Vous êtes sur la page 1sur 45

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN GG. KARDIOVASKULER

OLEH :
YUDI TRIGUNA
CORONARY HEART DESEASE ?

• Mrpk penyakit akibat gangguan aliran darah


koroner, biasanya diakibatkan oleh
Atherosklerosis.
• Atherosklerosis : pengerasan arteri yaitu suatu
keadaan pada arteri kecil & besar yg ditandai
dgn penimbunan lemak, trombosis, makrofag, &
sel darah putih pada tunika intima (lap. Sel
endotel) dan kemudian ke tunika media (otot
polos).
• CHD dpt mengakibatkan Angina, Miokard infark,
aritmia jantung, gg. Konduksi, gagal jantung, &
kematian yg tiba-tiba.
SIRKULASI KORONER
FAKTOR RESIKO

• NON MODIFIABLE :
Patofisiologi : hipertensi, DM, hiperlipidemia, kadar homosistin
tinggi, sindrom metabolik, meopause prematur.
Gaya hidup : merokok, obesitas, inaktivitas fisik, diet, penggunaan
kontrasepsi oral, terapi pengganti hormon.

• MODIFIABLE :
Usia (> 65 th), jenis kelamin, ras/latar belakang etnis, herediter.
PATOFISIOLOGI
• Injuri atau inflamasi lapisan sel endotel arteri →
meningkatkan adhesi & agregasi platelet → menarik
leukosit ke area injuri → akumulasi platelet, colesterol, &
komponen darah lain → menstimulasi proliferasi sel-sel
otot halus & jaringan konektif dinding pembuluh darah
secara abnormal → pembentukan lapisan lemak kekuning-
kuningan pd lapisan dalam arteri → pembentukan plaq
fibrous → penyempitan ukuran lumen arteri koroner →
penurunan aliran darah ke miokardium (CAD) → Suplai
oksigen ke miokardium menurun → Iskemik Miokardium →
Peningkatan aktivitas miokardium → Metabolisme Anaerob
→ Produksi as. Laktat → stimulasi ujung-ujung saraf di
miokardium → Nyeri dada (Angina Pectoris) → Aktivitas
miokardium menurun → Nyeri <<<.

• Sirkulasi dipulihkan dlm 20’ → metabolisme aerobik


kembali terjadi → perbaikan sel miokardium.
FAKTOR YG BERKONTRIBUSI
ISKEMIK MIOKARDIUM
• PERFUSI KORONER : Atherosklerosis,
Thrombosis, Vasospasme, Tekanan
perfusi menurun.
• BEBAN KERJA JANTUNG : HR meningkat,
peningkatan preload, afterload, atau
kontraktilitas, peningkatan kebutuhan
metabolik.
• KANDUNGAN OKSIGEN DARAH : tekanan
oksigen atmosfir berkurang, gangguan
pertukaran gas, kadar Hb & SDM rendah.
KLASIFIKASI CHD

CORONARY HEART DESEASE (CHD)

CRONIC ISCHEMIC HEART DESEASE ACUTE CORONARY SYNDROME

STABLE VASOSPASTI NSTEMI STEMI


ANGINA C ANGINA

SILENT UNSTABLE
MYOCARDIA ANGINA
L ISCHEMIA
PENATALAKSANAAN CAD

• Perubahan aktivitas : penurunan BB jika


perlu
• Atherectomy
• Pembedahan bypass arteri koroner
• Coronary artery stent placement
• Perubahan diet : rendah garam, kolesterol,
lemak, peningkatan diet serat rendah kalori
• Mengganti estrogen pd wanita post
menopause
• PTCA
Lanjutan … PENATALAKSANAAN CAD

DRUG THERAPY :
• Analgetik morpin
• Antikoagulan
• Antilipemik : Cholestyramin, lovastatin,
simvastatin, asam nikotinik, gemfibrozil,
colestipol
• Betha bloker adrenergik
• Calcium channel blocker
• Therapi aspirin dosis rendah
• Nitrates
ANGINA PECTORIS
• Mrpk ketidakseimbangan sementara antara
kemampuan arteri koroner u/ mensuplai
oksigen dgn kebutuhan oksigen miokardium.
• 2 jenis Angina : Stable angina & unstable
angina
• Stable angina : nyeri dada terjadi karena
aktivitas fisik, eksposur thd dingin, stress,
* berkurang dgn istirahat & pemberian
nitrogliserin
* frekuensi, durasi, & intensitas gejala tdk
meningkat dlm bbrp bulan.
• Unstable angina : nyeri dada terjadi karena
pd saat istirahat atau aktivitas minimal.
* nyeri > 15 menit, berkurang dgn
PENATALAKSANAAN

• DIET : rendah lemak, rendah garam, rendah


kolesterol, rendah kalorie.
• Coronary artery bypass grafting
• Terapi oksigen 2-4 liter
• Percutaneous Transluminal Coronary
Angioplasty (PTSA), Stent placement
• Posisi semi fowler
Lanjutan …. PENATALAKSANAAN

DRUG THERAPY :
• Antikoagulan : heparin, aspirin
• Betha Blocker adrenergic : propranolol,
nadolol, atenolol, metoprolol
• Calcium channel Blocker : verapamil,
diltiazem, nifedipin, nicardipin
• Terapi Aspirin dosis rendah
• Nitare : nitrogliserin, isosorbid dinitrat,
topical nitrogliserin, transdermal
nitrogliserin
MIOKARD INFARK
• Terjadi karena Iskemik Miokardium tdk pulih.
• Iskemik miokardium dapat terjadi karena aliran
darah ke miokardium berkurang 80 – 90% →
infark terjadi 20 – 45 menit pasca iskemik
• Terdapat 2 Zona pd sekeliling jaringan infark :
1. Zona injuri, jaringan tdk mengalami nekrosis
2. Zona iskemik, jaringan kehilangan suplai
oksigen.
• Zona infark mulai pd lapisan Subendokardium →
1-6 jam aliran darah tdk pulih, infark akan
meluas.
• Zona infark dpt meluas tergantung pd faktor :
sirkulasi kolateral, metabolisme anaerob, dan
beban kerja jantung.
Area Iskemik, Injuri, & Nekrosis
KLASIFIKASI AMI

Tergantung pd arteri yg mengalami gangguan.


• A. koroner descenden anterior kiri : infark ventrikel
kiri & septum.
• A. koroner Sirkumplek kiri :
* Infark dinding posterior ventrikel kiri * Infark SA
node (39%)
* Infark AV node (12%) * Infark ventrikel kiri (10%)
• A. Koroner kanan :
* Infark ventrikel kanan * Infark ventrikel kiri
inferior
* Infark SA node (59%)* Infark AV node (88%)
PERBEDAAN ANGINA & AMI
ANGINA MIOKARD INFARK
• Nyeri dada substernal • Nyeri dada tertekan substernal
• Menyebar ke lengan kiri • Menyebar ke lengan kiri, punggung,
atau rahang.
• Dicetuskan o/ aktivitas • Muncul tanpa sebab, biasanya pd pagi
atau istirahat hari
• Berkurang dgn
Nitrogliserin atau • Berkurang hanya dgn Opioid
istirahat
• Berakhir < 15 menit • Berakhir dlm 30 menit atau lebih.
• Tdk disertai gejala lain • Disertai gejala : nausea, diaporesis,
dispnea, perasaan takut/cemas,
disritmia.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
ANGINA & AMI
• Pemeriksaan Enzim jantung : CK (CPK), CK-MB, Lactat
Dehidrogenase
* LDH mulai meningkat 12 – 24 jam pasca MI, memuncak
dlm 48 – 72 jam, kembali normal dlm 7 hari.
• Pemeriksaan Troponin T serum.
• EKG :
* Angina : Depresi ST, T inverted.
* AMI : Elevasi ST, T inverted & Q patologis.
• Pemeriksaan leukosit, meningkat dlm 1 minggu sejak
infark.
• Kolesterol serum (trigliserida, HDL, LDL) meningkat →
HDL : kolesterol total = 1:5 atau 1:3 (normal).
A : Area Injuri  ST elevasi
B : Area Iskemik  Segmen ST Inverted/Depresi
C : Area Infark  Q patologis, ST elevasi
PENATALAKSANAA
N AMI
• Bed rest
• Coronary artery bypass graft.
• IABP (Intraaortic Ballon Pump)
• Left Ventricular assist device
• Diet rendah kalori, rendah lemak, & rendah
kolesterol
• Monitoring TTV, output urine, EKG, & status
hemodinamik
• Pemeriksaan laboratorium lanjut : Analisa gas
darah (AGD), CK dgn isoenzim, kadar elektrolit,
troponin jantung.
• Therapi oksigen
• PTCA atau coronary stent placement
Lanjutan … PENATALAKSANAAN AMI

DRUG THERAPY
• Analgetik morpin IV
• ACE inhibitor : Captopril, enalapril
• Antiaritmia : Amiodaron, lidocain, procainamid
• Antikoagulan : aspirin, dalteparin, enoxaparin,
hepain IV setelah terapi trombolitik
• Anti hipertensi : hidralazin
• Betha bloker adrenergik
• Calcium channel bloker
• Atropin IV atau Pacemaker jika ada gejala
bradikardi atan block jantung.
• Nitrat : Nitrogliserin IV
• Trombolitik therapi : alteplase, streptokinase,
anistreplase, reteplase, biasa diberikan dlm 6 jam
pertama tetapi lebih efektif pd 3 jam awal
DEPRESI ST ELEVASI ST

T INVERTED
Q PATOLOGIS
CARDIAC MARKER PD AMI
MARKER LEVEL LOKASI MULAI PUNCAK DURASI
NORMAL TINGGI

Creatinin L : 12 – 80 Otot jantung, 3 – 6 jam 12 – 24 24 – 48


Phosfokinas U/L rangka, & otak jam jam
e (CK/CPK) P : 10 – 70
U/L

CK - MB 0 -3% dr Otot jantung 4 – 8 jam 18 – 24 72 jam


CPK jam

cTnT < 0,2 Otot jantung 2 – 4 jam 24 – 36 10 – 14


mcg/L jam hari

cTnI < 3,1 Otot jantung 2-4 jam 24 – 36 7 – 10


mcg/L jam hari
PENGKAJIAN
• ANAMNESA :
 Nyeri dada s/ tertekan benda berat, nafas pendek,
kelemahan, diet saat ini, pola exercise, medikasi, riwayat
merokok, kebiasaan intake alkohol, riwayat sakit jantung,
hipertensi, atau diabetes, riwayat keluarga dgn sakit
jantung.
 Gejala yg menyertai nyeri dada : mual. Muntah,
diaporesis, dll.
 Kecemasan, ketakutan & perasaan marah klien & keluarga

• PEMERIKSAAN FISIK :
BB & TB, BMI, TD, kekuatan & keteraturan denyut nadi
perifer.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

DX. KEPERAWATAN YG UMUM DITEMUKAN :


1. Nyeri B.D ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dgn kebutuhan
2. Perubahan perfusi jaringan miokardium B.D
gangguan aliran darah.
3. Intoleransi aktivitas B.D ketidakseimbangan suplai
oksigen dgn kebutuhan
4. Penurunan CO B.D disritmia, atau disfungsi
ventrikel kiri/kanan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

DX. KEPERAWATAN LAIN :


1. Kecemasan B.D ancaman kematian
2. Perubahan pola seksualitas B.D nyeri dan
efek sakit
3. Gg. Mobilitas fisik B.D nyeri atau ketakutan
u/ bergerak.
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX : NYERI
1. Evaluasi kembali nyeri yg dirasakan klien (lokasi, radiasi,
intensitas, durasi, faktor pencetus & yg dpt mengurangi).
2. Ukur TTV (TD, nadi, dan respirasi)
3. Kaji vascular acces
4. Konsultasikan atau beritahu dokter u/ intervensi spesifik
5. Lakukan pemeriksaan EKG jika diperlukan
6. Berikan obat penurun nyeri sesuai order
7. Berikan terapi oksigen
8. Ciptakan lingkungan yang tenang.
9. Evaluasi TTV & intensitas nyeri klien setiap 5 menit pasca
pemberian obat
10. Beritahu dokter jika TTV abnormal atau nyeri tdk berkurang
setelah 3x dosis pemberian obat.
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX : PERUBAHAN PERFUSI JARINGAN
1. Trombolitik therapi : streptokinase, dll.
Efektif diberikan pd 6 jam pertama dr
serangan.
2. Monitoring tanda-tanda perdarahan : cek
Hb, Ht, TD, nadi, warna urin & tinja, nyeri
punggung atau abdomen dilanjutkan dgn
pemberian Nitrogliserin, Heparin, dan
Aspirin u/ mempertahankan patensi
arteri koroner Pasca pemberian
Trombolitik
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX : INTOLERAN AKTIVITAS
1.Rencanakan u/ program rehabilitasi jantung :
* 3 fase rehabilitasi jantung :
1. Fase I : mulai pd sakit akut s/d akhir dirawat di RS
2. Fase II : setelah pulang s/d pulih di rumah
3. Fase III : jangka panjang
2. Fase I : tingkatkan istirahat, batasi mobilitas, bantu ADL
klien, lakukan ROM exercise, bantu u/ ambulasi di
ruangan secara bertahap
3. Monitoring HR, TD, RR, tk. Kelelahan, sebelum, selama,
& setelah aktivitas.
4. Hentikan aktivitas klien, jika ditemukan TD sistolik > 20
mmHg, dispnea, peningkatan nadi 20x/menit.
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX : PENURUNAN CARDIAC OUTPUT
1. Identifikasi dan monitoring disritmia yg terjadi pd klien
2. Kaji dan monitoring status hemodinamik :
* Tekanan atrium kanan* Tekanan arteri pulmonal sistolik &
diastolik
* tekanan arteri pulmonal * tahanan vaskuler sistemik
* CO * Cardiac indeks.
3. Evaluasi nyeri dada pd klien
4. Monitoring tanda-tanda penurunan CO :
* status tk. Kesadaran & status mental klien* output urine
* ekstremitas dingin, lembab, nadi lemah/tdk teraba *
fatigue
* nyeri dada yang berulang
CONGESTIF HEART FAILURE

• Terjadi ketika jantung tdk dapat


memompa cukup darah u/ memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh
• Gagal jantung kiri > banyak
mengakibatkan gejala pulmonal : nafas
pendek, dispnea saat exercise, & batuk
berdahak,
• Gagal jantung kanan → gejala sistemik :
edema perifer, distensi vena jugularis, &
hepatomegali
PENYEBAB CHF

• Atherosklerosis
• Kerusakan konduksi jantung (pd gagal jantung kiri)
• Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) (pd gagal jantung kanan)
• Cairan berlebih
• Hipertensi (pd gagal jantung kiri)
• Gagal jantung kiri (pd gagal jantung kanan)
• Miokard infark
• Hipertensi pulmonal (pd gagal jantung kanan)
• Insufisiensi katup jantung
• Stenosis katup jantug.
MANIFESTASI KLINIK

GAGAL JANTUNG KIRI : GAGAL JANTUNG KANAN :


• kecemasan Anoreksia
• Arrhytmia Ascites
• Batuk Edema dependent
• Crackle Fatigue
• Dispnea Ritme gallop : S3 dan S4
• Fatigue Hepatomegali
• Ritme Gallop : S3 dan S4 Distensi vena jugularis
• Orthopnea Nausea
• Paroksismal nocturnal dispnea Tanda-tanda gagal jantung kiri
• Tachycardia Tachycardi
• Tachypnea Peningkatan BB
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

GAGAL JANTUNG KIRI :


• Nilai AGD, mengindikasikan hipoksemia, dan hipercapnia
• Kimia darah : penurunan sodium, potasium, dan peningkatan
BUN dan kreatinin
• X-ray dada : peningkatan kongesti paru, hipertropi ventrikel kiri
• EKG : hipertropi ventrikel kiri
• Echocardiograpy : peningkatan ukuran ruang jantung, &
penurunan pergerakan dinding jantung
• Monitoring hemodinamik : peningkatan PAP dan PAWP dan
penurunan CO.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

GAGAL JANTUNG KANAN :


• Nilai AGD, mengindikasikan hipoksemia
• Kimia darah : penurunan sodium, potasium, dan peningkatan BUN dan
kreatinin
• X-ray dada : kongesti paru, cardiomegali, efusi pleura
• EKG : hipertropi ventrikel kiri dan kanan
• Echocardiogram : peningkatan ukuran bilik jantung, dan penurunan
pergerakan dinding jantung
• Monitoring hemodinamik : peningkatan CVP, dan tekanan ventrikel
kanan, & penurunan CO.
MASALAH KEPERAWATAN

• Penurunan Cardiac Output


• Kelebihan Volume Cairan
• Gangguan Pertukaran Gas
PENATALAKSANAAN

• Batasi cairan & diet rendah garam


• IABP
• Terapi oksigen, mungkin diperlukan intubasi & ventilasi mekanik
• Left ventriculer assist device (u/ gagal jantung kiri)
• Parasentesis (u/ gagal jantung kanan)
• Thoracentesis (u/ gagal jantung kiri)
PENATALAKSANAAN

DRUG THERAPY
• Angiotensin converting enzim (ACE) inhibitor : captopril, enalapril,
lisinopril
• Analgetik morphin IV
• Cardiac glycoside : digoxin
• Inotropic : dopamin, dobutamin, inamrinon, milrinon
• Diuretik : furosemid, bumetamid, metolazon
• Nitrate : isosrbid, nitrogliserin
• Vasodilator : nitropruside
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Kaji status kardiovaskuler, TTV, dan variabel hemodinamik
• Kaji status respirasi
• Pertahankan klien dlm posisi semi fowler
• Berikan medikasi seuai advise
• Berikan oksigen
• Hitung & catat intake & output
• Monitoring hasil pemeriksaan Lab.
• Lakukan suctioning jika diperlukan, & bantu u/ berbalik,
batuk, dan nafas dalam
• Batasi cairan oral
• Timbang BB setiap hari
• Hitung & catat lingkar abdomen
• Pertahankan diet klien sesuai yg dianjurkan
• Bantu klien untuk mengungkapkan perasaannya (takut
PENDIDIKAN KESEHATAN

• Diet pembatasan intake sodium & suplemen dgn makanan tinggi kalium
• Pengenalan tanda & gejala cairan berlebih
• Peninggian tungkai di tempat duduk

Vous aimerez peut-être aussi