Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
– RINI RIZKIHAYATI
– VISKA MIFTAKHUL J
– OKTAVIA BRYAN TRIANITA
– PAWITI LEJARING TYAS KELOMPOK 3
– VINCENICIA DESY AYUNINGTYAS
– RIZKI SWASTIKA PUTRI
– RIZKY APRI FAJRIANI
– NAUVAL FAHLAN ALIN
– PERMANA PUTRA
– SITI NUR KHOLIFAH
NYERI?
Nyeri diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak
menyenangkan baik secara sensori maupun
emosional yang berhubungan dengan adanya
suatu kerusakan jaringan atau factor lain,
sehingga individu merasa tersiksa, menderita
yang akhirnya akan mengganggu aktivitas
sehari-hari, psikis dan lain-lain.
KLASIFIKASI NYERI
Dialisis Peritoneal
HEMODIALISIS
Penurunan aliran darah akan mengakibatkan Adanya keluhan nyeri dikarenakan
“kedinginan” pada akses vascular. Penurunan pemasukan kateter melalui dinding
tekanan hemodinamik menunjukkan kekurangan abdomen atau iritasi kateter dan
cairan yang dapat mengakibatkan terjadi penempatan kateter yang tidak tepat.
hipotensi dan takikardi. Kelebihan cairan atau Takipnea, dispnea, nafas pendek dan
hipervolemia dapat berpotensi terjadinya edema nafas dangkal selama dialysis diduga
serebral (sindrom disekuilibrasi), hipertensi dan karena tekanan disfragmatik dari
takikardi. Destruksi sel darah merah (hemolisis) distensi tongga peritoneal. Penuruna
oleh dialysis mekanikal dapat mengakibatkan area ventilasi dapat menunjukkan
anemia berat atau progesif. adanya atelektasis.
MACAM MACAM DIALISIS
PERITONIAL
1. Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
2. Automated Peritoneal Dialysis (APD)
3. Continous Cyclic Peritoneal Dialysis (CCPD)
4. Intermittent Peritoneal Dialysis (IPD)
5. Nightly Peritoneal Dialysis (NPD)
PENATALAKSANAAN MEDIS
DAN PERAWAT
1. PERSIAPAN
2. PERALATAN
Sebelum penambahan obat, larutan dialisat dihangatkan hingga mencapai suhu
tubuh untuk mencegah gangguan rasa nyaman, nyeri abdomen, serta
menyebabkan dilatasi pembuluh-pembuluh darah peritoneum.
3. PEMASANGAN KATETER
4. PROSEDUR
PAIN MANAGEMENT