Vous êtes sur la page 1sur 22

Rijalul Fikri

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat


terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan dikeluarkan dalam bentuk urin.
Sistem urinaria terdiri atas 4 (empat)
organ utama, yaitu :
a. Ginjal (Ren)
b. Ureter
c. Vesica urinaria
d. Uretra
Ginjal (ren)
Merupakan organ yang berbentuk seperti kacang,
terletak di kedua sisi kolumna vertebra. Ginjal kanan sedikit
lebih rendah dibandingkan ginjal kiri. Kutub atas ginjal kanan
terletak setinggi kosta XII, sedangkan kutub atas ginjal kiri
setinggi kosta XI.
Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12 – 13 cm,
lebar 6 cm dengan berat 120 – 150 gram.
Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua
daerah yang berbeda yaitu korteks di bagian luar dan medula
di sebelah dalam. Medula terdiri atas struktur berbentuk
piramid yang puncaknya disebut papilla renalis.
Unit fungsional dari ginjal disebut nefron. Dalam
setiap ginjal terdapat sekitar 1 – 1,5 juta nefron. Setiap nefron
terdiri atas :
 Kapsula Bowman yang mengitari glomerulus
 Tubulus proximal
 Loop of Henle
 Tubulus distalis
Ginjal dalam keadaan normal dalam 24 jam dapat
menyaring darah sampai 170 liter.
Fungsi ginjal :
a. Mengatur volume cairan dalam tubuh
b. Mengatur keseimbangan osmotik dan
mempertahankan keseimbangan ion yang optimal
dalam plasma
c. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh
d. Ekskresi sisa hasil metabolisme dan zat-zat toksik
e. Fungsi hormonal
f. Metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya
Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa, yang menghubungkan
antara ginjal dengan vesica urinaria. Panjangnya ± 25 – 30 cm,
dengan diameter ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam
rongga abdomen dan sebagian lagi terletak dalam rongga
pelvis.
Dinding ureter terdiri atas 3 lapisan :
a. Lapisan luar yaitu jaringan ikat
b. Lapisan tengah adalah otot polos
c. Lapisan dalam terdiri dari mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan
peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong urine
masuk ke vesica urinaria.
Vesica Urinaria
Merupakan organ yang dapat mengembang dan
mengempis seperti balon, terletak di belakang simpisis
pubis di dalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut
yang dikelilingi oleh otot yang kuat.
Bagian vesica urinaria :
a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah
belakang dan bawah
b. Korpus, yaitu bagian antara fundus dan verteks
c. Verteks, yaitu bagian yang menonjol ke depan dan
berhubungan dengan lig.vesica umbilikalis.
Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada
vesica urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Uretra pria secara anatomis berbeda dengan uretra wanita.

Uretra Pria
Berjalan berkelok-kelok melalui tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa ke bagian penis dengan
panjang ± 20 cm. Uretra pada pria terdiri dari :
 uretra pars prostatica
 uretra pars membranosa
 uretra pars kavernosa
Uretra Wanita
Terletak di belakang simpisis pubis, berjalan miring
sedikit ke arah atas, panjangnya 3 – 4 cm. Muara uretra pada
wanita terletak di sebelah atas vagina dan uretra di sini hanya
berfungsi sebagai saluran ekskresi.
Proses Pembentukan Urine
Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi, sedangkan
kapsula Bowman berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari
glomerulus. Pada tubulus ginjal akan teradi penyerapan kembali zat-
zat yang sudah difiltrasi oleh glomerulus. Sisa cairan akan diteruskan
ke papilla renalis lalu ke ureter.
Secara fisiologis, ada tiga tahap pembentukan urine :

Proses Filtrasi
Terjadi di glomerulus, zat yang di saring antara lain glukosa,
natrium, air, klorida, sulfat dsb. Cairan yang tersaring ditampung
dalam kapsula Bowman.
Proses Reabsorpsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian
besar ureum, glukosa, Na, Cl, fosfat dan ion karbonat yang
terjadi pada tubulus proksimal. Sedangkan pada tubulus
distalis terjadi penyerapan natrium dan ion karbonat. Proses
reabsorpsi dari zat-zat ini, mekanismenya terjadi secara aktif
maupun pasif. Sisa cairan akan diteruskan ke papilla renalis.

Proses Sekresi
Selain proses reabsorpsi, di sepanjang tubulus juga
terjadi proses sekresi .
Mikturisi
Distensi dari vesica urinaria akan merangsang stres
reseptor yang terdapat pada dinding vesica urinaria. Urine
dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang proses
berkemih (mikturisi). Akibatnya akan terjadi refleks kontraksi
dinding vesica, dan pada saat yang sama akan terjadi relaksasi
dari sfingter internus, segera diikuti relaksasi sfingter eksternus,
akhirnya terjadi pengosongan vesica urinaria.
Urine
Urine terdiri atas 95 % air, sisanya adalah zat-zat sisa
hasil metabolisme dan zat toksik.

Sifat fisis urine


Jumlah, ± 1500 cc dalam 24 jam
Warna, bening kuning muda
Bau, khas seperti amoniak
Berat jenis 1,015 – 1,020
Bersifat asam
See U…!!!

Vous aimerez peut-être aussi