SUTRISNO,SKM,Mkes

DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG

1. BAHWA PENYELENGGARAAN KESEHATAN SEKOLAH
BERTUJUAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIDUP
SEHAT, MENINGKATKAN LINGKUNGAN SEHAT DAN MENDIDIK
SUMBERDAYA MANUSIA

2. UPAYA PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI

SEKOLAH GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN
LINGKUNGAN & PHBS DI SEKOLAH, DEMI TERWUJUDNYA
LINGKUNGAN SEKOLAH YANG SEHAT, BERSIH DAN NYAMAN,
SERTA TERBEBAS DARI ANCAMAN PENYAKIT (KEPMENKES
No.1429/2006).
 UU No. 36 TAHUN 2009, TENTANG KESEHATAN.
 UU No. No. 23 TH. 2002, TENTANG PERLINDUNGAN
ANAK.
 SKB 4 MENTERI: BAHWA POKOK KEBIJAKAN
PEMBINAAN & PENGEMBANGAN UKS DITETAPKAN
BERSAMA OLEH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
MENTERI KESEHATAN, MENTERI AGAMA &
MENDAGRI.
 KEPMENKES. No. 1429/XII/2006, TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN
LINGKUNGAN SEKOLAH.
UU No. 23 TAHUN 2002, TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK

Pemerintah wajib menyediakan fasilitas

dan menyelenggarakan upaya kesehatan
yang komprehensif bagi anak, agar setiap
anak memperoleh derajad kesehatan yang
optimal sejak dalam kandungan {Ps. 44,
ayat (1)}.
Penyediaan fasilitas dan penyelenggaraan
upaya kesehatan secara komprehensif
didukung oleh peran serta masyarakat
{Ps. 44, ayat (2)}.
KESEPAKATAN BADAN DUNIA

HEALTHY, SAFE & SECURE LEARNING

ENVIRONMENTS (UNESCO): Lingkungan
sekolah harus sehat, nyaman dan aman.

HEALTH PROMOTING SCHOOL (WHO): anak

sekolah harus sehat supaya mampu belajar
dengan efektif. Untuk itu sekolah merupakan
tempat yang mempromosikan derajad kesehatan
peserta didik.
1. PENYELENGGARAAN KESEHATAN SEKOLAH BERTUJUAN UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIDUP SEHAT, MENINGKATKAN
LINGKUNGAN SEHAT DAN MENDIDIK SUMBERDAYA MANUSIA .

2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DIARAHKAN UNTUK

PENINGKATAN KUALITAS BANGUNAN, SARANA DAN HALAMAN
SEKOLAH AGAR MEMENUHI PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN SEKOLAH, SERTA MENDORONG TERWUJUDNYA
PERILAKU SEHAT PARA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH.

3. PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH

DILAKUKAN BERSAMA OLEH PEMDA, TIM PEMBINA UKS, TIM
PELAKSANA UKS, KOMITE SEKOLAH, SISWA & MASYARAKAT..

4. PEMBINAAN & PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN

LINGKUNGAN SEKOLAH DILAKUKAN OLEH KEPALA DINAS
KESEHATAN KAB/KOTA BERSAMA TIM PEMBINA UKS SETEMPAT.
1. MENGEMBANGKAN SURVEILANS FRL DI SEKOLAH GUNA SELF
ASSESMENT
2. PENYELENGGARAAN KESLING DI SEKOLAH DENGAN
MELIBATKAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM
DENGAN ASAS KEMITRAAN.
3. MENDORONG DAN MEMFASILITASI TP UKS PUSAT & DAERAH
UNTUK MELAKUKAN ADVOKASI DAN SOSIALISASI PEDOMAN
PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH.
4. MENDORONG TIM PEMBINA UKS PUSAT DAN DAERAH
UNTUK MELAKUKAN PEMETAAN KONDISI KESEHATAN
LINGKUNGAN SEKOLAH DI WILAYAHNYA GUNA
PERENCANANAAN TINDAK LANJUT.
1. KEMENTERIAN KESEHATAN, cq DITJEN PP & PL MEMPUNYAI TUGAS
MERUMUSKAN & MELAKSANAKAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
KESLING SEKOLAH.
2. DIDALAM MELAKSANAKAN KEBIJAKAN TERSEBUT BEKERJASAMA
DENGAN LP & LS TERKAIT, BAIK DI PUSAT, PROPINSI DAN
KAB/KOTA.
3. PEMDA BERTANGGUNGJAWAB MENGELOLA SARANA SEKOLAH
YANG TERSEDIA DALAM MEWUJUDKAN PENCAPAIAN KONDISI
KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG MEMENUHI
PERSYARATAN, SEHINGGA TERJADI JEJARING YANG SALING
MELENGKAPI.
4. STAKEHOLDER YANG TERLIBAT DALAM JEJARING TERSEBUT
ADALAH KEM DALAM NEGERI, KESEHATAN, DIKNAS, AGAMA,
PEKERJAAN UMUM DAN LINGKUNGAN HIDUP,
DEFINISI:
FRKL adalah kekuata bahan,zat, benda, atau
perilaku hewan maupun manusia yang
dapat memiliki potensi menyebabkan atau
memperberat timbulnya ganguan
kesehatan pada penduduk.
RISIKO adalah “probability” seseorang atau
penduduk untuk mendapatkan gangguan
kesehatan, setelah mengalami, memiliki
atau terpapar terhadap faktor risiko.
Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan Sekolah
Meliputi:

ATAP DAN DINDING

TALANG

FRKLS

TANGGA LANTAI
 PENCAHAYAAN

KEBISINGAN VENTILASI
FRKLS

JARAK PAPANTULIS KEPADATAN

KELAS
 TEMPAT
CUCI
TANGAN

TEMPAT AIR BERSIH

MAKAN

FRKLS

LIMBAH
CAIR TOILET

SAMPAH
 KONDISI
VEKTOR HALAMAN

FRKLS

KONDISI MEJA
PERILAKU
DAN KURSI
 1. Mencuci tangan hanya dengan air
saja tidak cukup.
2. CTPS bisa mencegah penyakit
yang menyebabkan kematian
jutaan anak setiap /tahunnya
3. Waktu penting untuk CTPS terutama setelah Ke WC dan
sebelum menyentuh makanan
4. CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling “cost-
effective”
5. Promosi CTPS memerlukan pendekatan pemasaran sosial yang
berfokus pada si pencuci tangan dan motivasinya.
A. Fasilitas Sanitasi
1. Air bersih : tersedia 15 L /Org/hr. jarak
sumur dg SPAL/Septick Tank/TPA minimal
10 m.
2. Toilet : proporsi MEMADAI, bak
penampung air tidak menjadi tempat
perindukan nyamuk.
3. SPAL: tersedia, terpisah dg saluran air
hujan, tertutup, kedap dan mengalir lancar.
4. Sarana pembuangan sampah: tersedia tempat
sampah di setiap ruang dan tertutup, Tersedia
TPS yang menampung sampah dari seluruh
ruang sebelum pemusnahan/pengangkutan,
jarak TPS dari ruang kelas minimal 10 m
B. Sarana Olah Raga dan Sarana Ibadah tersedia
akses.
C. Halaman: pagar kuat dan aman, tdk menjadi
tempat berkembang biaknya serangga, binatang
pengerat dan binatang pengganggu lainnya,
tersedia saluran penuntasan air hujan.
D. Bebas Jentik Nyamuk
DEMIKIAN DAN
TERIMA KASIH