Vous êtes sur la page 1sur 34

Pembimbing:

dr. Boyanto, Sp. Rad


Disusun oleh:
DWI YULIAWATI
H2A014060P

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI


RS MUHAMMADIYAH ROEMANI SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Cholelithiasis adalah pembentukan batu di dalam kandung
empedu. Cholelithiasis merupakan salah satu penyakit pada
traktus digestif yang sering terjadi. Sedikitnya 20% wanita
mengalami cholelithiasis dan 8% pada pria, rata-rata ditemukan
pada pria maupun wanita berusia diatas 40 tahun.
Appendicitis merupakan kasus bedah akut abdomen yang
paling sering ditemukan. Appendicitis dapat mengenai semua
kelompok usia, meskipun tidak umum pada anak sebelum usia
sekolah. Hampir 1/3 anak dengan Appendicitis acuta mengalami
perforasi setelah dilakukan operasi. Meskipun telah dilakukan
peningkatan pemberian resusitasi cairan dan antibiotik yang
lebih baik, appendicitis pada anak-anak, terutama pada anak
usia prasekolah masih tetap memiliki angka morbiditas yang
signifikan.
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny.Y
 Umur : 33 tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Guru
 Status : Menikah
 No RM : 297507
 Tanggal masuk RS :18 Mei 2018
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis
tanggal 20 Mei 2018 jam 10.00 WIB di Bangsal Sulaiman 6 RS
Roemani Muhammadiyah Semarang

Keluhan utama : Nyeri perut sebelah atas dan kanan bawah


Riwayat Penyakit Sekarang :
Tanggal 18 Mei 2018 pasien Ny.Y datang ke RS Muhammadiyah
Roemani Semarang dengan keluhan nyeri di perut sebelah atas
dan kanan bawah. Keluhan sudah dirasakan sejak 1 yang lalu (17
Mei 2018). Keluhan yang dirasakan secara tiba-tiba. Nyeri
dirasakan secara hilang timbul tidak menentu. Pasien mengaku
nyeri tidak menjalar dan terasa perih. Keluhan dirasakan
mengganggu oleh pasien. Nyeri dirasa bertambah apabila pasien
makan dan berkurang jika pasien berhenti makan. Pasien
mengeluhkan mual tetapi tidak muntah, demam (+) yang
dirasakan bersamaan dengan nyeri perut tersebut, BAB dan BAK
normal. Pasien mengaku jarang olahraga dan suka
mengkonsumi makanan yang berlemak.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat sakit sama : disangkal
 Riwayat batu saluran kemih : disangkal
 Riwayat batu kandung empedu : disangkal
 Riwayat kolesterol tinggi : disangkal
 Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal.
 Riwayat diabetes mellitus : disangkal
 Riwayat alergi obat dan atau makanan : disangkal.
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
 Riwayat penyakit yang sama : disangkal
 Riwayat batu ginjal : diakui (ibu)
 Riwayat batu kandung empedu : disangkal
 Riwayat kolesterol tinggi : disangkal
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat diabetes mellitus : diakui (ibu)
 Riwayat alergi obat dan atau makanan : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
RIWAYAT PRIBADI, SOSIAL DAN
EKONOMI
Pasien bekerja sebagai guru
Kebiasaan merokok disangkal
Kebiasaan minum alkohol disangkal.
Kebiasaan berolahraga jarang.
Kebiasaan suka mengkonsumi makanan berlemak dan
minum teh setiap pagi.
Kesan ekonomi cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 20 Mei 2018 jam 10.00 WIB di Bangsal
Sulaiman 6 RS PKU Muhammadiyah Roemani Semarang
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : 15 (E4M6V5)
Vital sign :
 TD : 141/90 mmHg
 Nadi : 76x /menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup
 RR : 20x/menit reguler
 Suhu : 38,70 C (aksiler)
 BB : 78 kg
 TB : 155 cm
 Statis Gizi : Obesitas I
STATUS GENERALIS
 Kulit : sama dengan warna kulit sekitar
 Kepala : kesan mesocephal, jejas (-)
 Mata : Corpus alineum (-/-); konjungtiva anemis (-/-),
konjungtiva hiperemis (-/-),ikterik (-/-); reflek
cahaya direk (+/+); reflek cahaya indirek (+/+);
hematom palpebra (-/-); pupil isokor
3mm/3mm.

 Hidung : Nafas cuping (-), deformitas (-), sekret (-)


 Telinga : Serumen (-/-), nyeri mastoid (-/-), Nyeri tragus
(-/-), sekret (-/-)
 Mulut : Sianosis (-), perot (-),lidah kotor (-),
stomatitis (-), hiperemis (-),karies gigi (-),
faring hiperemis (-), tonsil hiperemis (-)
 Leher : Limfonodi (-),pembesaran tiroid (-), JVP (N),
kaku kuduk (-), deviasi trakea (-), penggunaan otot
bantu nafas (-),
 Thorax :
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, bentuk thorax normal
Palpasi : sternal lift (-), pulsus epigastrium (-), pulsus parasternal (-),
thrill (-)
Perkusi : Batas atas jantung : ICS II Linea parasternal
sinistra
Pinggang jantung : ICS III Linea parasternal
Sinistra
Batas kiri bawah jantung : ICS V 2 cm medial Linea
mid clavicula sinistra
Batas kanan bawah jantung: ICS V Linea sternalis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I & II normal &murni,
Suara mitral M1 & M2  M1 > M2
Suara aorta A1 & A2  A1 < A2
Suara pulmonal P1 & P2  P1 < P2
Bising jantung (-), gallop (-).
Pulmo

Dextra Sinistra
Depan
Inspeksi Warna sama dengan warna sekitar, simetris Warna sama dengan warna sekitar, simetris
Palpasi statis & dinamis, retraksi (-). statis & dinamis, retraksi (-).
Perkusi Stem fremitus normal kanan = kiri. Stem fremitus normal kanan = kiri.
Auskultasi Sonor seluruh lapang paru. Sonor seluruh lapang paru.
SD paru vesikuler (+), suara tambaha nparu: SD paru vesikuler (+),suara tambahan paru:
wheezing (-), ronki (-). wheezing (-), ronki (-).

Belakang
Inspeksi Warna sama dengan warna sekitar, simetris Warna sama dengan warna sekitar, simetris
Palpasi statis & dinamis statis & dinamis
Perkusi Stem fremitus kanan = kiri. Stem fremitus kanan = kiri.
Auskultasi Sonor seluruh lapang paru. Sonor seluruh lapang paru.
SD paru vesikuler (+), suara tambahan paru : SD paru vesikuler (+), suara tambahan paru:
wheezing (-), ronki (-). wheezing (-), ronki (-).
Abdomen
Inspeksi :Dinding abdomen sedikit cembung, spider naevi (-),massa (-
),warna kulit sama dengan warna kulit sekitar.
Auskultasi :Bising usus (+)
Perkusi :Timpani seluruh regio abdomen, pekak hepar (-),
pekak sisi (+), pekak alih (-), nyeri ketok ginjal (-).
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium dan iliaca dekstra,
Nyeri tekan pada titik mc Burney serta pemeriksaan
tambahan rebound tenderness (+) dan roving’s sign (+).
hepar sulit dinilai ,lien sulit dinilai dan ginjal sulit dinilai.
Ekstremitas :

Superior Inferior
Akral pucat -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Oedem -/- -/-
Capillary Refill < 2 detik/< 2 detik < 2 detik/< 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Kesan USG:
 Region mc burney tampak penebalan tubuler blind
end tube disertai debris didalamnya dengan
pemeriksaan color Doppler tampak peningkatan
vaskuler suspek appendicitis dd abses
 Colelitiasis multiple ukuran terbesar 1,49 cm
 Tak tampak kelainan pada organ intraabdomen
lainnya secara pemeriksaan USG.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

HEMATOLOGI (18 Mei 2018)


No Darah rutin (WB EDTA) Hasil Nilai Normal Satuan
1 Lekosit 10200 3600-11000 mm3
2 Eritrosit 4.75 3,8-5,2 106/ul
3 Hemoglobin 12.9 11,7-15,5 g/Dl
4 Hematokrit 37.8 35-47 %
5 MCV 80.0 80-100 Fl
6 MCH 27.2 26-34 Pg
7 MCHC 34.1 32-36 g/dL
8 Trombosit 295 150-440 103/ul
9 RDW 12.2 11,5-14,5 %
Diff Count
10 Eosinofil 0.9 2-4 %
11 Basofil 0.2 0-1 %
12 Neutrofil 82.6 50-70 %
13 Limfosit 13,9 25-40 %
14 Monosit 2.4 2-8 %
URINE RUTIN (18 Mei 2018)

Urine Lengkap Hasil Nilai Normal Satuan


Makroskopis
1. Warna Kuning Kuning
2. Kekeruhan Jernih Jernih
3. Urobilinogen Negatif <1
4. Bilirubin Negatif < 0.2
5. Keton Negatif < 0.5
6. Blood Negatif Negatif
7. Protein Negatif < 10
8. Nitrit Negatif Negatif
9. Leukosit Negatif Negatif
10. Reduksi Negatif < 15
11. Berat Jenis 1,010 1,015 – 1,025
12. pH/ Reaksi 6,0 4,8 – 7,4
Mikroskopis
1. Epitel 1-3 5-15 /LPK
2. Leukosit 0-1 1-4 /LPB
3. Eritrosit 0-2 0-1 /LPB
4. Kristal Negatif Negatif /LPB
5. Bakteri Negatif Negatif
6. Lain – lain Negatif Negatif
7. Silinder Negatif Negatif /LPK
RESUME
Tanggal 18 Mei 2018 pasien Ny.Y datang ke RS PKU
Muhammadiyah Roemani Semarang dengan keluhan nyeri perut bagian
atas (hipocondria sin & epigastrium) dan kanan bawah (iliaca dekstra)
Keluhan dirasakan sejak 1 hari yang lalu (17 Mei 2018). Nyeri dirasakan
secara tiba-tiba dan terasa perih yang hilang timbul tidak menentu.
Keluhan dirasakan mengganggu oleh pasien. Nyeri dirasa bertambah
apabila pasien makan dan berkurang jika pasien berhenti makan. Pasien
mengeluhkan mual tetapi tidak muntah, demam (+) yang dirasakan
bersamaan dengan nyeri perut tersebut, BAB dan BAK normal. Pasien
mengaku jarang olahraga dan suka mengkonsumi makanan yang
berlemak.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 140/91 mmHg, nadi 76x/menit,
RR 20x/menit, suhu 38,70C. pada pemeriksaan abdomen didapatkan
adanya nyeri tekan pada region epigastrium, hipocondria sinistra dan
iliaca dekstra. Didapatkan pula adanya nyeri tekan pada titik mc Burney
serta pemeriksaan tambahan rebound tenderness (+) dan roving’s sign (+).
Pemeriksaan penunjang USG oleh dr. A pada tanggal 19 Mei 2018 pasien
di diagnosis appendicitis dan cholelithiasis. Pada tanggal 20 Mei 2018
disarankan oleh dr.J untuk dilakukan laparoscopi appendictomy dan
cholesistectomy
Operasi dilakukan pada tanggal 21 Mei 2018 pukul 13.00.
Post operasi pasien masih mengeluh adanya nyeri mulai
berkurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan status
generalis dalam batas normal, status lokalis abdomen post
operasi.
DAFTAR MASALAH
 Anamnesis :
Nyeri perut atas dan kanan bawah
 Pemeriksaan Fisik :
 Terdapat nyeri tekan pada egigastrium,hipokondriaka sinistra dan
iliaca dekstra
 Nyeri tekan pada titik mc Burney serta pemeriksaan
tambahan rebound tenderness (+) dan roving’s sign (+).

INITIAL PLAN
IP Dx :
Masalah aktif :
Cholelithiasis multiple dan appendisitis akut
Dx. S : nyeri tekan hipokondriaka sinistra, epigastrium dan iliaca
dekstra
O : Hematologi, USG Abdomen, Urine Rutin
IP Tx :
Infuse RL 20 tpm
Antibiotik : injeksi ceftriaxon 2 gr/24 jam dan
metronidazol 1 gr/8 jam
Ketorolac injeksi 30 mg/12 jam
Persiapan laparoscopy appenditomy dan
cholesistectomy

IP Mx :
Tanda Vital
Status Generalis
Status Lokalis post oprasi
IP Ex :
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang keadaan sakit yang
diderita pasien saat ini
- Menyarankan kepada keluarga pasien untuk mengawasi pasien dalam
minum obat secara teratur.
- Menyarankan pasien untuk diet makanan lunak rendah lemak
ANALISA KASUS
APENDISITIS

ANATOMI APENDIKS  DEFINISI


Apendisitis adalah
peradangan yang terjadi
pada apendiks
vermiformis.
Gambaran klinis apendisitis akut
 Tanda awal  nyeri mulai di epigastrium atau region umbilikalis disertai mual dan anoreksia
 Nyeri pindah ke kanan bawah menunjukkan tanda rangsangan peritoneum local dititik McBurney
 Nyeri tekan
 Nyeri lepas
 Defans muskuler
 Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung
 Nyeri kanan bawah pada tekanan kiri (rovsing sign)
 Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan (Blumberg sign)
 Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak, seperti bernafas dalam, berjalan, batuk, mengedan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM RADIOLOGI
 LEUKOSITOSIS
MODERAT/SEDANG
(10.000 – 16.000 sel darah
putih)
predominan neutrofil

Tampak apendikolith pada foto polos abdomen


Tanda dari appendisitis akut:
 Kalsifikasi apendiks (0,5-6cm)
 Sentinel loop- pelebaran ileum atonik berisi
air fluid level
 Dilatasi sekum
 Preperitoneal fat line yang melebar dan /
kabur
 Kaburnya region kanan bawah, mengacu pada
cairan dan edema
 Skolisis konkaf ke kanan
 Massa kuadran bawah kanan yang mendesak
sekum
USG

 Indentifikasi apendiks
 Struktur tubuler dengan ujung
buntu pada titik nyeri
 Non-kompresibel
 Diameter 6 mm atau lebih
 Tidak adanya peristaltic
 Apendikolith dengan bayangan
akustik
 Ekogenesitas tinggi non-
kompersibel disekitar lemak
 Cairan disekitar lesi atau abses
 Edema dan ujung sekum
APENDIKOGRAFI

 Non filling appendiks


 - Irregularitas nodularitas
dari appendiks yang
memberikan gambaran
edema mukosa yang
disebabkan oleh karena
inflamasi akut.
 - Efek massa pada sekum
serta usus halus yang
berdekatan.
CHOLELOTHIASIS
ANATOMI

Cholelithiasis merupakan pembentukan batu di dalam


kandung empedu.
DIAGNOSIS
 ANAMNESIS  PEMERIKSAAN FISIK
(asimptomatik)  Nyeri tekan daerah
keluhan yang sering kandung empedu
dikeluhkan adalah :  murphy sign (+)
 Dispepsia
 Nyeri epigastrium,
kuadaran kanan atas
(nyeri kolik)
 Mual dan muntah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Radiologis
Laboratorium
Leukositosis
Bilirubin serum tinggi

USG pada kandung empedu yang


menunjukkan adanya distensi kadung
empedu dan terdapat sebuah batu empedu
(tanda panah) yang disertai gambaran
acoustic shadow.
Dinding kandung empedu menebal
Berdasarkan uraian diatas

APENDISITIS CHOLELITHIASIS
Anamnesis : Anamnesis :
 nyeri perut epigastrium dan kanan  Dispepsia
bawah
 Anoreksia  Nyeri epigastrium
 Mual (+)  Mual (+)
Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan fisik :
 nyeri tekan epigastrium dan titik mc
burney  Murphy sign (+)
 rebound tenderness (+) dan roving’s Pemeriksaan penunjang
sign (+).  Laboratorium : leukositosis
Pemeriksaan penunjang
 USG : Colelitiasis multiple
Laboratorium : Leukositosis
ukuran terbesar 1,49 cm
predominasi neutrofil
USG : Region mc burney tampak
penebalan tubuler blind end
tube disertai debris didalamnya
dengan pemeriksaan color
Doppler tampak peningkatan
vaskuler suspek appendicitis dd
abses
Diagnosis kasus :
 Appendisitis akut dan cholelithiasis multiple

Penatalaksaan
 Infuse RL 20 tpm
 Antibiotik : injeksi ceftriaxon 2 gr/24 jam dan
metronidazol 1 gr/8 jam
 Ketorolac injeksi 30 mg/12 jam
 Persiapan laparoscopy appenditomy dan
cholesistectomy
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Vous aimerez peut-être aussi