Vous êtes sur la page 1sur 20

Keputusan Investasi

Lecture Note #2
Pendahuluan
 Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki
oleh perusahaan ke dalam suatu proyek (asset) dengan
harapan akan mendapatkan atau meningkatkan profitabilitas
perusahaan di masa mendatang.
 Investasi merupakan komponen penting di dalam membentuk
nilai perusahaan karena adanya harapan profitabilitas yang
lebih tinggi di masa mendatang.
 Oleh karena itu keputusan investasi merupakan keputusan
yang sangat penting dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan
menyangkut kebutuhan dana untuk investasi dan prospek
investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan.
 Untuk menganalisis kelayakan suatu proyek investasi,
diperlukan suatu analisis yang bertujuan untuk menentukan
layak atau tidaknya proyek investasi tersebut didanai.
Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 2
Keputusan Investasi
 Tujuan korporasi adalah memaksimalkan kekayaan pemegang
saham
 Untuk melakukan itu perlu berinvestasi dalam proyek-proyek
yang akan memberikan tingkat pengembalian yang benar
untuk risiko yang terlibat
 Untuk melakukan hal tersebut, maka harus bisa:
 Mengidentifikasi peluang investasi yang sesuai
 Menentukan metode seleksi terbaik
 Mengidentifikasi arus kas yang akan dihasilkan oleh
investasi tersebut
 Mendiskonto dengan biaya modal yang benar
 Memilih alternative investasi terbaik dari yang tersedia

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 3


Pemilihan Alteranatif Investasi
Metode pemilihan alternatif:
1. Pilih proyek yang memaksimalkan kekayaan
pemegang saham
2. Pertimbangkan semua arus kas
3. Diskonto arus kas mengikuti market yang sesuai
dengan menentukan cost of capital yang tepat
4. Memungkinkan decision maker mempertimbangkan
masing-masing proyek secara independen

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 4


Jenis Investasi
1. Ekspansi
Investasi untuk memperluas fasilitas produksi karena
meningkatnya permintaan di pasar eksisting.
Investasi untuk mengembangkan, memproduksi, dan menjual
produk baru dan/atau mempunyai pasar baru.

2. Cost saving
Investasi untuk menggantikan peralatan tua namun masih
bekerja dengan peralatan baru yang lebih efisien, pembiayaan
pelatihan untuk mengurangi biaya tenaga kerja, dan
pengeluaran untuk memindahkan fasilitas produksi ke wilayah
tempat dimana tenaga kerja dan bahan baku lebih murah.

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 5


Jenis Investasi
3. Replacement
Investasi untuk mengganti peralatan produksi eksisting dengan
yang lebih baru karena alasan rusak, usang/kadaluwarsa, atau
tidak efisien

4. Regulasi Pemerintah
Investasi yang dikeluarkan untuk menyesuaikan dengan
regulasi pemerintah. Hal ini meliputi proyek-proyek investasi
yang diwajibkan untuk memenuhi regulasi mengenai
kesehatan dan keselamatan, pengendalian polusi, dan menaati
kewajiban-kewajiban legal lainnya

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 6


Indikator Kelayakan Investasi

 Net Present Value (NPV)


 Internal Rate of Return (IRR)
 Payback Period
 Profitability Index (PI)

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 7


Net Present Value

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 8


Internal Rate of Return
End of Year t Cash flow Ft

0 -$1,000
1 -800
2 500
3 500
4 500
5 1200

 Jika i* = 0 %  PW(i) = $900


i* = 12%  PW(i) = $39
i* = 13%  PW(i) = -$12
 Dengan interpolasi diperoleh i* = 12.8%
Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 9
Single IRR vs Multiple IRR
Cash Flow
End of year
A B C D E
0 -$1,000 -$1,000 0 -$2,000 -$1,000 Manakah IRR yang benar
1 500 - 500 -$3,000 0 4,700 pada kasus Multiple IRR?
2 400 - 500 1,000 10,000 - 7,200
Jika terdapat multiple
3 300 - 500 1,900 0 3,600 IRR, maka tidak ada
4 200 1,500 - 800 0 0 cara rasional yang
5 100 2,000 2,720 -10,000 0 dapat digunakan
untuk memilih
alternatif yang paling
ekonomis karena
metode yang
seringkali dipakai
tidak dirancang untuk
mempertimbangkan
multiple IRR

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 10


Ranking IRR dan Kelemahannya (1)

 Rangking IRR diperoleh dengan menghitung IRR dari


setiap alternatif dihitung, kemudian alternatif-
alternatif tersebut diranking secara menurun menurut
IRR-nya
 Rule keputusan: bergerak ke bawah dari alternatif-
alternatif yang telah diranking, terima setiap alternatif
sampai tidak ada alternatif lagi yang lebih besar dari
MARR

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 11


11
Ranking IRR dan Kelemahannya (2)
 Rule tersebut memiliki 2 kekurangan :
1. RORR akan menjamin pemilihan alternatif-
alternatif yang memaksimumkan total PW hanya
jika semua alternatif adalah independent dan tidak
ada pembatas dana yang disediakan untuk
investasi
2. Ketika membandingkan alternatif-alternatif
mutually exclusive, memilih alternatif dengan ROR
tertinggi pada total cash flow-nya mungkin tidak
mengarah pada alternatif yang akan
memaksimumkan total PW pada MARR

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 12


12
Ranking IRR dan Kelemahannya (3)

 Contoh: lihat tabel pada contoh di atas, diperoleh IRR


pada total cash flow-nya adalah

i*A0=15% i*A2=19.9%
i*A1=25% i*A3=21.9%

Jika alternatif A1 dipilih karena memiliki nilai IRR yang


maksimum, maka PW pada total cash flow tidak
maksimal pada MARR = 15%

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 13


13
NPV vs IRR (1)

Penerimaan
Jenis Proyek Investasi Awal
Akhir Tahun
Proyek A -10.000 12.000
Proyek B -15.000 17.700

n
Ft

t 1 (1  i )t
 PW (i )

12.000
 10.000  i A*  20%( IRR A )
1 i *
17.700
 15.000  iB *  18%( IRR B )
1 i *

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 14


14
NPV vs IRR (2)

 Misal : MARR/i = 10 %
maka discounted factor-nya
(F  P atau (P/F, i, n) = 0,909

Discounted Investasi
Penerimaan NPV
factor Awal
Proyek A 12.000 0,909 -10.000 908
Proyek B 17.700 0,909 -15.000 1,089

INGAT !
IRR NPV Alternatif yang dipilih :
- NPV-nya besar
Proyek A 20 % 908 - IRR-nya > MARR
Proyek B 18 % 1,089

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 15


15
NPV vs IRR (3)
NPV

2700
Proyek B

2000

1089
908
Proyek A

10% iB-A 18% 20% IRR


Pilih Proyek B Pilih Proyek A

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 16


16
NPV vs IRR (4)
 Analisa
 i < iB–A
 Metoda NPV/PW dan IRR menempatkan Proyek
B sebagai alternatif yang lebih baik

 i > iB–A
 Hasil Metode NPV/PW dan IRR berbeda; Proyek
A mempunyai NPV/PW yang lebih baik dan IRR
yang lebih besar

Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 17


17
Payback Period
 Payback period dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Payback period tanpa bunga
 periode waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan biaya awal dari suatu
investasi dengan menggunakan net cash
flow yang dihasilkan oleh investasi tersebut
pada i = 0
2. Payback period dengan bunga
 Menentukan periode waktu yang
dibutuhkan hingga penerimaan ekuivalen
dari investasi melebihi pengeluaran modal
ekuivalen
Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 18
18
Profitability Index
 Profitabilitas indeks adalah Rasio antara present value cash inflows
dengan present value cash outflows. Metode ini mirip dengan BCR
 Suatu investasi diterima jika PI investasi adalah sama atau lebih
besar dari 1
 Rumus
PI = PV dari aliran kas yang akan datang
Investasi awal
Profitability
Project PV Investment Index
L 4 3 4/3 = 1.33
M 6 5 6/5 = 1.20
N 10 7 10/7 = 1.43
O 8 6 8/6 = 1.33
P 5 4 5/4 = 1.25

Proyek yang diterima adalah proyek yang mempunyai PI tertinggi


Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 19
Contoh
Tahun Perkiraan arus kas Discount faktor (18%) Present value
1 60000 0.847458 50.847,46

2 50000 0.718184 35.909,22

3 40000 0.608631 24.345,23

PV dari perkiraan arus kas masuk 111.101,91

PV dari arus kas keluar 110.000

NPV +1.101,91

Profitabilitas indeks (PI) = 111.101,91 /110.000


= 1,01
Jadi investasi diterima karena PI investasi lebih besar dari 1
Perencanaan Industri 2/TI-ITS/#1 20

Vous aimerez peut-être aussi