Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
a
N 111 15 027
Pembimbing klinik
dr. Kartin Akune Sp.A
• Asma merupakan penyakit inflamasi
(peradangan) kronik saluran napas
yang ditandai adanya mengi episodik,
batuk, dan rasa sesak di dada akibat
penyumbatan saluran napas
(WHO) memperkirakan 100- Apabila tidak di cegah dan Di Indonesia prevalensi asma
150 juta penduduk dunia ditangani dengan baik, maka belum diketahui secara pasti,
menderita asma, jumlah ini diperkirakan akan terjadi namun hasil penelitian pada
diperkirakan akan terus peningkatan prevalensi yang anak sekolah usia 13-14 tahun
bertambah sebesar 180.000 lebih tinggi lagi pada masa dengan menggunakan
orang setiap tahun yang akan datang serta kuesioner ISAAC (Internationla
mengganggu proses tumbuh Study on Asthma and Allergy in
kembang anak dan kualitas Children) tahun 1995 prevalensi
hidup pasien asma masih 2,1%, sedangkan
pada tahun 2003 meningkat
menjadi 5,2%
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. I.H
• Umur : 3 tahun 2 bulan
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl.Edukasi no 29
• Agama : kristen
• Tanggal masuk : 14 juli 2016
• Tempat Pemeriksaan : Ruang catelia RSUD
Undata Palu
• Keluhan utama : Sesak nafas
• Riwayat penyakit keluarga : Ibu pasien memiliki riwayat alergi seafood, ayah pasien (-),
Saudara kandung pasien (-)
• Riwayat Kehamilan dan persalinan : Pasien lahir normal di rumah sakit dibantu oleh dokter,
BBL 3400 g, PB 49 cm, pasien anak ketiga dari empat
bersaudara. Pada saat kehamilan ibu pasien kontrol ke
dokter sebanyak 4 kali.
• Kemampuan dan Kepandaian Bayi :Berjalan usia 1 tahun 5 bulan
• Anamnesis Makanan : ASI eksklusif diberikan sampai usia 1 tahun, bubur saring
diberikan saat usia 6 bulan sampai 11 bulan, diberikan makanan keluarga saat berusia 1 tahun.
• Riwayat Imunisasi : Lengkap
• PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum :Sakit Berat
• Kesadaran :Compos mentis
• Pengukuran Tanda vital :
• Nadi : 112 kali/menit, reguler
• Suhu :36,7 °C
• Respirasi :40 kali/menit
• Berat badan : 11 kg
• Tinggi badan : 91 cm
• Status gizi : Gizi baik z score -1,-2
• Kulit : Sawo matang
•Turgor :Cepat kembali (< 2 detik)
•Sianosis (-)
• Kepala: Bentuk :Normocephal
•Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut, tebal, alopesia (-)
• Mata : Palpebra : edema (-/-)
•Konjungtiva : hiperemis (-/-)
• Sklera : ikterik (-/-)
• Reflek cahaya : (+/+)
• Refleks kornea : (+/+)
• Cekung : (-/-)
• Hidung : Epistaksis : tidak ada
• Sekret : tidak ada
• Mulut : Bibir : sianosis (+)
• Gigi : tidak ada karies
• Gusi : tidak berdarah
• Lidah : Tidak kotor
• Leher
• Pembesaran kelenjar leher : Getah bening -/-,
• Pembesaran thyroid : tidak ada pembesaran -/-
• Faring : Tidak hiperemis
• Tonsil : T1/T1 tidak hiperemis
• Toraks
• Dinding dada/paru :
• Inspeksi : Retraksi dinding dada,
• Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri dan kanan sama
• Perkusi : hiperSonor +/+
• Auskultasi : Bronchovesikular +/+, Rhonki (-/-), Wheezing (+/+)
• Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistra
• Perkusi :
• Batas jantung kanan : pada SIC V linea Parasternal dextra
• Batas jantung kiri : pada SIC V linea midclavicula sinistra
• Batas jantung atas : pada SIC II linea midclavicula dextra dan parasternal sinistra
• Batas Jantung normal
• Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni regular. Murmur (-),
• Gallop (-)
• Abdomen
• Inspeksi :Bentuk : tampak datar
• Auskultasi :Bising usus (+) kesan normal
• Perkusi :Bunyi : Tympani
• Palpasi : Nyeri tekan : (-)
• Hati : Hepatomegali (-)
• Lien : Splenomegali (-)
• Ginjal : tidak teraba
• Ekstremitas atas : Akral hangat +/+, edema (-/-),
• Ekstremitas bawah : Akral hangat +/+, edema (-/-),
• Genitalia : Dalam batas normal
• Otot-otot : Eutrofi (-), kesan normal
• Refleks : Fisiologis +/+, patologis -/-
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• (-)
• RESUME
• Pasien anak perempuan usia 3 tahun 2 bulan masuk ke RSUD Undata dengan
keluhan sesak nafas. Sesak nafas dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Sesak dirasakan
pertama kali pada siang hari ketika sedang beraktifitas, Pasien lebih menyukai
untuk berbaring dibandingkan dengan duduk untuk mengurangi sesak nafas
yang dialami, sensasi seperti rasa dada tertekan. Biasanya Sesak nafas timbul
pada saat pasien merasa terlalu capek. terakhir kali pasien mengalami sesak
napas pada 7 bulan yang lalu. Sesak nafas tidak dialami setiap bulan, dimana
sesak nafas dialami sudah 2 kali selama 1 tahun ini dan jarak antara sesak sekitar
7 bulan. Pasien juga mengeluhkan batuk berlendir sejak 3 hari lalu, tidak disertai
dengan flu.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan, Pemeriksaan Kepala dan leher DBN,
pemeriksaan thorax : terlihat retraksi dinding dada, suara nafas tambahan
Wheezing (+), Pemeriksaan Abdomen DBN, Extremitas DBN,
DIAGNOSIS : Asma bronchial intermiten
TERAPI
O2 2 lpm
Ivfd RL 8 gtt/m
Inj. Dexametasone 3 x 2 mg
Nebulizer β2 agonist (salbutamol nebule 2.5 mg )
3x1 pulv
ambroxol 5,5 mg Salbutamol 1 mg
ANJURAN
Spirometri
• FOLLOW UP
• Tanggal : 7-01- 2015m
• Subjek (S) : Sesak (-), Batuk (+), lendir (+), sianosis (-),
• Objek (O) :
• Tanda Vital
• Denyut Nadi : 88 kali/menit
• Respirasi : 28 kali/menit
• Suhu : 36,5 0C
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistra
• Perkusi : Batas Jantung Normal
• Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni regular.
• Abdomen
• Inspeksi :Bentuk : tampak cembung
• Auskultasi :Bising usus (+) kesan normal
• Perkusi :Bunyi : timpani
• Palpasi : Nyeri tekan : (-)
• Hati : Hepatomegali (-)
• Lien : Splenomegali (-)
• Ginjal : tidak teraba
• Ekstremitas atas : Akral hangat +/+, edema (-/-),
• Ekstremitas bawah : Akral hangat +/+, edema (-/-),
antigen
pharmacological effects
blood vessels
processing airways etc.
APC
and presentation cell infiltration
mast cell
antigen presentation lgE production mediator release clinical effects
activation
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
FISIK PENUNJANG
GEJALA KARAKTERISTIK
Whezing, batuk, sesak nafas, Biasanya lebih dari 1 gejala
dada tertekan, produksi respiratory
sputum Gejala berfluktuasi
intensitasnya seiring waktu
Gejala memberat pada malam
hari atau dinihari
Gejala timbul bila ada
pencetus
Untuk anamnesis riwayat asma : Pasien datang dengan keluhan
sesak nafas. Sesak nafas dirasakan
sejak 1 hari. Sesak dirasakan
Bicara dalam kalimat pertama kali pada malam hari dan
Lebih senang duduk daripada pasien mengeluhkan susah tidur.
berbaring Pasien lebih menyukai untuk
Tidak gelisah duduk dibandingkan berbaring
untuk mengurangi sesak nafas yang
Frekuensi napas meningkat dialami. Sesak nafas timbul pada
Frekuensi nadi meningkat saat pasien merasa Terlalu capek
Retraksi minimal dan juga meminum air dingin.
Dalam sebulan biasanya pasien
SpO2 ( udara kamar) 90-95% mengeluhkan Sesak nafas tidak
PEF > 50% prediksi terbaik dialami setiap bulan, dimana sesak
nafas dialami sudah 2 kali selama 1
tahun ini dan jarak antara sesak
sekitar 7 bulan.Pasien juga
mengeluhkan adanya batuk
berlendir (+), orang tua pasien
mengalami alergi seafood
Dari Pemeriksaan fisik
yang dilakukan,
didapatkan
R : 40x/menit
N:112x/menit
pemeriksaan thorax
terlihat Retraksi dinding
dada minimal, terdengar
suara nafas tambahan
wheezing (+)
No Derajat asma Uraian kekerapan gejala asma
1 Intermitten Episode gejala asma <6x/tahun atau jarak antar serangan >6 minggu
3 Persisten sedang Episode gejala asma >1x/minggu, namun tidak setiap hari
Tatalaksana awal
nebulisasi -agonis 1-3x, selang 20 menit (2)
nebulisasi ketiga + antikolinergik
jika serangan berat, nebulisasi. 1x (+antikoinergik)