Vous êtes sur la page 1sur 33

Analisis

Pengukuran CO,
Debu, dan
Kebisingan
Nia Fahira 21080115140066
Nana Jedy Darpawanto 21080115130083
Aulia Izzatul Mardhiyah 21080115130113
Tempat & Waktu
Praktikum
× Minggu, 22 April 2018 pukul 21.00 – 22.00 WIB
× Jalan Kolonel Imam H. Suprapto (Perempatan
Gondang), Tembalang, Semarang, Jawa Tengah

2
Tahapan
PRAKTIKUM
Karbon Monoksida (CO)

3
Metode Pengukuran CO

Pengambilan Pengukuran konsentrasi


CO dengan
sampling menggunakan alat CO
dilakukan di 1 titik meter (Krisbow tipe
yaitu di dekat KW06 292).
sumber (tepi jalan
raya).
4
Hasil
Pengukuran

5
Tabel 4.11 Data Hasil
pengukuran CO
× Nilai ambang batas untuk karbon
No Parameter Nilai Satuan
monoksida berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran 1 CO 4 ppm
Udara adalah < 30.000 µg/ m3.
× Berdasarkan hasil praktikum nilai
CO yang didapat yaitu sebesar 4
ppm. Menurut ISPU yang berlaku
untuk satuan dari pengukuran CO
yaitu µg/m3 sehingga perlu
dilakukan konversi satuan
6
Konversi nilai CO (ppm)
menjadi µg/m3 :

Y mg/m3= (4 ppm x 28) : 24,25


Y mg/m3 = 4,619 mg/m3
= 4,619 x 103 µg/ m3
= 4619 µg/ m3

7
Pembahasan
× Konsentrasi CO di × Hal ini disebabkan karena
perempatan jalan Gondang, kendaraan di sekitar lokasi
Tembalang sebesar 4 ppm tidak terlalu padat.
atau 4619 (µg/m3). Apabila Ketidakpadatan jumlah
dibandingkan dengan baku kendaraan di sekitar lokasi
mutu dalam Peraturan dipengaruhi oleh waktu
Pemerintah No. 41 Tahun pengukuran yang dilakukan
1999 tentang Pengendalian pada malam hari (pukul 21.00-
Pencemaran Udara, kualitas 22.00 WIB) yang mana bukan
udara masih memenuhi baku merupakan jam produktif.
mutu yaitu < 30.000 µg/m3.
8
Tahapan
PRAKTIKUM
Debu

9
METODE
PENGUKURAN DEBU
Pengambilan sampling Pengukuran debu dengan
dilakukan di 1 titik yaitu di menggunakan alat Dust
dekat sumber (tepi jalan Sampler
raya).
Pengukuran dilakukan
selama 60 menit.

10
ALAT DAN BAHAN

Alat : Bahan :
× Dust sampler × Kertas saring
× Rol kabel × Alumunium Foil
× Neraca Analitik
× Sarung Tangan

11
CARA KERJA
Tahap persiapan
× Memanaskan kertas saring pada suhu
105oC selama 60 menit, memasukkan
kertas saring ke dalam desikator dan
menimbang dengan timbangan analitik
dengan menggunakan pinset (Hati-hati
jangan sampai banyak tersentuh
tangan) misal berat A gram
Tahap pengambilan Sample
× Memasang kertas saring dalam filter holder High volume air sampler, lalu
metakkan high volume air sampler di atas papan (Tripod) setinggi kurang lebih
1,5 m. Setelah itu menghubungkan alat dengan sumber listrik. Hidupkan alat
dan atur serta mencatat flow meter. Lalu setelah 1 jam, matikan alat.
Mengeluarkan kertas saring, setelah itu kertas saring dilipat sedemikian rupa
sehingga bagian yang mengandung partikulat tersuspensi saling berhadapan 12
CARA KERJA
Tahap persiapan
× Memanaskan kertas saring pada suhu 105oC
selama 60 menit, memasukkan kertas saring ke
dalam desikator dan menimbang dengan
timbangan analitik dengan menggunakan pinset
(Hati-hati jangan sampai banyak tersentuh
tangan) misal berat A gram

13
Hasil
Pengukuran

14
DATA HASIL
PENGUKURAN pengukura
No Parameter Satuan n Flow digital
1 Cuaca Dust sampler
warna orange Data Dust Sampler

Berat Kertas
2 Kecepatan angin m/s 2,35 sebelum dipakai =
3 Volume 1 m3/menit 0,464 15,6 0,4822 gram
4 Volume 2 m3/menit 0,472 15,9
5 Waktu menit 60 Berat Kertas
6 Suhu awal oC
32,6 sesudah dipakai
7 Suhu akhir oC 31,4 dan dioven =
8 Tekanan mmHg 759 0,4918 gram
9 Berat awal g 0,4822
10 Berat akhir g 0.4847
volum udara yang
m3
11 diambil 28,08
12 Kadar TSP µg/m3 586,83
15
ANALISIS DATA
Menghitung volume udara yang diambil:
𝑣 1 +0,173
𝑄𝑆 = 𝑥0,001……………………………………………….(1)
0,034
15,6 + 0,173
𝑄𝑆ı = 𝑥0,001 = 0,464𝑚³/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,034
15,9 + 0,173
𝑄𝑆₂ = 𝑥0,001 = 0,472𝑚³/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,034
Sehinggadiapat volume :
𝑄𝑠1 +𝑄𝑠2
𝑉= 𝑥𝑇……………………………………………………..(2)
2
0.464 + 0.472
𝑉= 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2
𝑉 = 28,08𝑚3

16
ANALISIS DATA
Laluhitungpartikulatdebudenganmemasukkankedalamrumus:
𝑊1 −𝑊2 𝑥106
𝐶= ……………………………………………………….(3)
𝑉
0,4847 − 0,4822 𝑥106
𝐶=
28,08
𝐶 = 89,03𝜇𝑔/𝑚3

Persamaan Model Konversi Canter :


Perhitungan
C1 = C2 ( t1/t2)p
= 89,03μg/N m3 ( 24jam/1jam)0,17 = 152,82μg/N m3

17
ANALISIS TSP
Perbandingan Baku mutu dan Hasil Sampling
Lama
No Parameter Pengukur Nilai TSP Metode Alat
an
1 TSP (PP No. 41 24 jam 230(μg/Nm Gravimetric MVS
thn. 1999) 3)

2 TSP hasil 24 jam 152,82 Gravimetric MVS


sampling (μg/Nm3)

18
ANALISIS DATA

19
PERHITUNGAN ISPU
IA  IB
I   XX  XB   IB
XA  XB
dimana : I = ISPU terhitung
IA = ISPU batas atas
IB = ISPU batas bawah
XA = Ambien batas atas
XB = Ambien batas bawah
XX = Kadar ambien nyata
hasil pengukuran
Diketahui : IA = 200
IB = 100
XA = 350 μg/m3
XB = 150 μg/m3
XX = 152,82,83 μg/m3
200 − 100
𝐼= × 152,82 − 150 𝜇𝑔/𝑚3 + 100
350 − 150

101,41 20
PEMBAHASAN
× Dari hasil perhitungan diatas didapatkan nilai sampling TSP di perempatan
Gondang sebesar 152,82 μg/Nm3dan ISPU 101,41. Setelah di bandingkan
dengan Indeks Standar Pencemaran Udara berdasarkan PP No 41 Tahun
1999 disimpulkan bahwa kandungan TSP di lokasi ini tergolong dalam
kategori sedang. Hal ini bisa disebabkan oleh lokasi sampling yang berada
di daerah padat penduduk dan merupakan akses jalan utama sehingga
banyak kendaraan bermotor yang melintas. Walaupun ketika di lapangan
memang tidak begitu banyak kendaraan bermotor berlalu lalang karena
sampling dilakukan kisaran pukul 21.00-22.0 Karena itu nilai TSP yang
dihasilkan memenuhi baku mutu ambien.

21
Tahapan
PRAKTIKUM
Kebisingan

22
× Kebisingan menjadi salah satu faktor yang dapat
menggambarkan keadaan lokasi sekitar, misalnya jumlah
kendaraan yang ada disekitar lokasi pegambilan sampel.
× Ketika kebisingan tinggi dapat mengindikasikan
banyaknya jumlah kendaraan yang melintas di sekitar
lokasi sampling hal tersebut akan berpengaruh terhadap
perhitungan CO karena kendaraan tersebut dapat menjadi
salah satu penyumbang emisi CO.

23
Metode Pengukuran Kebisingan
Pengambilan sampling Pengukuran kebisingan
dilakukan di 1 titik dengan menggunakan
yaitu di dekat sumber alat Sound Level Meter
(tepi jalan raya).

Pengukuran dilakukan
selama tiap 5 detik sekali
selama 2 menit (120
sekon)
24
Cara Menggunakan SL Meter
× Persiapan Alat
1) Pasang Baterai pada tempatnya
2) Tekan tombol power
3) Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan baik atau tidak
4) Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga angka pada monitor sesuai dengan angka
kalibrator
× Pengukuran
1) Pilih selector pada posisi Slow (untuk jenis kebisingan impulsive/terputus-putus
2) Pilih selector range intensitas kebisingan
3) Tentukan lokasi pengukuran (Lampu Merah pertigaan UMS, Pabelan Kartosuro)
4) Setiap lokasi (titik) dilakukan pengamatan selama 1 menit dengan 12 kali pembacaan.
Hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukan pada monitor (hasil terlampir)
5) hasil pengukuran dihitung dengan rumus (rata-rata kebisingan sesaat (lek) :
25
Lek = 10 Log 1/n ( + + + ... )dBA
Hasil
Pengukuran

26
Data Hasil pengukuran
Kebisingan
× Nilai ambang batas untuk karbon monoksida
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41
Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara adalah < 30.000 µg/ m3.
× Berdasarkan hasil praktikum nilai CO yang
didapat yaitu sebesar 4 ppm. Menurut ISPU yang
berlaku untuk satuan dari pengukuran CO yaitu
µg/m3 sehingga perlu dilakukan konversi satuan

27
Perhitungan Hasil
Kebisingan
× Lek = 10 Log 1/n ( + + + ... )dBA
= 10 log 1/24 (total kebisingan selama 2
menit) Dba
= 10 Log 1/24 (1649,91)
= 10 Log 137,4925
= 21,38 dBA

28
Pembahasan
× Kebisingan di perempatan jalan Gondang,
Tembalang sebesar 21,38 dBA. Apabila
dibandingkan dengan baku mutu dalam
Permenakertrans No 13/Men/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Kebisingan di wilayah
adalah 85 dBA untuk paparan 8 jam per hari.
Dari hasil pengukuran tidak didapatkan nilai
kebisingan melebihi nilai ambang batas (85 dBA).
× Sehingga kendaraan yang melintasi wilayah
sampling pun tidak terlalu banyak
29
Kesimpulan

30
Kesimpulan
× Konsentrasi CO di perempatan jalan
Gondang, Tembalang sebesar 4 ppm
atau 4619 (µg/Nm3). Apabila
dibandingkan dengan baku mutu
dalam Peraturan Pemerintah No. 41
Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara, kualitas udara
masih memenuhi baku mutu yaitu <
30.000 µg/m3.
× Kebisingan di perempatan jalan
Gondang, Tembalang sebesar 21,38
dBA. Apabila dibandingkan dengan
baku mutu dalam Permenakertrans
No 13/Men/X/2011 tentang Nilai
Ambang Batas Kebisingan di wilayah
adalah 85 dBA untuk paparan 8 jam
per hari, tingkat kebisingan masih
memenuhi baku mutu yaitu <85 dBA
31
Kesimpulan
× Kebisingan di perempatan jalan
Gondang, Tembalang sebesar
21,38 dBA. Apabila dibandingkan
dengan baku mutu dalam
Permenakertrans No
13/Men/X/2011 tentang Nilai
Ambang Batas Kebisingan di
wilayah adalah 85 dBA untuk
paparan 8 jam per hari. Dari hasil
pengukuran tidak didapatkan nilai
kebisingan melebihi nilai ambang
batas (85 dBA).
× Dapat disimpulkan kendaraan
yang melintasi wilayah sampling
tidak terlalu banyak, maka dari itu
pengukuran CO yang didapat pun
kecil. 32
THANKS
33

Vous aimerez peut-être aussi