterocolitis
– Acquired surfactant
deficiency (respiratory • BLOOD
distress syndrome) – Disseminated intravascular
coagulation
– Mecconium aspiration
syndrome
MASALAH DALAM KANDUNGAN
ATAU PERINATAL
• Ketika janin/bayi kekurangan O2, terjadi periode awal usaha
bernapas cepat...apnu primer:
– Frekuensi jantung turun
– Tekanan darah tetap (kecuali terjadi perdarahan
hebat/hipovolemi)
Rohsiswarno R, Rundjan L, penyunting. Resusitasi Neonatus. Jakarta : Badan penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2015. hal 1-8.
PENYULIT RESUSITASI NEONATUS
• Mengetahui faktor
risiko kehamilan dan < 1 miilion babies
< 1% 0,1% require chest compressions
0,05% require drugs
need advanced
persalinan/terminasi resuscitation
Premedikasi (tentatif) :
Midazolam yang sudah dimasukkan dalam spuit
Morphin yang sudah dimasukkan dalam spuit
Sulfas atropin sudah dimasukkan dalam spuit
Alur Resusitasi (4)
2. Alokasi waktu mulai dari
langkah awal sampai dengan
pemberian bantuan napas
– Langakah awal tidak
harus selalu dalam waktu
30 detik
– Pada bayi tidak bugar,
pemberian bantuan
napas dilakukan
secepatnya setelah
langkah awal dikerjakan
Alur Resusitasi (4)
3. Terdapat 2 langkah
evaluasi pada
pelaksanaan VTP
4. Kompresi dilakukan
setelah intubasi
5. Posisi penolong yang melakukan kompresi dada
– apabila perlu kompresi dada, ketua tim harus melakukan
intubasi terlebih dahulu