Vous êtes sur la page 1sur 26

ANTI KONVULSI

Adalah obat yang digunakan untuk


mengurangi penderitaan dan frekuensi epilepsi
(anti epilepsi)
Epilepsi = ayan
Gejala utama : kesadaran menurun sampai
hilang, bangkitan ini biasanya disertai kejang
(konvulsi).
Penyebab Epilepsi
Timbulnya pelepasan muatan listrik yang
berlebihan secara cepat dan mendadak di
pangkalnya dalam syaraf sentral (neuron
tertentu)
Karena luka di otak seperti abses, tumor
Keracunan timah hitam
Dampak penyakit
Aspek psikososial (masalah medik, psikologis,
sosial, dan ekonomi)
Aspek medis : meningkatnya biaya
perawatan, perlunya tenaga terlatih yang
terampil, fasilitas teknik dan tersedianya obat
antiepilepsi
Aspek ekonomi : terbatasnya lapangan
pekerjaan, meningkatnya penggagguran
Aspek psikologis : rasa cemas, kehilangan
kepercayaan diri
Aspek sosial : stigma negatif tentang
penyakit dan penderita
Klasifikasi epilepsi

a. Kejang Umum
jika aktivitas terjadi pada kedua otak secara
bersama-sama
b. Kejang parsial
jika dimulai dari daerah tertentu dari otak
Kejang Umum
Tonic-clonic convulsi (Grand mal)
a. paling sering terjadi
b. pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas
terengah-engah, keluar air liur
c. terjadi sianosis, ngompol, menggigit lidah
d. terjadi beberapa menit, kemudian diikuti
lemah, kebingungan, sakit kepala, tidur
Abscense attacks (petit mal)
a. jarang terjadi
b. hanya terjadi pada masa anak2 atau awal
remaja
c. pasien tiba2 melotot, matanya berkedip-
kedip dengan kepala terkulai
d. kejadiannya cuma beberapa detik dan
bahkan sering tidak disadari
Myoclonic seizure
a. biasanya terjadi pagi hari setelah bangun
tidur
b. pasien mengalami sentakan tiba-tiba
c. bisa terjadi pada manusia normal
Atonic seizure
a. jarang terjadi
b. pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot
Kejang Parsial
Simple partial seizures
a. pasien tidak kehilangan kesadaran
b. terjadi sentakan pada bagian tertentu dari
tubuh
Complex partial seizures
- pasien melakukan gerakan tak terkendali
co : mengunyah, meringis tanpa kesadaran
Kadar antiepilepsi dalam plasma

Penetapan kadar antiepilepsi dalam darah


pasien yaitu 80%, pasien dapat dikendalikan
kejangnya dengan antiepilepsi yang tersedia,
bila obat yang diberikan memberikan kadar
terapi optimal
Fenitoin merupakan salah satu antiepilepsi
yang kadarnya dalam darah perlu dipantau
Tatalaksana terapi

Non farmakologi
a. amati faktor pemicu
b. menghindari faktor pemicu
co : strees, perubahan jadwal tidur, terlambat
makan, konsumsi alkohol/kopi
Farmakologi
co : menggunakan obat antiepilepsi
Golongan obat antiepilepsi

Golongan Hidantoin
a. obat : fenitoin
b. indikasi : untuk neuralgia trigeminal dan
aritmia, untuk bangkitan tonik klonik dan
bangkitan parsial/fokal
c. ESO :
- teratogenik (kemungkinan melahirkan bayi
cacat)
- mual muntah
- menimbulkan keracunan
- vertigo, kantuk, lelah, halusinasi
d. Dosis
- dewasa : per oral 300 mg, maks 600 mg
sehari
- anak > 6th : dosis sama dg dewasa
- anak < 6th : 4-8 mg/kg BB
Golongan Barbiturat
a. Obat : fenobarbital
b. ESO : kantuk, sakit kepala, mual,
anoreksia, impotensi
c. Dosis
- dewasa : dua kali 100 mg sehari
- jika dikombinasi dg asam valproat akan
menyebabkan kadar fenobarbital
meningkat 40%
Golongan Oksazolidindion
a. Obat : trimetadion
b. ESO : sedasi, ruam kulit, gangguan fungsi
hati dan ginjal, sindrom nefrotik dan
hepatitis yang dapat menyebabkan
kematian
Golongan Suksinimid
a. Obat : etosuksimid
b. ESO : mual, sakit kepala, kantuk, ruam kulit
c. Dosis : per oral, diperlukan waktu antara 1-7
jam untuk mencapai kadar puncak dalam
plasma
Golongan Benzodiazepin
a. Obat : diazepam, karbamazepin
b. ESO : obstruksi saluran napas oleh lidah,
akibat relaksasi otot, kantuk, hipotensi, henti
napas, henti jantung
c. Dosis : 5-20 mg IV secara lambat, untuk
bayi 0,5 mg atau 1 mg/kg BB secara per
rektal
Golongan Antiepilepsi lain
a. Obat : fenasemid
b. ESO : nekrosis hati, anemia aplastik,
neutropenia
c. Dosis :
- dewasa : 1,5 – 5 g sehari
- anak usia 5 – 10 tahun : dosis setengah
dewasa
Fenitoin dan karbamazepin merupakan
obat pilihan utama untuk terapi epilepsi.
Fenobarbital lebih sering digunakan
karena batas keamanan dan harga relatif
murah
Pemberian obat antiepilepsi pada anak

Fenobarbital → hiperaktif
Fenitoin (dosis tinggi) → retardasi mental,
penurunan kemampuan membaca
Karbamazepin dan asam valproat → gangguan
kognitif ringan
Valproat (dosis tinggi) → mengganggu fungsi
motorik
Pada kehamilan

Akibat epilepsi pada kehamilan


a. kejang maternal
b. komplikasi kehamilan
c. ES pada fetus meliputi penyakit dan obat
antiepilepsi
Penatalaksanaan terapi
Intake asam folat (0,4 – 1 mg) pada prenatal
→ mencegah efek teratogenik
Obat antiepilepsi, dosis serendah mungkin
untuk mengurangi efek teratogenik
Pemberian vit K pada bulan terakhir
kehamilan dengan dosis 10 mg secara oral
setiap hari untuk mencegah koagulopati
Pada ibu menyusui

Meski distribusi obat antiepilepsi dilaporkan


rendah pada air susu, namun perlu
diperhatikan efek pada bayi (sedasi, iritabilitas,
poor feeding) terutama pada pemakaian
barbiturat (fenobarbital) dan benzodiazepin
(diazepam, karbamazepin)
Penghentian pengobatan epilepsi

Tergantung jenis bangkitan/kejang dan


prognosis epilepsi
Jenis bangkitan untuk memperkirakan tingkat
kekambuhan
co : epilepsi petit mal → tingkat kekambuhan
rendah

Vous aimerez peut-être aussi