Vous êtes sur la page 1sur 17

Kelompok 4

1. Sumaizi Indriyani P1337420216011


2. Anggun Meta Wulandari P1337420216012
3. Handina Nurul Prastika P1337420216016
4. Ajeng Laras Aulianisa P1337420216020
5. Sebastian Alfarizi P1337420216022
6. Arini ‘Ilma Nafiah P1337420216024
7. Ayu Novita Rokhmah P1337420216028
8. Fajar Suharjo P1337420216029
9. Tiara Bela Krisnaningsih P1337420216030
10. Nur Halimah P1337420216034
11. Arif Muhlasin P1337420216044
DEFINISI
BPH adalah suatu keadaan dimana kelenjar prostat
mengalami pembesaran, memanjang ke atas ke dalam
kandung kemih dan menyumbat aliran urine dengan
menutupi orifisium uretra
TEORI PENYEBAB BPH

» Teori Dehidrotestosteron (DHT)


» Teori hormon (ketidakseimbangan antara estrogen
dan testosteron)
» Faktor interaksi stroma dan epitel-epitel
» Teori berkurangnya kematian sel (apoptosis)
» Teori sel stem

(Purnomo, 2011)
KLASIFIKASI

 Derajat Rektal
 Derajat Klinik
 Derajat Intra Vesikal
 Derajat Intra Uretral
MANIFESTASI KLINIS

• Keluhan pada saluran kemih bagian bawah


• Gejala pada saluran kemih bagian atas
• Gejala diluar saluran kemih
PATOFISIOLOGI

Secara klinis penyakit BPH dibagi menjadi 4 gradiasi :


 Derajat 1 : Apabila ditemukan keluhan prostatismus,
pada colok dubur ditemukan penonjolan prostat, batas
atas mudah teraba dan sisa urin kurang dari 50 ml
 Derajat 2 : Ditemukan penonjolan prostat lebih jelas
pada colok dubur dan batas atas dapat dicapai,
sedangkan sisa volum urin 50-100 ml.
 Derajat 3 : Pada saat dilakukan pemeriksaan colok
dubur batas atas prostat tidak dapat diraba dan sisa
volum urin lebih dari 100ml.

(Sjamsuhidayat & De Jong, 2005)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium : analisis urine dan pemeriksaan
mikroskopis urin.
• Pemeriksaan Radiologis : pemeriksaan yang biasa dilakukan
adalah foto polos abdomen, pielografi intravena, USG dan
sitoskopi.
• Pemeriksaan Diagnostik : urinalisis, kultur urine, BUN /
kreatinin, IVP, sistogram, sistouretrografi berkemih,
sistouretroscopy, transrectal ultrasonografi.
PENATALAKSANAAN

Modalitas terapi BPH :


1. Observasi
2. Medikamentosa
3. Indikasi Pembedahan
KOMPLIKASI

• Perdarahan
• Inkotinensia
• Batu kandung kemih
• Retensi urine
• Impotensi
• Epididimitis
• Haemorhoid, hernia, prolaps rectum akibat mengedan
• Infeksi saluran kemih disebabkan karena catheterisasi
• Hydronefrosis
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
 Identitas
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat Personal dan Keluarga
 Riwayat Pengobatan
 Pemeriksaan Fisik :
dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi da
n suhu.
Pemeriksaan abdomen dilakukan dengan tehnik bima
nual untuk mengetahui adanya hidronefrosis, dan
pyelonefrosis
Diagnosa Keperawatan :

Pre Operasi :
• Retensi urin b.d. obstruksi uretra sekunder dari pembesaran
prostat, dekompensasi otot destrusor dan ketidakmampuan
kandung kemih untuk berkontraksi secara adekuat.
• Kecemasan atau ancietas b.d. perubahan status kesehatan
atau menghadapi prosedur bedah
Post Operasi
• Nyeri b.d. spasmus kandung kemih dan insisi sekunder pada
post operasi.
Intervensi = Retensi Urine

• Dorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-
tiba dirasakan.
• Observasi aliran urin perhatian ukuran dan kekuatan
pancaran urin.
• Awasi dan catat waktu serta jumlah setiap kali berkemih.
• Berikan cairan sampai 3000 ml sehari dalam toleransi
jantung.
• Berkolaborasi dalam pemberia obat sesuai
indikasi (antispamodik)
Intervensi = Kecemasan

• Dampingi klien dan bina hubungan saling percaya.


• Memberikan informasi tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
• Dorong pasien atau orang terdekat untuk menyatakan
masalah atau perasaan.
• Beri lingkungan yang tenang dan suasana istirahat
Intervensi = Nyeri
• Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST.
• Jelaskan dan bantu klien dengan tindakan pereda nyeri non
farmakologi dan non-infasif.
• Lakukan manajemen nyeri keperawatan
• Atur posisi fisiologi
• Istirahatkan klien
• Manajemen lingkungan : ciptakan suasana yang nyaman.
• Ajarkan tehnik relaksasi pernapasan dalam
• Tingkatkan pengetahuan tentang nyeri dan menghubungkan
berapa lama nyeri akan berlangsung.
• Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri.
• Kolaborasi pemberian obat analgesic
Video BPH

Vous aimerez peut-être aussi