Vous êtes sur la page 1sur 44

DEFINISI

Pneumonia adalah salah satu penyakit


peradangan akut parenkim paru yang biasanya
dari suatu infeksi saluran pernafasan bawah
akut (ISNBA) (Sylvia A price). Dengan gejala
batuk dan disertai dengan sesak nafas yang
disebabkan agen infeksius seperti virus,bakteri,
mycoplasma (fungsi), dan aspirasi substansi
asing,berupa radang paru-paru disertai
eksudat.
ETIOLOGI

1. Mikroorganisme
2. Bekteri pneumococcus, streptococcus pyogenes,
stafilococcus aureus, virus influenza, andenovirus
respiratory syncytial.
3. Inhalasi bahan organic kimia seperti berilium
4. Inhalasi debu pabrik
5. Drug reaction pneumonitis missal nitrofuration,
busulfan
6. Pneumonia karena radiasi sinar rontgen
TANDA DAN GEJALA

1. Demam (dengan atau tanpa menggigil)


2. Batuk batuk ( dengan atau tanpa sputum)
3. Dyspnea / takipnea
4. Batuk non produktif menunjukkan pneumonia viral atau
mikroplasma
5. Sputum yang bernoda darah atau berwarna seperti karat
menunjukkan pneumonia bakterialis
6. Pucat, sianosis (tanda lanjut)
7. Retraksi dinding toraks (intercostal,substernal,diafragma atau
supraklavikula)
8. Nafas cuping hidung
9. Nyeri abdomen (tanda infeksi lanjut bila infeksi sampai
diafragma)
10.Ronchi
KOMPLIKASI

1. Abses paru yaitu infeksi yang menyebabkan


pembengkakan nekrotik pada jaringan paru.
2. Efusi pleura yaitu penumpukan cairan diantara
lapisan pleura
3. Emfisema paru yaitu kondisi kantung udara di
alveolus secara bertahap hancur
4. Sinusitis yaitu peradangan / inflanasi pada
dinding sinus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Photo thorax
Infiltrasi terlihat bercak putih seperti rumah lebah di
lobaris sebagian / seluruhnya dikedua paru.
2. Fungsi Paru
Hypoxia, volume paru terlihat menurun, tekanan jalan
nafas meningkat.
3. Hemoglobin
Turun, tetapi berbeda pada tiap orang. Normalnya ( 12 –
18)
4. Albumin
Turun, tetapi berbeda pada tiap orang. Normalnya ( 3,6 –
4,9)
5. Bilirubin
Normal yaitu <0,30 direct dan < 1,20 total.
AGD : alkalosis respiratorik (pH naik,
PCO2 turun, HCO3 normal)
Kultur Sputum : ditemukan stapilococcus aureus
dan diplococcuspneumonia
Darah Rutin :
a. Leukosit : 16.000 mm3
b. Hb : 10,5 g/dl
c. Trombosit : 265.000/mm3
d. Ht : 44%
e. Albumin : 3,01%
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

A. Menjaga kelancaran nafas


1. Jika lendir berlebihan beri inhalasi
untuk melancarkan pengeluaran
mukus.
2. Oksigen 5-10 lpm
3. Duduk semifowler
4. Latihan dan mempraktekkan batuk
efektif untuk mengeluarkan dahak.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

B. Menjaga keseimbangan cairan dan


elektrolit
1. Infus D5% / RL
2. Beri minum peroral

C. Pemberian obat simptomatis dan


antibiotik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal pengkajian: 29 mei 2018 jam 11.00
Tanggal MRS : 26 mei 2018 07.00
1. Pengumpulan data
a. Identitas pasien
Nama: Ny.R
Tanggal lahir: 20 september 1964
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status pernikahan: nikah
Alamat : Kalisampurno, tanggulangin
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : -
B. Identitas penanggung jawab
Nama: Tn. A
Tanggal lahir: 9 agustus 19
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Status hubungan dengan pasien: anak
Alamat: kalisamporno,tanggulagin
Agama: islam
Suku bangsa: Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan: buruh pabrik
C. Riwayat kesehatan
• Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama
pasien mengatakan sesak, sesak terlihat seperti
seorang yang habis berolahraga, sesak terjadi saat
pasien berbicara bahkan saat istirahat tidur dan
tidak melakukan tindakan apapun, pasien juga
mengeluh batuk. Sesak dan batuk hilang timbul
sudah 2 bulan, 1 minggu sebelum dibawa ke RSUD
(mulai tanggal 19 mei 2018-26 m3i 2018) pasien
mengatakan sesak dan batuk semakin bertambah
parah apalagi saat malam hari.
b) Keluhan saat dikaji
• pasien mengatakan masih sesak batuk, dan
gatal di tenggorokan, pasien tidak bisa tidur
saat malam karena sering batuk.
c)Riwayat kesehatan dahulu
Pasien punya riwayat sakit asma.

• Riwayat kesehatan keluarga


Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga
yang pernah sakit seperti dirinya. Tidak ada
anggota keluarga yang sakit Diabetes hipertensi
dan sakit kelainan genetik.
D. Penampilan umum
• Keadaan umum: lemah
• Tanda tanda vital: TD: 150/90
• Suhu: 38˚C
• Nadi: 80x/mnt
• RR: 28x/mnt
• GCS : 4-5-6 composmentis
E.Pemeriksaan fisik
1)sistem kepala dan leher
• Bentuk kepala:simetris
• Kulit kepala: berketombe, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan, tidak ada bunyi krepitasi.
• Rambut : distribusi merata, beruban, dan
berminyak
• Leher : tidak ada lesi dan benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid. Tidak ada kaku kuduk
pergerakan leher ke atas-bawah, ke kanan-kiri
normal.
2)Sistem pengindraan
• Mata: pupil isokor, ada cincin putih yang melingkari
pupil, konjungtiva berwarna pink, sklera putih.
• Telinga : bentuk simetris kanan dan kiri, daun telinga
kotor seperti ada kerak bekas sabun, tidak ada
benjolan dan lesi, pasien tidak menggunakan alat
bantu dengar.
• Hidung : bentuk hidung simetris, PCH tidak ada,tidak
ada nyeri tekan dan bunyi krepitasi saat dipegang
• Pengecap: lidah bersih tidak ada bercak/ kerak putih,
tidak ada stomatitis, terdapat karang gigi pada ke
empat gigi seri atas dan bawah, mukosa bibir lembab.
3) Sistem paru dan pernafasan

• Bentuk dada: simetris, tidak ada lesi, odem,


benjolan.
• Pola nafas: dalam dan lambat (cynestoke)
frekuensi nafas 24x/mnt
• Retraksi dada: tidak ada
• Suara nafas: vesikuler terdapat ronchi di lobus
paru bagian inferior medial kanan dan kiri.
• Perkusi paru sonor, warna secret putih kental.
4) Sistem kardiovaskuler
• Suara jantung normal lup dup , tidak ada suara
jantung tambahan.
• CRT= <2dtk
5) Sistem pencernaan
Lidah bersih tidak ada bercak putih, tidak ada
stomatitis, terdapat karang gigi pada gigi seri atas
dan bawah, pasien mengatakan belum BAB sejak
masuk rumasakit (4hari) bisisng usus 20x/mnt.
Kolon desenden sedikit keras karena pasien belum
BAB.
6)Sistem integumen
Tidak ada lesi, odem, ada memar pada
pergelangan tangan kiri, dan paha kanan atas,
warna kulit sawo matang, kulit kering, akral
hangat.
7)Sistem ekstremitas
Kekuatan otot 5 5
5 5
Sendi tangan dan kaki normal bisa digerakkan
infus rl+ drip aminophyline 14 tpm terpasang
pada tangan kanan.
8)Sistem genitourinar
• BAK= lancar 3x sehari
• Kandung kemih tidak ada distensi dan nyeri
tekan
• Pasien mengatakan urin berwarna putih
• Kencing spontan di wc
f. Data psikologis
• Status emosi
pasien terbuka dan ramah ketika diajak bicara.
• Kecemasan
Pasien terlihat cemas karena nyeri pada perutnya, serta
kaki yang cekot cekot terlihat dari matanya yang berputar
dan tidak menatap mata perawat saat ditanya.
• Pola koping
Pasien terlihat terbuka terhadap masalahnya,
bekerjasama dan menerima setiap perawatan dan
anjuran dari dokter maupun perawat.
• Gaya komunikasi
Pasien berbicara dengan bahasa jawa, pengucapan
terbata-bata karena setiap pasien berbicara pasti di sertai
batuk. Pasien tidak cadel, tidak acuh saat berkomunikasi.
• Konsep diri
Pasien merasa tidak nyaman dengan penyakit yang
diderita dan dirasakannya, status dalamkeluarga sebagai
ibu dan nenek, pasien sanggup menjalankan perannya
dalam rumahtangga, pasien puas terhadap perannya.
• Data spiritual
Pasien beragama islam, pasien menganggap penyakit
yang di derita akibat cobaan dari tuhan, pasien berharap
cepat sembuh dan bisa pulang.
g. Data sosial

• Hubungan pasien dengan keluarga baik saat


di rawat di rumahsakit pasien di temani
oleh anak dan adiknya, hubungan pasien
dengan tetangga dan kerabat baik, saat di
rawat di rumah sakit banyak tetangga dan
kerabat yang menjenguk.
H. POLA AKTIVITAS
1. NUTRISI
Smrs: pasien mengatakan makan teratur 3x sehari
Mrs :pasien mengatakan nafsu makan berkurang
karena sesak dan batuk, makanan dari rumah sakit
hanya habis seperempat
2. ELIMINASI
Smrs: BAB 1X sehari, BAK 3-4x sehari
Mrs: pasien mengatakan belum BAB selama masuk
RS( 4 hari), BAK 2-3 kali sehari.
3. ISTIRAHAT DAN TIDUR
Smrs: dirumah pasien tidur kurang lebih 8 jam
sehari.
Mrs : pasien hanya tidur 4-5 jam sehari.
4. Aktivitas fisik
Smrs: pasien mengatakan dirumah melakukan
segala aktivitas sendiri, seperti memasak,
membersihkan rumah, merawat cucunya.
Mrs: pasien dibantu oleh anaknya ketika
melakukan sesuatu, berjalan ke toilet,
membersihkan badan, ganti baju,dll
5. Personal hygiene

• Smrs: pasien mengatakan mandi 2x sehari


• Mrs : pasien hanya di seka dibantu oleh
anaknya.
Hasil laboratorium
Nama: Ny. R No lab : 6007931
Tgl lahir: 20-09-1964 53thn No urut: 3204
Alamat : kalisampurno tanggulangin Tgl jam order : 26-05-18
No RM: 1926439 Jam hasil : 16:17:26
Pemeriksaan Metode Hasil Nilai ujukan Satuan

Kalium ISE 3.2 (3,5-5,1) Mmol/l

Chlorida ISE 93 (97-111) Mmol/l

IMMUNOLOGI

Jantung

CKMB 44 (<25) u/l

Troponin 1 Negatif Negatif


HASIL LABORATORIUM
Nama: Ny. R No lab : 6007931
Tgl lahir: 20-09-1964 53thn No urut: 3204
Alamat : kalisampurno tanggulangin Tgl jam order : 26-05-18
No RM: 1926439 Jam hasil : 16:17:26
PEMERIKSAAN METODE HASIL NORMAL keterangan

Hematologi
Darah lengkap
WBC(leukosit) flowcymetri 32.95 4,8-10,8

RBC(eritrosit) 5,2 4,2-6,1

HBG (hemoglobin) 14,5 12-18

HCT(hematokrit) Cell counter 45,1 37-52%

PLT(trombosit) Cell counter 53,2 150-450

MCV Cell counter 86,6 79-99

MCH Cell counter 27,8 27-31

MCHC Cell counter 32,2 33-37


RDW-SD 44,8 35-47

RDW-CV 14,2 11,5-14,5

PDW 9,5 9-17

MPV 8,9 9-13

P-LCR 16,8 13-43

PCT 0,5 0,150-0,40

EO% 0,10 0-1

BASO% 0.00 0-1

NEUT% 91,6 50-70

LYMPH % 3,9 25-40

MONO% 4,4 2-8


KIMIA KLINIK 10

Gula darah sewaktu Hexokinase 114 <140

BUN Kinetik uv 11,3 6 - 23

Creatinin Jaffe 0,6 0,5- 0,9

Natrium ISE 141 137-145

Kalium ISE 3,2 3,6- 5,0

IMUNOLOGI

Troponin1 NEGATIF NEGATIF


HASIL LABORATORIUM
Nama: Ny. R No lab : 6007931
Tgl lahir: 20-09-1964 53thn No urut: 3204
Alamat : kalisampurno tanggulangin Tgl jam order : 28-05-18
No RM: 1926439 Jam hasil : 12:53:26
Pemeriksaan Metode Hasil Nilai normal Satuan
Gula darah puasa Hexokinase 81 74-110 Mg/dl

Gula darah 2 jam pp Hexokinase 90 <140 Mg/dl


BUN Kinetik uv 8,7 6,0 - 23,0 Mg/dl
Kreatinin jaffe 0,6 0,5 - 0,9 Mg/dl
Albumin Bromcresol 4,0 3,6 - 4,9 g/dl
Globulin 0,12 2,0 – 3,6 g/dl
Bilirubin Direct Jendrasik 0,24 < 0,30 Mg/dl

Bilirubin Total Jendrasik 24 < 1,20 Mg/dl

SGOT IFCC 0,24 < 32 u/L

SGPT IFCC 10 < 33 u/L


Elektrolit
Natrium ISE 143 136 - 145 Mmol/l
Kalium ISE 3,4 3,5 – 5,1 Mmol/l
j. Program dan rencana
pengobatan
• Infuse RL 18 tpm + drip aminophilin
• Injeksi ceftadizim 3x1 gr/10ml
• Injeksi solvinex 2 x 4mg/2ml
• Nebulizer combivent + pulmicort 3x1 1;1
• P.o NAC
ANALISA DATA
DATA INTERPRETASI MASALAH
NY. R / 54 Th inhalasi pneumococcus, Ketidakefektifan bersihan
staphilococcus jalan nafas berhubungan
DS = pasien mengatakan sesak sudah
berkurang bila dibandingkan dengan
dengan eksudat dialveoli
hari pertama MRS, batuk masih sering masuk saluran nafas bagian ditandai dengan
atas dyspnea,suptum berlebih
DO = KU pasien tampak bicara disertai batuk
terbata-bata karena sesak
Gcs 4-5-6 / composmetis
PCH (-), sesak (+), batuk (+) , ronchi
Bronkus & Bronkiolus

Alveolus

Inflamasi pada alveolus

Reaksi radang
RR = 24x/mnt
TD = 150/100 mmgh Akumulasi secret meningkat
N = 84x/mnt
Retraksi (-), secret (+) produksi 20
ml/hari warna putih kental
Ketidak efektifan bersihan
Terpasang O2 10 liter per menit. jalan nafas
DIAGNOSA
No DIAGNOSA KEPERAWATAN Ditemukan Masalah Dipecahkan

Tgl Paraf Tgl Paraf

1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas 29-6-18


berhubungan dengan eksudat dialveoli ditandai
dengan dyspnea,suptum berlebih disertai batuk
INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
Tujuan Tindakan Rasional
1 Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan 1. Komunikasi 1. Agar pasien
napas berhubungan dengan keperawatan selama teraupetik terbuka dengan
eksudat dialveoli ditandai 1x24 jam masalah sakitnya dan dapat
dengan dyspnea,suptum teratasi dengan bekerjasama dalam
berlebih disertai batuk kriteria hasil : proses keperawatan
1.produksi suptum
berkurang 15 ml/hari 2. Monitor ttv tiap 8 2. Mengetahui nadi
2. sesak (-) jam tekanan darah, suhu,
3. RR 16-20 x/mnt dan RR
4. batuk (-)
3. Posisikan semi 3. Membuka jalan
fowler nafas sehingga nafas
lancer
4. Anjurkan pasien 4. Membantu
untuk minum air vasodilatasi dan
hangat dan ajarkan memudahkan
pasien untuk batuk pengeluaran
efektif seputum

5. Kolaborasi 5. Membantu
pemberian terapi O2 vasodiatasi dan
sesuai dengan indikasi, mengeluarkan
pemberian nebulizer , seputum
pemberian obat.
IMPLEMENTASI
Tgl No DX Tindakan Keperawatan Paraf
29-6-18
07.00 wib 1 Melakukan komunikasi teraupetik, melakukan pengkajian keluhan pasien
09.00 wib 1 Melakukan tindakan kolaborasi pemberian obat sesuai adv. Dokter
Inj. Salvinex 1x 4mg/2ml
Inj. Ceftadizim 1 gr/10ml
P.O NAC
11.00 wib 1 Melakukan kolaborasi nebulizer dengan combivent + pulmicort dalam
posisi semi fowler.
13.00 wib 1 Melakukan TTV
TD : 140/90mmgh
N : 80 x/mnt
S : 38,6 celcius
RR : 22 x/mnt
13.00 wib 1 Mengobservasi pemberian O2 10 lpm
13.00 wib 1 Melakukan kolaborasi pemberian terapi cairan RL 14tpm drip aminofilin
14 tmp
14.00 wib 1 Menganjurkan pasien minum air hangat dan melatihan batuk efektif
EVALUASI
Tgl Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf
29-6-18

14.00 wib Ketidakefektifan bersihan jalan napas S = pasien mengatakan masih sesak batuk
berhubungan dengan eksudat masih sering sakit pada bagian ulu hati
dialveoli ditandai dengan terasa sakit saat batuk seperti ditusuk-
dyspnea,suptum berlebih disertai tusuk sekala nyeri 5
batuk O = ku cukup
• Gcs 4-5-6/composmetis
• TD = 110/80
• N = 76 x/mnt
• RR = 24 x/mnt
• S = 37,5 celcius
• Ronchi

A = masalah belum teratasi


P = lanjutkan intervensi 1,2,4,5

Vous aimerez peut-être aussi