Vous êtes sur la page 1sur 31

Teknik Operasi Isthmolobektomi

EMBRIOLOGI

• Asal : Proliferasi sel epithel


dasar pharing
• Minggu IV : gl. tiroid muncul
• Minggu VII : kel. thyroid migrasi
ke posisi sebenarnya, yaitu di
anterior dari trachea
• Minggu X : Ductus
thyroglossus regresi menjadi
lobus piramidalis thyroid
• Minggu XII : Kel. thyroid janin
secara fungsional mulai mandiri
KELENJAR THYROID

• Berasal dari bahasa Yunani :


kelenjar perisai
• Karena bentuk :
menyerupai perisai
• 15 - 20 gr
Anatomi Tiroid
 Kelenjar, warna coklat terang, kenyal terdiri
dari 2 lobus (kiri dan kanan) dihubungkan melalui isthmus.
(dan kadang2 lobus piramidalis)
 Lokasi: anterior leher, vertebra C5-T1, berat 15-20 g, panjang 5 cm,
lebar 2 cm, tebal 2-4 cm. Tebal isthmus 2-6 mm.
Anatomi Tiroid
 Posterior dari sisi medialnya terdapat kelenjar paratiroid, n.rekuren
laringeus dan esofagus
 Esofagus terletak di belakang trakea dan laring, n.rekuren laringeus
terletak pd sulkus trakeo-esofagus
 True capsule dan false capsule (perithyroid sheath, surgical capsule)
 Pada sisi posterior melekat erat pada trakea dan laring
(Lig.suspensorium dari Berry)
Anatomy Glandula Thyroid
Anatomi Glandula Thyroid
Anatomi Glandula Parathyroid
Anatomi Nervus Laringeus
Variation of Superior Laryngeal
Nerve Anatomy
Variation of Recurrent Laryngeal Nerve
Anatomy
VASKULARISASI
Isthmolobektomi

 Pengangkatan satu lobus tiroid yang mengandung jaringan


patologis (total lobektomi), atau sebagian besar lobus tiroid
yang mengandung jaringan patologis (subtotal
lobektomi) beserta isthmusnya.
INDIKASI
 Bila Nodul tiroid suspek maligna operabel.
 Hasil FNAB suspek maligna : “folikulare Pattern” dan
Hurtle Cell” Isthmolobektomi (pemeriksaan potong
beku)
 Hasil FNAB benigna : gagal terapi supresi TSH 6 bulan
(tidak ada perubahan/membesar)
Isthmolobektomi (pemeriksaan potong beku)
KONTRAINDIKASI
 Hipertiroid
 Ko-morbiditas berat
 Inoperable tumor (sudah ekstensi ke struktur organ lain:
trachea, esofagus, dll)
Bagan Penatalaksanaan Nodul Tiroid
Teknik Operasi Ismulobektomi

 Menjelang Operasi
1. Informed consent
2. Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan
operasi.
3. Puasa minimal 6 jam sebelum operasi.
4. Tanpa antibiotika profilaksis
TEKNIK OPERASI

• Pembiusan dengan
endotrakeal, posisi
kepala penderita
hiperekstensi dengan
bantal di bawah pundak
penderita.Yakinkan
posisi dagu sejajar dg
long axis tubuh pd garis
median
TEKNIK OPERASI
• Desinfeksi lapangan operasi dg
– batas lateral: tepi depan
m.trapezius,
– batas atas: bibir bawah,
– batas bawah: kosta 3
• Dibuat marker untuk insisi dg
menggunakan silk 2-0 lipatan
kulit leher ± 2 jari diatas sternal
notch (atau 1 cm dibawah
kartilago krikoid), memanjang sp
ke anterior otot
sternokleidomastoid
TEKNIK OPERASI
•Insisi collar dua jari di atas
jugulum, diperdalam dengan
memotong m.platisma sampai
fasia kolli superfisial.

•Dibuat flap keatas sampai


emnensia kartilago tiroid dan
kebawah sampai jugulum, kedua
flap di teugel keatas dan kebawah
pada linen.
TEKNIK OPERASI
•Fasia kolli superfisial dibuka pada
garis tengah dari kartilago hioid
sampai jugulum.

•Otot pretrakealis (sternohioid


dan sternotiroid) kanan kiri
dipisahkan kearah lateral dengan
melepaskannya dari kapsul tiroid.
TEKNIK OPERASI
•Struma diluksir keluar, dievaluasi
tentang ukuran, konsistensi,
nodularitas dan adanya lobus
piramidalis.

•Ligasi dan pemotongan v.tiroidea


media, dan a.tiroidea inferior sedikit
proksimal dari tempat masuknya ke
tiroid, hati-hati jangan mengganggu
vaskularisasi dari kel.paratiroid.
TEKNIK OPERASI
• Diseksi pool bawah utk
identifikasi arteri dan vena
tiroidea inferior
• Identifikasi dan preservasi
n.rekuren laringeus yg
terletak di daerah sulkus
trakeo-esofageal

Hindari mengikat cabang


utama arteri tiroidea
inferior untuk mencegah
terjadinya iskemia pada
paratiroid
TEKNIK OPERASI

Lore 2005

• Kutub bawah tiroid dimobilisasi ke atas, juga diidentifikasi dan


preservasi n. Rekuren laringeus yang terletak di sulkus trakheo-
esofageal, umumnya di bifurcatio arteri tiroidalis inferior
• Dilakukan ligasi ganda pada arteri tiroidea inferior
TEKNIK OPERASI
• Kelenjar paratiroid
dilepaskan dari
kel.tiroid, sambil
dipreservasi arteri yg
memperdarahinya
TEKNIK OPERASI
• Diseksi dilanjutkan kearah
isthmus (pada cleavage
plane), ligamentum Berry
dan isthmus diklem dan
dipotong.

• Perhatian : a & v kecil


(laryngeal inferior) yang
biasanya menembus
posterior lig. Berry sisi
kranial / pada lokasi
RLN memasuki
m.krikotiroid
TEKNIK OPERASI
• Dilakukan penjahitan “omsteking”
(jahit ikat) pd jaringan tiroid yg diklem
tadi. Kontrol perdarahan.
• Cuci dg NaCl fisiologis
• Pasang Drain
• Tutup luka operasi dan rawat luka.

Oversewing the thyroid isthmus


TEKNIK OPERASI

 Platysma didekatkan dan dijahit interrupted dengan chromic


3/0
 Kulit dijahit secara subkutikular dgn benang sintetis 4/0
 Luka operasi ditutup dg kassa steril
 Pada waktu ekstubasi, perhatikan keadaan pita suara dg
melihat laring menggunakan laringoskop, adakah parese /
asimetri pada korda vokalisnya
Follow-Up

Follow-up :
 Tahun ke 1 : tiap 3 bulan
 Tahun ke 2: tiap 4 bulan
 Tahun ke 3, 4: tiap 6 bulan
 Tahun ke 5: setiap tahun

Yang dievaluasi :

 Leher → tonjolan tiroid


 Klinis dan faal tiroid ( T3,T4,TSH) setiap kontrol
Komplikasi Operasi
 Perdarahan
 Cedera N. Laringius Superior
 Kerusakan n.rekuren

Vous aimerez peut-être aussi