Vous êtes sur la page 1sur 32

Case Report Session

LIKEN PLANUS

Oleh :
Hj. Rahmi Mauliza Ayu
G1A216072

Dosen Pembimbing : dr. Sri Yusfinah Masfah Hanum, Sp.KK


Laporan Kasus

Nama : Tn. A
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Muaro Bulian
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Pernikahan : Menikah
Suku Bangsa : Melayu

MRS :
23 April 2018
Keluhan Utama

Benjolan-benjolan kecil
disertai rasa gatal pada
punggung tangan kanan dan
kiri, sejak lebih dari 1 tahun
yang lalu.
Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang dengan keluhan benjolan-


benjolan kecil pada punggung tangan
kanan dan kiri di sertai rasa gatal yang
dialami terus menerus. Keluhan dirasakan
sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu.
Keluhan dirasakan sangat gatal sehingga
pasien menggaruknya. Sebelumnya pasien
sudah ke dokter dan diberi obat (pasien
lupa nama obat), keluhan gatal dapat
hilang ketika minum obat tersebut.
Riw. Penyakit Riw. Penyakit
Dahulu: Keluarga:
• pernah • Keluarga
mengalami yang
keluhan yang mengalami
sama keluhan yang
• Riw.Alergi (-) sama (-)
• Tidak ada
riwayat alergi
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Baik


• Kesadaran : Compos mentis

120/80 80x/menit 19x/menit 36,5˚ C


mmHg
Status Generalisata

Kepala: Normocephale, Paru : Vesikuler +/+,


 Mata : CA -/-, SI -/-, RC rhonki -/-, wheezing -/-
+/+, pupil isokhor Jantung : BJ I-II
THT : Dalam reguler, murmur (-),
Batas Normal gallop (-)
Leher : Pembesaran Genitalia externa :
KGB (-) tidak diperiksa
Thorak : Pergerakan Ekstremitas : Akral
dada simetris hangat, CRT <2 detik
Status Dermatologi

• Lokasi : Regio dorsum


manus dextra et sinistra

• Distribusi : Regional

• Konfigurasi : Lesi
papul multiple warna
ungu, bentuk poligonal,
ukuran 0,2-0,4 cm,
konfluen, sirkumskrip, tepi
irreguler, konsistensi
padat
Pemr.
• Tidak dilakukan
penunjang

• Liken planus
• Liken nitidus
Diagnosis
• Dermatitis Atopi
Banding
• Psoriasis
Liken planus
Terapi
Non Farmakologi Farmakologi
Menjelaskan tentang
Betamethason
penyakit Liken Planus yang
e salep:
dideritanya dan bercak
dioleskan pada
yang ada tidak akan
lesi 1-2 kali/hari
sembuh sempurna.
Loratadine
Menjelaskan bercak yang
1x10 mg tab
ada akan terasa gatal dan
bila gatal pakai salep yang Prednison 3x10
diberikan. mg tab
obat sesuai aturan dan
check up ke dokter untuk
mengevaluasi hasil terapi.
Pemr. • Pemr. Histopatologi
Anjuran

• Quo ad Vitam : Bonam


• Quo ad functionam:
Prognosis Bonam
• Quo ad Sanationam:
Bonam
Definisi

Liken planus diklasifikasikan


sebagai penyakit
papulosquamous
Liken planus memiliki karakteristrik
tersendiri yaitu berupa papul flat-
miring yang berwarna keunguan
Liken planus merupakan penyakit
kulit yang gatal, mukokutaneus
yang mengalami erupsi
Epidemiologi

Distribusi LP ditemukan di seluruh


dunia dengan predisposisi tidak
berdasarkan ras
Di Jepang prevalensinya sekitar
0,5%, 1,9% di Swedia, 2,6% di India,
dan 0,38% di Malaysia
Etiologi
Etiologi dari LP belum diketahui secara
pasti, beberapa hipotesis mengatakan:
adanya initial lichenoma mendahului
meluasnya penykit setelah beberapa
bulan.
Trauma merupakan pencentus timbulnya
penyakit, oleh karena merupakan faktor
pencentus pada infeksi virus laten.
Teori lain juga mengatakan ada
hubungannya dengan kelainan
imunologik, gangguan neurologik, dan
stres emosional
Patogenesis
Sel T CD8+ berikatan dengan MHC kelas I pada
keratinosit di daerah lesi mengenali antigen spesifik
liken planus

Epitel -Antigen peptida


Keratinosit basal autoreaktif
- Antigen eksogen

Sel T CD8+ teraktivasi melepaskan sitokin-sitokin


inflamasi

TNF-α berikatan dengan reseptor TNF-α R1


Permukaan sel T CD95 (Ligand Fas) berikatan dengan
CD95 (Fas)
Granzim B memasuki keratinosit melalui pori atau celah
membran

Mengaktivasi keratinocyte caspase


cascade

Apoptosis keratinosit
Manifestasi Klinik

 Gejala berupa rasa gatal biasanya setelah


satu atau beberapa minggu sejak kelainan
pertama timbul diikuti oleh penyebaran lesi
 Tempat predileksi kelainan pertama pada
ekstremitas, distribusinya simetrik
 Terdapat fenomena Kobner (isomorfik), bila
pada mukosa
 Kelainan yang khas terdiri atas papul
polygonal, kadang-kadang ada cekungan
di sentral (delle), Garis-garis anyaman
berwarna putih (strie Wickham) dapat
dilihat pada permukaan papul
Cont..

Lesi-lesi oral pada liken planus memiliki 2 tipe:

 Tipe non erosive  Tipe erosive


 Striae  Plak
Lesi berupa Lesi berupa bercak putih
banyak garis-garis padat ,permukaan licin,
atau papula- asimetris. umumnya pada
papula putih mukosa pipi dan lidah.
halus yang
 Erosif
tersusun.
permukaan epitel sama sekali
 Atrofik hilang dan mengakibatkan
tampak sebagai ulserasi. awalnya timbul vesikel
bercak-bercak atau bulla, yang akhirnya
mukosa yang tererosi dan menjadi ulserasi.
merah, tanpa Sering pada mukosa pipi dan
ulserasi. lidah
Cont..
Bentuk Lesi
 Bentuk Anuler.
papula membentuk gambaran cincin.
Bentuk lain dari anuler liken planus terjadi
ketika lesi membesar dengan diameter 2
sampai 3 cm dan mengalami
hiperpigmentasi.
 Erosi dan Ulserasi.
lesi-lesi yang erosif,  ulkus pada selaput
lendir yang telah terkena LP.
 Liken Planus Guttate.
Bentuk akut dari LP, Terdiri dari papul yang
distribusinya luas.
Cont..

 Liken Planus Folikular (Liken Plano-pilaris).


papul datar, lesi berkelompok seperti
“duri” dan berkembang disekitar folikel rambut
(liken plano-pilaris)
 Liken planus pigmentosus.
pigmen kronik difus atau retikulasi hiperpigmen
dengan makula berwarna coklat tua.
 Liken planus aktinik.
liken planus tropik, erupsi likenoid aktinik, liken
planus aktinikus, liken planus anuler atropi, dan
likenoid melanodermatosis.
Cont..
Lokasi variasi
 Liken planus pada kulit kepala.
terlihat seperti gabungan papul keratotik yang folikuler.
 Liken planus pada Kuku.
Permukaan kuku yang menipis, adanya retakan/celah.
 Liken planus pada telapak tangan dan tumit.
Bentuknya terdiri dari papul atau nodul dan lebih aktif di
bagian pinggir daripada di tengah.
 Liken planus pada mukosa.
eritem dan erosi pada lidah; kadang-kadang ada plak
putih dengan rasa nyeri dan tidak nyaman. Deskuamasi
dan erosi pada vulva dan vagina disertai dengan rasa
nyeri terbakar, dispareunia.
Pemeriksaan Penunjang

Tes Laboratorium
Belum ada analisis pemeriksaan yang
spesifik untuk melihat liken planus. Jumlah
limfosit dan sel darah putih menurun.
Pemeriksaan Histopatologi
Pada epidermis terlihat perubahan
berupa hiperkeratosis, akantosis tak
teratur, penebalan stratum granulosum
setempat, degenerasi mencair membran
basalis, dan hilangnya stratum basalis.
Penegakan Diagnosis

Diagnosis liken planus ditegakkan berdasarkan:


 Anamnesis: adanya keluhan mengenai
perubahan pada kulit, seringkali berbentuk
papul eritematosa, dan disertai rasa gatal.
 Pemeriksaan fisik: ditemukan lesi pada tubuh
pasien. Perhatikan bentuk, morfologi, dan
tempat beradanya lesi tersebut.
 Pemeriksaan penunjang: dapat dilakukan
pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan
histopatologi.
Terapi
 Steroid Topikal
terapi lini pertama pada liken planus. Beberapa
glukokortikoid topikal telah terlihat efektif.
 Glukokortikoid Sistemik
Glukokortikoid sistemik terlihat efektif dalam
pengobatan liken planus erosif oral dan
vulvovaginal. Dosis sistemik dapat digunakan
secara tunggal, atau, yang tersering,
digabungkan dengan kortikosteroid topikal.
Dosisnya mulai 30-80 mg/hari, diturunkan setelah
3 sampai 6 minggu setelah menunjukkan
perbaikan
Terapi
 Glukokortikoid topikal
 Glukokortikoid topikal hanya digunakan pada penyakit
kulit tertentu. Glukokortikoid topikal yang poten dengan
atau tanpa oklusi, bermanfaat bagi liken planus di kulit.
 Triamcinolon asetonide (5-10 mg/roL) adalah efektif
dalam mengobati liken planus di mulut dan kulit.Bisa juga
digunakan pada liken planus yang terjadi di kuku
dengan injeksi di lipatan proksimal kuku setiap 4 minggu.
Regresi terjadi dalam 3-4 bulan.
 Retinoid
Retinoid sistemik sebagai antiinflamasi terapi untuk liken planus.
Remisi dan perbaikan setelah pemakaian asitretin
(30mg/hari)selama 8 minggu, Tretinoin (10-30 mg/hari), Etretinat
dosis rendah (10-20 mg/hari) selama 4-6 bulan baik untuk remisi
pada liken planus di kulit, mulut.
Prognosis
 50% pasien dewasa akan bebas dari lesi di
bulan ke-9 setelah onset LP dan 85% setelah
onset di bulan ke-18
 Pasien LP dengan tanda khas pada mukosa
membran dan verrucous memakan waktu
lama untuk mengalami resolusi
 Rasa gatal akan menghilang, kemudian
papul akan rata pada permukaan kulit, dan
akan digantikan dengan hiperpigmentasi
post inflamasi
Pembahasan
 dimana hal ini sesuai dengan teori yang ada
bahwa dengan ditemukannya tanda empat P:
purple, pruritic, polygonal dan papule,
 Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan
lesi pad regio dorsum manus dextra et sinistra,
Lesi papul multiple warna ungu, bentuk
poligonal, ukuran 0,2-0,4 cm, konfluen,
sirkumskrip, tepi irreguler, konsistensi padat,
distribusi Regional. Sesuai dengan teori bahwa
gambaran lesi
Cont..

 penatalaksanaan yang dilakukan adalah


dengan memberikan obat secara topikal dan
sistemik
 Obat topikal yang diberikan adalah
Betamethason salep dioleskan pada lesi dua
kali dalam sehari. Pada teori yang telah
dikemukakan bahwa Glukokortikoid topikal
yang poten dengan atau tanpa oklusi,
bermanfaat bagi liken planus di kulit. Serta
penggunannya yang mudah
 Pasien juga diberikan antihistamin yaitu
loratadine tab 10 mg untuk mengurangi gatal
Cont..
 Pada pasien ini juga diberikan glukokortikoid
sistemik, yaitu prednison tab 10 mg.
Glukokortikoid sistemik (30-80
mg/hari)memperlihatkan keefektifan dalam
pengobatan liken planus.
 Prognosis dari liken planus umumnya baik bila
diobati dengan benar. Rasa gatal akan
menghilang
 papul akan rata pada permukaan kulit, dan
akan digantikan dengan hiperpigmentasi post
inflamasi (HPI). Kadang-kadang lesi hipertropik
akan menetap selama berbulan-bulan
Kesimpulan
 Liken planus memiliki karakteristrik berupa papul
flat-miring yang berwarna keunguan
 Liken planus paling sering ditemukan pada
ektremitas superior, kulit kepala, kuku, genitalia,
dan membran mukosa
 Liken planus merupakan penyakit kulit yang
gatal, mukokutaneus yang mengalami erupsi
 Diagnosis berdasarkan gambaran klinis dan
pemeriksaan histopatologis.
 Pengobatan umumnya kortikosteroid topikal
dan sistemik, serta krim vitamin A 0,05% dapat
membantu mempercepat penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, A. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima: Liken Planus p. 282. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI

2. Le Cleach, L; Chosidow, O. 2012. Liken planus on New England Journal of Medicine 366;8
p.723-32. Masschucets Medical Society.

3. Pittelkow MR, Daoud MS. 2008. Lichen planus. In: Wolff GK, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B,
Paller A, eds. Dermatology in general medicine. 7th ed. New York: McGraw-Hill, 244-55.

4. Gonzalez E, Momtaze-T K, Freedman S. 1984. Bilateral comparison of generalized lichen


planus treated with psoralens and ultraviolet A. J Am Acad Dermatol 10:958-961

5. Daoud M.S, Pittelkow M.R. Lichen Planus, in : Freedberg I.M, Eisen A.Z, Wolff K, Austen K.F,
Goldsmith L.A, Katz S.I, Fitzpatrick T.B, eds. Dermatology in General Medicine Eight Edition,
Part Three “A”; Vol. 1. P. 296-312.

6. Shiohara T, Kano Y. 2008. Lichen Planus and Lichenoid Dermatoses, in: Bolognia L Jean,
Jorizzo L Joshep, Rapini P Ronald, editors. Dermatology, 2nd ed. Houston: The british library.1-
28

7. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. 2004. Lichen Planus and Lichenoid Disorders. Seventh
Edition. Rook’s Text Book of Dermatology. 42.142.17

8. Solomon L M, Ehrlich D, Zubkov B. Lichen Planus and Lichen Nitidus, in: John Harper, Arnold
Oranje,Neil Prose, editors. Textbook of Pediatric Dermatology Volume I, Second Edition.
Oxford; Blackwell Publishing; 2006. P. 801-10.

9. Higgins E, Vivier A d. Lichen Planus. Skin Disease in Childhood and Adolescence. Blackwell
Science;1996. P.65-66.

Vous aimerez peut-être aussi