Vous êtes sur la page 1sur 11

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

Allahumma Sholli ‘alaa Sayyidina


Muhammadin Wa’alaa Aalihi
Washohbihi Wasalim
-Mari Sebelum kita memulai presentasi kita hari ini mari kita baca BASMALLAH dan Sholawat-
PELANGGARAN ETIKA PADA
PT. INDOSAT DENGAN PT. IM2
Nama Dosen: Rianto, SE, MM, Ak, CA

Kelompok 6:
1. Muhammad Hamzah Fansuri
2. Farhan Ramadhan
3. Ajeng Puspita Prihartini
4. Dewi Murtharia
5. Ferawati
6. Siti Masitoh
Sekilas tentang PT. Indosat
 PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan
pada tahun 1967 sebagai anak perusahaan yang dimiliki
secara penuh oleh International Telephone and Telegraph
Corporation (ITT). Tahun 1969, Indosat memulai operasi
komersialnya dan telah menjadi penyedia utama jasa
telekomunikasi internasional di Indonesia,
menghubungkan Indonesia secara langsung ke hampir 252
negara dan tujuan di seluruh dunia.
 Tahun 1980, ITT menjual Indosat kepada pemerintah
Indonesia. Setelah transfer, Indosat menjadi Badan Usaha
Milik Negara dalam bentuk Perseroan Terbatas, dan
menjadi satu-satunya penyedia jasa telekomunikasi
internasional di Indonesia.
Kasus Kecurangan Bisnis Indosat-IM2; Kasus Korupsi
Pertama di Indonesia Yang Dilakukan Korporasi
 Majalah mingguan Tempo edisi 13-19 Januari 2014 memberitakan sebuah
tulisan tentang kasus korupsi yang melibatkan PT Indosat Mega Media (IM2),
Direktur PT IM2 Indar Atmanto, dan PT Indosat. Tempo, memberi judul
kasus tersebut dengan nama “Korupsi Penyedia Jasa Telekomunikasi”.
Kedua perusahaan tersebut dituduh telah melanggar Pasal 33 UU
Telekomunikasi, Pasal 58 PP No.52 Tahun 2000, dan Pasal 30 PP No.53 Tahun
2000. Jika pelanggaran tersebut dirangkum, intinya kedua perusahaan
tersebut ‘mencurangi’ perjanjian dalam proyek pengadaan jaringan
broadband alias internet berbayar. Secara keseluruhan, kasus tersebut
ditengarai, sesuai tudingan Kejaksaan Agung, karena adanya perjanjian
kerja sama yang tidak sah dan melanggar peraturan antara PT Indosat
dengan PT IM2 (dimotori oleh Indar Atmanto, direktur periode 2006-2012)
yang membuat negara rugi. Menurut Badan Pemeriksa Keuangan dan
Pembangunan, kerugian yang diderita negara atas perjanjian kerjasama
yang tidak sehat tersebut sekitar Rp 1,3 Triliun.
Pernyataan Indosat terkait Kasus Dugaan
Pelanggaran Penggunaan Frekuensi 2.1 GHz
oleh IM2
 Jakarta, 6 Januari 2013. Berkenaan dengan berita di media massa
tentang "Penetapan PT Indosat Tbk. (Indosat) dan PT Indosat Mega
Media (IM2) sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran
penggunaan frekuensi 2.1 GHz oleh IM2", President Director and CEO
Indosat, Alexander Rusli, menyatakan sebagai berikut:
 "Sampai hari ini, Indosat dan IM2 belum menerima informasi resmi
terkait penetapan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran
penggunaan frekuensi 2.1 GHz.
 Seperti yang dilansir majalah mingguan Tempo, kasus tersebut
berawal ketika PT Indosat memenagi tender pita frekuensi radio 2,1
Gigahertz generasi ketiga (3G) dengan penawaran seharga Rp 160
miliar.
 Setelah memenangi tender tersebut, PT Indosat kemudian
melakukan perjanjian bisnis dengan salah satu anak
perusahaannya yaitu PT Indosat Mega Media (IM2) untuk
pengadaan akses internet broadband dengan rincian PNBP berupa
Rp 23 miliar untuk biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi
tahunan pada tahun 2012 dan Rp 36 miliar untuk biaya kewajiban
pelayanan universal tahunan pada tahun 2012.
 Tudingan rasuah yang menjerat anak-induk perusahaan penyedia
layanan telekomunikasi mulai tercium. Dalam sebuah artikel
Tempo Online, ada tudingan bahwa IM2 dilaporkan tidak pernah
mengikuti seleksi pelelangan pita jaringan pada pita frekuensi 2,1
GHz sehingga dianggap tidak berhak memanfaatkan jalur
tersebut. IM2 juga tidak memiliki izin penyelenggara 3G karena
izin penyelenggara dimiliki Indosat sehingga Kejaksaan menilai
IM2 telah memanfaatkan jaringan bergerak seluler frekuensi 3G
tanpa izin resmi dari pemerintah.
 Mereka menuduh Indosat dan IM2 memakai pita frekuensi
radio 2,1 Gigahertz tanpa ikut lelang. Kerja sama anak-
induk perusahaan itu dianggap “akal-akalan” agar IM2 tak
membayar biaya nilai awal dan biaya hak penggunaan
frekuensi.Dalam kasus tersebut, Jaksa Penuntut Umum
juga mendakwa Indar Atmanto dengan tuduhan UU Tindak
Pidana Korupsi Pasal 2 dan Pasal 3. Secara garis besar,
kedua pasal tersebut berisi tentang memperkaya diri
sendiri atau korporasi dengan cara melawan hukum dan
melakukan penyalahgunaan kewenangan. Hakim memvonis
Indar dengan hukum 8 tahun penjara
Korporasi Curang Seringkali Luput Dari
Perhatian Publik dan Pendapat
 Dugaan kasus korupsi PT Indosat dan PT IM2 merupakan kasus korupsi pertama di
Indonesia dimana suatu perusahaan dituntut oleh kejaksaan sebagai tersangka
pelanggaran hukum dan tindak pidana korupsi.
 Sebelumnya, kasus-kasus dimana korporasi disangkakan sebagai tersangka, tidak pernah
terseret ke ranah Sistem Peradilan Pidana. Masyarakat di Indonesia pun dirasa masih
asing dengan kasus-kasus korupsi model seperti itu, karena media massa arus utama
lebih banyak memberitakan kasus korupsi yang tersangkanya adalah individu, publik
figur pemerintahan, dan tokoh-tokoh partai.
 Dalam kasus PT Indosat dan PT IM2, korporasi tersebut secara kriminologis dapat
dikategorikan sebagai kasus kejahatan korporasi. Indosat dan IM2, yang masing-masing
diwakili oleh Direktur Umumnya melakukan pelanggaran administratif dan praktik
kecurangan bisnis
Kesimpulan
Dari kasus yang didapat, Jika perusahaan PT. Indosat bersalah. Penulis dapat
menyimpulkan sesuai dengan prinsip etika profesi akuntan :
 1. Integritas (Seksi 110)
Perusahaan harus memiliki sikap professional serta integritas yang tinggi agar
dapat memenuhi tanggung jawab. Namun perusahaan tidak memiliki integritas
yang tinggi sehingga membuat negara mengalami kerugian yang cukup besar.
 2. Obyektivitas (Seksi 120)
Perusahaan seharusnya dapat menjaga obyektivitas serta terbebas dari
kepentingan golongan tertentu atau pribadi. Namun dalam hal ini perusahaan
hanya memikirkan keuntungan sehingga bekerja sama dengan anak
perusahaannya.

Jika dilihat dari 2 poin di atas, perusahaan masih belum dapat dikatakan standar
teknis karena standar teknis harus memenuhi prinsip integritas dan obyektivitas
ALHAMDULILLAHIROBBIL’ALAMIN
Daftar Pustaka

 http://id.scribd.com/doc/232994405/Makalah-Kasus-Pelanggaran-Etika-Profesi-Akuntansi
 http://pramitharosario.blogspot.com/2011/09/makalah-etika-profesi-akuntansi.html
 http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan
 http://www.academia.edu/5094019/Makalah_Mata_Kuliah_Etika_Bisnis_Dan_Profesi_Etika_Dalam_Praktek_
Auditing_dan_Konsultan_Manajemen_
 http://karinakdox.blogspot.com/2013/11/makalah-kasus-pelanggaran-profesi.html
 http://www.academia.edu/5861505/5_Kasus_Pelanggaran_Etika_Profesi
 http://syarif89.wordpress.com/2013/11/29/etika-profesi-akuntansi-dan-studi-kasus-pelanggararannya/
 http://www.indosat.com/Public_Relations/Press_Release_Photo_Gallery/Pernyataan_Indosat_terkait_Kasus
_Dugaan_Pelanggaran_Penggunaan_Frekuensi_21_GHz_oleh_IM2
 http://wira010288.wordpress.com/2010/03/22/manajemen-strategik-visi-dan-misi-pt-indosat/
 http://wepreventcrime.org/index.php/component/k2/item/170-kecurangan-bisnis-indosat-im2-kasus-
korupsi-pertama-di-indonesia-yang-dilakukan-korporasi
 http://maybeandmaybe.blogspot.co.id/2014/12/pelanggaran-etika-pada-pt-indosat.html?m=1

Vous aimerez peut-être aussi