Vous êtes sur la page 1sur 32

Laporan Kasus

Kejang Demam Kompleks

Oleh:
dr. Yenti Puspita Sari

RSUD Kab.Belitung Timur


2015
Identitas pasien

Nama: Anak G
Tempat tanggal lahir: Tj.Pandan, 9 April 2013
Usia: 2 tahun 8 bulan
Jenis kelamin: perempuan
Alamat: Dsn. Cemara II
No.RM: 081100
MRS: 3/12/2015 pk 9.15 PM
Anamnesis

Keluhan • Kejang 8 jam


utama SMRS

Keluhan • Demam dan pilek


tambahan 1 hari SMRS
Anamnesis
Sejak 1 hari SMRS, pasien demam dan pilek, ingus warna putih
bening, tidak ada batuk. Demam tidak diukur, belum diberi obat
apapun

Sejak 8 jam SMRS, pasien tiba-tiba kejang selama ± 10


menit. Kejang pada seluruh tubuh, kedua tangan & kaki,
mata mendelik ke atas. Kejang berhenti sendiri. Setelah
kejang, pasien sadar, mau makan dan minum, namun masih
lemas. Pasien segera di bawa ke Puskesmas M, diberi obat
penurun panas, kemudia pasien pulang.
Kemudian 2 jam SMRS, pasien kejang lagi selama ± 10 menit,
kejang pada seluruh tubuh, kemudian pasien dibawa ke RSUD
Belitung Timur.
Anamnesis

Riwayat • Riwayat kejang saat


demam± 1 tahun
penyakit yang lalu ->dirawat
3 hari->sembuh
dahulu
Anamnesis

• Tidak ada riw.kejang di keluarga


Riwayat
penyakit
keluarga

• Lahir melalui persalinan normal,


Riwayat cukup bulan, langsung menangis,
persalinan BBL 3000gr, PBL 48 cm

dan kehamilan
Anamnesis
• Imunisasi dasar lengkap di

Riwayat puskesmas

imunisasi

Riwayat • ASI s/d usia 6 bulan


• Bubur susu dan nasi tim, +sufor s/d

makan dan 1 tahun


• 1 thn s/d sekarang makan nasi
dengan lauk dan sayur 3x sehari,
minum minum susu formula 2x1 botol
Riwayat Tumbuh Kembang
Balik badan : 3 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berceloteh : 9 bulan
Memanggil mama spesifik : 12 bulan

Kesan: tumbuh
kembang normal
Grafik tumbuh kembang
• Usia 2 tahun 8 bulan, jenis kelamin
perempuan
• Berat badan: 17 kg
• Tinggi badan: 98 cm
Pemeriksaan Fisik
• Tanggal 3/12/2015 , Jam 9.15 WIB
• Keadaan umum: tampak sakit sedang
• Kesadaran : E4V6M5 , CM
• Nadi: 120x/menit, reguler, kuat angkat
• Laju pernafasan: 32 x/menit,
abdominothorakal
• Suhu : 38.5oC (Axilla)
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : normocephal
• Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil bulat isokor, diameter 3cm/3cm,
refleks cahaya langsung/tak langsung (+/+)
• Hidung: sekret +, bening, konka hiperemis
(+/+)
• Mulut : faring hiperemis +, tonsil T1/T1
Pemeriksaan Fisik
• Thorax : SN vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I/II
murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : cembung, supel, BU (+) normal,
nyeri tekan (-), turgor kulit baik
• Extremitas : akral hangat, CRT <3 detik, refleks
fisiologis (+), refleks patologis (-)
• Genitalia dan anus: t.a.k
• Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk (-),
laseq (-), kernig (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin (3/12/2015)
– Hemoglobin : 12.4 mg/dl
– Hematokrit : 36.0 %
– Eritrosit :4.72 /mm3
– Trombosit : 455.000 /mm3
– Leukosit : 24.200 /mm3
• GDS (3/12/2015)
– 165 mg/dl
Diagnosis Kerja
1. Kejang demam kompleks
Dasar diagnosis:
 Anamnesis: Kejang berulang /> 1 kali dalam
24 jam, lama kejang 10 menit, kelojotan
seluruh tubuh, sadar di antara waktu kejang
 PF: Suhu : 38.5oC, kaku kuduk (-)
2. Febris H2 ec rhinofaringitis akut dd/ISK
Dasar diagnosis :
 anamnesis: demam dan pilek sejak kemarin
PF: S; 38.5oC, konka hiperemis, sekret +
bening, faring hiperemis
Lab: leukosit : 24.200 /mm3 ,
Penatalaksanaan
• O2 1-2 L/menit (saat kejang, jika perlu)
• IVFD D51/2NS 18 tpm makro (BB=17 kg)
• Ceftriaxone inj 2x850mg IV
• Paracetamol syr 3x 1½ cth
• Diazepam rektal 10 mg jika kejang
Prognosis
• Ad vitam : Bonam
• Ad functionam : Bonam
• Ad sanationam : Bonam
Follow up
4/12/2015
S: demam (+) semalam, pilek (+), kejang (-)
O: KU: Tampak sakit sedang, Kes: E4M6V5, CM
S: 37,3oC, RR 28x/m, N 115x/m
A: Kejang demam kompleks
Febris ec rhinofaringitis akut dd/ISK
P:
•O2 1-2 L/menit (saat kejang, jika perlu)
•IVFD D51/2NS 18 tpm makro (BB=17 kg)
•Ceftriaxone inj 2x850mg IV (H1)
•Paracetamol syr 3x 1½ cth
•Diazepam rektal 10 mg jika kejang
•Cek UL
Follow up
• Urinalisa (4/12/15)
– Warna/kejernihan: kuning/ jernih
– pH/berat jenis:6.0 / 1.015
– Protein (-), glukosa (-), bilirubin (-), urobilinogen
(normal)
– Sedimen eritrosit (0-1), leukosit (0-1)
– Epitel squamous 0-1
– Silinder (-), kristal (-)
Follow up
5/12/2015
S: Demam (+) semalam
O:KU: Tampak sakit sedang, Kes: E4M6V5, CM
S: 37,3oC, RR 26x/m, N 100x/m
Hasil UL: dbn
A: Kejang demam kompleks
Febris ec rhinofaringitis akut
P:
•O2 1-2 L/menit (saat kejang, jika perlu)
•IVFD D51/2NS 18 tpm makro (BB=17 kg)
•Ceftriaxone inj 2x850mg IV (H2)
•Paracetamol syr 3x 1½ cth
•Diazepam rektal 10 mg jika kejang
Follow up
6/12/2015 7/12/2015
S: demam (-) S: keluhan (-)
O: O:KU: Tampak sakit sedang, Kes: O: O:KU: Tampak sakit sedang, Kes:
E4M6V5, CM E4M6V5, CM
S: 37,3oC, RR 24x/m, N 110x/m S: 36.6oC, RR 26x/m, N 100x/m
A: Kejang demam kompleks, A: Kejang demam kompleks
Febris ec rhinofaringitis akut Febris ec rhinofaringitis akut perbaikan
P: P:
•O2 1-2 L/menit (saat kejang, jika perlu) •Cek DR
•IVFD D51/2NS 18 tpm makro (BB=17 kg) •Rencana rawat jalan
•Ceftriaxone inj 2x850mg IV (H3) •Obat pulang: paracetamol syr 3x 1½ cth,
•Paracetamol syr 3x 1½ cth diazepam supp
•Diazepam rektal 10 mg jika kejang
PEMBAHASAN
Definisi
• Kejang demam : bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal ≥380C)
yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium .
• terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5
tahun.
• Dibagi menjadi 2 yaitu :
– kejang demam sederhana
– kejang demam kompleks
Definisi

Kejang demam sederhana Kejang demam kompleks

• berlangsung singkat, kurang • Kejang lama > 15 menit


dari 15 menit, dan umumnya • Kejang fokal atau parsial satu
akan berhenti sendiri sisi, atau kejang umum
• Kejang umum tonik dan atau didahului kejang parsial
klonik, tanpa gerakan fokal. • Berulang atau lebih dari 1
• Kejang tidak berulang dalam kali dalam 24 jam
waktu 24 jam.
• Merupakan 80% di antara
seluruh kejang demam.
Kemungkinan berulangnya kejang demam
• Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam

• Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya


kejang demam adalah 80%, sedangkan bila tidak terdapat
faktor tersebut kemungkinan berulangnya kejang demam
hanya 10%-15%.

• Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar


pada tahun pertama.
Faktor risiko
• Faktor risiko menjadi epilepsi adalah :
1. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas
sebelum kejang demam pertama.
2. Kejang demam kompleks
3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara
kandung
• Masing-masing faktor risiko -> 4%-6%, kombinasi
dari faktor risiko ->10%-49%
• Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat
dicegah dengan pemberian obat rumat pada
kejang demam
Tatalaksana saat kejang
Pengobatan rumatan
• Indikasi pemberian obat rumat
Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam
menunjukkan ciri sebagai berikut (salah satu):
1. Kejang lama > 15 menit
2. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd,
cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
3. Kejang fokal
4. Pengobatan rumat dipertimbangkan bila:
• Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
• Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.
• kejang demam > 4 kali per tahun
Pengobatan rumatan
• Jenis antikonvulsan untuk rumatan
– pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap
hari efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang.
– Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan
gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40-50%
kasus.
– Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian
kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun
asam valproat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
– Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis,
dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
Pengobatan rumatan
• Lama terapi rumatan
• Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas
kejang, kemudian dihentikan secara bertahap
selama 1-2 bulan

Vous aimerez peut-être aussi