Vous êtes sur la page 1sur 18

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN PNEUMONIA

Diskusi kelompok mata kuliah Medikial


Bedah,2017
 Pneumonia merupakan peradangan pada
parenkim paru yang terjadi pada masa anak-
anak dan sering terjadi pada masa bayi.
Penyakit ini timbul sebagai penyakit primer dan
dapat juga akibat penyakit komplikasi.
Secara klinis pneumonia didefenisikan
sebagai suatu peradangan parenkim
paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur,
parasit
KLASIFIKASI

Secara etiologi
o Virus
o Bakteri gram positif
o Jamur
o parasit
Manifestasi Klinis
 pneumonia yang disebabakan oleh bakteri.
Gejala-gejala mencakup :
 1) Demam dan menggigil akibat proses
peradangan
 2) Batuk yang sering produktif dan purulen
 3) Sputum berwarna merah karat (untuk
streptococcus pneumoniae), merah muda
(untuk staphylococcus aureus), atau kehijauan
dengan bau khas (untuk pseudomonas
aeruginosa)
Lanjutan

 4) Krekel (bunyi paru tambahan).


 5) Mungkin timbul tanda-tanda sianosis
 6) Ventilasi mungkin berkurang akibat
penimbunan mucus, yang dapat
menyebabkan atelektasis absorpsi.
Pemeriksaan Penunjang
Laboraorium
Peningkatan sel darah putih (leukositosis)
umumnya didapatkan sebagai tanda adanya
infeksi oleh bakteri.
X-ray
Gambaran x-ray dapat ditemukan gambaran
bercakan keras (infiltrat) pada segmen apikal
lobus bawah atau di daerah tengah paru,
diperkirakan akibat aspirasi kuman di saluran
pencernaan
Penatalaksanaan Medis
 Penatalaksaan untuk pneumonia tergantung
pada penyebab yang ditemukan oleh
pemeriksaan sputum Pengobatan dan
mencakup,
 1. Antibiotik, terutama untuk pneumonia
bakterialis pneumonia lain juga dapat diobati
dengan antibiotic untuk mengurangi resiko
infeksi bakteri sekunder
 2. Istrahat
 3. Hidrasi untuk membantu melancarkan
sekresi
PENGKAJIAN
 Aktivitas istirahat
 Gejala :Kelemahan, kelelahan dan insomnia
 Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap

aktivitas
 Sirkulasi
 Gejala : Riwayat adanya/ GJK kronik
 Tanda : Takikardia penampilan kemerahan
atau cepat
 Integritas ego
 Gejala : Banyaknya stressor, masalah
finansial
 Makanan/ cairan
 Gejala : Kehilangan nafsu makan
mual/muntah dan adanya riwayat DM
 Tanda : Distensi Abdomen, hiperaktif
bunyi usus, kulit kering dengan tugor kulit
buruk dan penampilan kakeksia
(malnutrisi)
 Neurosor
 Gejala : Sakit kepala daerah frontal (Influenza)
 Tanda : perubahan mental (bingung, samnolen)
 f. Nyeri/Kenyamanan
 Gejala : Sakit kepala, nyeri dada (pleuritik),
meningkat oleh
 batuk, nyeri dada substernal (Influenza), mialgia
dan artalgia
 Tanda : Melindungi area yang sakit (penderita
biasanya tidur pada sisi yang sakit untuk
mengatasi pergerakan )
 Pernafasan
 Gejala : Riwayat adanya / ISK Kronis, PPOM,
merokok sigaret. Takipnea, dispnea, progresif,
pernafasan dangkal, penggunaan otot aksesori,
pelebaran nasal
 Tanda :Sputum; merah muda, berkarat, purulen.
 Keamanan
 Gejala : Riwayat gangguan system imun, misal
SLE, AIDS, penggunaan steroid atau khemoterapi,
Insitusinalisai, ketikmampuan umum demam
 Tanda : Berkeringat menggigil berulang, gemetar
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Bersihan jalan nafas, tak efektif
Berhubungan dengan : Inflamasi trakeobronkial, pembentukan
edema, peningkatan produksi
sputum.
Ditandai dengan : Perubahan frekuensi, kedalaman
pernafasan.
Bunyi nafas tak normal, Dispnea,
sianosis.
Batuk efektif atau tak efektif, dengan
atau tanpa produksi sputum.
Hasil yang diharapkan/ : Mengidentifikasi/ menunjukkan perilaku Kriteria
evaluasi pasien mencapai bersihan jalan nafas.
Akan; Menunjukkan jalan nafas paten
dengan bunyi nafas bersih, tak ada
dispnea, sianosis.
 Pertukaran gas, kerusakan
 Berhubungan dengan :
Perubahan membran alveolar kapiler (efek inflamasi).
Gangguan kapasitas pembawa oksigen darah
(demam, perpindahan kurva oksihemoglobin).
Gangguan pengiriman oksigen (hipoventilasi).
Ditandai dengan :
Dispnoe, sianosis, takikardia, hipoksia. Gelisah/ perubahan
mental.
Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi Pasien akan :
Menunujukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi -
jaringan dengan GDA dalam rentang normal dan tak
ada gejala distres pernafasan.
Berpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi.
 Infeksi, resiko tinggi terhadap penyebaran

Berhubungan dengan :
Ketidakadekuatan pertahanan utama (penurunan
kerja silia, perlengketan sekret pernafasan).
Tidak adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi,
penekanan imun, penyakit kronis, malnutrisi).

Ditandai dengan :
Tanda dan gejala yang membuat diagnosa aktual.

Hasil yang diharapkan/ kriteria evaluasi Pasien akan :


Mencapai waktu perbaikan infeksi berulang tanpa
komplikasi.
Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/
menurunkan resiko infeksi.
 Ketidaknyamanan; Nyeri (akut)
Berhubungan dengan :
Inflanmasi parenkim paru, reaksi terhadap
sirkulasi toksin, batuk menetap.

Ditandai dengan :
Nyeri dada pleuritik, sakit kepala/nyeri
sendi, melindungi area yang sakit, perilaku
distraksi; Gelisah.

Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi pasien akan;


Menyatakan nyeri hilang/ terkontrol.
Menunjukkan rileks, istirahat/ tidur, dan
peningkatan aktivitas dengan tepat.
 Kurang pengetahuan (Kebutuhan belajar, mengenai
informasi dan kebutuhantindakan)

Berhubungan dengan :
Kesalahan interpretasi dan kurang bisa mengingat
informasi yang diberikan.

Ditandai dengan :
Klien/ keluarga sering bertanya tentang informasi
perawatan, pernyataan kesalahan konsep dan kegagalan
memperbaiki/ berulang.

Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi pasien akan;


Menyatakan tentang pemahaman kondisi, proses pen
yakit, dan pengobatan.
Melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam
program pengobatan.

Vous aimerez peut-être aussi